Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JURNAL

Nama : 1. Muhammad Faisal Nasution/19110389


2. Jefri Tufa Yogi Sihombing/19110263
3. Jeffrey Octavian Bahty/20910001

Matkul : Manajemen Perbankan

MANAJEMEN LIKUIDITAS, MANAJEMEN GAP, DAN


Judul
MANAJEMEN VALUTA ASING PADA ASSETS AND
LIABILITY MANAGEMENT (ALMA) TERHADAP NET
PROFIT MARGIN (NPM) PADA BANK MUAMALAT
INDONESIA PERIODE 2017-2019
Jurnal Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Perbankan Syariah
Volume dan halaman Vol. 5. No. 01. Hal: 1-14
Tahun 2021
Penulis Inna Cikita Mahdatika, Muhammad Adam, Ira Humaira Hany
Reviewer 1. Muhammad Faisal Nasution
2. Jefri Tufa Yogi Sihombing
3. Jeffrey Octavian Bahty
Dunia perbankan Indonesia semakin menghadapi banyak tantangan
yang terus mendera sektor perekonomian Indonesia. Dalam
menjalankan bisnisnya , perbankan Indonesia akan dihadapkan pada
masalah ketidakpastian seperti nilai tukar, harga minyak dunia, suku
bunga dan lain sebagainya. Dalam hal ini, penting bank untuk
mengelola manajemen aset dengan baik agar dapat bertahan dari
gelombang krisis saat ini. Meningkatnya merger dan restrukturisasi
beberapa bank dalam beberapa tahun terakhir merupakan contoh
upaya manajemen bank dan negara untuk menjagakesehatan bank
Permasalahan dengan profitabilitas dan likuiditas yang baik. Untuk menjalankan
bank dalam situasi dan kondisi yang sangat kompetitif,banyak
perangat manajemen yang diperlukan untuk meminimalkan risiko
bank syariah. Assets and Liability Management (ALMA) dirancang
sedemikian rupa untuk mengelola risiko-risiko yang dihadapi oleh
bank, mengoptimalkan pendapatan sekaligus membatasi asset dan
liabilitas dengan mematuhi ketentuan kebijakan moneter dan
pengawasan bank. Hasil akhir pengelolaan ALMA menghasilkan
bank mampu memulihkan kerugian dan meningkatkan kecukupan
modal, meningkatkan tingkat profitabilitas, meningkatkan kualitas
dan komposisi laba bersih. Kemampuan bank syariah dalam
mengelola asset dan liabilitasnya akan berdampak pada kualitas
perusahaan, yang juga berdampak pada citra atau nama baik bank
yang merupakan daya tarik bagi nasabah untuk menginvestasikan
dananya di bank syariah.

Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini, guna untuk mengetahui pengaruh
Manajemen Likuiditas, Manajemen Gap dan Manajemen Valuta
Asing terhadap Net Profit Margin (Y) pada Bank Muamalat Indonesia
Periode 2017-2019

Sumber data Penelitian ini menganalisis data dengan cara mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data untuk
setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2010). Penelitian ini juga
bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari setiap variabel eksogen
terhadap variabel endogen. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder, data yang digunakan dalam
penelitian adalah data runtun waktu atau time series
dari Bank Muamalat Indonesia tahun 2017-2019
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model
regresi linier berganda yang menjelaskan hubungan antar variabel
dengan menggunakan uji hipotesis. Penelitian ini juga menggunakan
penelitian regresional untuk menghubungkan serta mengukur
pengaruh Manajemen Likuiditas (X1), Manajemen Gap (X2),
Manajemen Valuta Asing (X3) terhadap Net Profit Margin (Y). Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yakni
data time series dari laporan bulanan yang diterbitkan oleh Ototitas
Jasa Keuangan

