MAKALAH PDCA
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Pelaksanaan ( Do )
Tahapan kedua yang dilakukan ialah melaksanakan rencana yang telah disusun. Jika
pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan keterlibatan staf lain di luar anggota tim,
perlu terlebih dahulu diselenggarakan orientasi, sehingga staf pelaksana tersebut
dapat memahami dengan lengkap rencana yang akan dilaksanakan.
Pada tahap ini diperlukan suatu kerjasama dari para anggota dan pimpinan
manajerial. Untuk dapat mencapai kerjasama yang baik, diperlukan keterampilan
pokok manajerial, yaitu :
a. Keterampilan komunikasi (communication) untuk menimbulkan pengertian staf
terhadap cara pentelesaian mutu yang akan dilaksanakan.
b. Keterampilan motivasi (motivation) untuk mendorong staf bersedia menyelesaikan
cara penyelesaian masalah mutu yang telah direncanakan.
c. Keterampilan kepemimpinan (leadershif) untuk mengkordinasikan kegiatan cara
penyelesaian masalah mutu yang dilaksanakan.
d. Keterampilan pengarahan (directing) untuk mengarahkan kegiatan yang
dilaksanakan.
3. Pemeriksaan ( Check )
Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara berkala memeriksa kemajuan dan hasil
yang dicapai dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan dari
pemeriksaan untuk mengetahui :
a. Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian masalahnya telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
b. Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan bagian mana yang belum berjalan
dengan baik.
c. Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup tersedia.
d. Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang dilakukan memerlukan perbaikan
atau tidak.
Terdapat dua cara yang sering di pergunakan untuk dapat memeriksa pelaksanaan
cara penyelesaian masalah, yakni :
a. Lembaran pemeriksaan (check list)
Lembar pemeriksaan adalah suatu formulir yang digunakan untuk mencatat secara
periodik setiap penyimpangan yang terjadi. Langkah pembuatan lembar pemeriksan
adalah:
Tetapkan jenis penyimpangan yang diamati
Tetapkan jangka waktu pengamatan
Lakukan perhitungan penyimpangan
b. Peta kontrol (control diagram)
Peta kontrol adalahsuatu peta / grafik yang mengambarkan besarnya penyimpangan
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Peta kontrok dibuat bedasarkan lembar
pemeriksaan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan peta kontrol adalah
:
Tetapkan garis penyimpangan minimum dan maksimum
Tentukan prosentase penyimpangan
Buat grafik penyimpangan
Nilai grafik
4. Perbaikan ( Action )
Tahapan keempat yang dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana kerja.
Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau bila perlu mempertimbangkan
pemilihan dengan cara penyelesaian masalah lain. Untuk selanjutnya rencana kerja
yang telah diperbaiki tersebut dilaksanakan kembali. Jangan lupa untuk memantau
kemajuan serta hasil yang dicapai. Untuk kemudian tergantung dari kemajuan serta
hasil tersebut, laksanakan tindakan yang sesuai. Cara melakukan penilaian mutu
pelayanan kebidanan adalah sebagai berikut :
a. Lihat daftar tilik
Daftar tilik adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa
jauh pelayanan sesuai atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Berisi daftar
kelengkapan sarana, pra sarana, pengetahuan, kompetensi teknis, persepsi klien, dsb.
b. Lihat sasaran penilaian
Observasi
Observasi : mengamati pada saat pelayanan
Observasi : suatu penyelidikan yg dijalankan secara sistematis & sengaja diadakan
dgn menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian yg langsung
(Bimo Walgito, 1987:54)
Observasi : suatu tehnik untuk mengamati secara langsung maupun tidak langsung
gejala-gejala yg sedang / berlangsung baik di dlm (di luar) sekolah (Djumhur,
1985:51)
Observasi sebagai alat pengumpul data : pengamatan yg memiliki sifat-sifat
(depdikbud:1975:50) :
a) dilakukan sesuai dgn tujuan yg telah dirumuskan lebih dulu.
b) direncanakan secara sistematis.
c) hasilnya dicatat & diolah sesuai dgn tujuannya.
d) dapat diperiksa validitas, reliabilitas & ketelitiannya
e) bersifat kwantitatif.
