Oleh :
SUCIYATI YUNUS
D51113323
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas kekuatan yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper tentang Manajemen Mutu
pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Manajemen Proyek dan
judulnya yang harus berkaitan dengan bidang studi tersebut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terutama bagi penulis
sendiri. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karenanya diharapkan
kontribusi dari berbagai pihak dalam mengoreksi dan menilai untuk perbaikan ke
depannya.
Gowa, 15 Oktober 2014
Penulis,
Daftar Isi
Kata Pengantar
............................................................................................... 2
Daftar Isi
............................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
............................................................................................... 4
B. Permasalahan
............................................................................................... 5
C. Tujuan
............................................................................................... 5
Bab II Pembahasan
A. Pengertian
............................................................................................... 6
................................................................................................ 18
Daftar Pustaka
................................................................................................ 19
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Manajemen adalah aktivitas yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya
yang dimiliki suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proyek
merupakan suatu kegiatan sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam
waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
menghasilkan produk (deliverable) yang kriterianya telah digariskan dengan jelas.
Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang
dikerjakan dengan melibatkan pengguna sumber daya dalam bentuk tenaga manusia,
material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Diiringi pula dengan semakin
ketat kompetisi penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sehingga dibutuhkan cara pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga
pengunaan sumber daya benar-benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan
manajemen proyek.
Dengan kata lain manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari
pendekatan penggelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek,
suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin.
Manajemen proyek berbeda dengan manajemen klasik yang berhasil menggelola
kegiatan operasional. Hal ini karena beberapa prilaku proyek yang penuh dinamika
dan adanya perubahan cepat. Pada kenyataaannya penerapan manajemen proyek
teknologi informas itu sendiri membutuhkan investasi yang cukup besar, dan seiring
dengan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu, membuat proses
manajemen proyek pun menjadi semakin sulit, karena harus memahami teknologi
yang baru. Dengan adanya mutu manajemen proyek yang didukung dengan
penggunaan hardware diharapkan dapat membantu perusahaan dalam hal
1. Apa saja permasalahan dan faktor pemicu terjadinya permasalahan pada tahapan
pelaksanaan konstruksi.
2. Bagaimana hubungan proses manajemen mutu pada tahap pelaksanaan
konstruksi.
3. Bagaimana untuk terus mempertahankan mutu di tahapan pelaksanaan
konstruksi.
4. Bagaimana mengaplikasikan kegiatan pada manajemen mutu pada tahap
pelaksanaan agar meningkatkan mutu.
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh jika menggunakan manajemen mutu.
2. Untuk mengetahui kegiatan apa dari manajemen mutu yang harus dilaksanakan
BAB II
Pembahasan
A.
Pengertian
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Sementara
itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.
2. Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang
memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur." Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan
manajemen
sebagai
sebuah
proses
perencanaan,
3. Mutu
Mutu memiliki beberapa pengertian:
4. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah bagian dari proses untuk melakukan suatu pekerjaan,
dimana sebelum melakukan pelaksanaan sudah dilakukan tahap-tahap sebelumnya
seperti perencanaan, studi kelayakan, ataupun yang lainnya.
5. Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam
sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai
bangunan atau satuaninfrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara
ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari
bagian-bagian struktur. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata
letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya).4
PENJAMINAN MUTU
(QUALITY ASSURANCE)
Tahap pelaksanaan
PENGENDALIAN MUTU
(QUALITY CONTROL)
Tahap pelaksanaan
Proses Mutu
Sumber : Olah data pribadi
2)
3)
2)
2)
3)
4)
antisipasi
permasalahan
yang
mungkin
timbul
dan
strategi
penanganannya
5)
10
RKS/Spesifikasi Teknis dan peraturan yang ditetapkan harus dipatuhi oleh proyek.
11
PERENCANAAN
Predesaign
Detail Design
PELELANGAN
Procurement
PELAKSANAAN
Construction
Tahap-Tahap Konstruksi
12
semua oprasional di
lapangan.
Kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam tahap pelaksanaan meliputi:
b.
c.
13
Pada tahap pelaksanaan, perubahan desain sering kali terjadi dan hal ini
akan berpengaruh terhadap perubahan biaya dan waktu. Waktu pelaksanaan akan
semakin lama dari yang sudah direncakan dan biaya pelaksanaan juga meningkat
seiring meningkatnya waktu pelaksanaan, karena seperti yang kita ketahui biaya,
waktu, dan mutu saling berkaitan satu sama lain.
Perubahan desain pada tahap pelaksanaan dapat terjadi karena tidak
melakukan proses perencanaan mutu (quality plan) dengan baik. Kegiatan
perencanaan mutu yang dilakukan sehingga tidak terjadi perubahan desain adalah:
a. Kontraktor terlebih dahulu memeriksa gambar kerja sebelum akan dibangun.