Objek penelitian Bank Mualamat Indonesia

Hasil penelitian Hasil pengolahan data dari penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara manajemen
likuiditas terhadap NPM di Bank Muamalat Indonesia periode tahun
2017-2019, yang ditunjukkan dengan koefisien dari manajemen
likuiditas sebesar 337.1331 dengan nilai positif menjelaskan bahwa
bila terdapat perubahan manajemen likuiditas naik 1%, maka akan
terjadi peningkatan terhadap NPM sebesar 337.1331%.
 Terdapat kesesuaian antara tujuan jurnal dan kesimpulan yang
Kelebihan penelitian didapatkan.
 Penyajian data dalam bentuk tabel yang kemudian dijelaskan lagi
sehingga mudah dipahami.
 Metode dan desain penelitian yang lengkap serta dijelaskan
secara detail.
Kekurangan penelitian  Susunan format yang tidak biasa menyebabkan pembaca pembaca
kesulitan menemukan beberapa data
 Terdapat beberapa bahasa yang sulit dipahami khususnya bagi
pembaca dari kalangan umum
 Ada beberapa singkatan yang tidak memiliki penjelasan sehingga
pembaca kesulitan mengartikan singkatan tersebut
MANAJEMEN LIKUIDITAS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
SYARIAH NON BANK (BMT) DENGAN AKAD TAWARRUQ
Judul
Jurnal Jurrnal ilmiah ekonomi islam
Volume dan halaman Vol. 03. No. 01. Hal 1-15
Tahun 2017
Penulis Edi Susilo
Reviewer 1. Muhammad Faisal Nasution
2. Jefri Tufa Yogi Sihombing
3. Jefrrey Octavian Bachty
Risiko likuiditas adalah risiko yang harus dijaga oleh lembaga keuangan,
karena lembaga keuangan yang menghimpun dan menyalurkan dana akan
berhadapan dengan persoalan likuiditas secara harian. Bila dana yang
tersimpan di brankas terlau besar akan berisiko terhadap biaya dana (cost
of capital) karena lembaga keuangan harus membayar bunga/bagi hasil
kepada pemilik dana. Demikian juga bila lembaga keuangan kekurangan
Permasalahan
likuiditas, maka akan berakibat pada ketidak percayaan masyarakat pada
lembaga keuangan tersebut dan bisa menyebabkan rush pada lembaga
keungan bahkan bisa berimbas pada risiko sistematis atau sistemik.
Perbankan sebagai lembaga keuangan telah tersedia instrument dalam
mengelola likuiditas, baik itu dari Bank Sentral (Bank Indonesia) yang
menyediakan instrument bantuan likuiditas ataupun instrument surat
berharga (commercial paper) antar bank yang telah dipercaya
efektifitasnya. Namun BMT dengan fungsi penghimpunan dan penyaluran
dana dari masyarakat (anggota) yang sama dengan perbankan, instrument
semacam ini tidak dijumpai. Maka BMT secara bersama (berjamaah)
harus melakukan inovasi untuk menghasilkan instrument yang bisa
diterima bersama dan saling menguntungkan tidak ada satu pihak yang
dirugikan. Tawarruq adalah akan hybrid contract (al aqud al murakkabah)
yang dapat dipergunakan oleh lembaga keuangan seperti BMT dalam
memperoleh uang cash sebagai cadangan likuiditas untuk memenuhi
kebutuhan likuiditasnya secara harian. Tawarruq yang ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas pada lembaga keuangan syariah seperti
BMT ini adalah tawarruq munazzam (organized tawarruq) yang tidak
menyimpang dari kaidah syariah dan diorganisir sebagaimana yang diatur
dalam fatwa DSN MUI No. 82/DSN MUI/VIII/2011 tentang Bursa
Komoditi. permasalahan likuiditas (manajemen likuiditas) pada lembaga
keuangan syariah non bank (BMT) akan dibahas dalam artikel ini.
Dengan demikian artikel ini dapat memberi kontribusi pemikiran sebagia
salah satu solusi bagi lembaga keungan mikro syariah non bank (BMT)
dalam mengelola likuiditasnya dan menjadi sumbangsih pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya bidang perbankan dan keuangan Syariah.

untuk mengungkap pokok soal yang hendak diteliti, sehingga di dalamnya


Tujuan penelitian terdapat penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang menjadi pusat
perhatian serta nantinya akan dibahas untuk mendapat pemahaman yang
lebih dan hingga tuntas.
Sumber data
Data penelitian diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan
observasi. Dengan pendekatan fenomenologi, Fokus penelitian kualitatif
diperoleh setelah dilakukan grand tour observation dan grand tour
question atau yang disebut dengan penjelajahan umum.

