PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jenis usahanya dari bank konvensional menjadi bank syariah (Junaedi A. T.,
2012).
1
lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang
mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima
dampak yang baik untuk perbankan syariah. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
yang sangat baik, karena bank umum syariah mulai dipercaya oleh
masyarakat.
Gambar 1.1
Jumlah Bank Umum Syariah dari Tahun 2006-2016
Pada tahun 1992 berdiri bank syariah pertama di Indonesia yaitu Bank
Mega Syariah (2004). Pada tahun 2008, berdiri lagi dua bank syariah yaitu
No. 21 Tahun 2008 mengenai perbankan syariah, hal ini berdampak besar
bagi industri perbankan syariah karena ada 6 bank umum syariah baru berdiri,
2
yaitu Bank Panin Syariah (2009), Bank BJB Syariah, Bank Victoria Syariah,
Bank BCA Syariah, Bank BNI Syariah dan Maybank Syariah yang berdiri
pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2014 berdiri lagi Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Syariah dan yang terbaru pada tahun 2016 berdiri Bank
Aceh Syariah, sampai saat ini sudah ada 13 BUS yang terdaftar di OJK dan
BI.
Ketiga) pada bank umum syariah juga meningkat dari tahun ke tahun.
Gambar 1.2
Jumlah Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Dalam Jumlah Milyar Rupiah
300000,0 279335,0
231175,0
250000,0
217858,0
183534,0
200000,0
147512,0
150000,0
115515,0
100000,0
50000,0
,0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sumber: OJK (2016)
Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah rekening pada dana pihak
ketiga bank umum syariah dan unit usaha syariah dalam 6 tahun terakhir
selalu mengalami peningkatan. Yaitu pada tahun 2011 dana pihak ketiga
sudah ada 115.515 milyar rupiah, pada tahun 2012 naik menjadi 147.512
milyar rupiah, pada tahun 2013 naik lagi menjadi 183.534 milyar rupiah, pada
tahun 2014 dan 2015 naik menjadi 217.858 dan 231.175 milyar rupiah, pada
tahun 2016 terus naik menjadi 279.335 milyar rupiah. Hal ini membuktikan
3
masyarakat semakin percaya kepada perbankan syariah dan mau
belum cukup dikarenakan Bank konvensional masih berdiri kokoh dan jauh
dipercaya oleh masyarakat, hal itu dapat dibuktikan dari gambar 1.3 yang
umum syariah dan unit usaha syariah, dimana terlihat perbedaan jauh diantara
keduanya.
Gambar 1.3
Jumlah DPK Antara Bank Konvensional Dengan BUS dan UUS
Dalam Jumlah Milyar Rupiah
Rp4091,0
Rp3665,0
Rp3434,0
Rp3025,0
Rp2757,0 bank syariah
bank
konvensional
BUS dan UUS sangat jelas perbedaannya, sebagai bank yang sedang dalam
masa perkembangan dan belum dikenal luas oleh masyarkat Indonesia, bank
syariah harus siap bersaing dengan bank konvensional yang terlebih dahulu
dikenal dan dipercaya oleh masyarakat. Bank yang akan kuat dalam
4
persaingan ini adalah bank yang benar-benar memahami kebutuhan, tuntutan
memadai.
pembiayaan.
4. Produk yang tidak variatif dan pelayanan yang belum sesuai dengan
bank syariah.
2017).
mengenai produk yang tidak variatif dan pelayanan yang belum sesuai
5
dengan ekspektasi masyarakat, menyebabkan kurang maksimalnya minat
yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar dan hal
6
sehingga tercipta kepuasan bagi kedua belah pihak dikemukakan (Rizkiyanti,
2013).
Marketing adalah Trust dan Commitment. Dengan kata lain, pelanggan harus
motivasi pihak lain untuk bertindak dalam rangka memuaskan kebutuhan dan
Bank BJB Syariah memiliki sebuah visi yaitu menjadi bank syariah
regional yang sehat terkemuka dan berdaya saing global, dan mempunyai
Meskipun Bank BJB Syariah baru berdiri pada tahun 2010 dan masih
Syariah berawal dari bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang kini berubah menjadi
Bank BJB pada tahun 2000. Dari sini lahirlah Unit Usaha Syariah BJB
Syariah, dan berdiri sendiri menjadi Bank Umum Syariah pada tahun 2010.
7
Adapun penelitian yang akan dilakukan di Bank BJB Syariah KCP Ciputat
yang baru beroperasi pada tanggal 1 Mei 2013. Latar belakang pengambilan
studi kasus Bank BJB Syariah KCP Ciputat karena melihat peluang di
wilayah ini sangatlah tinggi karena adanya beberapa Universitas besar seperti
Jakarta dan STIE Ahmad Dahlan. Ada juga beberapa rumah sakit seperti RS
UIN dan RS Hermina, dan juga ada beberapa kantor besar seperti Suzuki,
Lotte Mart dan lain-lain. Pada tahun 2016 Dengan jumlah penduduk
meningkatkan komposisi dana pihak ketiga bagi Bank BJB Syariah KCP
8
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
berikut:
9
4. Untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara parsial antara
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini untuk beberapa
pihak:
1. Bagi peneliti
Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi perusahaan
nasabah.
10
3. Bagi akademisi
4. Bagi masyarakat
nasabah.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teoritis
1. Pemasaran Jasa
perusahaan.
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang
lain pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
(Tjiptono, 2014).
jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu pihal
kepada pihak yang lain. Sering kali kegiatan yang dilakukan dalam
jawab dari pembeli. Sebagai pertukaran dari uang, waktu dan upaya,
pelanggan jasa berharap akan mendapatkan nilai (value) dari suatu akses
12
tertentu, tetapi para pelanggan biasanya tidak akan mendapatkan hak
milik dari unsur-unsur fisik yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut.
antara manfaat total dan biaya total bagi pelanggan. Manfaat total (total
benefits) terdiri dari manfaat fungsional (what the product does), manfaat
13
Pemasaran syariah menurut definisi adalah penerapan suatu
disiplin bisnis strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah.
tidak boleh bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan
sehingga dapat melihat potensi pasar yang baik agar dapat memenangkan
14
a. Ketuhanan (rabbaniyah), sifat yang religius, jiwa seorang
dilakukan.
dan etika tanpa peduli dari agama manapun, karena hal ini
bersifat universal.
15
sejumlah alternatif untuk memutuskan apakah pelanggan akam
4. Nilai Pelanggan
kali melihat dari nilai lebih suatu produk dan kinerja pelayanan yang
nilai terbesar yang diberikan suatu produk dan jasa (Lupiyoadi, 2014).
16
Harun (2011) pembeli memilih diantara beraneka ragam tawaran
nilai akan menurun jika kualitas dan pelayanan lemah (Kotler dan
keller, 2009).
17
dikarenakan semakin meningkatnya ekspektasi pasar. Apabila
waktu.
mempertahankannya.
produk dengan didasarkan pada apa yang mereka terima dan apa yang
18
1) Nilai adalah harga rendah
4) Nilai adalah apa yang kosumen dapatkan atas apa yang dia
berikan
psikologis.
Gambar 2.1
Nilai Yang Dipersepsikan Pelanggan
Nilai yang dipersepsikan pelanggan
19
(Kotler dan Keller, 2009) terdapat analisis nilai pelanggan untuk
pelanggan
yang berbeda
20
5) Mengamati nilai pelanggan sepanjang waktu
mengkonsumsi produk.
konsumen.
jangka panjang.
produk.
abstrak. Oleh sebab itu, nilai (value) yang dirasakan oleh setiap orang
21
nilai (value) merupakan perasaan trade-off antara manfaat dan biaya
5. Kepuasaan Nasabah
persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan
harapan-harapannya.
22
keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah perolehan
berikut:
Gambar 2.2
Model Kepuasan/Ketidakpuasan Pelanggan
Pemakaian/konsumsi
produk
Kepuasan/
ketidakpuasan
pelanggan
Sumber: Tjiptono (2014)
23
2) Program promosi loyalitas, program promosi loyalitas bank
kelas kakap atau pelanggan rutin (heavy user) agar tetap loyal
24
5) Unconditional guarantes, Unconditional guarantes dibutuhkan
kepuasan pelanggan.
Menurut Tjiptono (2014) ada beberapa hal dalam konsep inti untuk
25
pelanggan menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan
dimensi penting.
26
6. Kualitas Pelayanan
pelanggan.
Kotler yaitu setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
satu pihak ke pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa dapat berguna
dengan baik dan dapat dikerjakan dengan baik memikiki mutu yang
27
berdampak pada tinggi rendahnya tingkat kepuasan nasabah.
perusahaan (bank).
28
7. Relationship Marketing
Marketing) (1) Kualitas jasa inti, (2) segmentasi dan pemilihan pasar
29
sasaran secara cermat, dan (3) pemantauan berkesinambungan
maka akan sulit bagi organisasi jasa untuk menjalin relasi yang
organisasi.
30
dibandingkan pesaing, pengembangan database pelanggan
Gambar 2.3
Kerangka Enam Pasar Stakeholder
Pasar
Internal
Pasar Pelanggan
Pasar Influence
rekrutmen Markets
Sumber: Christoper dkk, (2002) dalam Tjiptono (2014).
31
b. Dimensi Relationship Marketing
32
6) Penyesuaian dengan tuntutan pelanggan (kostomisasi) adalah
dan melayani konsumen mereka yang baik. Menurut Chan (2003), ada
dengan konsumennya.
33
1) Harmony, adanya hubungan yang harmonis dengan saling
masing pihak.
1) personal understanding,
2) personal awareness,
3) professional awareness.
8. Loyalitas Nasabah
a. Pengertian Loyalitas
daya manusia, yang dalam hal ini para pegawai bank dapat
34
Coltage dan Danaher (2000) dalam Lupiyoadi (2014) pernah
sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang
konsisten.
35
Gambar 2.4
Hubungan Antara Kepuasan Dengan Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan
Rendah Tinggi
Kepuasan Pelanggan (Failures) (Forced loyalty)
Rendah Tidak puas dan Tidak puas namun
tidak loyal terikat pada program
promosi layanan
perusahaan
Tinggi (defectors) (successes)
puas tapi tidak Puas, loyal dan paling
loyal mungkin memberikan
hal positif
memakainya.
sehari hari.
sewaktu remaja.
36
6) Intimacy: merek yang dipandang sebagai mitra oleh pelanggan.
Gambar 2.5
Loyalitas Pelanggan Berdasarkan Sikap Dan Perilaku Pembelian Ulang
Sikap
1) No Loyalty
37
diskon, kampanye promosi dan iklan yang menekankan pada
dan sebagainya.
2) Spurious Loyalty
ulang yang kuat, maka yang terjadi adalah spurious loyalty atau
produk.
3) Latent Loyalty
Situasi ini tercermin bila sikap yang kuat dibarengi dengan pola
38
4) No Loyalty
loyalitas merek dan loyalitas pelanggan dapat ditinjau dari merek apa
hanya pada satu merek. Oleh sebab itu ada tiga macam ukuran
39
ii. Market-share concept. Loyalitas ditentukan
melebihi 50%.
sering dibeli.
sering dibeli.
AAABBAABBB).
40
dan kemudian beralih membeli merek lain secara
AABAAACAADA).
berikutnya.
aktual loyalitas.
41
2) Aliran deterministik atau prespekitf sikap
deterministik:
42
d) Jarak antara acceptance region dan rejection region, dalam
b. Membangun Loyalitas
dan erat dengan pelanggan (nasabah) adalah mimpi semua pemasar dan
43
memperhatikan sejumlah pertimbangan yang beragam. Subbab berikut
44
pemasok lain jika peralihan itu melibatkan biaya modal tinggi,
(2006) adalah mereka yang sangat puas dengan produk atau jasa tertentu
perusahaan
pelanggan:
Gambar 2.6
Tiga Model Loyalitas Pelanggan
bahwa harus ada komitmen sikap terhadap suatu merek, baru bisa
46
apapun). Yang paling banyak justru adalah loyal poligami (yakni, loyal
Gambar 2.7
Model Integratif Loyalitas Pelanggan
ANTESEDEN ANTESEDEN ANTESEDEN
KOGNITIF AFEKTIF KONATIF
Accessibility Emosi
Confidence Mood Switch cost
Clarity Prmary Affect Sunk cost
Kepuasan Ekspresi
47
Sikap
relatif
Norma Pengaruh
sosial situasional
Pembelian
ulang
KONSEKUENSI
Motivasi pencarian
Resistence to
counterpersuasion
Gethok tular
antara sikap terhadap suatu merek dan sistem nilai individu), dan clarity
diterima).
biaya peralihan (switching cost), sunk cost, dan ekspektasi masa depan
48
faktor ini merupakan non-attitudinal sources atas variasi perilaku
pelanggan.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian
Sebelumnya
No Peneliti Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Naili Pengaruh Variabel Variabel variabel ikatan
Farida ikatan nilai ikatan hubungan
(2010) hubungan, pelanggan hubungan berpengaruh
citra positif terhadap
perusahaan, Variabel Variabel variabel nilai dan
nilai kepuasan citra kualitas hubungan,
pelanggan, nasabah perusahaan tapi tidak
49
kualitas dan berpengaruh ke
kepuasan Variabel Variabel variabel loyalitas.
nasabah loyalitas kualitas Variabel citra
terhadap nasabah hubungan perusahaan
loyalitas berpengaruh
nasabah bank Variabel terhadap variabel
pemerintah di relationship kepuasan tapi
Jawa tengah marketing tidak berpengaruh
terhadap variabel
nilai dan loyalitas
Variabel nilai
berpengaruh
terhadap kepuasan
dan loyalitas
Variabel kualitas
hubungan
berpengaruh
terhadap kepuasan
Variabel kepuasan
dan kualitas
hubungan tidak
berpengaruh
terhadap loyalitas
pelanggan.
No Peneliti Judul
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
2. Lo Liang The impact of Variabel Variabel Hasil
Kheng, service quality service nilai menunjukkan
dkk, vol on customer quality pelanggan kualitas layanan
2, no 2 loyalty : A (kualitas dan kepuasan
november study of banks pelayanan) Variabel dapat
(2010). in Penang, relationship meningkatkan
Iternation Malaysia Varibel marketing loyalitas
al journal customer pelanggan.
of loyalty Studi kasus
marketing (loyalitas di Penang,
studies nasabah) Malaysia
Variabel
customer
satisfaction
(kepuasan
pelanggan)
50
3. Kazi Interrelations Variabel Variabel kualitas layanan
Omar between customer service berhubungan
Siddiqi. service quality loyalty quality positif terhadap
Vol 6, no Attributes, Attributes Kepuasan
3 march customer Variabel pelanggan, dan
(2011). satisfaction customer kepuasan
Buckingha and customer satisfaction pelanggan
mshire loyalty in the berhubungan
New
retail banking positif dengan
University,
UK. sector in loyalitas
bangladesh pelanggan
4 Achmad Analisis Variabel (4) Variabel Variabel kualitas
Tavip Pengaruh Kepuasan Keadilan layanan
Junaedi Kualitas Nasabah berpengaruh
(2012) Pelayanan, studi kasus signifikan
Keadilan dan Variabel Nasabah terhadap variabel
Kepuasan Kualitas Bank keadilan, kepuasan
Nasabah Pelayanan Syariah di dan loyalitas
terhadap Provinsi Variabel keadilan
Loyalitas Variabel Riau berpengaruh
Nasabah Loyalitas signifikan
(studi kasus Nasabah terhadap variabel
Nasabah di kepuasan tapi
Riau) tidak terhadap
loyalitas
51
No Peneliti Judul
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
5 Novi Pengaruh Variabel Nasabah Variabel
Yuliana Relationship Relationshi bank membangun
rahmawati marketing p BNIcabang pelaynanan
(2013) terhadap marketing Malang kemitraan
loyalitas perusahaan (BSP)
nasabah pada Variabel dan variabel
PT. Bank loyalitas manajemen mutu
Negara nasabah (TQM)
Indonesia berpengaruh
(BNI) Tbk. Mengguna positif dan
Cabang kan analisis signifikan
Malang regresi terhadap loyalitas
linier nasabah.
