Fadhil
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negari Ar-Raniry, Aceh
140603152@student.ar-raniry.ac.id
Akmal Riza
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negari Ar-Raniry, Aceh
akmalriza@ar-raniry.ac.id
Abstract
This study aims to determine the effect of CAR, OER and FDR on ROA in BNI Syariah 2010-
2019, either simultaneously or partially. This research uses multiple linear regression method
with the target population of quarterly reports at PT. Bank BNI Syariah for 10 years. The results
of the study can be explained that simultaneously all independent variables consisting of CAR,
FDR and OER have an effect on the dependent variable, namely ROA. Whereas partially the
CAR variable has a negative effect on ROA, FDR has a negative effect on ROA and OER has a
negative effect on ROA.
Keywords: CAR, FDR, OER, ROA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CAR, OER dan FDR terhadap ROA pada
BNI Syariah periode 2010-2019, baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini
menggunakan metode regresi linier berganda dengan populasi sasaran laporan triwulan pada PT.
Bank BNI Syariah selama 10 tahun. Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa, secara simultan
semua variabel independen yang terdiri dari CAR, FDR dan OER berpengaruh terhadap variabel
dependen yaitu ROA. Sedangkan secara parsial variabel CAR berpengaruh negatif terhadap
ROA, FDR berpengaruh negatif terhadap ROA dan OER berpengaruh negatif terhadap ROA.
Kata Kunci: CAR, FDR, OER, ROA
industri perbankan. Salah satu faktor yang maka profitabilitas perusahaan meningkat,
perlu diperhatikan oleh bank agar menjaga sehingga dampak akhirnya pada peningkatan
kinerja keuangan Bank (Ardiyana, 2011). profit yang dinikmati pemegang saham
Indonesia sebagai negara dengan (Meythi, 2005).
jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Pemerintah sangat berkepentingan
institusi perbankan di Indonesia dituntut terhadap penilaian kinerja suatu lembaga
untuk dapat mengoperasikan sistem keuangan, sebab memiliki fungsi
perbankan berbasis syariah Islam. memajukan dan meningkatkan pereko-
Berkembangnya perbankan syariah di nomian negara. Sedangkan masyarakat
Indonesia ditandai dengan banyak sekali sangat menginginkan agar badan usaha
munculnya lembaga keuangan yang berlabel sektor perbankan yang sehat dan maju.
syariah (iB) seperti Bank Umum Syariah, Mengingat saat ini kepercayaan
Unit Syariah, Bank Pembiayaan Rakyat masyarakat menurun terhadap bank, maka
Syariah, dan Reksadana Syariah. diperlukan penilaian kesehatan bank agar
Berkembangnya bank syariah di Indonesia kepercayaan masyarakat bisa kembali
juga ditandai dengan semakin banyaknya menempatkan dananya di bank. Oleh pihak
nasabah yang bergabung di bank syariah dan bank uang tersebut disalurkan dalam bentuk
mempercayakan tabungannya di bank pembiayaan dan pelayanan lainnya pada
syariah (Pratiwi dan Mahfud, 2012). masyarakat yang membutuhkan modal, salah
Kinerja perbankan yang baik akan satunya seperti BNI Syariah.
menarik minat investor untuk melakukan Bank Negara Indonesia Syariah (PT.
investasi pada sektor perbankan dengan Bank BNI Syariah) salah satu perseroan
demikian bank harus meningkatkan kinerja terbatas yang bergerak dibidang jasa
keuangan yang sehat, semakin sehat suatu keuangan (perbankan). Bank tersebut
bank, maka manajemen bank tersebut bagus termasuk Badan Usaha Milik Negara
serta diharapkan bisa memberikan return (BUMN) yang memiliki visi menjadi bank
yang tinggi. syariah pilihan masyarakat, unggul dalam
Return On Asset (ROA) salah satu layanan kinerja. Untuk mencapai tujuan
indikator keuangan bank yang sering diukur tersebut maka BNI syariah berupaya untuk
dengan menggunakan rasio antara laba memberikan pelayanan yang unggul, serta
terhadap total aset. Semakin besar ROA memberikan nilai investasi yang optimal
menunjukan kinerja keuangan yang semakin bagi investor dan menjadi acuan tata kelola
baik, karena tingkat kembalian (return) perusahaan yang amanah (www.bnisyariah.
semakin besar. Apabila ROA meningkat co.id).
Secara keseluruhan menunjukan PT. 85.37%, dan ROA naik pada angka 1,42%.