Pada penelitian ini diterapkan Penulisan artikel ini adalah bersifat


deskriptif analitis dengan telaah pustaka yang berasal dari berbagai
literature baik buku, jurnal, materi pelatihan dan internet sebagai data
Metode penelitian kualitatif yang merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan
berlandaskan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses proses
yang terjadi dalam lingkup setempat (Miles & Huberman, 1992).
Penulisan memilih menggunakan metode deskriptif analitis
Objek penelitian Lembaga Keuangan Mikro Syariah non bank (BMT).

Hasil penelitian
bahwa tawarruq dapat digunakan untuk berbagai macam skim baik sisi
sumber pendanaan maupun sisi penggunaan dana. Dari sisi sumber dana
tawarruq dapat diturunkan untuk produk komoditi murabahah dan
penempatan deposito. Pada sisi pembiayaan, tawarruq dapat digunakan
pada skim pembiayaan personal, pembiayaan asset, cash line facility,
pembiayaan komoditi murabahah, pembiayaan untuk pendidikan, revolving
credit, pembiayaan modal kerja, pembiayaan perumahan, pembiayaan
proyek dan skim lainnya dengan pola tawarruq. Tawarruq juga bisa
digunakan dalam manajemen likuiditas perbankan dan lembaga keuangan
syariah dan restrukturisasi pembiayaan/kredit dengan berbagai bentuk skim
produk misalnya L/C dengan pola syariah, sekuritas hutang swasta dan
fasilitas likuiditas antar bank. Sektor pemerintahan dan korporasi dapat
menerbitkan sukuk ijarah dan murabahah berbasis akad tawarruq. Tawarruq
dapat pula dipakai sebagai sarana lindung nilai (hedging) perdagangan
untuk memproteksi risiko dengan pola swaps ijarah, lindung nilai valuta
dan lindung nilai fluktuasi suku bunga yang tidak menentu.
Akad Tawarruq sebagai produk pemikiran masa lalu para ulama
dapat dirivitalisasi berdasarkan kebutuhan masa kini untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas lembaga keuangan mikro syariah
Kelebihan penelitian non bank (BMT) yang dalam prakteknya belum mempunyai
instrumen yang tepat dalam memperoleh dana likuiditas seperti
halnya perbankan syariah.