Wawancara
Wawancara : dengan diskusi, tanya jawab, cek pemahaman
Kartono (1980: 171), Interview (wawancara) : suatu percakapan yg diarahkan pd
suatu masalah; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana 2 orang atau lebih
berhadap-hadapan secara fisik.
Dlm proses interview terdapat 2 pihak dgn kedudukan yg berbeda. pertama berfungsi
sebagai penanya, disebut pula sebagai interviewer, lainnya berfungsi sebagai pemberi
informasi (Information supplyer), interviewer atau informan.
Interviewer mengajukan pertanyaan – pertanyaan, meminta keterangan (penjelasan),
sambil menilai jawaban – jawabannya. Sekaligus ia mengadakan paraphrase
(menyatakan kembali isi jawaban interviewee dgn kata-kata lain), mengingat-ingat &
mencatat jawaban – jawaban. Disamping itu dia juga menggali keterangan –
keterangan lebih lanjut & berusaha melakukan “probing” (rangsangan, dorongan).
Dokumen
Dokumen : sebuah tulisan yg memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas
& informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media
elektronik, melihat kelengkapan dokumen rekam medik, register, buku catatan.
2.2 Contoh Kasus yang pemecahan masalahnya menggunakan siklus PDCA
Meningkatkan Mutu Sarana dan Prasarana Ruang ANC
di Bidan Praktek Mandiri “DAN”
B. DO
Melaksanakan perubahan – perubahan dilaksanakan oleh staff di BPM “DAN”.
Dalam hal ini kami menambah sarana yang di butuhkan diantaranya:
Ruang Antenatal
Dopler
USG 2 dimensi
Tensimeter digital
Thermometer digital
Pengukur HB digital
Gambar / Hiasan Dinding / Poster Kehamilan
Wastafel dan toilet
Air Condotioner
Ruang Senam Hamil
5 Matras Senam
Poster kehamilan / Gambar
Wastafel dan toilet
Air Conditioner
Mp3 Player
Loker / lemari
C. CHECK
Pelaksanaan tersebut lumayan baik terlaksana. Perubahan perubahan tersebut perlu
ditinjau dari klien :
Faktor mendukung :
Fasilitas pelayanan meningkat
Dalam melakukan pemeriksaan, petugas lebih efisien waktu
Ibu merasa nyaman dan puas
Kebutuhan ibu / klien lebih terpenuhi
Faktor Penghambat:
Biaya mahal
Keinginan pasien yang selalu ingin di utamakan
D. ACTION
Terlihat dari check bahwa faktor tersebut meningkatkan mutu pelayanan sehingga
klien merasa puas. Namun, dalam hal ini juga terdapat penghambat yaitu biaya yang
dikeluarkan klien pun terbilang mahal karena fasilitas sudah terpenuhi sehingga mutu
pelayanan tersebut hanya bisa di rasakan oleh kalangan menengah ke atas.
