Anda di halaman 1dari 10

FINANCIAL TECHNOLOGY

Ujian Akhir Semester


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Umi Widyastuti, SE, M.E

Disusun Oleh :

Rajwa Rajendra Sudarsana (1705621083)

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
ANGKATAN 2021
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI

1. Sejarah dan Konteks Perkembangan Bank Digital di Indonesia ......................................................... 2


2. Hubungan Antara Literasi Keuangan, Bank Digital, dan Teknologi di Indonesia ............................. 2
3. Pentingnya Hubungan Antara Literasi Keuangan, Bank Digital, dan Teknologi di Indonesia........... 3
4. Program-program peningkatan literasi keuangan yang telah ada di Indonesia ................................... 3
5. Peranan literasi keuangan dan teknologi dalam perkembangan fintech bank digital ......................... 4
6. Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Literasi Keuangan .......................................................... 4
7. Mengatasi stigma dan hambatan dalam memahami literasi keuangan ............................................... 5
8. Faktor pendukung Berkembangnya bank digital di Indonesia ............................................................ 5
9. Peluang Berkembangnya bank digital di indonesia ............................................................................ 6
10. Tantangan bank digital di Indonesia ................................................................................................. 7
Kesimpulan ............................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9

1
Peranan Pemerataan Literasi Keuangan dan Teknologi di Masyarakat dalam
Perkembangan bisnis Bank Digital di Indonesia

Di zaman digital saat ini, teknologi dan transformasi digital sangat berkembang pesat di
masyarakat. Seiring dengan laju perkembangan teknologi dan transformasi digital ini, sektor
keuangan di Indonesia mengalami revolusi signifikan. Bank digital menjadi salah satu pionir
dalam mengubah wajah perbankan tradisional, menawarkan layanan yang lebih cepat, efisien,
dan terjangkau. Hal ini tidaklah lepas dari peranan literasi keuangan yang selama ini coba
dikembangkan di Indonesia.
Literasi keuangan merupakan suatu hal yang tidak hanya mencakup pemahaman, tetapi juga
melibatkan keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi. Literasi keuangan mencakup
pemahaman atas beberapa aspek seperti perencanaan keuangan, pengelolaan risiko, investasi,
dan pengetahuan akan produk-produk keuangan. Hal ini tidak hanya terbatas tentang memiliki
pengetahuan teoritis, akan tetapi juga kemampuan untuk menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Penulis melihat literasi keuangan menjadi sangat penting dalam konteks perkembangan bisnis
bank digital di Indonesia seiring dengan transformasi digital yang pesat, masyarakat semakin
dihadapkan pada berbagai pilihan layanan keuangan digital, termasuk bank digital. Oleh karena
itu, pemahaman yang baik tentang literasi keuangan menjadi kunci untuk memastikan bahwa
individu dapat mengambil keputusan keuangan yang cerdas dan mengelola aspek-aspek
keuangan mereka dengan efektif.

1. Sejarah dan Konteks Perkembangan Bank Digital di Indonesia


Seiring dengan pesatnya pertumbuhan teknologi, Indonesia menyaksikan evolusi signifikan
dalam sektor perbankan dengan munculnya bank digital. Saat ini, terdapat banyak perusahaan
bank digital yang ada di Indonesia seperti Bank Jago, Seabank, Neobank, dan lain-lain. Sejarah
perkembangan bank digital di Indonesia mencerminkan transformasi mendalam dalam cara
masyarakat berinteraksi dengan layanan keuangan.
Perkembangan bank digital di Indonesia dimulai pada awal abad ke-21, di mana inovasi
teknologi mulai merambah ke sektor perbankan. Pendirian bank digital pertama di Indonesia
menciptakan platform baru yang memungkinkan akses lebih mudah dan cepat terhadap layanan
keuangan.
Faktor utama yang mendorong perkembangan bank digital di Indonesia adalah peningkatan
penetrasi internet dan penetrasi perangkat pintar di tengah-tengah masyarakat. Kemudahan
aksesibilitas ini, bersamaan dengan kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan yang lebih
efisien, menciptakan peluang bagi bank digital untuk tumbuh.

2. Hubungan Antara Literasi Keuangan, Bank Digital, dan Teknologi di Indonesia


Literasi keuangan di Indonesia berperan sebagai dasar pemahaman masyarakat terhadap
konsep keuangan dan pengelolaan aset. Melalui pemahaman ini, masyarakat dapat mengenali
keuntungan dan risiko yang terkait dengan layanan bank digital, memungkinkan mereka untuk
membuat keputusan finansial yang lebih cerdas.
Bank digital di Indonesia berfungsi sebagai fasilitator utama akses dan inklusi keuangan.
Dengan memanfaatkan literasi keuangan, bank digital menyediakan layanan-layanan seperti

2
pembayaran digital, pinjaman online, dan investasi melalui platform yang mudah diakses,
merampingkan proses keuangan bagi masyarakat.
Tentu saja, transformasi bank digital ini tidak terlepas dari peranan teknologi. Teknologi seperti
kecerdasan buatan, analisis data, dan keamanan siber memainkan perananan yang sangat
penting dalam penyediaan layanan yang efisien dan aman. Literasi teknologi yang baik di
kalangan masyarakat tentu saja akan sangat mendukung adopsi teknologi ini. Hal ini terutama
memastikan bahwa inovasi yang diperkenalkan oleh bank digital dapat diakses dan
dimanfaatkan oleh sebanyak mungkin orang.

3. Pentingnya Hubungan Antara Literasi Keuangan, Bank Digital, dan Teknologi di


Indonesia
Hubungan erat antara literasi keuangan, bank digital, dan teknologi memberikan peluang untuk
meningkatkan inklusi keuangan dan menghapuskan ketidaksetaraan akses terhadap layanan
keuangan. Dengan pemahaman dan akses yang lebih baik, masyarakat dari segala lapisan dapat
merasakan manfaat layanan bank digital, yang pada akhirnya akan mengurangi kesenjangan
finansial yang ada.
Hubungan ini juga memungkinkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Literasi keuangan
membantu individu membuat keputusan investasi yang bijak, sedangkan teknologi yang
digunakan oleh bank digital memberikan akses lebih cepat dan aman ke layanan finansial,
mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah.
Pemerataan literasi keuangan dan teknologi di Indonesia adalah kunci utama untuk mendukung
perkembangan bisnis bank digital dan memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh
seluruh lapisan masyarakat. Sejumlah program literasi keuangan telah diperkenalkan untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai pentingnya literasi
keuangan dan penggunaan teknologi dalam konteks keuangan.

4. Program-program peningkatan literasi keuangan yang telah ada di Indonesia


Salah satu pendekatan yang telah diambil untuk meningkatkan literasi keuangan adalah dengan
mengintegrasikan literasi keuangan ke dalam kurikulum sekolah. Program ini dirancang untuk
memberikan pengetahuan dasar kepada generasi muda tentang manajemen keuangan,
investasi, dan penggunaan layanan keuangan digital. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan
pondasi literasi keuangan sejak dini.
Saat ini juga banyak lembaga keuangan dan pemerintah menginisiasi program literasi keuangan
yang ditargetkan pada masyarakat umum. Program ini mencakup pelatihan, seminar, dan
kampanye informasi yang dirancang untuk memberikan pemahaman lebih lanjut tentang
produk dan layanan keuangan, serta penggunaan teknologi di dalamnya.
Selain itu, dengan pertumbuhan penggunaan media sosial dan aplikasi finansial, beberapa
program telah diarahkan pada menyediakan konten literasi keuangan melalui platform-
platform tersebut. Kampanye informasi, tutorial video, dan sumber daya daring telah menjadi
metode efektif untuk mencapai khalayak yang lebih luas.
Kemitraan strategis antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan juga telah
diperkuat untuk meningkatkan literasi keuangan. Program-program kolaboratif ini mencakup
pelatihan di tempat kerja, webinar, dan pengembangan materi literasi keuangan yang sesuai
dengan kebutuhan pasar.

3
Sejalan dengan literasi keuangan, beberapa program fokus pada literasi teknologi dan
keamanan digital. Ini mencakup pelatihan mengenai penggunaan aplikasi perbankan digital,
keamanan transaksi online, dan upaya untuk meningkatkan keterampilan teknologi agar
masyarakat lebih percaya diri dalam mengadopsi layanan keuangan digital.

