OLEH
AYU MUSFITA SARI
NIM 20187103007
2021
2
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR RUJUKAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang baik
dan memberikan pengaruh pada lingkungan perbankan nasional, walaupun pangsa pasar bank
syariah relatif masih kecil. Fungsi perbankan di Indonesia baik untuk masyarakat industri
besar, menengah, dan kecil mempunyai pengaruh yang signifikan dalam perkembangan
ekonomi di Indonesia. Bank syariah hadir karena kebutuhan akan bank baik untuk penguatan
modal atau penyimpanan uang dan penitipan uang oleh masyarakat sudah menjadi hal yang
biasa. Dalam mengantisipasi kebutuhan masyarakat serta memberikan rasa aman, nyaman
dalam transaksi perbankan, kehadiran bank syariah merupakan salah satu solusi untuk
penduduknya muslim. Penduduk Indonesia sebagian besar adalah beragama islam, namun
kalau dikaitkan dengan perkembangan bank syariah di Indonesia sangat tidak seimbang bila
Umat islam diharapkan dapat memahami pelaksanaan bank syariah, agar menjadi
tempat transaksi yang amanah sesuai dengan syariat islam. Pengelola bank syariah harus
cermat dalam mengenali dan mengidentifikasi semua mitra kerja yang sudah ada maupun
yang potensial untuk pengembangan bank syariah. Untuk itu, peran IAEI (Ikatan Ahli
Ekonomi Islam) dalam mempelopori dan mendorong keterpaduan langkah untuk menjawab
berbagai tantangan tersebut sangat diperlukan sehingga industri keuangan syariah nasional
persaingan global, khususnya dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
4
Dalam menunjukkan produk yang dimiliki, bank juga harus memberikan informasi
kepada masyarakat. Promosi yang dapat dilakukan bank harus memberikan informasi yang
tepat dimana komunikasi berperan penting, dalam hal ini promosi menjadi suatu yang
berharga. Dengan diadakan promosi maka masyarakat mengetahui apa saja yang diberikan
oleh bank keinginan masyarakat untuk menabung (Indriyanto, 2000:235). Namun tindakan
promosi oleh bank juga bisa mengurangi niat masyarakat bila dilakukan dengan tujuan yang
tidak tepat atau berlebihan oleh karena itu bank harus dapat memanfaatkan dengan benar
media promosi seperti iklan media cetak atau elektronik, promosi langsung atau mengadakan
kebutuhan dan keinginan nasabah, perbankan tersebut juga harus meningkatkan kualitas
pelayanan. Karena konsumen dapat memutuskan untuk melakukan pembelian terhadap suatu
produk atau jasa, salah satunya berdasarkan kualitas jasa yang baik. Kualitas layanan
merupakan salah satu unsur penilaian konsumen terhadap perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa. Layanan yang diterima nasabah akan dipersepsikan sebagai baik, standar,
atau buruk. Persepsi nasabah ini merupakan bentuk akhir pembentukan citra kualitas jasa.
Persepsi nasabah terhadap kualitas layanan inilah yang merupakan penilaian menyeluruh
kualitas pelayanan yang dberikan tetapi juga citra merek. Citra merek (brand image) adalah
sekumpulan asosiasi merk yang terbentuk dan melekat dibenak konsumen (Rangkuto, 2004:
244). Melalui citra merek yang kuat, maka pelanggan akan memiliki asumsi positif terhadap
merek dari produk yang ditawarkan oleh bank. Brand image menjadi hal yang sangat penting
diperhatikan bank, melalui brand image yang baik maka dapat menimbulkan perasaan positif
pada saat membeli atau menggunakan merek tertentu. Citra merek (brand image) memiliki
5
posisi strategis dalam persaingan yang tidak dapat diabaikan oleh perusahaan dalam rangka
Image yang diyakini oleh konsumen mengenai sebuah merek sangat bervariasi dari
persepsi masing-masing individu. Nasabah memandang produk tabungan pada Bank Syariah
Indonesia sebagai tabungan yang sangat berkualitas dapat dipercaya dan memberikan
keuntungan yang sangat menarik bagi nasabah. Kualitas sebuah merek memberikan alasan
yang sangat penting bagi nasabah untuk memilih produk. Apabila image yang tertanam
dalam suatu produk baik, maka konsumen akan membeli produk itu, sebaliknya apabila
image yang tertanam dalam produk buruk maka konsumen tidak akan memilih produk
tersebut. Image yang positif tentu menjadi kekuatan bagi brand yang digunakan produk
tersebut.
