Disusun Oleh :
1. Noor Rofiatus Solikhah ( 2004469 )
2. Nurul Azizah ( 2004471 )
3. Puji wahyuni ( 2004473 )
4. Shiska Diana Santi ( 2004475 )
5. Dinik Kismawati ( 2004494 )
6. Rienda Arianingsih ( 2004495 )
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Segala puji bagi Allah tuhan semestas alam, karena atas berkat rahmat dan
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
URAIAN MATERI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu proses yang komplek dengan tujuan akhir
terjadi perubahan perilaku pada diri seseorang, intinya di dalam pendidikan
kebidanan membutuhkan proses belajar yang dapat merubah perilaku dalam
dunia pendidikan kebidanan. Pendidikan kebidanan dalam melaksanakan
praktek klinik diharapkan bukan sekedar kesempatan untuk menerapkan teori
yang dipelajari di kelas ke dalam praktik profesional. Melalui praktik klinik
mahasiswa diharapkan lebih aktif dalam setiap tindakan sehingga akan
menjadi orang yang cekatan dalam menggunakan teori tindakan,
menumbuhkan dan membina sikap tingkah laku dan kemampuan profesional
keperawatan dalam praktek keperawatan ilmiah, mampu melakukan adaptasi
secara profesional dan menjadikan diri sebagai model peran.
Dampak globalisasi dan kemajuan zaman telah memberikan pengaruh
terhadap dunia pendidikan. Persaingan dalam peningkatan sumberdaya
manusia membuat perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas
pendidikannya. Sistem perencanaan metode pembelajaran yang efektif akan
dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi mahasiswa. Oleh karena itu
suatu Perguruan Tinggi harus membekali peserta didiknya dengan attitude,
knowledge, skill dan insight sehingga dapat menciptakan lulusanyang
berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Namun selain di kampus,
mahasiswa juga dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah di milikinya di lahan
praktik.
Belajar di lingkungan klinik memiliki banyak keunggulan.
Pembelajaran klinik berfokus pada masalah nyata dalam konteks praktik
professional. Peserta didik termotivasi oleh kesesuaian kompetensi yang
dilakukan melalui partisipasi aktif pembelajaran klinik; sedangkan pemikiran,
tindakan dan sikap profesional di perankan oleh pembimbing klinik ( clinical
instruction atau CI ). Lingkungan klinik merupakan wadah bagi mahasiswa
untuk belajar pemeriksaan fisik, argumentasi klinik, pengambilan keputusan,
empati, serta profesionalisme yang diajarkan dan dipelajari sebagai satu
kesatuan.
Pembelajaran Praktik Klinik adalah suatu proses transformasi
mahasiswa menjadi seorang bidan professional yang member kesempatan
mahasiswa untuk beradaptasi dengan perannya sebagai bidan professional di
situasi nyata pada pelayanan kesehatan klinik atau komunitas yang terkait erat
dengan peran dosen/pembimbing klinik pada lingkungan klinik yang
bertujuan mendorong kemandirian dan kepercayaan diri mahasiswa
Tujuan dari praktik klinik selain menerapkan konsep adalah diharapkan
peserta didik lebih aktif dalam setiap tindakan sehingga terampil dalam
menggunakan teori dan tindakan.Di lahan klinik peserta didik juga dapat
bereksperimen dengan menggunakan konsep dan teori untuk praktik,
menyelesaikan masalah dan mengembangkan bentuk perawatan baru. Oleh
karena itu, kemampuan mahasiswa selama pembelajaran di klinik sangat
dipengaruhi oleh kemampuan dan pengalaman preceptor. Salah satu
kompetensi penguasaan pembelajaran yang mendidik yang perlu dimiliki
pembimbing klinik dalam rangka penciptaan kondisi yang kondusif bagi
proses pembelajaran mahasiswa adalah kompetensi penguasaan metodologi
pembelajaran. Metode yang digunakan pembimbing klinik mempengaruhi
tinggi rendahnya mutu keberhasilan belajar mengajar. Perlu disadari bahwa
setiap metode memiliki kekuatan dan sekaligus kelemahan. Oleh karena itu,
pemakaian metode harus selektif, kesalahan memilih metode akan berakibat
fatal bagi berkelangsungan proses belajar-mengajar.
Beberapa metode dapat digunakan dalam kegiatan belajar klinik agar
mahasiswa menjadi seorang bidan professional, dimana mahasiswa
berkesempatan untuk beradaptasi dengan perannya sebagai bidan di situasi
nyata pada pelayanan kesehatan klinik atau komunitas diantaranya yaitu
“Case Presentation atau presentasi kasus. Tekhnik ini memudahkan
mahasiswa untuk dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurna
tentang sesuatu gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi di dalam
hidupnya, sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian dan
lebih terperinci persoalannya.
Dengan mengamati, memikirkan dan bertindak dalam menghadapi
situasi tertentu, mereka lebih meyakini apa yang diamati dan menemukan
jalan keluarnya. Sehinggaakan membantu mahasiswa dalam mengembangkan
daya berfikirnya secara sistematis dan logis, sehingga ia mampu pula
mengambil keputusan yang tepat. Ketika mahasiswa meniliti proses dalam
mengambil keputusan mengenai salah satu kasus, maka ia mendapatkan
pengetahuan tentang dasar-dasar atau sebab-sebab yang melandasi timbulnya
kasus tersebut. Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu
mahasiswa dalam mengembangkan daya intelektual dan keterampilan
berkomunikasi secara lisan maupun secara penulisan.
B. TUJUAN
1. TujuanUmum
Mahasiswa mampu memahamitentang metode case presentation.
2. TujuanKhusus
a) Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari case presentation.
b) Mahasiswa mampu menjelaskan tahap–tahap dari case presentation.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. SARAN
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang
telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA