Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


1. Pengertian Tanggung jawab Sosial Perusahaan
Schermerhorn (1993) memberi definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayanai kepentingan organisasi dan kepentingan public
eksternal.
Secara

konseptual,

TSP

adalah

pendekatan

dimana

perusahaan

mengintegarasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka


dengan para pemangku kepentingan ( stakeholders ) berdasarkan prinsip
kesukarelaan dan kemitraan. ( Nuryana, 2005 ). Meskipun sesungguhnya memiliki
pendekatan yang relative berbeda, beberapa nama lain yang memiliki kemiripan
atau bahkan identik dengan TSP antara lain, Investasi Sosial Perusahaan(
corporate social Investment/investing), pemberian perusahaan ( Corporate
Giving), kedermawanan Perusahaan ( Corporate Philantropy ).
Secara teoretis, berbicara mengenai tanggung jawab yang harus dilaksanakan
oleh perusahaan, maka setidaknya akan menyinggung 2 makna, yakni tanggung
jawab dalam makna responsibility atau tanggung jawab moral atau etis, dan
tanggung jawab dalam makna liability atau tanggung jawab yuridis atau hukum.
Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Responsibility
Burhanuddin Salam, dalam bukunya Etika Sosial, memberikan
pengertian bahwa responsibility is having the character of a free moral agent;
capable of determining ones acts; capable deterred by consideration of sanction
or consequences. (Tanggung jawab itu memiliki karakter agen yang bebas moral;
mampu menentukan tindakan seseorang; mampu ditentukan oleh sanki/hukuman
atau konsekuensi). Setidaknya dari pengertian tersebut, dapat kita ambil 2
kesimpulan : a)harus ada kesanggupan untuk menetapkan suatu perbuatan; dan

b)harus ada kesanggupan untuk memikul resiko atas suatu perbuatan. Kemudian,
kata tanggung jawab sendiri memiliki 3 unsur : 1)Kesadaran (awareness).
Berarti tahu, mengetahui, mengenal. Dengan kata lain, seseorang(baca :
perusahaan) baru dapat dimintai pertanggungjawaban, bila yang bersangkutan
sadar tentang apa yang dilakukannya; 2)Kecintaan atau kesukaan (affiction).
Berarti suka, menimbulkan rasa kepatuhan, kerelaan dan kesediaan berkorban.
Rasa cinta timbul atas dasar kesadaran, apabila tidak ada kesadaran berarti rasa
kecintaan tersebut tidak akan muncul. Jadi cinta timbul atas dasar kesadaran, atas
kesadaran inilah lahirnya rasa tanggung jawab; 3)Keberanian (bravery). Berarti
suatu rasa yang didorong oleh rasa keikhlasan, tidak ragu-ragu dan tidak takut
dengan segala rintangan. Jadi pada prinsipnya tanggung jawab dalam arti
responsibility lebih menekankan pada suatu perbuatan yang harus atau wajib
dilakukan secara sadar dan siap untuk menanggung segala resiko dan atau
konsekuensi apapun dari perbuatan yang didasarkan atas moral tersebut. Dengan
kata lain responsibility merupakan tanggung jawab dalam arti sempit yaitu
tanggung yang hanya disertai sanksi moral. Sehingga tidak salah apabila
pemahaman sebagian pelaku dan atau perusahaan terhadap CSR hanya sebatas
tanggung jawab moral yang mereka wujudkan dalam bentuk philanthropy maupun
charity.
Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Liability
Berbicara tanggung jawab dalam makna liability, berarti berbicara
tanggung jawab dalam ranah hukum, dan biasanya diwujudkan dalam bentuk
tanggung jawab keperdataan. Dalam hukum keperdataan, prinsip-prinsip
tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut : 1)Prinsip tanggung jawab
berdasarkan adanya unsure kesalahan (liability based on fault); 2)Prinsip
tanggung jawab berdasarkan praduga(presumption of liability); 3)Prinsip
tanggung jawab mutlak (absolute liability or strict liability). Selain ketiga hal
tersebut, masih ada lagi khusus dalam gugatan keperdataan yang berkaitan dengan
hukum lingkungan ada beberapa teori tanggung jawab lainnya yang dapat
dijadikan acuan, yakni : 1)Market share liability; 2)Risk contribution; 3)Concert
of action; 4)Alternative liability; 5)Enterprise liability. Berdasarkan uraian
2