pertumbuhan bank agar tetap eksis dalam menghadapi persaingan. Keputusan merupakan
seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, seorang konsumen
harus memiliki pemilihan antara melakukan pembelian atau tidak melakukan pembelian
Sangadji dan Sopiah (2013: 24) menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang
psikologis yang mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap dan kepribadian. Dalam
hal ini kepribadian meliputi opini, minat dan prakarsa. Minat sebagai salah satu faktor
untuk tertarik atau menyenangi suatu objek (Slameto, 1987: 180). Objek yang digunakan
untuk menarik minat seseorang dapat berasal dari berbagai media, salah satunya adalah
6
suatu pembelian, baik melalui orang disekitar maupun melalui media iklan. Oleh sebab itu,
kegiatan promosi merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh bank. Promosi atau
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk
judul ”Pengaruh Promosi, Brand Image, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Nasabah Menabung Di Bank Syariah Dengan Minat Sebagai Variabel Intervening” (Studi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka rumusan masalah dalam
5. Bagaimana pengaruh Brand Image terhadap minat nasabah menabung di bank syariah
intervening?
variabel intervening?
10. Bagaimana pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap keputusan dengan Minat sebagai
variabel intervening?
C. Tujuan Penelitian
intervening.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perusahaan maupun
1. Manfaat Teoritis
mengenai brand image, promosi, serta kualitas pelayanan pada perbankan syariah dan
juga sebagai sumbangan pemikiran mengenai pengembangan penelitian yang sudah ada.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi perbankan dimasa
b. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan dan masukan agar penelitiannya dapat lebih difokuskan dan
Penelitan ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya
Bank Syariah, kualitas pelayanan yang diterapkan pada Bank Syariah, dan juga
E. Sistematika Penulisan
1) BAB I Pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah yang
tentang hal yang ingin dilakukan. Kegunaan penelitian merupakan hal yang
2) BAB II Landasan Teori. Bab ini menguraikan tentang teori yang digunakan dan
3) BAB III Metode Penelitian. Bab ini menguraikan mengenai objek yang akan
dibahas, jenis dan sumber data yang merupakan penguraian jenis data dari variabel
variabel penelitian serta dari mana sumber data berasal, penelitian sampel berisi
tentang jumlah populasi dan sampel yang digunakan berserta metode yang dipakai
variabel yang dipakai dalam penelitian berserta penjabaran secara operasional, teknik
pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk megambil data. Metode
10
4) BAB IV Analisis Data. Bab ini berisi tentang deskripsi penelitian yang membahas
mengenai gambaran penelitian. Analisis data berupa penyebaran data agar lebih
mudah dibaca. Pembahasan bertujuan untuk mencari makna yang lebih mendalam dan
5) BAB V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diharapkan agar
dilakukan. Saran berupa anjuran kepada pihak yang berkepentingan terhadap analisis
penelitian.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada dasarnya penelitian tidak akan berjalan dengan murni, pada umumnya telah
ada acuan yang mendasar atau peneliti yang sejenis. Oleh karena itu berikut ini adalah hasil
Dalam peneltian yang dilakukan oleh Sarita (2017), hasilnya variabel promosi
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah menabung. Hal yang sama juga
dilakukan Ali (2017), hasilnya variabel promosi berpengaruh positif signifikan terhadapa
keputusan nasabah. Lailiya (2017) dalam penelitiannya bahwa faktor promosi tidak
Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2013), hasilnya variabel Brand Image
berpengaruh positif dan signifikan. Hasil yang sama dikemukakan oleh Saputra (2018) dalam
penelitiannya menerangkan bahwa Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menabung pada Bank Syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Istiana (2015)
penelitian yang dilakukan oleh Setya (2015), hasilnya variabel Brand Image tidak
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan menabung di Bank Syariah.