berganda Sedangkan
variabel
pemahaman
terhadap
keinginan
konsumen (UCE)
dan variabel
pemberdayaan
karyawan (EE)
tidak berpengaruh
signifikan
terhadap loyalitas
6 Leila Service Service Relationshi Secara parsial dan
Rahmani Quality, Quality p Quality simultan variabel
-Nejad, Relationship statisfaction, trust,
dkk, Quality and customer Cas studi: commitment dan
open customer loyalty banking mental image
journal loyalty (case industry in berpengaruh positif
of social studi: Iran dan signifikan
sciences, banking
2, 262- industry in
268 Iran)
(2014)
52
No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
7 Haryono Pengaruh Variabel Variabel Hasil analisis
(2014) Relationship Relations Komitmen menunjukkan
Marketing hip Konsumen bahwa Kepuasan
terhadap Marketing Nasabah dan
Loyalitas studi kasus relationship
konsumen Variabel pada Marketing
dengan Loyalitas Nasabah memiliki pengaruh
kepuasan dan Nasabah bank positif dan
komitmen Mandiri signifikan terhadap
sebagai Variabel Yogyakarta loyalitas konsumen
varaibel Kepuasan (nasabah).
antara (studi Nasabah
kasus pada
nasabah bank
mandiri
Yogyakarta)
8 Apriliani Pengaruh Variabel Studi kasus variabel
dkk, Relationship Relations nasabah Relationship
(2014) Marketing hip BSM KC Marketing
Terhadap Marketing Bandar berpengaruh
Kepuasan Jaya signifikan terhadap
dan Loyalitas Variabel variabel Kepuasan
Nasabah Loyalitas Nasabah dan
(Studi pada Nasabah variabel Loyalitas
Nasabah Nasabah,
Bank Syariah Variabel
Mandiri KC kepuasan variabel Kepuasan
Bandar Jaya) nasabah Nasabah
berpengaruh
signifikan terhadap
variabel Loyalitas
Nasabah.
53
No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
9 Dewi Pengaruh Varibel Variabel Variabel Kualitas
dkk, Kualitas Kualitas Relationship Pelayanan
(2014) Pelayanan Pelayanan Marketing berpengaruh
terhadap kepada variabel
Kepuasan Variabel Studi Kasus kepuasan dan
dan Loyalitas Kepuasan Kabupaten variabel loyalitas
Nasabah PT Nasabah Tabanan, nasabah
BPR Hoki Provinsi
(Kabupaten Loyalitas Bali Variabel kepuasan
Tabanan) Nasabah berpengaruh
terhadap variabel
loyalitas nasabah
10 Kurniaw Pengaruh Variabel Variabel Hasil dalam
an dan Nilai Nilai Kualitas penelitian ini
SHihab Nasabah, Nasabah Hubungan menunjukkan baik
(2015) Kualitas secara individual
Pelayanan, Variabel Nasabah maupun simultan
dan Kualitas Kualitas BSM (KCP nilai nasabah,
Hubungan pelayanan Tanggeran kualitas layanan
terhadap g Ciputat) dan kualitas
Kepuasan Variabel hubungan
Nasabah serta Loyalitas memiliki pengaruh
implikasinya Nasabah yang signifikan
terhadap terhadap kepuasan
Loyalitas Variabel nasabah serta
Nasabah Kepuasan implikasinya
Bank Syariah Nasabah terhadap loyalitas
Mandiri. nasabah bank
syariah mandiri.
11 Purwant Pengaruh Variabel Perngguna Berdasarkan hasil
o (2015) Service Service smartphone penelitian dapat
Performance Performance di kota dibuat kesimpulan
dan (kualitas Semarang sebagai berikut:
Relationship pelayanan) Service
Marketing Performance dan
terhadap Variabel Relationship
Loyalitas Relationship Marketing
Konsumen Marketing berpengaruh
secara positif dan
Variabel signifikan
Loyalitas terhadap Loyalitas
Konsumen Konsumen..
54
No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
12 Ismereld Pengaruh Variabel Variabel Variabel kualitas
a dan Kualitas kualitas relationship pelayanan
Ruzikna Pelayanan pelayanan marketing berpengaruh
(2015) terhadap sexara positif dan
Loyalitas Variabel Variabel signifkan terhadap
Nasabah loyalitas nilai loyalitas nasabah
(studi kasus nasabah pelanggan
bank BRI
syariah Variabel
cabang Pekan kepuasan
Baru)
13 Pramana Pengaruh Variabel Variabel Variabel kualitas
dan Kualitas loyalitas relationshi pelayanan
Rastini Pelayanan nasabah p terhadap variabel
(2016) terhadap marketing kepercayaan dan
Kepercayaan Variabel variabel loyalitas
Nasabah dan Kualitas Variabel nasabah
Loyalitas Pelayanan kepercayaa berpengaruh
Nasabah n nasabah positif dan
Mandiri signifikan
cabang Variabel
veteran nilai variabel kualitas
Denpasar, pelanggan pelayanan
Bali terhadap loyalitas
nasabah melalui
kepercayaan
nasabah
berpengaruh
positif dan
signifikan
55
No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
14 Arif dan Customer Variabel Variabel Secara simultan
Nurasiah relationship loyalitas kualitas kelima variabel
(2015) management nasabah pelayanan CRM (identify,
dan acquire, retain,
pengaruhnya Variabel Variabel develop dan
terhadap Customer Relationship pemasaran
loyalitas relationshi Marketing berkelanjutan)
nasabah p berpengaruh
(studi pada manageme Variabel terhadap variabel
bank nt Kepuasan loyalitas
muamalat Nasabah
Indonesia) Secara parsial
Variabel hanya tiga variabel
Nilai yang berpengaruh
Pelanggan yaitu acquire,
retain dan
pemasaran
berkelanjutan
15 Yuli Peran Variabel Variabel variabel Pelayanan
Andresra Kualitas Kualitas Kepercayaa dapat
(2016) Pelayanan Pelayanan n mempengaruhi
dalam Kepercayaaan dan
membangun Variabel Nasabah Loyalitas Nasabah
Kepercayaan Loyalitas BSM secara signifikan.
dan Loyalitas Nasabah cabang Masih terdapat
Nasabah Simpang banyak faktor
(BSM cabang Empat lainnya yang
Simpang mempengaruhi
Empat) peningkatan
Kepercayaan dan
Loyalitas nasabah
karena kontribusi
pelayanan tidak
terlalu besar.
56
Nasabah, maka disusunlah kerangka berfikir dari penelitian ini dalam gambar
berikut:
Gambar 2.8
Kerangka teoritis
Kesimpulan danBJB
Nasabah Bank Saran
Syariah
Loyalitas Nasabah
(Y)
Uji Hipotesis:
2
Uji R Determinasi, Uji t dan Uji F
57
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis Penelitian
atas kualitas yang ditawarkan relative lebih tinggi dari pesaing akan
hubungan yang bersifat jangka panjang, sebab usaha dan biaya yang
loyalitas nasabah.
58
2. Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah
loyalitas nasabah.
59
nasabah. Ini artinya bank BSM Cabang Simpang Empat harus
sendiri.
loyalitas nasabah.