tersebut, dapat disimpulkan perbedaan antara tanggung jawab dalam makna


responsibility dengan tanggung jawab dalam makna liability pada hakekatnya
hanya terletak pada sumber pengaturannya. Jika tanggung jawab itu belum ada
pengaturannya secara eksplisit dalam suatu norma hukum, maka termasuk dalam
makna responsibility, dan sebaliknya, jika tanggung jawab itu telah diatur di
dalam norma hukum, maka termasuk dalam makna liability
Munculnya Konsep TSP didorong oleh terjadinya Kecenderungan pada
masyarakat industri yang dapat disingkat dengan fenomena DEAF (yang dalam
bahasa inggris berarti Tuli), sebuah akronim dari Dehumanisasi, Equalisasi,
Aquariumisasi, dan Feminisasi ( Suharto, 2005)
1. Dehumanisas industry. Efisien dan mekanisasi yang semakin menguat
di dunia industri telah menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan baik
bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun bagi masyarakat di
sekitar perusahaan. Merger mania dan perampingan perusahaan telah
menimbulkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja dan pengangguran,
ekspansi dan eksploitasi dunia industri telah melahirkan polusi dan
kerusakan lingkungan yang hebat.
2. Equalisasi hak-hak publik. Masyarakat kini semakin sadar akan haknya
untuk meminta pertanggungjawaban perusahaaan atas berbagai masalah
sosial yang sering kali ditimbulkan oleh beroperasinya perusahaan.
Kesadaran

ini

semakin

menuntut

akuntabilitas (accountability)

perusahaan bukan saja dalam proses produksi, melainkan pula dalam


kaitannya dengan kepedulian perusahaan terhadap berbagai dampak
sosial yang ditimbulkannya.
3. Aquariumisasi dunia industri. Dunia kerja ini semakin transparan dan
terbuka laksana sebuah akuarium .Perusahaan yang hanya memburu rente
ekonomi dan cenderung mengabaikan hokum, prinsip, etis,dan, filantropis
tidak akan mendapat dukungan publik. Bahkan dalam banyak kasus,
masyarakat menuntut agar perusahaan seperti ini di tutup.
4. Feminisasi dunia kerja. Semakin banyaknya wanita yang bekerja
semakin menuntut dunia perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan
internal organisasi, seperti pemberian cuti hamil dan melahirkan,

kesehatan dan keselamatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya


biaya-biaya sosial, seperti penelantaran anak, kenakalan remaja akibat
berkurangnya kehadiran ibu-ibu dirumah dan tentunya dilingkungan
masyarakat. Pelayanan sosial seperti perawatan anak (child care),
pendirian fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak, atau pusatpusat kegiatan olah raga dan rekreasi bagi remaja bisa merupakan sebuah
kompensasi sosial terhadap isu ini.
2. Syarat bagi Tanggung Jawab Moral
a Mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan
tahu.Tanggung jawab hanya bisa dituntut kalau ia bertindak dengan sadar
b

dan tahu mengenai tindakannya serta konsekuen dari tindakannya.


Tanggungjawab yang mengandaikan adanya kebebasan bahwa tindakan
itu dilakukan secara bebas bukan dalam keadaan dipaksa atau terpaksa,

secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakanya itu.
Tanggung jawab yang mensyaratkan bahwa orang yang melakukan
tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu, kecuali kalau
masih ada alternatif lain baginya untuk bertindak secara lain dalam
keadaan terpaksa.

3. Status Perusahaan
Perusahaan adalah sebuah badan hukum yang artinya perusahaan dibentuk
berdasarkan hokum tertentu dan disahkan dengan hokum atau aturan legal tetentu,
sehingga keberadaannya dijamin dan sah menurut hokum tertentu. Sebagai badan
hokum perusahaan mempunyai hak-hak legal tetentu sebagaimana dimiliki oleh
manusia, tetapi tidak dengan sendirinya perusahaan mempunyai hak dan
kewajiban moral.
Ada dua macam pandangan status perusahaan:
a

Pandangan legal-creator yang melihat perusahaan sebagai sepenuhnya


ciptaan hokum dan karena itu adanya hanya berdasarkan hukum.