Akan tetapi BPM “DAN” ini memberikan kesempatan untuk kalangan menengah
kebawah dengan di adakan surat keterangan tidak mampu. Kami akan memberikan
toleransi kepada keluarga tidak mampu agar mendapat pelayanan kesehatan yang
baik. BPM “DAN” ini juga mengadakan pendidikan kesehatan bagi remaja, bumil,
bufas dan balita.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam hal ini pembuatan penilaian mutu pelayanan kebidanan tidak luput dari
sasaran penilaian yaitu berupa observasi, wawancara serta dokumen. Dalam penilaian
melalui siklus PDCA harus berkesinambungan antara satu dan lainnya agar pelayanan
mutu berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
DISUSUN OLEH
ANASTHASIA SYLVI (11.14.985)
EKA NUR ALFIANI (11.14.997)
MEGA PRATIDINA (11.14.1025)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas Penyelesaian Masalah dengan Siklus PDCA tepat
pada waktunya. Asuhan kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada
mata kuliah Mutu Pelayanan Kebidanan. Dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu dalam penyelesaian
penulisan makalah, antara lain :
1. Sugiarti, SKM, M.Kes., selaku Direktur Akademi Kebidanan Griya Husada
Surabaya
2. Henny Juaria, SKM., M.Kes, selaku pengampu mata kuliah Mutu Pelayanan
Kebidanan di Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi meningkatkan mutu makalah ini pada masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi petugas kesehatan dan teman – teman sejawat lainnya.
Surabaya,
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan siklus PDCA
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara menyelesaikan masalah dengan siklus PDCA
BAB 2
LANDASAN TEORI
2. Do (Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN. Dalam konsep
DO ini kita harus benar-benar menghindari penundaan, semakin kita menunda
pekerjaan maka waktu kita semakin terbuang dan yang pasti kerjaan akan bertambah
banyak.
Tahapan yang dilakukan :
1. Merencanakan suatu proyek uji coba
Merencanakan sumber daya manusia, sumber dana, dan sebagainya.
Merencanakan rencana kegiatan (plan of action)
2. Melaksanakan Pilot Project
Pilot Project dilaksanakan dalam skala kecil dengan waktu relatif singkat (± 2
minggu)
3. Check (Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa
saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjaan, sudahkan sesuai
dengan standar yang ada atau masih ada kekurangan.
Tahapan yang dilakukan
1. Evaluasi hasil proyek
Bertujuan untuk efektivitas proyek tersebut
Membandingkan target dengan hasil pencapaian proyek (data yang dikumpulkan dan
teknik pengumpulan data harus sama)
Target yang ingin dicapai 80%
Teknik yang digunakan: observasi dan survei
Alat yang digunakan: kamera dan kuisioner
2. Membuat kesimpulan proyek
Hasil menjanjikan namun perlu perubahan
Jika proyek gagal, cari penyelesaian lain
Jika proyek berhasil, selanjutnya dibuat rutinitas
2. Memonitor perubahan
Melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur
Alat yang digunakan : …….
Rumusan Tujuan
Untuk meningkatkan cakupan K1 dan K4 di Puskesmas XXX Surabaya agar
sesuai dengan target yang diharapakan yaitu cakupan K1 100% dan cakupan K4 95%
sesuai MDG’s
Uraian Kegiatan
1. Menyebarkan kuesioner pada ibu hamil yang datang untuk pemeriksaan kehamilan
tentang mutu pelayanan yang dirasakan di Puskesmas XXX Surabaya. Target
responden 100 orang ibu hamil.