5. Peranan literasi keuangan dan teknologi dalam perkembangan fintech bank digital
Pemerataan literasi keuangan di masyarakat Indonesia berperan krusial dalam membentuk
fondasi yang kokoh untuk perkembangan Fintech bank digital. Literasi keuangan memberikan
pemahaman dasar terkait dengan konsep keuangan, investasi, dan manajemen risiko, yang
merupakan elemen-elemen kunci dalam layanan Fintech.
Seiring dengan peningkatan literasi keuangan, peran teknologi dalam bank digital menjadi
semakin penting. Teknologi blockchain, kecerdasan buatan, dan analitika data memberikan
dasar untuk inovasi dalam penyediaan layanan keuangan. Pemahaman masyarakat tentang
teknologi menjadi kunci untuk adopsi dan pemanfaatan penuh potensi Fintech.
Literasi keuangan dan teknologi tidak hanya memengaruhi perkembangan bisnis Fintech bank
digital, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat. Masyarakat yang paham Fintech
dapat dengan mudah mengakses layanan keuangan, berinvestasi, dan mengelola keuangan
mereka secara efisien, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan.
Literasi keuangan dan teknologi berperan sangat besar dalam meningkatkan inklusi keuangan
di Indonesia melalui Fintech bank digital. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat
melewati hambatan tradisional seperti jarak dan biaya, mengakses layanan perbankan digital,
dan menjadi bagian dari ekosistem keuangan yang lebih luas.
Meskipun penting, peranan literasi Fintech tidak datang tanpa tantangan. Beberapa masyarakat
mungkin masih ragu-ragu atau tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang risiko dan
manfaat Fintech. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah,
sektor swasta, dan lembaga pendidikan untuk mengatasi tantangan ini.
Kolaborasi yang erat antara pemerintah dan sektor swasta merupakan kunci untuk
meningkatkan literasi Fintech di masyarakat. Program-program literasi yang didukung oleh
pemerintah dan perusahaan Fintech dapat memberikan pendekatan terpadu untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang layanan Fintech dan teknologinya.

6. Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Literasi Keuangan


Kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi keuangan merupakan fondasi krusial dalam
membentuk masyarakat yang dapat mengambil manfaat maksimal dari layanan bank digital.
Sebagian besar tantangan dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia terletak pada
kesadaran masyarakat terhadap manfaat yang dapat diperoleh melalui pemahaman yang baik
tentang konsep keuangan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat dapat dimulai dengan kampanye edukasi melalui media
massa dan sosial. Program-program televisi, radio, dan kampanye sosial media dapat
memberikan informasi ringan namun substansial tentang pentingnya literasi keuangan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kerja sama antara perusahaan dan lembaga keuangan dapat menciptakan program edukasi
literasi keuangan di tempat kerja. Dengan cara ini, karyawan dapat memahami bagaimana
mengelola gaji, mengelola dana pensiun, dan membuat keputusan finansial yang cerdas.

4
Melibatkan lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi dapat menjadi strategi
efektif. Kurikulum sekolah dapat diperkaya dengan materi literasi keuangan, dan mahasiswa
dapat diberikan sumber daya tambahan, seperti seminar dan workshop.
Pemerintah dapat memimpin kampanye literasi keuangan nasional untuk meningkatkan
kesadaran di seluruh negeri. Kampanye ini dapat melibatkan selebritas, tokoh publik, dan ahli
keuangan untuk memberikan pesan positif tentang pentingnya literasi keuangan.

