Anda di halaman 1dari 16

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma


website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Pengaruh Suku Bunga, Nilai Tukar Valas, dan Jumlah Uang Beredar
Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah

Oleh :
Ariefudin *)
M. Agus Salim**)
Khoirul ABS***)
Email :ariefsmart74@gmail.com

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Islam Malang

Abstract

This study aims to determine and analyze the partial and simultaneous
influence of interest rates, foreign exchange rates, and the money supply on
profitability in Islamic public banks in Indonesia in 2014-2018. This research was
conducted at the Financial Services Authority through the Unisma Investment
Gallery with the number of samples used was 14 sharia general banking
companies in Indonesia in the 2014-2018 period.
The data analysis technique uses multiple linear regression analysis. The
analysis shows that interest rates partially have a significant negative effect on
profitability (ROA). Foreign exchange rates have no significant positive effect on
profitability (ROA). The money supply does not have a significant negative effect
on profitability (ROA). Simultaneously, interest rates, foreign exchange rates, and
the money supply affect the profitability (ROA) of Islamic sharia banks in
Indonesia in 2014-2018.
Keywords: interest rates, foreign exchange rates, money supply, profitability

Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Aktivitas bisnis merupakan fenomena yang kompleks karena didalamnya
mencakup bermacam-macam bidang diantaranya yaitu politik, hukum dan
ekonomi. Dalam kehidupan masyarakat modern saat ini dapat dilihat bahwa
segala aktivitas bisnis yang dilakukan oleh masyarakat tidak terlepas dari peran
serta bank sebagai pemberi layanan kepada masyarakat terutama dari sisi
financial. Dalam undang-undang No.10 tahun 1998, bank merupakan salah satu
lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan serta menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit yang
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dengan demikian kegiatan utama yang dimiliki oleh bank yaitu menerima
simpanan dari masyarakat yang mempunyai kelebihan dana dalam bentuk
tabungan, deposito serta giro kemudian menyalurkannya dalam bentuk kredit
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

kepada pihak yang membutuhkan dana. Keberadaan perbankan khususnya di


Indonesia dalam mendukung terwujudnya stabilitas keuangan nasional masih
memiliki pengaruh yang tinggi. Menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),
hingga akhir Desember 2019, total simpanan nasabah perbankan di Indonesia
adalah sebesar Rp 6.077,4 triliun. Satu nasabah umumnya memiliki lebih dari satu
rekening, dengan total jumlah rekening pada akhir Desember 2019 mencapai
301,7 juta.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011 pasal 2, dalam
rangka melaksanakan tanggung jawab atas kelangsungan usaha bank, direksi dan
dewan komisaris bertanggung jawab untuk memelihara dan memantau tingkat
kesehatan bank serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
memelihara dan meningkatkan tingkat kesehatan bank. Selain daripada itu, para
investor yang telah menanamkan saham mereka juga turut serta bertanggung
jawab atas modal yang telah ditanamkan.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/25/PBI/2001, bank yang dinilai
memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan kelangsungan usahanya
adalah bank yang memiliki permasalahan aktual dan atau potensial di bidang
likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas berdasarkan penilaian terhadap nilai
keseluruhan risiko (composite risk) dan dinilai memiliki permasalahan
profitabilitas yang mendasar.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2018 rasio profitabilitas (ROA)
perbankan berada pada angka 2,5 %. Angka tersebut meningkat dari posisi yang
sama tahun lalu 2,46%. Pada Maret 2019 data Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI) mencatatkan ROA perbankan
mencapai 2,6% atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Kenaikan rata-rata rasio
profitabilitas perbankan (ROA) pada sektor perbankan membutuhkan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut
terjadi. Faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi rasio profitabilitas
(ROA) diantaranya suku bunga, nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar.
Menurut Bank Indonesia suku bunga merupakan beban biaya yang dinyatakan
dengan persentase tertentu dalam rangka peminjaman uang untuk jangka waktu
tertentu dan merupakan biaya kredit bank kepada nasabah (interest rate). Menurut
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga
stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar
terbuka. Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang ketat, akan
cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi, begitu juga sebaliknya. Oleh
karena itu, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut
inflation targeting framework.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada, maka peneliti ingin
memfokuskan dan meneliti penelitian ini dengan judul : “Pengaruh Suku Bunga,
Nilai Tukar Valas, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Profitabilitas” (Studi
Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2014-2018).
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan perumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial suku bunga terhadap profitabilitas
pada perbankan syariah di Indonesia?
2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial nilai tukar valas terhadap
profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia?
3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial jumlah uang beredar terhadap
profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia?
4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan suku bunga, nilai tukar valas, dan
jumlah uang beredar terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di
Indonesia?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah yang ada, maka
tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial suku bunga
terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial nilai tukar valas
terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial jumlah uang
beredar terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan suku bunga,
nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar terhadap profitabilitas pada
perbankan syariah di Indonesia.