Perusahaan diciptakan oleh negara dan tidak mungkin ada tanpa negara.
Pandangan legal-recognition yang tidak memusatkan perhatian pada
status legal perusahaan melainkan sebagai suatu usaha bebas dan
produktif. Perusahaan tidak dibentuk oleh negara, negara hanya

mendaftarkan, mengakui dan mensahkan perusahaan itu berdasarkan


hukum tertentu.
Tidak benar bahwa perusahaan hanya punya tanggung jawab legal:
1

Perusahaan adalah pribadi artifisial yang terdiri dari manusi aja


diperusahaan bukan benda mati dan bukan binatang aneh, melainkan
suatu lembaga atau organisasi manusia yang kegiatannya diputuskan,

direncanakan dan dijalankan oleh manusia dengan aktifitasnya.


Tanggung jawab moral dan social tidak bisa diwakilkan dan diwakili oleh
orang lain karena bersifat pribadi dan karena itu hanya orang yang

bersangkutan yang bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.


Tanggung jawab legal tidak bisa dipisahkan dari tanggung jawab moral,
karena tanggung jawab legal hany amungkin dijalankan secara serius
kalau ada sikap moral untuk bertanggung jawab. Bagaimanapun
perusahaan tetap punya tanggung jawab moral dan sosial.

4. Lingkup Tanggung Jawab Sosial


Tanggung jawab social menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas dari pada sekedar kepentingan
perusahaanbelaka.
Dengan konsep tanggung jawab sosialdan moral perusahaan harus
bertanggung jawab atas tindakandan bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas
orang-orang tertentu.
Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat yang lebih luas, perlu ikut
memikirkandan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi kepentingan hidup
bersama dalam masyarakat sebagaimana manusia membutuhkan orang lain.
Empat bidang yang dianggap dan diterima sebagai tanggung jawab social
perusahaan:
1

Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi


kepentingan masyarakat luas yang terwujud dalam bentuk ikut
melakukan kegiatan tertentu yang berguna bagi masyarakat.

Keterlibatan

perusahaan

dalam

kegiatan-kegiatan

social

secara

tradisional dianggap sebagai wujud paling pokok, bahkan satu-satunya


3

dari apa yang disebut sebagai tanggung jawab perusahaan.


Lingkup tangung jawab social perusahaan yang tidak kalah pentingnya
adalah memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat,

baik tentang bisnis maupun tentang social pada umumnya.


Hormat pada hak dan kepentingan stakeholder atau pihak-pihak terkait
yang punya kepentingan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan
bisnis suatu perusahaan.

5. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan:


Tujuan Utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
Bagaimana

mendatangkan

keuntungan

sebesar-besarnya

dan

seefisien mungkin, karena itu keberhasilan suatu bisnis tidak diukur


berdasarkan

keterlibatan

sosialnya,

melainkan

berdasarkan

kinerja

ekonomisnya terutama factor efisiensi ekonomis.


Tujuan yang Terbagi-bagi dan Harapan yang Membingungkan
Keterlibatan social sebagai wujud tanggung jawab social perusahaan
akan menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam ragam yang pada
akhirnya

akan

mengalihkan

bahkan

mengacaukan

perhatian

para

pimpinanperusahaan.
Biaya KeterlibatanSosial
Keterlibatan social sebagai wujud dari tanggung jawab social
perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat, karena biaya yang
digunakan untuk keterlibatan social perusahaan itu bukan biaya yang
disediakan oleh perusahaan, melainkan biaya yang telah diperhitungkan
dalam harga barang.
Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan social adalah
kegiatan yang lebih bernuansa moral, kreatif dan sosial. Padahal para
professional bisnis tidak trampil sehingga dalam berbagai kegiatan sosial
demi kemajuan masyarakat sulit dipenuhi.

6. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan


a Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Masyarakat tidak hanya butuh barang dan jasa tertentu, melainkan
b

barang dan jasa dengan mutu yang baik harga yang kompetitif.
Terbatasnya Sumber Daya Alam
Keterlibatan dan kepedulian perusahaan melakukan kegiatan sosial,
khususnya pada kelestarian sumber daya alam yang ada, akan mendorong

penggunaan sumber daya alam yang terbatas itu secara efisien.


Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan
keberhasilan bisnis mempunyai kewajiban dantanggung jawab moral dan

sosia luntuk memperbaiki lingkungan sosial yang lebih baik.


Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Keterlibatan social khususnya maupun tanggung jawab social
perusahaan secara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbang

bagi kekuasaan bisnis moderen yang semakin raksasa dewasa ini.


