B. PENGUKURAN PEMBANGUNAN
Mengukur pembangunan di suatu negara, dapat digunakan indicator berikut
ini;
1. Kekayaan rata-rata
Pembangunan pada awalnya dipandang dalam arti pertumbuhan ekonomi.
Sebuah masyarakat di nilai berhasil melaksanankan pembangunan , jika
pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Dengan demikian,
yang diukur adalah produktifitas mayarakat atau produktifitas negara
tersebut setiap tahunnya lewat penghitungan pendapatan rata-rata.
2. Pemerataan
Segera menjadi jelas bahwa kekayaan keseluruhan yang dimiliki, atau yang
di produksikan oleh sebuah bangsa, tidak berarti bahwa kekayaan itu
merata dimiliki oleh semua penduduknya. Bisa terjadi, sebagian kecil orang
di dalam negara tersebut memiliki kekayaan yang berlimpah, sedangkan
sebagian besar masyrarakat hidup dalam kemiskinan. Hal ini bisa
menimbulkan ironi. Orang-orang kaya ini ibarat sebuah pulau kecilyang di
kelilingi oleh samudera orang miskin yang sangat luas. Kemiskinan yang ada
di masyarakat tertutup oleh adanya kekayaan yang luar biasa tersebut.
3. Kualitas kehidupan
Salah satu cara lain untuk mengukur kesejahteraan masyarakat sebuah
negara adalah dengan menggunakan tolak ukur pqli (physical quality of life
index). Tolak ukur pqli ini di perkenalkan oleh moris yang mengukur tiga
indicator, yakni .
a. Rata-rata harapan hidup sesudah umur satu tahun
b. Rata-rata jumlah kematian bayi, dan
c. Rata-rata prosentasi buta dan melek huruf
4. Kerusakan lingkungan
Sebuah negara yang tinggi produktivitasnya, dan merata pendapatan
penduduknya, bisa saja berada dalam sebuah proses untuk menjadisemakin
miskin. Hal ini, misalnya karena pembangunan yang menghasilkan
produktivitas yang tinggi itu tidak memperdulikan dampak terhadap
lingkungannya. Lingkungannya semakin rusak. Sumber-sumber alamnya
semakin terkuras, sementara kecepatan bagi alam untuk melakukan
rehabilisasi lebih lambat dari pada kecepatan perusakan sumber alam
tersebut. Mungkin juga pabrik-pabrik yang didirikan menghasilkan limbah
kimia yang merusak alam disekitarnya, sehingga mengganggu kesehatan
pendudukmaupun segala mahluk hidup di sekitarnya. Padahal sumber-
sumber alam dan manusia itu adalah factor utama yang menghasilkan
pertumbuhan yang tinggi tersebut.
Oleh karena itu, seringkali terjadi bahwa pembangunan yang
dianggap berhasil ternyata tidak memiliki daya kelestarian yang memadai.
Akibatnya, pembangunan ini tidak bisa berkelanjutan, atau tidak
sustainable. Karena itu, dalam kriteria keberhasilan pembangunan yang
paling baru, di masukan juga factor kerusakan lingkungan sebagai factor
yang menentukan. Apa gunanya sebuah pembangunan yang pada saat ini
memang tinggi produktifitasnya, merata pembagian kekayaanya, tetapi
dalam jangka sepuluh tahun atau dua puluh tahun mendatang akan kempes
karena kehilangan sumber daya yang menjadi impuls utama pertumbuhan
tersebut.
Dari berbagai uraian, disertai melihat apa yang terjadi dewasa ini serta
melihat kedepannya, dapat ditarik suatu uraian mengenai tantangan yang
akan dihadapi kedepannya oleh negara-nagara di dunia, khususnya negara
berkembang dalam menjalankan pembangunan. Adapun tantangan tersebut
meliputi (sondang p siagian;2007);
1. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi saat ini sedang gencar-gencarnya dicetuskan oleh dunia,
terutama oleh negara-negara maju dan negara yang merasa mampu
mengambil tempat dan kesempatan. Dalam globalisasi, batas dari setiap
negara sudah tidak jelas mengingat adanya kebebasan dari setiap negara
maupun warganya untuk melakukan berbagai hal yang menyangkut ekonomi
seperti adanya investasi dari pihak asing. Dengan kata lain, globalisasi
mensyaratkan bentuk persaingan yang kompetitif. Ini merupakan
tantangan yang harus diwaspadai maupun dimanfaatkan oleh negara
berkembang. Secara kemampuan dan kehebatan, harus diakui bahwa
negara maju tentu memiliki kemampuan untuk menguasai pasar dengan
memasukkan berbagai produk-produknya terhadap negara berkembang.
Oleh karena itu, dalam hal ini negara berkembang harus segera mampu
untuk membuat kebijakan agar memiliki ruang gerak demi tidak
terjajahnya produk asli butan dalam negeri di negeri itu sendiri. Jiak
terjadi, maka dampak kedepannya adalah ekonomi yang tidak tumbuh yang
mengakibatkan semakin banyaknya kemiskinian.
2. Masalah Pengangguran
Masalah pengangguran memang merupakan masalah yang cukup rumit yang
pemecahannya juga masih belum bisa dipastikan. Banyak anggapan bahwa
untuk menanggulangi tingkat penggangguran, maka harus diciptakan
lapangan pekerjaan yang banyak. Hal ini tentunya tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan mengingat tidak hanya factor ekonomi dalam
membangun lapangan pekerjaan saja yang menjadi kendala, tetapi
kemampuan dari masyarakat itu sendiri yang juga harus ditingkatkan
mengingat ketika lapangan pekerjaan sudah ada, maka karyawan yang dicar
tentunya adalah yang handal dan memiliki kemampuan.
Masalah pengangguran terbagi tiga, yakni:
6. Konfigurasi Demografi
Konfigurasi demografi menyangkut akan tiga hal, yakni;
a. Penduduk yang belum waktunya memasuki lapangan pekerjaan (anak-
anak yang masih dalam batasan umur belum boleh bekerja)
b. Penduduk yang tergolong pada angkatan kerja, dan
c. Penduduk yang tergolong purnakarya.
......Ap......
TUGAS :
1. Buat Rangkuman Materi diatas
Tugas dikirimkan ke Edlink (Link Tugas) atau E-mail : berian.hariadi@yahoo.com
paling telat Jumat (05/11/2021) Jam.15.00 Wib.