Manfaat Penelitian
Peneltian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis.
Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan
dalam mengembangkan ilmu tentang perbankan syariah, terutama mengenai
pengaruh suku bunga, nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar terhadap
profitabilitas bank syariah yang lebih komperhensif dengan objek yang lebih
luas.

Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk menambah
wawasan tentang perbankan syariah yang ada di Indonesia.
2. Bagi Bank Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
informasi untuk meningkatkan kinerja keuangan.
3. Bagi Masyarakat atau Nasabah Bank Syariah

63
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan


tentang perbankan syariah sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.

Tinjauan Pustaka
Bank Umum Syariah
Sudarsono (2012:29) Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit atau pembiayaan dan jasa-jasa lainnya
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoprasiannya,
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah.
Menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 7 disebutkan
bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum
syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.
Menurut Sudarsono (2012:45) fungsi dan peran bank umum syariah
tercantum dalam pembukaan standard akutansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI
(Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution) yaitu
sebagai berikut:
1. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah.
2. Investor, sebagai investor bank syariah melakukan penyaluran dana melalui
kegiatan investasi dengan prinsip bagi hasil, jual beli atau sewa.
3. Pelaksanaan kegiatan sosial sebagai ciri yang melekat pada keuangan
syariah berfungsi sebagai pengelola dana sosial untuk menghimpun dan
penyaluran zakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Penyedia jasa keuangan serta lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat
melakukan kegiatan sebagaimana lazimnya.

Suku Bunga
Menurut Bank Indonesia suku bunga adalah beban biaya yang dinyatakan
dalam persentase tertentu dalam rangka peminjaman uang untuk jangka waktu
tertentu dan merupakan biaya kredit bank kepada nasabah (interest rate).
Boediono (2014:76) suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi
(loanable funds).
Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan
apakah seseorang akan melakukan investasi atau menabung. Menurut Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) suku bunga merupakan kebijakan yang mencerminkan
sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan
diumumkan kepada publik.
Menurut Novianto (2011:22) berdasarkan bentuknya suku bunga dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini
adalah nilai yang dapat dibaca secara umum.
2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat
Inflasi dan dapat didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

laju inflasi.
Menurut Sunariyah (2013:80) tingkat bunga pada memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Dapat digunakan sebagai alat kontrol bagi pemerintah terhadap dana
langsung atau investasi pada sektor ekonomi.
2. Pemerintah dapat memanipulasi tingkat suku bunga untuk meningkatkan
produksi, sebagai akibatnya dapat mengontrol tingkat inflasi.
3. Sebagai daya tarik investor untuk menginvestasikan dana mereka.
4. Dapat digunakan sebagai alat moneter dalam mengendalikan penawaran dan
permintaan uang beredar dalam suatu perekonomian.
Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya suku bunga
diantaranya sebagai berikut:
1. Resiko kredit (Credit Risk)
Penetapan tingkat suku bunga pinjaman, kreditur harus dapat
memperkirakan tingkat pengembalian debitur mengembalikan pinjaman.
Tingkat bunga yang paling aman adalah dalam bentuk obligasi yang telah
ditawarkan oleh pemerintah, karena memiliki resiko yang relatif rendah.
2. Kebijakan pemerintah
Pada saat kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal
atau minimal pinjaman.
3. Perlakuan pajak
Pada tingkat bunga dari berbagai obligasi memiliki taraf pajak yang
berbeda-beda. Sebagai contoh obligasi yang ditawarkan oleh pemerintah.
Tingkat bunga yang ditetapkan relatif lebih rendah sehingga pembeli
obligasi tidak dikenakan pajak, dan untuk menstimulasi masyarakat
membeli obligasi pemerintah.
Tingkat suku bunga pada suatu negara ditetapkan oleh pemerintah yang
bertujuan untuk menjaga keberlangsungan perekonomian pada suatu negara serta
dapat menekan laju pertumbuhan inflasi.