layanan berpengaruh positif terhadap keputusan menabung di bank syariah. Hal yang sama
juga di kemukakan oleh Putri (2016) dan Nurlatifah (2018) dalam penelitiannya. Namun hal
12
yang berbeda dikemukakan oleh Ari dkk (2015) menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan
Peneliti yang meneliti tentang Brand Image terhadap minat menabung adalah Said
(2016) menyimpulkan bahwa Brand Image memiliki pengaruh terhadap minat menabung di
BMT Se-Kabupaten Demak, dan penelitian yang dillakukan oleh Tarwiyatun Niza (2016)
Sedangkan penelitia yang dilakukan oleh Prasuhanda (2016) menyimpulkan bahwa Brand
Penelitian yang meneliti tentang kualitas layanan terhadap minat menabung adalah
signifikan terhadap minat menabung.hal yang sama di kemukakan oleh Yani (2018) dalam
kualitas layanan memiliki pengaruh positif tehadap minat nasabah untuk menabung.
Sedangkan dalam penelitian Asih, Saryadi, dan Sendhang (2013) menyimpulkan bahwa
B. Kajian Teori
1. Keputusan Konsumen
a. Definisi Keputusan
Menurut pemahaman yang paling umum, keputusan merupakan seleksi terhadap dua
pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, seorang konsumen harus memiliki
1. Faktor Psikologis
beraksi terhadap penawaran produk dalam situasi dan kondisi tertentu secara
konsumen. Kepribadian adalah pola individu merespon stimulus yang muncul dari
2. Faktor Situasional
3. Faktor Sosial
yang bersifat mental maupun fisik akan melalui beberapa tahap dalam pembelian
1) Pencarian Informasi
percobaan pembelian barang, mengamati karakteristik dan kualitas produk atau jasa.
Dalam hal ini nasabah akan mencari informasi tentang jasa perbankan baik itu melalui
yakni sejumlah kecil nama produk untuk membuat keputusan pembelian. Dalam hal
mengevaluasi tiap bank yang dilanjutkan pada proses pengambilan keputusan dengan
berbagai pertimbangan.
produk tersebut telah sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Perilaku konsumen
perbankan pasca pembelian dapat dilihat dari tingkat kepuasan nasabah, minat pada
2. Minat
a. Pengertian Minat
Minat adalah aspek kejiwaan dan bukan hanya mewarnai perilaku seseorang
untuk dapat melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada
sesuatu. Selain itu minat memiliki makna yang luas, karena dengan minat akan
mampu merubah sesuatu yang belum jelas menjadi lebih jelas (Ibrahim dan
Rusdiyanto, 2016: 49-50). Selain itu, Slameto (1987: 180) mendefinisikan minat
sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik atau menyenangi suatu
15
objek. Dari beberapa pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat
merupakan keinginan yang kuat dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan
terkait dalam hal ini adalah kegiatan menggunakan produk bank syariah.
1. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang
2. Faktor motif sosial. Timbulnya minat dari dalam diri seseorang dapat
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
informasi antara penjual dan pembeli yang potensial atau orang lain dalam saluran
untuk memengaruhi sikap dan perilaku. Promosi juga melibatkan pemberitahuan yang
ditujukan kepada pelanggan bahwa produk tersedia di tempat dan harga yang tepat.
kegiatan yang dilakukan guna memberikan informasi mengenai suatu produk kepada
mencari keuntungan atau kegiatan sosial. Promosi juga dilakukan dalam rangka untuk
Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit,
dan keinginan pelanggan tidak akan terpenuhi secara maksimal. Oleh sebab itu, bank
profesional agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah secara maksimal baik terhadap
lingkungan promosi. Lingkungan promosi bank dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan
dalam bank untuk bekerja sama. Kerjasama yang baik akan sangat berpengaruh
2) Pemasok
4) Nasabah
Merupakan konsumen yang membeli atau menggunakan produk yang dijual atau
5) Pesaing Bank
Merupakan lawan bank yang memproduksi atau menjual barang yang sejenis di
wilayah tertentu.