Bisnis Mempunyai Sumber-sumber Daya yang Berguna
Bisnis atau perusahaan sesungguhnya mempunyai sumber daya
yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat, karena perusahaan
tidak hanya punya dana melainkan juga tenaga professional dalam segala
bidang yang dapat dimanfaatkan atau disumbangkan untuk kemajuan

masyarakat.
KeuntunganJangkaPanjang
Tanggung jawab social perusahaan secara keseluruhan merupakan
suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan
perusahaan itu dalam jangka panjang.

7. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


a. Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan,
adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya, struktu rsuatu
organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau
perusahaan itu. Maka, pada tempat pertama harus dirumuskan terlebih
dahulu strategi dari perusahaannya.
b. Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai
tujuan dan misi perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu
bentuk evaluasi yang mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab social
perusahaan adalah auditsocial.

8. Bentuk Tanggung Jawab Sosial


>> Tanggung jawab Kepada Pelanggan
Produksi : Perusahaan harus memastikan bahwa barang tersebut menjamin
keselamatan pengguna dan aman bila dikonsumsi.
Penjualan :

Informasi

yang

disampaikan

kepada

masyarakat

tidak

menyesatkan dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya,


>> Tanggung jawab kepada Kreditor
Perusahaan yang baik harus dijalankan dengan prinsip akuntanbilitas dan
transparasi, sehingga semua pihak mengetahui bagaimana pengelolaan
perusahaan tersebut dijalankan.
>> Tanggung jawab kepada Pemegang Saham
Perusahaan

harus dapat memberikan imbalan yang pantas atas sejumlah

dana

telah

yang

ditanamkan

pemagang

saham,

dan

menjamin

keberlangsungan perusahaan.
>> Tanggung jawab kepada Karyawan
Perusahaan mempunyai tanggungjawab kepada karyawannya seperti : rasa
aman, kesempatan yang sama dan perlakukan yang wajar. Di Indonesia
hubungan perusahan dengan karyawan telah diatur kedalam UndangUndang
tentang ketenagakerjaan, yang mengatur hak dan kewajiban karyawan , sanksi
dan tanggungjawab perusahaan.
>> Tanggung jawab kepada Lingkungan
Perusahaan harus dapat menjamin bahwa seluruh kegiatannya selalu
memperhatikan dampak yang dapat merusak lingkungan
>> Tanggung jawab kepada Komunitas
Ketika perusahaan membangun suatu basis komunitas, maka perusahaan
menunjukkan kepeduliannya kepada komunitas tersebut. Cara yang umum
dilakukan di Indonesia adalah dengan memberikan bantuan yang dapat berupa
; bantuan pinjaman, teknis, sponsor kegiatan tertentu dan lain lainnya.
9. Biaya Untuk Memenuhi Tanggung jawab Sosial
>> Lingkungan, yaitu biaya yang timbul sebagai akibat memenuhi regulasi
pemerintah akan lingkungan, gugatan atas adanya pencemaran lingkungan
8

>> Biaya lain ; yaitu biaya yang timbul sebai akibat gugatan hukum atas praktik
bisnis yang melanggar hak kekayaan intelektual dan lain sebagainya.
>> Pelanggan ; biaya yang timbul sebagai akibat biaya berkaitan dengan keluhan
pelanggan, survei keluhan dan kepuasan pelanggan, gugatan hukum dan lain
sebagainya.
>> Karyawan ; biaya yang timbul sebagai akibat memenuhi keluhan karyawan,
gugatan hukum atas keputusan yang tidak etis dan lain sebagainya.
>> Pemegang saham, yaitu biaya yang timbul sebagai akibat gugatan hukum atas
ketidakpuasannya terhadap praktik-praktik pengelola perusahaan.
10. Cara Menjamin Tanggung jawab Sosial
>> Pelanggan, yaitu perusahaan menjamin tanggung jawab sosial kepada
pelanggaannya dengan cara : menciptakan kode etik, memonitor keluhan, umpan
balik pelanggan.
>> Karyawan, Cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan
memenuhi kententuan peraturan dibidang ketenaga kerjaan, membuat kesepakatan
kerja bersama, kode etik karyawan,etika kerja dan lain sebagainya.
>> Pemilik, cara yang dapat dilakukan adalah memberikan laporan kinerja
perusahaan secara transparan dan akuntabel seraca periodik.
>> Lingkungan, cara perusahaan untuk meyakinkan ini misalnya seperti :
pembuatan pengelolaan sampah, pengelolaan bahan beracun dan berbahaya,
pengelolaan gas buang dan lain sebagainya.