7. Mengatasi stigma dan hambatan dalam memahami literasi keuangan


Mengatasi stigma dan hambatan dalam memahami literasi keuangan adalah tantangan yang
sangat kritis dalam membentuk masyarakat yang siap mengadopsi layanan bank digital.
Adanya stigma dan hambatan dapat menghambat upaya pemerataan literasi keuangan dan
teknologi di Indonesia.
Stigma terhadap literasi keuangan sering kali muncul akibat ketidakpahaman atau persepsi
negatif terhadap pendidikan keuangan. Upaya perubahan persepsi dan pemahaman yang
mendalam mengenai manfaat literasi keuangan dapat membantu mengatasi stigma tersebut.
Hambatan utama dalam literasi keuangan sering kali terkait dengan pemahaman konsep
keuangan yang kompleks. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan pendidikan yang
sesuai dengan tingkat pemahaman masyarakat, menyajikan informasi dengan bahasa yang
sederhana dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Keterbatasan akses terhadap pendidikan keuangan dapat menjadi hambatan signifikan,
terutama di wilayah-wilayah pedesaan atau komunitas yang kurang terlayani. Inisiatif
pemerataan literasi keuangan harus fokus pada menciptakan akses yang lebih luas melalui
program-program edukasi daring dan offline.
Bagi sebagian masyarakat, literasi teknologi dapat menjadi hambatan dalam memahami
layanan bank digital. Edukasi yang mengarahkan pada pemahaman teknologi secara
menyeluruh, serta memberikan penjelasan tentang keamanan dan manfaat teknologi keuangan,
dapat membantu mengatasi ketidakpercayaan ini.
Kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor pendidikan dapat menjadi solusi
untuk mengatasi stigma dan hambatan dalam memahami literasi keuangan. Program-program
kolaboratif ini dapat menciptakan model pembelajaran yang efektif dan relevan.
Mengganti narasi negatif dengan narasi positif tentang literasi keuangan dapat membantu
merubah persepsi masyarakat. Melibatkan tokoh-tokoh inspiratif dan memberikan contoh
keberhasilan dari mereka yang telah memanfaatkan literasi keuangan dapat memberikan
dorongan positif.

8. Faktor pendukung Berkembangnya bank digital di Indonesia


Pertumbuhan bank digital di Indonesia tidak hanya didorong oleh inovasi teknologi semata,
tetapi juga oleh faktor-faktor pendukung yang menciptakan lingkungan yang mendukung.
Pemerataan literasi keuangan dan teknologi di masyarakat memainkan peran kunci dalam
membentuk faktor-faktor ini.
Penetrasi internet yang pesat di Indonesia menjadi pendorong utama perkembangan bank
digital. Semakin banyak masyarakat yang terhubung dengan internet, semakin besar potensi
untuk mengakses layanan keuangan digital. Faktor ini memudahkan bank digital untuk
mencapai dan melayani pelanggan di berbagai daerah.

5
Bersamaan dengan peningkatan penetrasi internet, pertumbuhan penggunaan smartphone juga
menjadi faktor pendukung. Masyarakat yang semakin banyak menggunakan smartphone
memiliki akses yang lebih mudah ke aplikasi dan layanan perbankan digital, menggantikan
model tradisional yang lebih terbatas.
Peningkatan literasi keuangan di masyarakat membuka pintu untuk adopsi layanan bank
digital. Masyarakat yang paham akan manajemen keuangan pribadi, investasi, dan konsep
keuangan lainnya cenderung lebih terbuka terhadap inovasi perbankan digital dan
memanfaatkannya secara optimal.
Keamanan transaksi online menjadi salah satu faktor kritis dalam mendukung pertumbuhan
bank digital. Upaya perbankan digital untuk menyediakan teknologi keamanan tinggi dan
perlindungan konsumen yang efektif menciptakan kepercayaan di antara pengguna, membuka
pintu bagi adopsi yang lebih luas.
Regulasi dan kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan bank digital menjadi
faktor penting. Langkah-langkah progresif dalam memfasilitasi inovasi, memberikan insentif,
dan menetapkan pedoman yang jelas menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan sektor perbankan digital.
Kemitraan strategis antara bank digital, perusahaan teknologi, dan penyedia layanan keuangan
non-bank mendukung inovasi produk dan layanan. Kemitraan ini memperluas cakupan layanan
dan meningkatkan daya saing bank digital di pasar yang semakin berkembang.
Bank digital memberikan dorongan signifikan terhadap pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) serta inklusi keuangan. Layanan digital yang mudah diakses dan efisien
membantu UMKM untuk mengelola keuangan mereka dan mendapatkan akses ke pasar yang
lebih luas.