Bank BNI Syariah mengalami perubahan Kemudian pada tahun 2019 rasio CAR turun
setiap tahunnya dan tidak stabil sehingga lagi pada angka 18.88%, sedangkan FDR
BNI Syariah harus memusatkan perhatiaanya turun lagi pada angka 74.31%, OER turun
untuk menjaga kualitas pertumbuhan lagi pada angka 81.26%, dan ROA naik lagi
ditahun-tahun selanjutnya. Sehingga bagi pada angka 1,82% (Tabel 1).
bank harus memperhatikan faktor-faktor Tabel 1
Rasio CAR, FDR, OER, dan ROA BNI Syariah
rasio keuangan yang mempengaruhi kinerja
Tahun CAR OER FDR ROA
keuangan (profitabilitas/ROA), seperti rasio 2015 15.48% 89.63% 91.94% 1.43%
2016 14.92% 86.88% 84.57% 1.44%
Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing
2017 20.14% 87.62% 80.21% 1.31%
to Deposit Ratio (FDR) dan Operational 2018 19,31% 85,37% 79,62% 1,42%
2019 18,88% 81,26% 74,31% 1,82%
Efficiency Ratio (OER). Sumber: Laporan Tahunan BNI Syariah, 2020
Selain itu, setiap tahunnya BNI Dalam rangka mencapai sistem
Syariah selalu berusaha menunjukkan perbankan yang kuat, sehat serta efisien
kinerja yang baik dan optimalisasi dalam maka harus melakukan proses konsolidasi
mewujudkan visinya. Selama periode 2015- terhadap perbankan Indonesia. Proses
2019 BNI Syariah menunjukkan kinerja konsolidasi perbankan tersebut semakin
fluktuasi yakni pada tahun 2015 rasio CAR dipercepat oleh Bank Indonesia (BI) dengan
berada pada angka 15.48%, FDR pada angka tujuan untuk meningkatkan ketahanan dan
91.94%, OER pada angka 89,63%, kesehatan perbankan dalam jangka panjang,
sedangkan ROA pada angka 1.43%. menciptakan kestabilan sistem keuangan dan
Selanjutnya pada tahun 2016, rasio CAR mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
turun pada angka 14.92%, FDR turun pada yang berkesinambungan, serta meningkatkan
angka 84,57%, OER turun pada angka perlindungan terhadap masyarakat meng-
86.88%, dan ROA naik pada angka 1.44%. ingat peran bank sebagai salah satu lembaga
Selanjutnya di tahun 2017 rasio CAR kepercayaan. Dalam proses percepatan
meningkat drastis pada angka 20.14%, konsolidasi tersebut, BI menyatakan tentang
sedangkan FDR kembali turun pada angka kewajiban modal minimum bank, yang
80.21%, OER meningkat pada angka menetapkan bahwa rasio kecukupan modal
87.62%, dan ROA turun di angka 1.31%. (CAR) harus mencapai 8%. Sehingga bank
Selanjutnya pada tahun 2018 rasio CAR wajib memelihara ketersediaan modal
turun kembali pada angka 19.31%, karena setiap pertambahan kegiatan bank
sedangkan FDR turun lagi pada angka khususnya yang mengakibatkan pertimbang-
79.62%, OER turun kembali pada angka an aktivitas harus diimbangi dengan pertam-
bahan pendapatan permodalan sebesar 100:8 pihak ketiga yang dihimpun, dan 30%
(Bankirnews, Mei 2011). selebihnya tidak dapat tersalur.
Ratio CAR pada BNI Syariah telah Angka pada rasio FDR BNI Syariah
mampu mencapai angka yang ditetapkan setiap tahunnya berada diatas standar yang
oleh BI dengan standar pada angka minimal ditetapkan BI yakni pada angka 80% sampai
8%, hal itu menunjukkan bahwa BNI dengan 110%, sehingga dengan demikian
Syariah mampu dengan leluasa dapat diartikan bahwa telah mampu
menempatkan dananya kedalam aktivitas menyalurkan dana dari dana pihak ketiga
investasi yang menguntungkan, keadaan dengan standar yang telah ditetapkan
tersebut akan memberikan kontribusi bank sehingga dapat meningkatkan profitabilitas.
dalam meningkatkan profitabilitas. Dari Dari hasil penelitian sebelumnya yang
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan dilakukan oleh Widyaningrum dan Dina
oleh Widyaningrum dan Dina (2015) (2015) menemukan bahwa FDR memiliki
ditemukan hasil bahwa CAR memiliki pengaruh positif terhadap ROA.
pengaruh positif terhadap ROA. Kemudian efisiensi operasional
Selain itu juga, rasio likuiditas (FDR) merupakan upaya untuk mengetahui apakah
merupakan kesiapan bank dalam bank dalam operasional dilakukan dengan
menyediakan dana untuk kebutuhan saat ini benar, sesuai dengan tujuan pendirian dari
ataupun dimasa mendatang. Khususnya pemegang saham. Efesiensi berpengaruh
kewajiban jangka pendek dan bersifat lancar terhadap kinerja bank karena menunjukan
atau yang segera harus dibayar (Sudarini, apakah bank tersebut dapat menggunakan
2005). Hal ini, perbankan tidak berdiri dan semua faktor produksinya dengan tepat
berjalan hanya dengan modalnya sendiri, (Sudarini, 2005). Rasio efisiensi (OER)
melainkan juga bersumber dari dana pihak merupakan alat ukur untuk mengetahui
ketiga dalam bentuk tabungan, giro maupun kemampuan bank dalam menjalankan
deposito yang dalam sistem pembukuan operasional usahanya. Menurut BI, OER
bank dicatat dalam sekelompok pasiva distandarisasi untuk tidak melebihi angka
sebagai kewajiban. Standar yang digunakan 90%, dengan arti jika bank memiliki rasio
oleh BI untuk rasio FDR berkisar antara OER diatas 90%, maka bank tersebut tidak
80% hingga 110%, jika suatu bank hanya efisien.
mampu memperoleh rasio likuiditas di angka Rasio OER yang baik dimiliki BNI
70%, menunjukan bahwa bank tersebut Syariah juga tidak melebih standar yang
hanya mampu menyalurkan 70% dari dana ditetapkan yaitu sebesar 90%, dengan
demikian menunjukkan bahwa BNI Syariah
dibahas dan hasil tersebut, penelitian ini rasio kinerja bank untuk mengukur
bertujuan untuk menganalisis baik secara kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
simultan maupun parsial pengaruh Capital menunjang aktiva yang mengandung risiko
pada BNI Syariah periode 2010-2019”. Ha2: CAR) berpengaruh terhadap ROA
Ha3: FDR berpengaruh terhadap ROA data panel yang tidak seimbang (unbalance
panel data) sebanyak 38 observasi (Data
Pengaruh OER terhadap ROA Laporan Keuangan Bank, 2019).
Operational Efeciency Ratio (OER)/
Beban Operasional terhadap Pendapatan HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskriptif Data Penelitian
Operasional (BOPO) adalah rasio yang
Deskriptif data memberikan gambaran
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
mengenai karakteristik data variabel
dan kemampuan suatu bank dalam
penelitian yang diamati. dan berfungsi untuk
melakukan kegiatan operasinya. Semakin
mengetahui nilai minimum, maksimum, rata-
rendah BOPO maka semakin efisien pula
rata populasi sasaran, timgkat penyimpangan
bank tersebut dalam mengendalikan biaya
penyebaran data dari masing-masing
operasionalnya, sehingga yang didapat oleh
variabel serta jumlah data yang dianalisis
pihak bank akan semakin besar (Rivai,
secara lengkap (Tabel 2)
2013:131). Rumus untuk menghitung BOPO
Tabel 2
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑂𝐸𝑅 = 𝑥100 Descriptive Statistics
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
Ha4: Operational Efeciency Ratio (OER)
berpengaruh terhadap Return On Asset
(ROA)
bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah deviasi, nilai minimum dan maksimum dari
hasil analisis tersebut untuk memperoleh dengan jumlah populasi sasaran 38 selama
generalisasi terdapat objek dan subjek kemampuan dari keseluruhan aktiva yang
penelitian yang memiliki kualitas serta ada dan digunakan untuk menghasilkan
terhadap ROA, dengan arah pengaruhnya dapat dijelaskan bahwa peningkatan jumlah
negatif. Nilai β CAR sebesar -0,002 dan pinjaman yang diberikan tidak selalu sejalan
berbentuk negatif tidak meningkatkan ROA dengan peningkatan laba sebelum pajak,
PT. Bank BNI Syariah melainkan terjadi bahkan ada kecenderungan sebaliknya yaitu
penurunan pada ROA. Modal adalah faktor peningkatan jumlah pinjaman diikuti dengan
penggerak utama pengembangan usaha penurunan laba sebelum pajak karena jumlah
bisnis, dengan demikian semakin besar CAR pinjaman tersebut lebih banyak dikonversi
maka semakin tinggi ROA yang dimiliki dalam bentuk aset bank. Hasil penelitian ini
bank. Namun terjadi perbedaan pada hasil didukung oleh penelitian sebelumnya oleh
penelitian ini, bahwa variabel CAR Widyaningrum dan Dina (2015), Wibisino
berpengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini dan Salamah (2017), Achmad (2018) yang
disebabkan bank lebih cenderung untuk memperlihatkan hasil bahwa FDR
menginvestasikan dananya dengan hati-hati berpengaruh negatif terhadap ROA.
dan lebih menekankan pada survival bank
Pembahasan Hipotesis Keempat: OER
(Nusantara, 2009). Hasil penelitian ini
berpengaruh terhadap ROA
didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu
Hipotesis keempat (Ha4) diterima.
Achmad (2018) yang memperlihatkan hasil
Artinya OER/BOPO secara parsial
bahwa CAR secara parsial berpengaruh
berpengaruh terhadap ROA. Nilai β sebesar -
negatif terhadap ROA sedangkan hasil
0,065 menunjukkan bahwa variabel OER
penelitian tidak sejalan dengan yang
berpengaruh negatif terhadap ROA Bank
dilakukan oleh Ningsukma dan Haqiqi
BNI Syariah. Sehingga dapat diartikan
(2016) menemukan CAR tidak beperngaruh
bahwa semakin tinggi OER berarti semakin
terhada ROA.
tidak efisien biaya operasional yang