Dalam mengorganisir tawarruq sebagai sebuah produk untuk


Kekurangan penelitian memenuhi kebutuhan likuiditas BMT oleh Puskopsyah BMT yang
telah dibentuk dan dimiliki oleh BMT-BMT dalam satu wilayah,
melibatkan pertama SBU (Strategik Business Unit) Puskopsyah
dan pemilik dana (bisa investor pribadi, bank syariah atau BMT
lain yang kelebihan likuiditas) untuk bekerjasama sinergi dan
saling menguntungkan (simbiosis mutualisme).
MANAJEMEN LIKUIDITAS DALAM KERANGKA KERJA
Judul
DUAL BANKING SYSTEM
Jurnal Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Islam
Volume dan halaman Vol. 01. No. 01. Hal:25-30
Tahun 2013
Penulis Yenny Kornitasari dan Asfi Manzilati
Reviewer 3. Muhammad Faisal Nasution
4. Jefri Tufa Yogi Sihombing
5. Jeffrey Octavian bachty
Ketidakseimbangan antara penyerapan dana pihak ketiga dan
penyaluran pembiayaan jelas bukan masalah yang ringan bagi
perbankan syariah. Karena perbankan syariah menganut sistem
bagi hasil, maka hal itu merupakan salah satu beban yang
ditangggung pihak bank yang juga otomatis akhirnya menjadi
beban pihak deposan juga. Artinya imbal hasil yang diperoleh
deposan bank syariah cenderung mengecil. Ketidakseimbangan ini
merupakan permasalahan likuiditas yang serius yang dihadapi bank
Permasalahan syariah, jika tidak segera diatasi dapat mengakibatkan kegagalan
bank tersebut. Sementara itu pengelolaan likuiditas perbankan
syariah melalui mekanisme PUAS dengan menggunakan
instrument sertifikat IMA, juga perlu dikritisi lagi. Hal ini karena
penggunaan akad Mudharabah pada sertifikat IMA yang digunakan
pada transaksi ini pada prinsinya merupakan bagi hasil keuntungan
yang berasal dari perputaraan dana pada sektor riil yang digunakan.
Secara logika, transaksi yang berjalan pada pasar uang ini jangka
waktunya sangat pendek yaitu dalam hitungan hari dan dana
tersebut belum tentu dapat disalurkan untuk usaha- usaha produktif.
Dimana logika selanjutnya adalah dana tersebut tidak dapat
memberikan bagi hasil apapun kepada bank penanam
dana/penerbit
sertifikat IMA.
Tujuan penelitian untuk menjaga posisi likuiditas bank agar dapat memenuhi
ketentuan bank sentral, mengelola alat-alat likuid agar selalu dapat
memenuhi semua kebutuhan cash flow, termasuk kebutuhan yang
tidak diperkirakan, misalnya penarikan tiba-tiba terhadap sejumlah
giro atau deposito yang belum jatuh tempo, selain itu juga bank
harus memperkecil adanya idle funds (dana mengnganggur) karena
akan menjadi beban bank kalau terlalu banyak idle funds.

Data penelitian diperoleh melalui wawancara, dokumentasi, dan


observasi. Dengan pendekatan fenomenologi, dilakukan studi kasus
pada Bank Syariah Cabang Malang, Indonesia.

Sumber data

Metode penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif dipilih karena ingin mengungkap dan memahami
sesuatu di balik fenomena yang masih sangat sedikit diketahui serta
mencoba merinci realitas yang kompleks, yang sulit diungkap oleh
metode kuantitatif. Selain itu penelitian kualitatif juga dapat diartikan
sebagai suatu metode penelitian yang berupaya untuk memahami lebih
mendalam sebuah fenomena tentang sesuatu yang berkaitan dengan
subyek penelitian yang tercermin dalam perilaku, persepsi, motivasi
maupun tindakan
Bank Syariah Cabang Malang, Indonesia.
Objek penelitian

Berlakukannya Undang-undang No 10 Tahun 1998 tentang perubahan


atas Undang-undang No 7 Tahun 1992, menunjukkan bahwa perbankan
nasional Indonesia telah berkembang menjadi dual banking system. Dual
banking system yaitu sistem perbankan konvensional dan syariah yang
berkembang dalam suatu negara dimana penerapannya harus
Hasil penelitian berlandaskan karakteristik dari masing-masing system. Perbankan
konvensional yang telah lama berkembang, tumbuh ber dampingan
dengan sistem perbankan syariah (www.bi.go.id). Pengembangan sistem
perbankan syariah dengan kerangka dual banking system ini dirancang
melalui Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Kehadiran bank syariah
sebagai alternatif bagi umat Islam, yang selama ini menikmati pelayanan
perbankan dengan sistem bunga (riba). Diberlakukannya Undang-undang
No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No.7 Tahun
1992 mengakibatkan lembaga-lembaga keuangan syariah berkembang
cukup pesat belakangan ini, sehingga Bank Indonesia selaku otoritas
moneter memantau dan mengendalikan perkembangan lembaga keuangan
baru ini. Untuk melaksanakan fungsi pemantauan dan pengendalian itu
maka otoritas moneter juga harus membangun seperangkat kebijakan dan
instrumen moneter yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sebagian
negara muslim melakukan konversi mekanisme moneter dan perbankan
yang ada ke dalam sistem Islami, seperti Iran dan Pakistan, dan sebagian
negara muslim lainnya, seperti Indonesia, mengakomodasikan
perkembangan tersebut melalui “dual banking system”.
Kelebihan penelitian ini adalah Pengelolaan likuiditas melalui
Kelebihan penelitian transaksi PUAS dengan menggunakan sertifikat IMA tetap digunakan
meskipun menjadi pilihan kedua. Hal ini disebabkan prosedur yang rumit
dalam mekanisme penggelolaan likuiditas melalui transaksi PUAS.
Meskipun demikian transaksi PUAS dengan sertifikat IMA (Investasi
Mudharabah Antarbank) lebih sering digunakan untuk mengatasi
kebutuhan jangka pendek pada perbankan syariah.
Kekurangan penelitian Sebenarnya pengelolaan likuiditas dengan menggunakan SBIS maupun
melalui transaksi PUAS belum mampu menjawab problem riil yang
dihadapi perbankan syariah dalam mengalokasikan idle money yang
diakibatkan oleh adanya overlikuid. Hal ini terjadi karena pembiayaan oleh
perbankan syariah belum sepenuhnya sesuai dengan prin sip-prinsip
syariah. Kondisi ini disebabkan perbankan syariah Indonesia masih dalam
proses transisi dari sistem konvensional ke sistem syariah, sehingga dual
banking system sering rancu dalam penggunaannya.
MANAJEMEN LIKUIDITAS PADA BANK SYARIAH
Judul