9. Peluang Berkembangnya bank digital di indonesia


Bank digital di Indonesia memiliki peluang berkembang yang signifikan, terutama karena
peranan pemerataan literasi keuangan dan teknologi di masyarakat semakin meningkat.
Berbagai faktor dan tren memberikan landasan kuat bagi bank digital untuk tumbuh dan
memberikan kontribusi positif pada perkembangan sektor keuangan di Indonesia.
Pertumbuhan penggunaan teknologi dan smartphone di Indonesia menjadi peluang utama bagi
bank digital. Semakin banyak masyarakat yang terhubung secara digital dan mengakses
internet melalui smartphone mereka, semakin besar peluang bagi bank digital untuk
menjangkau dan melayani pelanggan di seluruh negeri.
Peningkatan literasi keuangan di masyarakat membuka peluang bagi bank digital untuk
menawarkan produk dan layanan yang lebih kompleks. Masyarakat yang semakin paham
tentang manajemen keuangan dan investasi cenderung lebih terbuka terhadap inovasi
perbankan digital, menciptakan peluang untuk mengembangkan produk yang lebih beragam
dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Inovasi produk dan layanan menjadi kunci bagi pertumbuhan bank digital. Kemampuan bank
digital untuk terus berinovasi, seperti menawarkan fitur-fitur baru, aplikasi yang lebih efisien,
dan solusi keuangan yang lebih baik, menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan
daya tarik konsumen.

6
Kemitraan strategis antara bank digital dan perusahaan fintech merupakan peluang besar untuk
meningkatkan layanan dan mendiversifikasi portofolio produk. Kemitraan semacam ini dapat
mempercepat adopsi teknologi terbaru, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan
pengalaman pengguna yang lebih baik.
Dukungan reguler dan kebijakan pemerintah yang kondusif menjadi faktor kunci dalam
memfasilitasi pertumbuhan bank digital. Regulasi yang jelas, insentif untuk inovasi, dan
kebijakan yang mendukung inklusi keuangan menciptakan lingkungan yang stabil dan
merangsang pertumbuhan sektor perbankan digital.
Bank digital memiliki peluang besar untuk mendukung inklusi keuangan dan pemberdayaan
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan menyediakan layanan keuangan yang
mudah diakses dan terjangkau, bank digital dapat membantu masyarakat yang sebelumnya
tidak terlayani oleh sistem perbankan tradisional.
Perubahan dalam gaya hidup konsumen, terutama terkait dengan preferensi penggunaan
teknologi dan kenyamanan, memberikan peluang besar bagi bank digital. Bank digital yang
dapat secara fleksibel menyesuaikan diri dengan perubahan ini akan mendapatkan keuntungan
dalam memenuhi kebutuhan konsumen modern.

10. Tantangan bank digital di Indonesia


Meskipun bank digital di Indonesia menghadapi peluang yang besar, namun sejumlah
tantangan muncul dalam mengembangkan dan mempertahankan pertumbuhan mereka.
Pemahaman yang mendalam terhadap tantangan ini penting untuk merancang solusi yang
efektif dan berkelanjutan.
Tantangan regulasi dan kebijakan sering kali menjadi hambatan bagi bank digital. Peraturan
yang belum sepenuhnya mengakomodasi model bisnis inovatif mereka dapat membatasi
pertumbuhan dan inovasi. Penyesuaian regulasi yang cepat terhadap perubahan tren dan
teknologi menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.
Selain itu juga, Keamanan data dan privasi merupakan tantangan utama dalam era digital. Bank
digital harus terus meningkatkan sistem keamanan mereka untuk melindungi informasi sensitif
pelanggan. Penyadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan digital juga perlu
ditingkatkan untuk meminimalkan risiko keamanan.
Infrastruktur teknologi yang belum merata di seluruh Indonesia juga menjadi tantangan dalam
memberikan akses yang setara terhadap layanan bank digital. Pemerataan infrastruktur
teknologi, termasuk akses internet yang cepat dan handal, diperlukan untuk memastikan bahwa
seluruh masyarakat dapat mengakses dan memanfaatkan layanan perbankan digital.
Meskipun ada peningkatan literasi keuangan, ketidaksetaraan dalam tingkat literasi masih
menjadi tantangan. Sebagian masyarakat mungkin belum sepenuhnya memahami manfaat dan
risiko menggunakan layanan bank digital. Program literasi keuangan yang lebih inklusif dan
berfokus pada lapisan masyarakat yang lebih luas diperlukan.
Perubahan cepat dalam preferensi konsumen dapat menjadi tantangan bagi bank digital.
Mereka harus terus memahami perubahan perilaku konsumen, termasuk preferensi terhadap
metode pembayaran dan kebiasaan perbankan, untuk tetap relevan dan bersaing.
Persaingan yang semakin ketat di sektor bank digital memaksa perusahaan untuk terus
meningkatkan kualitas layanan, menawarkan inovasi baru, dan memperbaiki pengalaman