Arsitek juga merupakan manusia biasa yang bisa saja melakukan kesalahan
dalam menggambar. Untuk itu kontraktor pelaksana wajib memerikasa terlebih
dahulu gambar kerja sebelum melaksanakan proses pembangunan. Jika terjadi
kesalahan, maka gamabr kerja dapat diperbaiki sebelum memasuki tahap
pembangunan. Jika kesalahan sudah diketahui pada tahap pelaksanaan, maka
otomatis desain akan berubah untuk menutupi kesalahan gambar tersebut.
b. Konsultan sudah memahami secara detail keinginan pelanggan
Sebagai seorang konsultan, maka keinginan pelanggan adalah hal mutlak yang
harus diketahui secara detail. Jika tidak seusai dengan keinginan pelanggan,
maka pada pertengahan proses pelaksanaan pelanggan akan meminta untuk
mengubah desain. Karena kepuasan pelanggan adalah bukti bahwa proyek
tersebut disebut bermutu.
c. Melakukan perjanjian dengan pelanggan agar tidak melakukan perubahan
desain pada tahap pelaksanaan.
Walaupun sudah mengetahui secara detail keinginan pelanggan, pelanggan
kadang-kadang secara tiba-tiba ingin mengubah desain. Untuk itu maka
sebelum proses pembangunan, dilakukan perjanjian kontrak agar pelanggan
tidak melakukan perubahan desain di tengah proses pembangunan.
14
Sebaik apapun rencana yang dilakukan, pasti akan terjadi suatu kesalahan
pada tahap pelaksanaan. Salah satu manajemen mutu yang dilakukan adalah
penjaminan mutu (quality assurance) yaitu dengan melakukan pengawasan dan
pengendalian. Pengawasan dan pengendalian dilakukan untuk mengurangi
kesalahan pada proek konstruksi khususnya pada tahap pelaksanaan.
Pengawasan dan pengendalian adalah dua dari tiga kegiatan yang
dilakukan pada tahap pelaksanaan. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan
oleh kontraktor pengawas dan kontraktor pengendali. Tugas pengawas dan
pengendali tidak sama. Pengawas hanya memperhatikan setiap kegiatan lapangan
dan melaporkannya, sedangkan pengendali melakukan tindakan jika terjadi
perbedaan pekerjaan dari yang direncanakan.
Hal yang diawasai dan dikendalikan pada tahap pelaksanaan adalah:
a. Mengawasi dan mengendalikan waktu pelaksanaan proyek.
Waktu pelaksanaan dapat diawasi dan dikendalikan dengan berpedoman pada
Kurva S dan Time Schedule yang sudah direncanakan sebelumnya. Jika
kontraktor pengawas memeriksa proses pembangunan pada masing-masing
tahap dan tidak sesuai dengan rencana, maka kontraktor pengendali harus
mengambil tindakan.
b. Mengawasi dan mengendalikan biaya yang masuk dan keluar.
Biaya yang masuk dan keluar dapat diawasi dan dikendalikan dari
manajemen biaya yang sudah direncanakan sebelumnya. Maka untuk itu
terlebih dahulu merencanakan ACWP, BCWP, dan
15
16
b. Gap antara konsultan dengan kontraktor, yaitu perbedaan antara apa yang di
gambar konsultan (arsitek) dengan apa yang dipikirkan oleh kontraktor.
c. Gap antara kontraktor dengan sub kontraktor, yaitu perbedaan antara apa yang
di pikirkan kontraktor berbeda dengan yang dipikirkan sub kontraktor.
d. Gap antara subkontraktor dengan pekerja lapangan (mandor dan tukang), yaitu
perbedaan apa yang dipikirkan sub kontraktor dengan yang dilaksanakan di
lapangan.
17
BAB II
Kesimpulan
Tahap pelaksanaan adalah tahap yang harus diperhatikan karena merupakan
tahap yang paling penting. Tahap dimana desain tersebut diwujud nyatakan dalam
bentuk bangunan yang diinginkan konsumen. Untuk itu, mutu harus ditingkatkan
pada tahap ini. Dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa penggunakan
manajemen mutu memberikan manfaat pada tahap pelaksanaan. Manfaat tersebut
adalah perubahan desain pada tahap pelaksanaan jarang terjadi, adanya pengawasan
dan pengendalian pada tahap pelaksanaan, dan koordinasi terjadi dengan baik antara
pihak yang terlibat. Untuk meningkatkan kualitas pada tahap pelaksanaan, maka
manajemen mutu (quality plan, quality assurance, dan quality control) harus makin
ditingkatkan.
18
Daftar Pustaka
1
19