1)
Perencanaan ( Plan )
Tahapan pertama adalah membuat suatu perencanaan. Perencanaan merupakan suatu upaya
menjabarkan cara penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang
lengkap serta saling terkait dan terpadu sehingga dapat dipakaisebagai pedoman dalam
melaksanaan cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang dicapai dari perencanaan adalah
tersusunnya rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang akan diselenggarakan. Rencana kerja
penyelesaian masalah mutu yang baik mengandung setidak-tidaknya tujuh unsur rencana yaitu:
a)
b)
Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah mutu yang dihadapi (problem statement),
c)
Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap dengan target yang ingin dicapai (goal,
objective, and target),
d)
e)
f)
g)
2)
Pelaksanaan ( Do )
Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika pelaksanaan
rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim, perlu terlebih dahulu
diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut dapat memahami dengan lengkap
rencana yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini diperlukan suatu kerjasama dari para anggota dan pimpinan manajerial. Untuk
dapat mencapai kerjasama yang baik, diperlukan keterampilan pokok manajerial, yaitu :
a)
b)
c)
d)
3)
Pemeriksaan ( Check )
Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai
dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari pemeriksaan untuk mengetahui :
a)
Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan
b)
Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan bagaian mana yang belum berjalan dengan baik
c)
d)
Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan perbaikan atau
Untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara penyelesaian masalah, ada dua alat bantu yang sering
dipergunakan yakni
a)
b)
4)
Perbaikan (Action)
Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja. Lakukanlah
penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan pemilihan dengan cara
penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki tersebut
dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk memantau kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk
kemudian tergantung dari kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai.
PDCA(Plan, Do, Check, Action) dengan contoh kasus diare akut di ruang seruni, RSUD Sehat
sentosa.
PLAN:merencanakan
o Judul rencana : penurunan angka diare akut di RSUD Sehat Sentosa
o Rumusan pernyataan dan uraian masalah
70% diare akut di RSUD Sehat Sentosa pada bulan januari 2013 mengalami peningkatan. Diare
akut: yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari (umumnya kurang dari tujuh
hari). Diare akut terjadi karena:
1.
Faktor infeksi
a.
infeksi enteral: infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak
b.
infeksi parenteral: merupakan infeksi diluar system pencernaan makanan yang dapat
menimbulkan
diare
seperti
otitis
media
akut
(OMA),
konsilitis/
konsilofaringitis,
bronkopneumonia, dll.
2.
Faktor malabsorbsi
a.
Malabsorbsi karbohidrat
b.
Malabsorbsi lemak
c.
Malabsorbsi protein
3.
Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4.
Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas
Diare akut dengan dehidrasi berat pada anak, bila tidak segera ditangani secara baik dan benar
bisa menyebabkan kematian.
o Rumusan tujuan:
Menurunkan angka diare akut pada anak di RSUD Sehat Sehat Sentosa dari 70% pada bulan
januari 2013 menjadi 30% pada bulan maret 2013
o Uraian kegiatan:
Rencana asuhan pada pasien diare akut antara lain antara lain :
1.
Lakukan rehidrasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
Pemberian
Januari
O
terapi O
peroral
maupun
Melakukan
observasi
TTV
Memberikan nurisi/diet O
pada
pasien
diare
Februari
Maret
Mengobservasi intake O
dan output
Evaluasi
dari
factor O
penyebab diare
7
Memberikan
KIE O
o Pelaksana
bertugas untuk mengidentifikasi
-
o Biaya
Tidak Ada
DO : Melaksanakan
1.
Melakukan rehidrasi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tidak dilakukan
Action : Perbaikan
Dalam pelaksanaan perencanaan kegiatan penurunan angka diare akut pada anak di
RSUD Sentosa Sehat ditemukan bahwa faktor kebersihan yang menjadi penyebab terjadinya
diare akut pada anak. Setelah dilakukan evaluasi pada tahap check ditemukan kurangnya
menjaga kebersihan pasien sehingga ini merupakan factor utama terjadinya diare akut. Oleh
karena itu dilakukan langkah perbaikan pada pasien dengan cara mengajarkan cuci tangan yang
benar, menjaga kebersihan perseorangan dan kebersihan lingkungan.