2. Melakukan interview dengan para petugas pelaksana tentang kendala yang dirasakan
saat melakukan pelayanan
3. Melakukan penilaian / sidak pada petugas pemberi pelayanan pemeriksaan kehamilan
4. Mengadakan penyuluhan pada ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
kehamilan
5. Mengadakan pelatihan bagi petugas pemberi pelayanan pemeriksaan kehamilan
Kriteria Penilaian
1. Kuesioner, dikatakan berhasil bila ada 100 orang responden yang mengisi kuesioner
2. Interview, dikatakan berhasil jika petugas pelayanan menghadiri interview dan
menjawab pertanyaan interview dengan baik
3. Penilaian / sidak, dikatakan berhasil jika petugas pelayanan didapati
menyelenggarakan pelayanan sesuai protap yang ditentukan
4. Penyuluhan pada ibu hamil, dikatakan berhasil jika ada 100 0rang ibu hamil yang
mengikuti penyuluhan dan ibu hamil tersebut mampu mengulang materi penyuluhan
dengan bahasa sendiri
5. Pelatihan petugas, dikatakan berhasil jika petugas menghadiri acara pelatihan dan
mampu mengikuti pelatihan sesuai prosedur yang ditetapkan
Waktu
OKTOBER 2013
KEGIATAN
1 2 3 4
Penyebaran kuesioner
Interview petugas
Penilaian / sidak
Penyuluhan bumil
Pelatihan petugas
Tabel 2.1 Gant Chart waktu pelaksanaan kegiatan di Puskesmas XXX Surabaya
Pelaksana
1. Team Badan Penjamin Mutu Puskesmas XXX sebagai panitia pelaksana
2. Kepala Puskesmas XXX Surabaya
3. Bidan di Puskesmas XXX Surabaya
4. Dokter SpOg sebagai narasumberpenyuluhan
5. Narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Biaya
1. Kuesioner
Fc kuesioner : 100 x Rp 100 = Rp10000
2. Penyuluhan bumil
Konsumsi : 100 x Rp 4500 = Rp 450000
Fc Materi : 100 x Rp 500 = Rp 50000
Narasumber : = Rp 200000
3. Pelatihan petugas
Konsumsi : 20 x Rp 5000 = Rp 100000
Fc Materi : 20 x Rp 1000 = Rp 20000
Narasumber : = Rp 200000
2. Do
Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan
1 Oktober 2013 s/d 7 Oktober 2013 Penyebaran kuesioner bagi ibu hamil
10 Oktober 2013 Interview petugas pelaksana ANC
13 Oktober 2013 Penilaian kinerja petugas (sidak)
Penyuluhan bumil dengan tema
16 Oktober 2013
“Pentingnya ANC rutin”
26 Oktober 2013 Pelatihan petugas pelaksana ANC
3. Check
JENIS KEGIATAN HASIL KEGIATAN
Penyebaran kuesioner bagi Responden yang mengisi kuesioner
bumil hanya 75 orang dan 20 di antaranya
mengisi asal - asalan
Interview petugas pelaksana Petugas mengikuti kegiatan interview
ANC dan menjawab pertanyaan interview
dengan baik (mengatakamn kendala saat
pelayanan dan memberi kritik serta saran
mengenai pelayanan di puskesmas XXX)
Penilaian / sidak kinerja petugas Tanggal pelaksanaan yang sifatnya
rahasia telah bocor ke petugas, sehingga
hasilnya tidak sesuai yang diharapkan
karena petugas telah melakukan
persiapan terlebih dahulu
Penyuluhan bumil Bumil yang datang sebanyak 100 orang
dan penyuluhan berjalan lancar. Setelah
selesai penyuluhan bumil dapat
mengulang kembali atau menyimpulkan
hasil penyuluhan dengan bahasa sendiri
Pelatihan bagi petugas 20 petugas menghadiri pelatihan dan
mengikuti pelatihan sesuai prosedur yang
ditetapkan
4. Action
1. Penyebaran kuesioner diganti dengan mewawancarai bumil, sehingga petugas dapat
menggali lebih dalam tentang yang dirasakan bumil mengenai pelayanan yang
mereka terima
2. Melakukan uji kompetensi internal (dalam area Puskesmas XXX saja) pada petugas
kesehatan
3. Menyediakan kotak saran
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus PDCA merupakan metode untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan
menemukan solusi tepat dalam mengatasi sampai memperkecil masalah yang timbul
dalam proses berorganisasi. Siklus PDCA memiliki empat tahap yang harus
dilalui untuk mendapatkan `masalah yang dihadapi 'ke` masalah harus
diselesaikan'. Keempat tahap tersebut diantaranya Plan-Do-Check-Act.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan di sebuah organinsasi, terutama organisasi
kesehatan, tentu adanya siklus ini sangat membantu untuk menyelesaikan masalah
yang ada di organisasi tersebut.