6) Publik
Merupakan kelompok yang memiliki minat nyata atau potensial atau dampak
nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut.
Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang di
hasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing
(Freddy,2013).
18
kesan, dan sekumpulan persepsi dari seorang atau masyarakat terhadap suatu produk,
merek, figure, organisasi, perusahan bahkan Negara yang dibentuk melalui berbagai
Brand Image juga merupakan hasil dari pandangan atau penelitian konsumen
terhadap suatu brand baik atau buruk. Hal itu berdasarkan pertimbangan atau
sehingga brand penawarannya sesuai dengan kebutuhan akan terpilih. Image yang
kuat dan positif akan menjadi salah satu hal yang penting. Tanpa image yang kuat dan
positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan
mempertahankan yang sudah ada. Dengan menciptakan brand image yang tepat dari
suatu produk tentu akan sangat berguna bagi para konsumen, karena brang image
Dalam brand image terkandung beberapa hal yang yang menjelaskan merek
sebagai produk, merek sebagai organisasi dan merek sebagai symbol. Brand image
bisa juga tercipta dari faktor-faktor lainnya. Band image tercipta bisa dengan waktu
yang sangat lama bisa juga dengan waktu yang sangat singkat.hal ini tergantung
kesan, dan persepsi dari seseorang, satu komunitas atau masyarakat tentang suatu
Menurut Biel dalam jurnal penelitian Setyaningsih dan Didit Darmawan variabel
1) Citra pembuat (corporate image), citra yang ada dalam perusahaan itu sendiri.
Perusahaan sebagai organisasi berusaha membangun imagenya dengan tujuan tak lain
agar nama perusahaan ini bagus, sehingga akan mempengaruhi segala hal mengenai
2) Citra pemakai (user image), dapat dibentuk langsung dari pengalaman dan kontak
dengan pengguna merek tersebut. Manfaat adalah nilai pribadi konsumen yang
3) Citra produk (product image), citra konsumen terhadap produk yang dapat berdampak
positif maupun negatif yang berkaitan dengan kebutuhan, keinginan,dan harapan dari
konsumen.
Sedangkan menurut Sutisna brand image memiliki tiga variabel pendukung, yaitu:
jasa.
Pandangan konsumen terhadap suatu brand merupakan hal yang sangat penting
memnegtahui apakah strategi pemasaran yang dijalankan sudah tepat atau belum.
Menurut Sutisna, ada beberapa manfaat dari brand image yang positif yaitu:
1) Konsumen dengan image yang positif terhadap suatu brand, lebih memungkinkan
3) Kebijakan family branding dan lavrage branding dapat dilakukan jika brand
Dalam pandangan marketing syariah, brand adalah nama baik yang menjadi
identitas seseorang atau perusahaan. Misalnya Nabi Muhammad sa, memiliki reputasi
yang kuat adalah penting, tetapi dengan jalan yang tidak bertentangan dengan
Salah satu hal penting yang membedakan produk islam dengan prduk lainyya
adalah karakter brand yang memiliki alue indicator bagi konsumen. Brand yang baik
adalah brand yang mempunyai karakter yang kuat, dan bagi perusahaan atau produk
yang menerapkan syariah marketing, suatu brand juga harus mencerminkan karkter-
karakter yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah atau nilai spiritual.