60
melalui teknologi internet, memberikan pengalaman yang menarik,
pelanggan.
dan jasa kepada orang lain kemungkinan besar sebagai pelanggan yang
(2013) dan Agus Budi Purwanto (2015), maka dapat diajukan hipotesis
berikut:
61
5. Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Nasabah, Kualitas Pelayanan
pesaing menarik, dan nilai yang tidak sepadan dengan harapan. Jika
loyalitas nasabah.
loyalitas nasabah.
62
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel terikat yaitu Loyalitas Nasabah, dan 4 (empat) variabel bebas yaitu
Marketing. Obyek penelitian ini adalah nasabah Bank BJB Syariah KCP
1. Populasi
populasi yang akan dijadikan objek dalam penelitian adalah nasabah pada
Bank BJB Syariah KCP Ciputat dengan jumlah nasabah sebanyak 2455
63
2. Sampel
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel
nasabah minimal selama satu tahun menggunakan jasa bank Bjb syariah
N = Jumlah populasi
pada Bank BJB Syariah KCP Ciputat sebanyak N= 2455 dan tingkat
64
Maka didapatkan jumlah 96,08 yang dibulatkan menjadi 100 sampel
nasabah.
C. Penelitian Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer, data
skripsi.
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
65
a. Field Research
Peniliti ini menggukana data primer, data primer adalah data yang
langsung.
Tabel 3.1
Nilai Skala
Likert
No Keterangan Skor
1 Sangat setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak setuju 2
5 Sangat tidak setuju 1
66
b. Library Research
penulisan skripsi.
c. Internet research
67
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan
social science (SPSS) versi 23 dan microsoft excel 2007. Berikut metode
a. Uji Validitas
(df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau
b. Uji Realibilitas
68
2. Uji Asumsi Klasik
setimator liniear tidak bisa dengan varian yang minimum (best liniear
a. Uji Normalitas
regresi yang baik adalah distribusi normal. Model regresi yang baik
grafik.
Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak
69
b. Uji Multikolonieritas
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
dengan VIF < 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala
c. Uji Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas.
70
Kebanyakan data crossection mengandung situasi
berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada beberapa cara untuk
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
3. Uji Hipotesis
71
Model regresi linier berganda bertujuan untuk memprediksi besar
dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier
2007 dan SPSS 23. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik
72
koefisien determinasi yang disesuaikan dapat naik atau turun akibat
Tabel 3.2
Kriteria Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, (2012)
b. Uji F
c. Uji t (parsial)
73
1) Hipotesis : H0 : 𝛽i = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak
yaitu:
Persamaan: Y = 𝛼 +𝛽1X1 + e
Persamaan: Y = 𝛼 +𝛽2X2 + e
74
Persamaan: Y = 𝛼 +𝛽3X3 + e
(Hipotesis 4).
Persamaan: Y = 𝛼 +𝛽4X4 + e
(Hipotesis 5).
Keterangan :
Y = Loyalitas Nasabah
𝛼 = Konstanta
X1 = Nilai pelanggan
X2 = Kepuasan Nasabah
X3 = Kualitas
Pelayanan
X4 = Relationship Marketing
e = Standar Error
75
E. Indentifikasi dan definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Variabel indepeden
a. Nilai Pelanggan
b. Kepuasan Nasabah
76
kepuasan pelanggan merupakan penilaian evaluatif purnabeli
c. Kualitas Pelayanan
d. Relationship Marketing
2. Variabel Dependen
bank bjb syariah KCP Ciputat. Loyalitas menurut Zeithaml (2000) dalam
77
purwanto (2015) adalah konsumen yang loyal biasanya akan melakukan
beberapa hal berikut ini: menarik pelanggan baru yang potensial melalui
mulut ke mulut, tidak mungkin tertarik oleh produk pesaing dan selalu
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Utilitas yang berasal
dari perasaan atau
Emotional value
afektif/ emosi positif
(nilai sosial) (X1.1)
yang ditimbulkan dari
mengkonsumsi produk
Nilai Utilitas yang didapatkan
Pelanggan Social value (nilai dari kemampuan produk
(X1) Sweeney sosial) (X1.2) untuk meningkatkan
dan Soutar konsep diri konsumen
Likert
dalam Utilitas yang didapatkan
Tjiptono, Quality/performance dari produk dikarenakan
(2014 : 310- value (kualitas atau reduksi biaya jangka
311) nilai performa) (X1.3) pendek dan biaya
jangka
panjang
Utilitas yang diperoleh
Price/value for
dari persepsi terhadap
money (nilai harga)
kualitas dan kinerja
(X1.4)
yang
diharapkan atas produk
Overall satisfaction Perasaan puas dengan
(kepuasan pelanggan seluruh pelyanan yang
keseluruhan) diberikan
Confirmation of Produk yang diberikan
expectations sesuai dengan yang
(konfirmasi harapan) diharapkan
Repuchase intention Akan menggunakan
Kepuasan (nilai beli ulang) produk dilain waktu
Nasabah (X2)
Kesediaan nasabah untuk Likert
Tjiptono (2014 Willingness of
: 368) recomend (kesediaan merekomendasikan
untuk produk bank kepada
merekomendasi) teman atau keluarga
Customer Pernah melakukan
dissatisfaction complain (keluhan)
(ketidakpuasan Gethok tular negatif
pelanggan) Konsumen beralih ke
bank lain
78
Variabel Dimensi Indikator Skala
Fasilitas yang dimiliki
nyaman
Tangible (bukti Peralatan yang
nyata) digunakan modern
penampilan karyawan
rapih
Reliability Memberikan layanan
(keandalan) secara akurat
Kemahiran penanganan
masalah layanan
Semua pelanggan
diperlakukan sama
spesialnya
Responsibility (daya Menyambut nasabah
tanggap) dengan baik
Kesiapan dan kesigapan
dalam merespon
permintaan pelanggan
Kualitas Memberikan informasi
Pelayanan secara cepat dan jelas
(X3) Assurance (jaminan) Karyawan dapat Likert
Lupiyoadi dipercaya kepada
(2014 : 216) perusahaan dengan
adanaya pengetahuan
dan wawasan
Rasa aman dan
nyaman dalam
menggunakan jasa
bank
Karyawan bersikap
sopan dan santun kepada
pelanggan
Cara berkomunikasi
dengan nasabah baik
Empathy Dapat memahami
(kepedulian) kebutuhan setiap
nasabah
Dapat memahami
keinginan setiap nasabah
Memiliki waktu
pengoperasian yang
nyaman bagi pelanggan
79
Variabel Dimensi Indikator Skala
Trust (upaya Harmony (hubungan
membangun harmonis dan
kepercayaan dengan memahami antara
konsumen) perusahaan dan
konsumen)
Acceptance (hubungan
saling menerima
Relationship tindakan yang diambil
Marketing masing-masing pihak)
(X4) Participation simplicity
Bruhn (2003) (kemudahan untuk Likert
dalam saling berhubungan
purwanto antar perusahaan dengan
(2015) konsumen)
Familiarity Personal understanding
(membangun situasi (pemahaman secara
kekeluargaan dengan personal)
konsumen) Personal awareness
(kesadaran pribadi)
Professional awareness
(kesadaran profesional)
Pembelian berulang Kesetia untuk bertahan
menggunakan jasa
yang
tersedia
Membeli diluar lini Keinginan untuk
produk atau jasa menggunakan jasa lain
yang tersedia
Loyalitas
Nasabah (Y) Menolak produk atau Tetap bertahan dengan
Griffin (1996) jasa dari perusahaan menolak produk dari jasa
dalam lain perusahaan lain Likert
Dharmayanti, Kebal terhadap Ketahanan terhadap
2006) daya tarik pesaing pengaruh yang diberikan
dari perusahaan pesaing
lainnya
Menarik pelanggan Mempromosikan kepada
baru untuk oranglain
perusahaan
Kekebalan Kelemahan atau
kekurangan produk akan
diberitahu ke perusahaan
80
81