Jurnal Jurnal Eksyar (Jurnal Ekonomi Syariah)


Volume dan halaman Vol. 08. No. 02. Hal: 169-188
Tahun 2021
Penulis Hasan Sultoni, Kiki Mardiana
Reviewer 1. Muhammad Faisal Nasution
2. Jefri Tufa Yogi Sihombing
3. Jeffrey Octavian Bahty
Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk
yang sangat banyak. Kondisi ini pun berpengaruh terhadap
perkembangan logistik pangan yang semakin hari semakin pesat
dan menyebabkan ketidakstabilan harga khususnya harga pokok
pangan yang akan di perdagangkan di suatu wilayah. 1 Menurut
Zaki Baridwan kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga
digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas
merupakan aktiva yang paling lancar, dan sering berubah. Hampir
Permasalahan pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.
Kas adalah aktiva yang tidak produktif oleh karena itu harus dijaga
supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada idle cash.
Kas juga merupakan salah satu unsur dari laporan keuangan dimana
keberhasilan suatu organisasi tidaklah luput dari adanya laporan
keuangan. “Dimana setelah laporan keuangan disusun berdasarkan
data yang relevan, serta dilakukan dengan cara yang benar, akan
terlihat kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
Tujuan penelitian Tujuan utama penelitian adalah untuk menimbulkan kemungkinan
ketidak mampuan bank syariah dalam memperoleh sumber,
pendanaan arus kas. Tujuan utama adalah untuk menimbulkan
kemungkinan ketidak mampuan bank syariah dalam memperoleh
sumber, pendanaan arus kas.
Sumber data Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normative.

Metode penelitian
Data diperoleh melalui studi dokumen atau kepustakaan yang dilakukan
dengan cara meneliti bahan-bahan kepustakaan seperti buku, majalah,
makalah-makalah, jurnal, artikel-arikel, surat kabar serta situs-situs
internet yang berkaitan dengan objek yang ditulis.
Objek Penelitian
Bank Syariah

Hasil Penelitian
Berlakunya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, menunjukkan bahwa perbankan
nasional Indonesia telah berkembang menjadi dual banking system. Dual
banking system yaitu sistem perbankan konvensional dan syariah yang
berkembang dalam suatu negara dimana penerapannya harus berlandaskan
karakteristik dari masing-masing sistem. Perbankan konvensional yang
telah lama berkembang, tumbuh berdampingan dengan sistem perbankan
syariah. Pengembangan sistem perbankan syariah dengan kerangka dual
banking system ini dirancang melalui Arsitektur Perbankan Indonesia
(API). Kehadiran bank syariah sebagai alternatif bagi umat Islam, yang
selama ini menikmati pelayanan perbankan dengan sistem bunga (riba)
menjadi sistem bagi hasil.
Kelebihan Penelitian Kelebihan dalam jurnal ini menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga akan mudah untuk dipahami oleh para pembaca.