Sebenarnya pada masa rosulullah saw ada kajian mengenai Brand equity, yaitu
21
pentingnya menjaga kualitas produk yang kita jual yaitu dengan tidak memanipulasi
atau merugikan pembeli dengan kecurangan yang kita buat. Jadi, dalam pemasaran
harus memberikan yang terbaik untuk konsumen dengan jujur menjual sehingga
5. Kualitas Pelayanan
kedalam faktor Psikologis, salah satu diantara yang mempengaruhi faktor tersebut
adalah motivasi. Dimana Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu.
dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa
keanggotaan kelompok.
produk, dan terutama menjadi hal penting dalam banyak industri karena merupakan
pembeda yang paling efektif bagi sejumlah produk. Perusahaan yang pernah menjadi
pemimpin pasar berdasarkan teknologi atau harga rendah, kini harus bersaing
definisi tersebut, kualitas layanan bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan
Menurut Kotler (2008: 117) kualitas adalah seluruh ciri serta sifat suatu
kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas sering dianggap sebagai
ukuran relative kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri dari kulitas desain dan
kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu produk mampu
pemenuhan kebutuhan, dan tidak harus terikat penjual produk atau jasa lain.
Pelayanan merupakan tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
dikaitkan pada satu produk fisik (Kotler dan Keller, 2009 : 42). Menurut Tjiptono
(2012: 4) pelayanan (service) bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas
dua komponen utama, yakni service operations yang kerap kali tidak tampak atau
tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan (back office atau backstage) dan
service delivery yang biasanya tampak (visible) atau diketahui pelanggan (sering
seperti rintangan yang masuk pesaing, loyalitas pelanggan, produk yang terbedakan,
biaya pemasaran yang lebih rendah, dan harga yang lebih tinggi (Wijaya, 2011: 24).
konsumen, dengan cara memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan
Dimensi kualitas jasa atau pelayanan dibagi menjadi lima yaitu (Lupiyoadi, 2009:
182):
1) Berwujud (Tangible)
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Bukti fisik
adalah aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan juga bisa diraba atau
eksternal.
2) Kehandalan (Reliability)
24
yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan
harapan pelanggan yang berarti ketetapan waktu, pelayanan yang sama untuk
semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi
yang tinggi.
3) Ketanggapan (Responsiveness)
Yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
jelas.
4) Jaminan (Assurance)
5) Empati (Emphaty)
tulus dan bersifat individual atau pribadi kepada para konsumen untuk
memahami keinginan konsumen. Setiap perusahaan jasa akan lebih baik jika
adalah :
1) Professional (Fatanah)
25
2) Jujur
kesesuaian antara berita yang disampaikan dan fakta, antara fenomena dan
3) Amanah
dalam hidup semua insannya, oleh karena itu salah satu syarat untuk
3) Bawahan tidak berani mengambil keputusan sebelum ada izin dari atasan.
4) Petugas sering bertindak kaku dan tidak jalan keluar yang baik.
5) Petugas sering tidak ada di tempat pada waktu jam kerja sehingga sulit untuk
dihubungi.
Tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan kepuasan para pelanggan
yang merasa puas, salah satuya melalui kualitas pelayanan. Terciptanya kepusan
hubungn antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang
baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu maka dapat disusun model riset
Kerangka penelitian di atas menjelaskan bahwa Promosi (X1), Brand Image (X2), dan
Kualitas Pelayanan (X3)berpengaruh terhadap Keputusan (Y) dengan Minat (Z) sebagai
variabel intervening.
D. Hipotesis
Bank Syariah.
Menurut Alfansi (2012: 31) keputusan pembelian berawal dari pencarian informasi
yang dilakukan seseorang baik melalui orang disekitar maupun melalui media iklan
atau promosi.
Dalam peneltian yang dilakukan oleh Sarwita (2017), hasilnya variabel promosi
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan nasabah menabung. Hal yang sama
juga dikemukakan oleh Nurlaeli (2017) dalam penelitiannya. Hal ini membuktikan
bahwa dengan promosi dapat mempengaruhi seorang konsumen. Dalam penelitian ini
28
Bank Syariah.
Merek dari suatu produk yang kuat akan membuat konsumennya merasa lebih
yakin,nyaman, dan aman ketika mereka ingin membeli ataupun menggunakan produk
Penelitian yang dilakukan oleh Dennis eka saputra (2018) dalam penelitiannya
keputusan menabung pada Bank Syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Istiana
H2: Brand Image berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah menabung pada
Bank Syariah.
di Bank Syariah.
Kualitas layanan yang baik itu meliputi barang ataupun jasa yang diberikan oleh
pihak Bank tentunya harus mampu memenuhi keinginan dan selera para nasabah
bank tersebut.
layanan berpengaruh positif terhadap keputusan menabung di bank syariah. Hal yang
sama juga di kemukakan oleh Putri (2016) dan Nurlatifah (2018) dalam penelitiannya.
Syariah.
Ortega dan Akhifni (2017) dalam penelitiannya bahwa media promosi berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap minat untuk menabung di Bank Syariah. Hal
yang sama juga dikemukakan oleh Yuliati dan Kurniawan (2017) dalam
H4: Media Promosi berpengaruh positif dan signikan terhadap minat menabung pada
Bank Syariah.
Syariah
Kekuatan dari asosiasi merek tergantung dari banyaknya jumlah atau kuantitas dan
menerima informasi merek, semakin kuat asosiasi merek yang dimilikinya (Kotler,
2002).
Peneliti yang meneliti tentang Brand Image terhadap minat menabung adalah Said
H5: Brand Image berpengaruh positif dan signikan terhadap minat menabung pada
Bank Syariah.
Bank Syariah.
Kualitas layanan merupakan keseluruhan ciri dan karakteristik dari suatu produk/jasa
30
Penelitian yang meneliti tentang kualitas layanan terhadap minat menabung adalah
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung. Hal yang sama di kemukakan oleh
Yani (2018) dalam penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2016)
nasabah untuk menabung. Sedangkan dalam penelitian Asih, Saryadi, dan Sendhang
H6: Brand Image berpengaruh positif terhadap minat menabung pada Bank Syariah.
Syariah.
untuk memberikan perhatian kepada orang dan bertindak terhadap orang, aktivitas
atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai dengan perasaan
senang.
dengan didasari oleh minat, maka keinginan untuk memutuskan dalam hal ini
menggunakan produk bank syariah akan tinggi, karena telah memilih sesuai dengan
minatnya. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini
H7: Minat berpengaruh positif terhadap keputusan menabung pada Bank Syariah.
Intervening.
31
Ortega dan Akhifni (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa media promosi
berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank syariah. Minat dari dalam
diri seseorang mendorong untuk melakukan keputusan. Berdasarkan kajian teori dan
Variabel Intervening.
Menurut Temporal dan Lee, 2002:38 dalam (Rendra dkk 2013) mengatakan bahwa
citra merek adalah persepsi tertentu yang muncul dibenak konsumen untuk mengingat
sebuah merek produk tertentu. Beberapa perusahaan yang berhasil juga yakin
bahwa reputasi atau citra adalah jauh lebih penting dalam menjual produk daripada
sekedar ciri-ciri produk yang spesifik. Dalam membentuk image merek, kita
memasuki dunia persepsi. Image adalah persepsi yang relatif konsisten dalam jangka
Rendra dkk (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa brand image mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dengan minat sebagai variabel
intervening. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini
H9: Brand Image berpengaruh positif terhadap keputusan menabung dengan minat
Bank Syariah sebagai lembaga dalam bidang jasa tentunya harus meningkatkan dan
yang merasa nyaman, aman, diperhatikan kebutuhannya dan kesesuaian bank dengan
prinsip- prinsip yang merupakan bagian dari kualitas layanan, akan merasakan
kepuasan yang berujung pada loyalitas. Robbins & Judge (2013). Dalam penelitian ini
menggunakan Minat sebagai variabel mediasi untuk melihat apakah ada pengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur- prosedur statistik atau cara-
menjawab serta mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel promosi, Brand Image, dan
bank syariah, 3 variabel independen yaitu promosi, brand image , dan kualitas
B. Lokasi Penelitian
beralamatkan di Jl. Panglima Sudirman No. 14 C Kota Pasuruan Jawa Timur, Telp:
1. Populasi
penelitian. Populasi juga diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terjadi atas
subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteistik yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini
2. Sampel
dalam penelitian ini tidak dketahui jumlah populasinya, maka dalam penelitian ini
disebut dengan rumus unknown population (Wibisono dalam Ridwan dan Akdon,
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut
35
Bawono (2006: 29) data primer adalah data yang secara langsung diperoleh peneliti
dari lapangan.
metode angket. Metode angket (Questionare) adalah daftar pertanyaan yang diberikan
kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, 2006: 29). Metode ini adalah metode pokok yang digunakan
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah suatu proses hal dimana suatu angka atau simbol diletakan
pada karakteristik atau properti suatu stimulu sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah
ditetapkan. Skala pengukuran yang digunakan penelitian ini adalah skala interval, dimana
responden diberi 10 angka untuk merespon beberapa pertanyaan yang diajukan. Penulis
menggunakan skala interval 1-10 guna memberikan kesempatan kepada responden untuk
memilih secara lebih luas angka yang akan dipilih sesuai dengan apa yang dialami oleh
responden. Semakin rendah jawaban yang diberikan responden maka semakin mendekati
angka 1. Artinya responden tidak setuju dengan pertanyaan yang diberikan. Begitupun
sebaliknya, semakin tinggi nilai dan mendekati angka 10 maka responden semakin setuju
dengan pertanyaan yang diajukan (Ghozali, 2013: 4). Berikut ini merupakan penelitian dalam
skala interval.
Tabel 3.1
Keterangan :
dimaksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis,
instrumen, serta sumber pengukuran berasal dari mana (Sujarweni, 2015: 77). Definisi
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah promosi (X1), brand image
(Sujarweni, 2015: 76). Variabel intervening dalam penelitian ini adalah minat.
37
adanya variabel bebas (Sujarweni, 2015: 75). Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah keputusan pembelian (Y). Menurut Kotler (2000: 181), keputusan
pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya (Sujarweni, 2015: 97). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen
penelitian berupa angket atau kuesioner. Angket dibuat dengan memperhatikan konsep yang
sudah ada dan sudah disesuaikan dengan kondisi kasus tersebut. Kuesioner yang berupa
pernyataan tersebut kemudian diberi tanggapan oleh nasabah Bank Syariah Indonesia Cabang
1. Bagian pertama berisi tentang karakteristik responden yang meliputi, nama, jenis
2. Bagian kedua berisi tentang pernyataan, kerangka pernyataan tersaji dalam tabel
berikut:
Tabel 3.2
Indikator Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian adalah uji yang digunakan untuk menguji instrumen
penelitian dengan harapan akan mendapatkan data atau informasi yang akurat. Dan uji yang
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018: 51).
b. Uji Reabilitas
2. Uji Statistik
a. Kooefisien Determinasi
variabel dependen dengan variabel indeoenden, atau sejauh mana kontribusi variabel
dilakukan secara parsial maupun secara individu, dengan menggunakan uji t statistik
2006: 89).
b. Uji F test
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel independen (bebas) yang
a. Uji Multicollinearity
ditemukan adanya korelasi tiap variabel bebas (independen). Regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi pada setiap variabel independen (Ghozali, 2018:
107).
b. Uji Heteroscedasticity
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas atau data
c. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
Untuk menguji pengaruh variabel intervening maka digunakan Analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah
5. Alat Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product for Service
Sollution) 18.0 for Windows. SPSS 18.0 merupakan sebuah program komputer statistik yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta
menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data, meringkas
atau menyajikan data, kemudian menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu,
DAFTAR RUJUKAN