11. BERAGAM CSR OLEH PERUSAHAAN


Di Indonesia sekarang ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar
yang melaksanakan program CSR. Bentuknya pun sangat beragam dan
manfaatnya bisa diterapkan di semua kalangan. Pada tulisan ini kami akan
menampilkan berbagai macam perusahaan yang melaksanakan program CSR
sebagai bentuk Social Investment serta bentuk-bentuk nyata disertai contohnya.
1. PT Jababeka Infrastruktur

Program CSR yang dijalankan oleh pihak Jababeka adalah mencakup :


Program pemberdayaan ekonomi, Kesehatan, Pendidikan, Pengembangan
kebudayaan, dan Kepedulian terhadap lingkungan.
a. Pemberdayaan ekonomi : Memberikan pelatihan keterampilan seperti
usaha jahit dan ternak sapi. Kemudian memberikan dana bantuan juga
sebagai modal awal bagi masyarakat di sekitar.
b. Kesehatan : Memberikan pelayanan pemeriksaan gratis dan pembagian
obat-obatan secara Cuma-Cuma. Jababeka juga menyediakan edukasi
kesehatan bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah
Atas.
c. Pendidikan : Menyediakan beasiswa bagi anak SD, SMP, dan SMA.
Kemudian memberikan bantuan peralatan kepada pihak sekolah. Serta
mengadakan perlombaan yang sifatnya edukatif.
d. Pengembangan kebudayaan : Memberikan bantuan sumbangan untuk
pembangunan masjid, perbaikan jalan, serta mengadakan event-event
pagelaran budaya bagi masyarakat.
e. Lingkungan : Mengelola limbah B3 dengan baik, membangun kolam
renang yang asri, menanam pohon sebagai penghijauan, dan Membangun
Jababeka Botanical Garden yang luasnya mencapai 100 Ha.
2. PT Unilever Indonesia, Tbk
Unilever melaksanakan program CSR yang beragam pula, diantaranya : Green
and Clean dengan memanfaatkan bekas kantong produk Unilever menjadi
bentuk baru yang bermanfaat; Pemberdayaan petani kedelai hitam; Program
kesehatan dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis, periksa gigi gratis,
serta membangun kader-kader yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.
3. PT Bakrie Sumatera Plantations
Program-program CSR yang dijalankannya adalah: Membangun koperasi
desa; memberikan bantuan pendidikan bagi siswa SD; mengadakan
perkumpulan ibu-ibu pengajian; dan juga Memberikan pelayanan pendidikan
bagi masyarakat kurang mampu.
4. PT Adaro Indonesia, Tbk

10

a. Bidang ekonomi : Menciptakan program kemitraan untuk membuat usaha


kecil menengah yang berkelanjutan
b. Bidang Pendidikan : Menciptakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Integrasi program PAUD dengan Posyandu; Memberikan bantuan sarana dan
prasarana untuk PAUD; Memberikan beasiswa kepada siswa berpretasi pada
tingkat SD, SMP, dan SMA; Memberikan pelatihan kepada para guru dalam
bidang IT.
c. Bidang Lingkungan : Menyediakan pusat air bersih dan menjualnya kepada
masyarakat dengan harga terjangkau. Pengaturannya dijalankan oleh warga
masyarakat tersebut sendiri.
5. PT Indominco Mandiri
a. Bidang Sosial : Memberdayakan perempuan agar dapat menjadi sosok
mandiri; Menyelenggarakan kegiatan budaya untuk mempererat tali
silaturahmi di antara warga.
b. Bidang Ekonomi : Mengambangkan usaha kecil rumput laut serta
pendampingan

kepada

masyarakat;

Memberikan

pelatihan-pelatihan

keterampilan kepada masyarakat, perempuan, dan anak-anak usia produktif.


6. PT Bank Mandiri, Tbk
a. Bidang Sumber Daya Manusia : Memberikan pelatihan kewirausahaan dan
mengadakan berbagai macam event wirausaha muda dengan memberikan
dana bantuan bagi pengusung format wirausaha yang fresh dan achievable.
b. Bidang Pendidikan : Memberikan support dan rangsangan lomba-lomba untuk
mengasah kecerdasan dan kreatifitas siswa; Memberikan dana beasiswa bagi
yang ebrprestasi dan kurang mampu.
7. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
a. Bidang IT : Mendirkan kampung digital sehingga di sana(Sampali, Sumut)
banyak orang yang melek teknologi, utamanya computer dan internet;
pelatihan berbagai macam program komputer perkembangan; Memberikan
pelatihan kepada siswa SMP dan SMA.
b. Bidang Sosial : Pemberdayaan pendidikan anak kurang mampu; Pembinaan
remaja olahraga; Pasar murah penjualan sembako; Cerdas cermat; Gebyar

11

festival seni Islami; dan juga Peringatan HUT RI dengan mengadakan


berbagai macam lomba.
c. Bidang Ekonomi : Program kemitraan untuk usaha kecil menengah;
Kelompok usaha pembuatan pupuk organik; dan juga Membuat koperasi
simpan pinjam.
d. Bidang Lingkungan : Perbaikan dan pengembangan drainase; Penanaman
pohon pelindung; Pengerasan dan pengaspalan jalan; Pembuatan gapura
Kampung Digital Sampali; dan Pembuatan plang nama PKK Kampung
Sampali.
8. PT HM Sampoerna, Tbk
Berbagai macam kegiatan CSR nya antara lain : Membentuk Tim Sampoerna
Resque untuk melaksanakan tanggap darurat terhadap bencana; Menciptakan
air bersih untuk masyarakat; Membangun usaha mikro dan kecil; Memberikan
beasiswa bagi SMA dan Sarjana; Melakukan penanaman pohon untuk
reboisasi.
9. PT Tambang Batubara Bukit Asam
a. Bidang Lingkungan : Pembuatan kolam pengendap lumpur; Pemanfaatan
tanaman minyak kayu putih; Membangun Taman Hutan Raya
b. Bidang Ekonomi : Membangun kelompok usaha pupuk Bokashi Organik
c. Bidang Sosial : Penataan Pasar Tanjung Enim
10. PT Arutmin Indonesia
Programnya antara lain : Kerjasama dengan KUD setempat; Program
AHPB(Aku Himung Petani Banua) yang mengajak masyarakat untuk
memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya; Membangun insfrastruktur;
Memberikan bantan kesehatan dan sosial lainnya.
11. PT Bakrieland Development, Tbk
Program CSR di Bakrieland antara lain : Membangun Rasuna Epicentrum,
yakni sebuah kawasan resapan air; Penggunaan solar energy system dalam
setiap

project

Bakrieland;

Goes

Green

di

Bali

Nirwana

Resort;

Mempekerjakan 2 orang anggota keluarga yang tanahnya dibeli Bakrieland.


12. PT Berau Coal
Program yang telah dilaksanakan antara lain :

12

a. Pemanfaatan lahan mejadi area tanaman buah-buahan


b. Pemanfaatan lahan sebagai area peternakan sapi
c. Pemanfaatan lahan perkebunan
d. Pemanfaatan tanaman kehutanan
e. Percobaan penanaman karet
f. Pembangunan lapangan golf

PERTANYAAN
1. Menurut Dauman dan Hargreaves (1997) dalam Hasibuan (2001)
membagi areal tanggung jawab perusahaan dalam tiga level. Apa saja
levelnya dan jelaskan masing-masing level tersebut !
2. Hal apa saja yang menjadi kendala sulitnya penerapan tanggung jawab
sosial ?
3. Jelaskan Dua Pandangan Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan !
4. Jelaskan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai Suatu Strategi !

13

5. Bagaimana Sinergi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Perusahaan


Multibisnis ?
6. Jelaskan Strategi Dalam Melakukan Tanggung Jawab Sosial !
7. Jelaskan Manfaat Tanggung Jawab Sosial !
8. Sebenarnya apakah tujuan suatu perusahaan melaksanakan program
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di perusahaannya?
9. Apa peranan seorang Pekerja Sosial di dalam pelaksanaan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan suatu perusahaan?
10. Bagaimana perlakuan pemerintah kepada Perusahaan yang di satu sisi
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan namun di sisi lain
produknya juga merugikan masyarakat?

14

Anda mungkin juga menyukai