7
pengguna. Hal ini memerlukan investasi yang besar dan kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan pasar secara cepat.
Ketidakpastian ekonomi, terutama dalam situasi krisis, dapat mempengaruhi kesehatan
keuangan nasabah dan meningkatkan risiko kredit. Bank digital perlu memiliki strategi yang
tangguh untuk mengatasi ketidakpastian ini dan melindungi kepentingan nasabah.
Meskipun teknologi adalah kekuatan utama bank digital, ketergantungan yang berlebihan pada
teknologi juga dapat menjadi risiko. Gangguan sistem, serangan siber, atau kegagalan
teknologi dapat berdampak serius pada operasional dan kepercayaan pelanggan.
Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam teknologi dan keuangan
digital menjadi tantangan. Pengembangan kepemimpinan yang memahami perbankan digital
dan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan yang relevan menjadi kunci untuk
mengatasi tantangan ini.
Dalam menghadapi tekanan untuk beroperasi secara berkelanjutan, bank digital juga
dihadapkan pada tantangan terkait isu lingkungan dan keberlanjutan. Penerapan praktik
keuangan berkelanjutan dan pertimbangan etika menjadi semakin penting dalam menjaga
reputasi dan mendukung tanggung jawab sosial perusahaan.
Untuk mengatasi sejumlah tantangan tersebut, bank digital di Indonesia perlu menjalankan
strategi yang holistik. Ini termasuk kerjasama dengan pemerintah untuk perubahan regulasi
yang mendukung, investasi dalam keamanan teknologi, pendekatan inklusif dalam literasi
keuangan, dan adaptasi terhadap perubahan pasar dengan cepat.

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa peranan pemerataan literasi
keuangan dan teknologi di masyarakat memiliki dampak yang sangat krusial terhadap
perkembangan bisnis bank digital di Indonesia. Integrasi literasi keuangan dan teknologi bukan
hanya menjadi katalisator bagi pertumbuhan sektor perbankan digital, tetapi juga merupakan
fondasi bagi inklusi keuangan, pemberdayaan ekonomi, dan transformasi keuangan yang
inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Dengan memahami dan mengatasi tantangan yang ada,
serta terus mendorong literasi dan inklusi keuangan, Indonesia dapat merangkul masa depan
keuangan digital yang lebih cerah dan merata.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Muhammad Ridhwan Ab, et al. "Bibliometric Analysis of Literature on Digital Banking
and Financial Inclusion Between 2014-2020." Library Philosophy and Practice (e-
journal) (2021).
Durai, Tabitha, and G. Stella. "Digital finance and its impact on financial inclusion." Journal
of Emerging Technologies and Innovative Research 6.1 (2019): 122-127.
Barquin, Sonia, et al. "Digital banking in Indonesia: Building loyalty and generating
growth." McKinsey & Company, February 6 (2019).
Indriasari, Elisa, Ford Lumban Gaol, and Tokuro Matsuo. "Digital banking transformation:
Application of artificial intelligence and big data analytics for leveraging customer experience
in the Indonesia banking sector." 2019 8th International Congress on Advanced Applied
Informatics (IIAI-AAI). IEEE, 2019.
Yusgiantoro, Inka, et al. "Digital Banking Technology Adoption and Bank Efficiency: The
Indonesian Case." (2019): 1.
Jikrillah, Sufi, and Isti Fadah. "Financial Performance of Indonesia Banking: The Impact of
Digital Banking." ICIFEB 2022: Proceedings of the 3rd International Conference of Islamic
Finance and Business, ICIFEB 2022, 19-20 July 2022, Jakarta, Indonesia. European Alliance
for Innovation, 2023.
Haryono, Didi, A. Hanief Saha Ghafur, and Gumilar Rusliwa Somantri. "The Challenges of
Digital Banking in Today’s Banking Industry." Indonesian Interdisciplinary Journal of Sharia
Economics (IIJSE) 6.3 (2023): 2216-2234.
Mutiara, Upik, Lupita Risma Candanni, and Rahmad Ramadhan Hasibuan. "Construction of
Financial Technology in Banking Systems in Indonesia." Jurnal Hukum NOVELTY 10.02
(2019): 150-163.

Anda mungkin juga menyukai