Kelebihan Penelitian Identitas jurnal tidak termuat di dalam jurnal. Nomor halaman tidak
ada. Abstraknya masih memakai bahasa Indonesia. Terdapat beberapa
kata yang tak sesuai dengan penggunaan EYD.
Kelebihan penelitian ini adalah peneliti sangat rinci menjelaskan
Kelebihan penelitian penggunaan dari metode Least Square dalam melakukan peramalan
penjualan tahu pong degan hasil nilai korelasi 0,88.
Kekurangan penelitian Penelitian ini tidak membandingkan metode Least Square dengan
PENGARUH MANAJEMEN LIKUIDITAS, MANAJEMEN ASET
Judul
DAN MANAJEMEN UTANG TERHADAP LABA
Jurnal Jurnal Economia
Volume dan halaman Vol. 12. No. 01. Hal:32-42
Tahun 2016
Penulis Indra Satria
Reviewer 1. Muhammad Faisal Nasution
2. Jefri Tufa Yogi Sihombing
3. Jeffrey Octavian Bahty
Membahas mengenai laba, sepertinya tidak akan pernah ada masa
kadaluarsanya. Karena, sebagian besar perusahaan pada dasarnya
didirikan untuk mampu menghasilkan laba. Semakin tinggi tingkat
laba, semakin tinggi tingkat efisiensi dan efektivitas operasional
perusahaan. Dengan demikian, semakin tinggi pula tingkat
kemampuan perusahaan untuk menjaga kelangsungan usahanya
dalam jangka panjang. Beberapa ahli ekonomi telah mengemukakan
pendapatnya mengenai tiga faktor utama yang memengaruhi laba
Permasalahan yaitu manajemen likuiditas, manajemen aset dan manajemen.
Mengutip pernyataan yang disampaikan oleh Ehrhardt & Brigham
(2011:98), laba mencerminkan dampak dari kombinasi manajemen
likuiditas, manajemen aset dan manajemen utang.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan model regresi
linier berganda yang dapat digunakan sebagai model penaksir
terhadap laba.
Sumber Data data penelitian dianalisis secara statistik menggunakan metode
regresi

linier berganda.
Metode Penelitian Penelitian ini termasuk sebagai penelitian kausalitas, karena
bertujuan
untuk menentukan pengaruh manajemen likuiditas, manajemen
aset dan manajemen utang terhadap laba.
Objek Penelitian perusahaan sektor porselin, keramik, dan gelas yang listing di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2015, memunyai laporan
keuangan auditan
dan memeroleh laba selama periode tersebut.
Hasil Penelitian Komponen laporan keuangan perusahaan mengenai total aset lancar
(TAL), total aset (TA), total liabilitas (TL), total penjualan (TP),
dan laba komprehensif (LK) yang dijadikan dasar untuk
menentukan rasio keuangan. Setelah melakukan uji regresi linier
berganda, selanjutnya
dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui kelayakan model
tersebut. Beberapa alat uji asumsi klasik yang diperlukan adalah uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
autokorelasi. Dari hasil uji normalitas diketahui bahwa nilai signifikansi
(Asymp.Sig 2 – tailed) sebesar 0,874. Karena tingkat signifikansi lebih
besar dari 0,05 (0,874 > 0,05), maka nilai residual terdistribusi secara
normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai tolerance
masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF
masing-masing variabel tersebut juga lebih kecil dari 10.
Kelebihan Penelitian Pembahasannya sangat detail dan terperinci. Menyajikan abstrak dan
kesimpulan. Disusun dengan menggunakan prosedur atau tahapan
tertentu. Menggunakan bahasa yang lugas

Kekurangan Penelitian Kekurangan terdapat pada pengolahan data. Tanpa menggunakan fitur data
sisa penjualan maka semakin sedikit pola pembelajaran, prediksi yang
dihasilkanpun akan semakin tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai