Anda di halaman 1dari 6

http://ratrisuprapti4.blogspot.co.id/2013/06/contoh-proposal-kebidanan.

html

Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin

Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa karena
paru-paru janin belum berkembang sehingga 02, diambil melalui perantaraan plasenta. Oleh
karena itu, sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
– Foramen ovale antara kedua atrium.
– Duktus arteriosus Bothalli antara arteri pulmonalis dengan aorta.
– Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena kava inferior.
– Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis.

Peredaran darah janin berlangsung sebagai berikut:

– Darah yang kaya dengan nutrisi dan 02 dialirkan melalui vena umbilikalis menuju hati,
dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena kava inferior
lalu masuk ke atrium kanan jantung janin.

– Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale.

– Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan.

– Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri
dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh janin.

– Cahang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai
cabang arteria umbikalis.

– Darah dari ventrikel kanan dipompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum
berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui
duktus arteriosus Bothalli.

– Darah yang dialirkan menuju paru-paru akan dialirkan kembali menuju jantung melalui
vena pulmonalis.
– Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk
mendapatkan nutrisi dan 02 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

– Sisa metaholisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk
selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.

Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin, di mana plasenta memegang
peranan yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai
penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Bagaimana perubahan peredaran
darah janin setelah kelahiran’? Faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju
peredaran darah dewasa ditentukan:

– Berkembangnya paru-paru janin.


Berkembangnya paru menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menampung
darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan 02 dari
udara. Dengan demikian duktus arteriosus Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami
obliterasi. Tekanan di dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen
ovate. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium
kanan, kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kid melalui vena
pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.

– Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat.

Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dengan nyaring atau tali
pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml sampai 75
ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan bayi.

– Membuat adult hemoglobin (tipe A) sehingga siap melakukan pertukaran CO2 dan 02
melalui paru-paru.

Menjelang persalinan disiapkan pembuatan adult hemoglobin (A) sehingga setelah lahir
langsung dapat menangkap 02 dan melepaskan CO2 melalui pernapasan.
Pustaka-Peredaran Darah Janin

https://niaayukastari.wordpress.com/2012/03/17/peredaran-darah-janin/

Fungsi pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler.

Oksigenasi sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran

udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami

vasokontraksi. Pengerutan pembuluh darah ini berarti tidak ada pembuluh darah yang

terbuka, guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga penurunan

oksigenasi jaringan akan memperburuk hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru

akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-
paru akan mendorong terjadinya poeningkatan sirkulasi limfe dan membantu

menghilangkan cairan paru-parudan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi

sirkulasi luar rahim.

http://putriyacipugh.blogspot.co.id/p/211-adaptasi-bayi-baru-lahir-terhadap.html

Proses Sirkulasi Darah Janin


Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ
vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat
gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini
diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya
adalah foramen ovale, duktus arteriosus bothalii, duktus venousus aranthii, vena umbilikalis,
arteri umbilikalis dan plasenta .
Namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan
menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai
berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi pada orang dewasa.
Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana sirkulasi darah pada fetus sebenarnya


2. Agar dapat mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhui sikulsi darah pada janin
3. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada sirkulasi darah fetus pada ssat fetus
dilahirkan

Rumusan Masalah

1. Proses sirkulasi darah fetus


2. Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin
3. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir

PEMBAHASAN

Sirkulasi Darah Janin


Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan
orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ
tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.
Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi
sebagaialat ganti untuk :
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine
antara lain adalah :

1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju
aorta melalui erteria duktus Bothaki
2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui
duktus venous aranthi
3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri
melalui foramen ovale
4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan
untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .

Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin


a. Foramen Ovale
• Lubang antara atrum kanan dan atrium kiri
• Aliran daranhnya : atrium kanan kiri
• Setelah janin lahir akan menutup
b. Duktus Arteriosus Bothali
• Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta
• Menutup setelah lahir
c. Duktus venousus Aranthii
• Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior
• Menutup setelah lahir
d. Vena Umbilcalis
• Berjumlah dua buah
• Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janin
e. Arteri Umbilicalis
• Berjumlah dua buah
• Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu
• Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior
f. Palsenta
• Jaringan yang menempel pada endometrium
• Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu .

Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )

1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicaliesyang membawa bahan


makanan ang berasal dari ibu .
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua
setelah memasuki dinding perut janin .
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati
dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan
cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior.
Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2
menurun .
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang
berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan
sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale.
5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang
maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui
ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi
untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh
6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah
menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa.
Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2
dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya
akan O2 dan nutrisi .

Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir


Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan
besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :

1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk


pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi
darah diantaranya adalah :

 Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus arteriosus
Bothalli akan menutup .
 Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena drah
diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang telah
berfungsi.
 Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan
sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.

2. Pemotongan Tali Pusat

 Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan menambah
jumlah darah bayi sekitar 50 % .
 Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi
telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.
PENUTUP

Kesimpulan
Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa,hal ini dikarenakan, pada janin organ
vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat
gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini
diperlukan beberapa faktor untuk berlansungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya
adalah:

 foramen ovale
 duktus arteriosus bothalii
 duktus venousus aranthii
 vena umbilikalis
 arteri umbilikalis dan plasenta

Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut :


Plasenta – vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena cava inferior –
atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikel kiri – aorta – kepala, tangan/ abdomen,
thorax, kaki – arteri umbilicalis – plasenta.
Ini aliran darah yg kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi darah ibu,
namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi lahir dan
menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai
berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa.

Refrensi:
Manuaba I.BG.2007.Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Fadlie. 2011. Proses Sirkulasi darah Janin. Pontianak : http://www.fadlie.web
http://kesmas-fkm.blogspot.co.id/2012/09/makalah-proses-sirkulasi-darah-janin.html

Anda mungkin juga menyukai