Nilai Tukar Valas


Valuta asing atau yang lebih dikenal dengan istilah valas merupakan mata
uang yang dikeluarkan untuk pembayaran yang sah dan diakui negara lain. Valuta
asing akan memiliki suatu nilai jika valuta tersebut dapat ditukarkan dengan
valuta lainnya tanpa pembatasan.Hamdy (2010) valas merupakan mata uang asing
yang berfungsi sebagai alat pembayaran bagi perusahaan untuk membiayai
transaksi ekonomi keuangan internasional serta memiliki catatan kurs resmi pada
bank sentral.
Pasar valuta asing merupakan sebuah tempat orang-orang mentransfer
daya beli antarnegara. Fungsi pasar valas antara lain (MSS FEUI):
1. Transfer daya beli (transfer of purchasing power).
2. Penyediaan kredit
3. Mengurangi resiko valuta asing.
Untuk mencapai kestabilan nilai tukar diperlukan pengaturan dalam

65
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

pengelolaan risiko transaksi valuta asing yang dilakukan oleh perbankan. Faktor
yang sangat penting dalam mengelola risiko transaksi valuta asing adalah besaran
posisi devisa neto yang diperkenankan dimiliki oleh perbankan. Dengan demikian
kurs ini berguna untuk menyusun laporan posisi devisa neto. Hal tersebut telah
dijelaskan dalam Peraturan Bank Indonesia No.6/20/PBI/2004 tentang Posisi
Devisa Neto Bank Umum.
Untuk melindungi jumlah hak penerimaan dan kewajiban pembayaran dalam
transaksi valuta asing, perusahaan dapat melakukan penjualan dan pembelian
dengan menggunakan kontrak forward, kontrak future, dan kontrakoption (call
and put).

Jumlah Uang Beredar


Sukirno (2006:281) pengertian uang beredar dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a. Dalam pengertian yang luas jumlah uang yang beredar meliputi mata
uang dalam peredaran, uang kuasi dan uang giral. Uang kuasi terdiri atas
tabungan, rekening (tabungan) valuta asing milik swasta domestik, dan
deposito berjangka. Uang yang beredar dalam pengertian luas ini juga
disebut sebagai likuiditas perekonomian M2.
b. Dalam pengertian sempit uang beredar adalah mata uang yang dalam
peredaran yang ditambahkan dengan uang giral yang dimiliki oleh
perseorangan, badan pemerintah, dan perusahaan. M1 (narrow
money/transaction money) yang meliputi uang kartal (currency) serta
uang giral (demand deposit). Uang kartal merupakan uang logam dan
uang kertas yang beredar di masyarakat atau biasa disebut uang dalam
bentuk fisik. Sedangkan uang giral dapat diartikan saldo rekening koran
atau giro yang dimiliki oleh masyarakat yang terdapat di bank.

Profitabilitas
Kasmir (2014:115) rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk mencari keuntungan. Rasio profitabilitas juga
dapat memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen pada suatu
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi. Menurut Fahmi (2012) rasio profitabilitas menunjukkan
keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Sebuah perusahaan
dan kemampuannya untuk mendapatkan keuntungan merupakan bahan analisis
bagi investor. Semakin baik rasio profitabilitasnya maka semakin baik
menggambarkan tingginya kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan.
Menurut Kasmir (2014) manfaat dan tujuan perusahaan menggunakan
rasio profitabilitas adalah untuk:
1. Mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang dipergunakan
baik modal sendiri
2. Menilai laba bersih setelah pajak.
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

3. Menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.


4. Menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
5. Mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
6. Sebagai bahan penilaian perkembangan laba dari waktu ke waktu
Menurut Kasmir (2013:199), ada 4 jenis analisis utama yang dapat digunakan
untuk mengukur tingkat profitabilitas yakni terdiri dari:
1. Return on Assets (ROA) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan.
Dalam hal ini Return on Assets dihitung dengan menggunakan rumus

2. Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur


kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tersedia bagi
pemegang saham perusahaan. Return on Equity dapat dihitung dengan
rumus: Return on Equity =
3. Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
margin laba atas penjualan, yang menunjukkan penghasilan bersih
perusahaan berdasarkan total penjualan. Dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Net Profit Margin =
4. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menggambarkan jumlah
uang yang akan dihasilkan dari setiap lembar saham biasa (common stock).
Rumusnya adalah sebagai berikut :
Earning Per Share =

Kerangka Konseptual

Suku Bunga (x1)

Nilai Tukar Valuta Profitabilitas (y)


Asing (x2)

Jumlah Uang
Beredar (x2)

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

67
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Hipotesis Penelitian
H1: Suku bunga berpengaruh negatif secara parsial terhadap profitabilitas pada
perbankan syariah di Indonesia.
H2: Nilai tukar valas berpengaruh positif secara parsial terhadap profitabilitas
pada perbankan syariah pada perbankan syariah di Indonesia.
H3: Jumlah uang beredar berpengaruh positif secara parsial terhadap
profitabilitas pada perbankan syariah pada perbankan syariah di Indonesia.
H4: Suku bunga, nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar berpengaruh secara
simultan terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia.

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain kuantitatif, di mana
pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan deduktif. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber data yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau pihak lain.
Data yang terkait pengungkapan profitabilitas, suku bunga, nilai tukar valas, dan
jumlah uang beredar yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan
(annual report).

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah bidang generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh para peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Karena dalam penelitian ini jumlah
populasi hanya terdiri dari 14 perusahaan sehingga keseluruhan populasi dalam
penelitian ini dijadikan sebagai sampel penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan umum syariah di
Indonesia periode 2014-2018 yang berjumlah 14 perusahaan. Pada penelitian ini
diperoleh perusahaan perbankan umum syariah yang menerbitkan laporan
keuangan tahunan(annual report) dan disajikan di website OJK pada tahun 2014-
2018.

Definisi Operasional Variabel Penelitian


1. Suku Bunga
Keuntungan yang diberikan kepada pemilik modal atas dana investasinya
berdasarkan perhitungan nilai ekonomi. Tingkat suku bunga yang digunakan
adalah tingkat suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) Sumber : Putranti
(2015).
2. Nilai Tukar Valas
Nilai yang diperoleh suatu mata uang terhadap mata uang negara lain. Data
yang diambil adalah kurs jual rupiah terhadap dolar amerika per tahun
Sumber : Putranti (2015).
3. Jumlah Uang Beredar
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Jumlah uang atau persediaan uang dalam suatu perekonomian yang ada di
masyarakat.Jumlah uang beredar tahun 2014-2018.Sumber : Badan Pusat
Statistik (2019)
4. Profitabilitas (ROA)
Kapasitas yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh keuntungan dalam
periode tertentu. ROA = x 100%
Sumber : Astuti (2019)

Metode Analisis Data


Penelitian ini menggunakan metode analisis data dengan metode analisis
statistik deskriptif dengan menggunakan SPSS. Analisis statistik deskriptif
ditampilkan untuk mengetahui dan menganalisa besarnya pengaruh antar variabel.
Peneliti dalam hal ini menggunakan uji normalitas, uji regresi linier berganda, uji
asumsi klasik, dan uji hipotesis. Pada penelitian ini telah lolos uji normalitas, uji
asumsi klasik, dan uji hipotesis.

Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menentukan distribusi data dalam variabel yang
digunakan. Ada dua cara untuk menemukan keadaan alami data, grafik, dan uji
statistik. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik
non-parametrik Kolmogrov-Smirnov
Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan uji statistik non-
parametrik Kolmogrov-Smirnov:
1. Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Analisis Regresi Berganda


Berdasarkan hasil pada tabel 4.8 diatas menunjukkan nilai koefisiensi dalam
persamaan regersi linier berganda. Nilai persamaan yang dipakai adalah yang
berada pada kolom B (Koefisien). Sehingga model persamaan regresi yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah :

Dari hasil persamaan regresi linier berganda diatas, dapat dianalisa sebagai
berikut:
1. Konstanta sebesar menunjukkan bahwa jikasuku bunga,nilai tukar
valas, dan jumlah uang beredar bernilai konstan, sehingga nilai profitabilitas
bernilai negatif.
2. Koefisien regresi suku bungasebesar dan menunjukkan bahwa
berpengaruh negatif. Apabila suku bunga mengalami kenaikan, maka
profitabilitas akan mengalami penurunan. Dan sebaliknya jika suku bunga
mengalami penurunan maka profitabilitas akan mengalami kenaikan.
3. Koefisien regresi nilai tukar valassebesar dan menunjukkan bahwa nilai
tukar valas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Apabila nilai tukar
valas mengalami kenaikan maka profitabilitas akan mengalami kenaikan. Dan

69
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

sebaliknya jika nilai tukar valas mengalami penurunan maka profitabilitas


akan mengalami penurunan.
Koefisien regresi jumlah uang beredar sebesar dan menunjukkan
bahwa jumlah uang beredar berpengaruh negatif. Apabila jumlah uang beredar
mengalami kenaikan, maka profitabilitas akan mengalami penurunan. Dan
sebaliknya jika jumlah uang beredar mengalami penurunan maka profitabilitas
akan mengalami kenaikan.

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk menentukan apakah variabel independen
memiliki kesamaan antara variabel independen. Pendekatan untuk menentukan
ada atau tidaknya multikolinearitas menggunakan uji Variance Inflagtion Factor
(VIF) dengan analisis:
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas.
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10 maka dapat disimpulkan bahwa
terjadi multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah
dalam persamaan regresi terdapat ketidaksamaan varians residual. Nilai signifikan
dapat dikatakan lolos dari uji heteroskedastisitas apabila nilai sig. α lebih dari
0,05.

Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dalam model bertujuan untuk menentukan apakah ada hubungan
korelasi antara variabel penganggu dalam periode waktu tertentu dan variabel
sebelumnya.Mendeteksi autokorelasi bisa memilih nilai Durbin Watsondapat
dibandingkan dengan tabel Durbin Watson (dl dan du).

Uji Statistik F
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan (uji F) pada tabel ANOVA,
diperoleh Fhitung sebesar 5.633 dengan tingkat signifikan sebesar 0.002 (0.002 <
0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel suku bunga, nilai tukar valas, dan
jumlah uang beredar secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas. Dengan
demikian dapat disimpulkan H4 diterima.
Penolakan atau penerimaan hipotesis ini dilakukan dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Apabila nilai signifikan kurang dari atau sama dengan 0,05 maka hipotesis
diterima yang berarti secara bersama-sama variabel suku bunga, nilai tukar
valas, dan jumlah uang beredar berpengaruh terhadap profitabilitas.
b. Apabila nilai signifikan lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti
secara bersama-sama variabel suku bunga, nilai tukar valas, dan jumlah uang
beredar tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Uji Statistik t
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji t yang telah dilakukan diperoleh
nilai thitung pada variabel suku bunga sebesar -3.295 dan nilai signifikan yang
diperoleh adalah 0.002 < 0.05 sehingga disimpulkan bahwa variabel suku
bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel profitabilitas. Dengan
demikian hipotesis (H1) diterima.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji t yang telah dilakukan diperoleh
nilai thitung pada variabel nilai tukar valas sebesar 0,462 dan nilai signifikan
yang diperoleh adalah 0.183 > 0.05 sehingga disimpulkan bahwa variabel
suku bunga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel
profitabilitas. Dengan demikian hipotesis (H2) diterima.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji t yang dilakukan diperoleh nilai
thitung pada variabel jumlah uang beredar sebesar -0.189 dan nilai signifikan
yang diperoleh adalah 0.850 > 0.05 sehingga disimpulkan bahwa variabel
suku bunga berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap variabel
profitabilitas. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis (H3) ditolak.

Uji Adj. R²(Koefesien Determinasi)


Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa jauh model
dalam menjelaskan variabel independen. Nilai R² berkisar antara 0 sampai 1, jika
R² = 0 maka tidak ada hubungan antara variable independen dengan variable
dependen, nilai yang mendekati 1 maka variabel-variabel independen memberikan
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
sedangkan jika R² = 1 maka suatu hubungan yang sempurna.Apabila variabel
bebas lebih dari 2 maka dapat menggunakan adjusted R² sebagai koefisien
determinasi.

Pembahasan Hasil Penelitian


1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, variabel suku bunga memiliki nilai
thitung sebesar -3,295 dengan nilai signifikansi = 0,002 (0,002 < 0,05), maka
dapat disimpulkan H1 diterima, maka secara parsial variabel suku bunga
berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel suku bunga berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada
perbankan umum syariah pada periode 2014-2018. Dengan demikian ini
mengindikasikan bahwa jika suku bunga mengalami kenaikan maka
profitabilitas akan mengalami penurunan, begitu juga sebaliknya jika suku
bunga mengalami penurunan maka profitabilitas akan mengalami kenaikan.
Jadi hasil penelitian yang didapatkan ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Putranti (2015) yang menyatakan bahwa suku bunga
berpengaruh terhadap profitabilitas. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,043
dari tingkat signifikan 0,05. Koefisien regresi beta untuk suku bunga yang
mengarah pada negatif yang menandakan adanya hubungan yang tidak
searah. Hal tersebut menunjukkan jika suku bunga mengalami kenaikan maka

71
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

profitabilitas akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika suku bunga


mengalami penurunan maka nilai profitabiltas akan mengalami kenaikan.
2. Dari hasil penelitian didapatkan variabel nilai tukar valas memiliki nilai
thitung sebesar 0,462 serta nilai signifikansi = 0,183 (0,183 > 0,05), maka
dapat disimpulkan H2 diterima. Sehingga hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel nilai tukar valas berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap profitabilitas pada perbankan umum syariah periode
2014-2018. Dengan demikian ini mengindikasikan bahwa jika nilai tukar
valas mengalami kenaikan maka profitabilitas akan mengalami kenaikan,
begitu juga sebaliknya jika nilai tukar valas mengalami penurunan maka
profitabilitas akan mengalami penurunan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
telah dilakukan oleh Sa’diyah (2019) yang menyatakan bahwa nilai tukar
valas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,003 dan nilai thitung
sebesar -0,080 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,937 dan nilai signifikan
lebih besar dari 0,05 (0,937 > 0,05). Jadi dapat dikatakan bahwa ada pengaruh
negatif dan tidak signifikan antara nilai tukar valas dengan profitabilitas. Hal
tersebut menunjukkan jika nilai tukar valas mengalami kenaikan maka
profitabilitas akan mengalami penurunan begitu juga sebaliknya.
3. Dari hasil penelitian, variabel jumlah uang beredar memiliki nilai t hitung
sebesar -0,189 serta nilai signifikansi sebesar 0,850 (0,850 > 0,05), maka
dapat disimpulkan H3 ditolak. Sehingga hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap profitabilitas pada perbankan umum syariah periode
2014-2018. Dengan demikian ini mengindikasikan bahwa jika jumlah uang
beredar mengalami kenaikan maka profitabilitas akan mengalami penurunan,
begitu juga sebaliknya jika jumlah uang beredar mengalami penurunan maka
profitabilitas akan mengalami kenaikan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nafikah
(2019) yang menyatakan bahwa jumlah uang beredar tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,472 lebih besar dari 0,05 (0,472 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan
jumlah uang beredar tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
4. Dari hasil penelitian diperoleh hasil uji simultan yaitu nilai Fhitung = 5,633
serta nilai signifikan = 0,002 (0,002 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
H4 diterima. Sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suku bunga,
nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar berpengaruh secara simultan
terhadap profitabilitas pada perbankan umum syariah periode 2014-2018.
Nilai R square sebesar 0,580, yang menyatakan bahwa 58% faktor variabel
independen yaitu suku bunga, nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar
mempengaruhi variabel profitabilitas, sedangkan 42% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Binugrahini


(2016) yang menyatakan bahwa car, suku bunga, nilai tukar valas, jumlah
uang beredar, tingkat resiko pembiayaan musyarakah dan mudharabah
berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah periode 2011-2015. Hal
tersebut ditunjukkan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05 (0,000 < 0,05). Jadi dapat disimpulkan variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu
profitabilitas.

Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah didapatkan pada bab sebelumnya, maka
didapatkan simpulan sebagai berikut:
1. Suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas pada
perbankan umum syariah pada periode 2014-2018.
2. Nilai tukar valas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas
pada perbankan umum syariah periode 2014-2018.
3. Jumlah uang beredar berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
profitabilitas pada perbankan umum syariah periode 2014-2018.
4. Suku bunga, nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar berpengaruh secara
simultan terhadap profitabilitas pada perbankan umum syariah periode 2014-
2018.

Keterbatasan penelitian
Sama halnya dengan penelitian-penelitian yang lain, penelitian yang dilakukan
ini juga memiliki keterbatasan diantaranya:
1. Subjek pada penelitian yang dilakukan ini hanya meneliti pada perbankan
umum syariah yang ada di Indonesia.
2. Terutama untuk faktor yang mempengaruhi profitabilitas, yang dimana
terdapat banyak faktor. Namun dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga
variabel yaitu suku bunga, nilai tukar valas, dan jumlah uang beredar.
3. Terbatasnya tahun pada sampel, karena penelitian ini hanya berfokus dan
menggunakan lima periode saja yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.
4. Terbatasnya data penelitian yang menggunakan laporan tahunan, akan lebih
baik jika menggunakan laporan keuangan triwulan.

Saran
Berdasarkan pada hasil yang telah didapatkan pada penelitian ini, apabila
peneliti selanjutnya tertarik untuk meneliti tentang penelitian ini, diharapkan
untuk memperbaiki dengan menggunakan variabel-variabel lain atau
menambahkan variabel yang mempengaruhi profitabilitas dan periode penelitian
pada perbankan umum syariah supaya penelitian yang dilakukan dapat lebih
berkembang lagi. Dan juga hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa
terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan

73
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

umum syariah yang belum diketahui dan belum diteliti dalam penelitian ini,
sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat lebih baik.

Daftar Pustaka
Astuti, R. F. (2019). Pengaruh CAR, Inflasi, Nilai Tukar, dan Suku Bunga
Terhadap Profitabilitas Perbankan Konvensional (Studi Empiris Pada
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2013-2017)
(Doctoral dissertation, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang).
Bank Indonesia. (2011). Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25
Oktober.
Bank Indonesia. (2001). Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/25/PBI/2001
Tentang Penetapan Status Bank dan Penyerahan Bank Kepada Badan
Penyehatan
Perbankan Nasional.
Bank Indonesia. (2004). Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/20/PBI/2004
Tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Bank Indonesia. (2011). Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011
Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.Peraturan Bank
Indonesia,1–31.
Bank Indonesia. (2016). Peraturan Bank Indonesia Nomor: 18/18/PBI/2016
Tentang Valuta Asing Terhadap Rupiah Antara Bank dengan Pihak
Domestik.
Boediono . 2014. Ekonomi Internasional -Pengantar Ilmu Ekonomi No. 3.
Penerbit :BPFE UGM.
Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan Cetakan ke-2. Alfabeta.
Hady Hamdy. (2010). Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Perdagangan
Internasional jilid 2. Ghalia Indonesia.
Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama 1. PT. Raja Grafindo
Persada.
Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Kencana Prenada Media
Group.
Management Student Society FEUI. Milions Management Solution.
Novianto, A. (2011). Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar
Amerika/Rupiah, Tingkat Suku Bunga SBI, Inflasi dan Jumlah Uang
Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa
Efek Indonesia Periode 1999.1-2010.6. Universitas Diponegoro.
Otoritas Jasa Keuangan. (2019). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor.40/POJK.03/2019 Tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
Putranti, R. D. (2014). Analisis Pengaruh BOPO, NIM, Suku Bunga, dan Nilai
Tukar Valuta Asing terhadap Profitabilitas Bank Umum. Jurnal Akuntansi.
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Sudarsono, H. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Ekonisia. Cetakan


ke-2.
Sukirno, Sadono. (2006). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijakan. Edisi Kedua. Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Sunariyah. (2013). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP-STIM YKPN.
Surat Edaran OJK. (2019). Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. 53(9), 1689
www.bi.go.id
www.lps.go.id
www.ojk.go.id
www.bps.go.id

*) Ariefudin adalah Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma


**) M. Agus Salim, Dosen tetap Fakultas Ekonomi dan BisnisUnisma
***) Khoirul ABS, Dosen tetap Fakultas Ekonomi dan BisnisUnisma

75
e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai