Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi saat ini memegang peran penting untuk menunjang proses bisnis yang
dihasilkan. Penggunaan teknologi mempengaruhi proses dukungan, keberlanjutan dan
pertumbuhan yang menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan proses (Iskandar &
Salleh, 2010). Mengadopsi teknologi dapat membantu proses bisnis menjadi lebih efisien
dibandingkan dengan yang belum mengadopsi teknologi. Salah satu penerapan teknologi
dalam proses bisnis adalah penggunaan internet pada smartphone. Menurut Kementrian
Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Indonesia berada pada peringkat enam dunia untuk
penggunaan internet setelah China, Amerika, India, Brazil, dan Jepang (Kominfo, 2017).
Hal tersebut diiringi dengan pengguna smartphone di Indonesia tiap tahun mengalami
peningkatan mencapai prosentase 31% (Tech in Asia, 2017). Tingginya penggunaan
Internet dan smartphone di Indonesia mengindikasikan terdapat peluang pada sisi
teknologi untuk menunjang proses bisnis. Selain menunjang proses bisnis, penerapan
teknologi dapat memberikan solusi atas suatu permasalahan.

Selain tingginya penggunaan dan penerapan teknologi, produk otomotif kian diminati
oleh masyarakat Indonesia. Produk otomotif mengalami perkembangan pesat di
masyarakat Indonesia dan banyak digunakan sebagai mode transportasi untuk menunjang
kegiatan ekonomi (Rahardjo, 2010). Dari berbagai jenis kendaraan yang ada di Indonesia,
sepeda motor merupakan produk otomotif yang paling banyak digunakan di masyarakat
Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2017). Tingginya kebutuhan sepeda motor menjadikan
Indonesia sebagai negara ketiga terbesar dalam pertumbuhan sepeda motor secara global
pada tahun 2012 setelah China dan India (AISI, 2017). Berdasarkan data yang dirilis
Badan Pusat Statistik, pertambahan produksi kendaraan bermotor didominasi oleh sepeda
motor. Jumlah kendaraan sepeda motor pada tahun 2013 mencapai 84,7 juta unit motor
(Badan Pusat Statistik, 2017). Peningkatan sepeda motor di Indonesia memiliki
peningkatan signifikan yang mencapai tingkat prosentase rata-rata 15,2% tiap tahunnya
dimulai dari tahun 2000-2013. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan memiliki sepeda
motor dalam menunjang kehidupan mobilitas sehari-hari tiap individu merupakan bagian
penting.
Tingginya jumlah motor di Indonesia dapat memberikan peluang berupa solusi atas
permasalahan yang timbul akibat sepeda motor. Penerapan teknologi pada suatu
organisasi untuk menunjang proses bisnis dan memberikan solusi disebut dengan istilah
Startup. Sebuah startup bisnis adalah organisasi yang dibentuk untuk memberikan solusi
atas suatu permasalahan yang ada dengan mencari model bisnis yang repeatable dan
scalable (Blank, 2016). Faktanya sebagian besar pengguna sepeda motor harus menunggu
lama untuk melakukan servis kendaraannya. Hal itu cukup menyebalkan dan membuat
waktu tidak efisien. Beberapa bengkel sudah menerapkan booking service melalui
telepon, namun cara itu ternyata masih kurang efektif karena menghabiskan pulsa dan
masih manual. Melihat masalah itu, maka ide ServiceRide yakni aplikasi digital yang
memudahkan pengguna sepeda motor untuk booking service dan chatting online dengan
bengkel. Aplikasi ini membantu pengguna sepeda motor menghemat waktu terbebas dari
antrian panjang di bengkel. Aplikasi ServiceRide yang merupakan Startup yang bergerak
di bidang jasa, yang menyediakan platform untuk menghubungkan antara pemilik motor
dengan pemilik bengkel dalam melakukan reservasi servis (booking service) melalui
smartphone. ServiceRide merupakan Startup yang tergolong muda yang baru didirikan
pada 25 November 2022. ServiceRide memiliki 2 jenis aplikasi, yakni ServiceRider
(untuk pemilik motor) dan ServicePartner (untuk pemilik bengkel).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Ide Bisnis

ServiceRide merupakan Startup yang bergerak di bidang layanan, yang


menyediakan platform untuk memudahkan pengendara (motor atau mobil) dalam
melakukan reservasi servis pada bengkel terbaik di sekitar pengendara melalui
smartphone. ServiceRide memiliki 2 jenis aplikasi dalam mendukung bisnisnya yakni
ServiceRide (untuk pengguna kendaraan) dan ServiceRide (untuk pemilik bengkel).

Penggunaan Teknologi dan Informasi di era sekarang ini memegang peran penting
untuk menunjang proses bisnis yang dihasilkan, salah satunya adalah penggunaan
internet dan smartphone. Tingginya penggunaan Internet dan smartphone menunjukkan
bahwa terdapat peluang dan peran pada sisi Teknologi dan Informasi. Di Indonesia
Produk Otomotif mengalami perkembangan pesat dan banyak digunakan sebagai mode
transportasi untuk menunjang kegiatan ekonomi, salah satunya adalah sepeda motor.
ServiceRide adalah aplikasi yang menghubungkan antara pemilik motor dengan pemilik
bengkel dalam melakukan reservasi servis (booking service) melalui smartphone. Dalam
aktivitasnya ServiceRide memiliki permasalahan pada pertumbuhan fase sebuah startup.
Dibutuhkan suatu pengembangan untuk memberikan solusi terhadap ketidaksesuaian
target dengan kondisi yang dicapai pada ServiceRide. Makalah ini bertujuan untuk
memaksimalkan pelayanan jasa pada ServiceRide dalam menjawab kebutuhan pengguna
untuk perawatan kendaraan. Hasil pada pengembangan ServiceRide versi selanjutnya
adalah penambahan menu fitur lain-lain yang berisi (informasi diskon, bookmark, media
otomotif, riwayat, pengingat dan garasi kendaraan), peningkatan langkah kecepatan
proses booking service, peningkatan User Interface, (UI) penambahan opsi suara
pemberitahuan, penambahan call bengkel, penambahan pembatalan service dan
penambahan notifikasi chatting di luar jam kerja.

2.2 Pengujian Ide Bisnis Analisis SWOT

Faktor internal yaitu suatu faktor yang ada di dalam perusahaan. Faktor Aplikasi
ServiceRide adalah sebagai berikut:
 Kekuatan (Strenghts)

1) Mempunyai fitur-fitur lengkap dan menarik

Terdapat berbagai fitur dalam aplikasi ServiceRide yaitu booking service, servis
kunjung, games petualang motor (time trial) dan trivia quiz, layanan emergency, serta
fitur belanja yang memberikan promo menarik kepada para penggunanya.

2) Mudah dipahami dan praktis.

Penggunaan aplikasi ServiceRide mudah untuk dipahami, mudah untuk melakukan


servis motor yaitu dengan booking service melalui aplikasi, praktis karena tidak perlu
mengantri ketika ingin servis motor. Selain itu, konsumen akan mendapatkan
kemudahan bertransaksi dan melakukan perawatan sepeda motor.

3) Tersedia informasi katalog dan komunitas sepeda motor Honda.

Dalam aplikasi ServiceRide terdapat beberapa katalog dari produk Astra Honda
Motor (AHM) yaitu katalog motor, oli, apparel, aksesoris, serta sparepart. Selain itu,
terdapat informasi mengenai komunitas sepeda motor. Honda seperti Honda ADV
Indonesia, Beat Club, dan lainnya sehingga akan memudahkan para konsumen.

4) Terdapat program tukar poin.

Pengguna aplikasi ServiceRide dapat mengumpulkan poin dari pembuatan akun,


dari booking service, dan dari memainkan game yang nantinya dapat ditukarkan
dengan potongan jasa servis dan voucher belanja berupa makanan ataupun hiburan
seperti Chattime, KFC, J&T Express, Indomaret dan merchant menarik lainnya.

5) Tersedia Google Maps pada aplikasi ServiceRide

Penggunaan Google Maps dilakukan saat pengguna atau konsumen ingin mencari
bengkel AHASS paling dekat dengan tempat tinggal dan untuk memberikan informasi
lokasi-lokasi bengkel AHASS yang ada di sekitar pengguna yang aplikasinya langsung
terhubung dengan Google Maps.

 Kelemahan (Weaknesess)
1) Perbedaan harga katalog motor yang tertera pada brosur dengan yang tertera
pada aplikasi ServiceRide.
Dalam hal ini terdapat perbedaan informasi harga yang tertera pada dealer Mitra
dengan harga yang tertera pada katalog aplikasi ServiceRide sehingga konsumen akan
bingung ketika ingin membeli produk

2) Metode pembayaran hanya dilakukan secara langsung (offline).

Konsumen harus melakukan pembayaran produk secara langsung di dealer Mitra atau
di bengkel. Aplikasi ServiceRide belum menyediakan metode pembayaran secara online
seperti melalui transfer bank, kartu kredit atau debit online, dan lain sebagainya.

3) Tampilan aplikasi kurang menarik

Tampilan aplikasi ServiceRide kurang menarik untuk dilihat, terutama untuk tampilan
katalog dan komunitas sepeda motor Honda sehingga jarang konsumen yang
menggunakan aplikasi tersebut.

 Peluang (Opportunities)
1) Menjadi aplikasi terbesar pertama di Sumut.

ServiceRide aplikasi pertama di Sumut yang melayani jasa service kendaraan secara
pemesanan online serta memiliki banyak dealer dan bengkel mitra pada aplikasi untuk
kegiatan pemasarannya.

2) Meningkatnya pengguna internet dan smartphone Saat ini

pengguna internet dan smartphone meningkat karena mereka merasa lebih mudah untuk
melakukan berbagai aktivitas. Aplikasi ServiceRide juga dapat digunakan pada android
dan ios

3) Perilaku konsumen yang cenderung lebih suka secara online

Semakin berkembangnya teknologi, konsumen cenderung lebih suka untuk berbelanja atau
melakukan aktivitasnya secara online karena dinilai lebih mudah, praktis, serta dapat
dilakukan dimanapun dan kapanpun. Konsumen sering mencari informasi produk secara
online sebelum membeli dan juga melakukan pembelian secara online sehingga dapat
menjadi peluang untuk aplikasi ServiceRide.
 Ancaman (Threats)
1) Banyaknya para pesaing yang menggunakan aplikasi sejenis Semakin berkembangnya
teknologi, memungkinkan untuk para pesaing menggunakan aplikasi atau sistem berbasis
online sehingga dapat menjadi ancaman untuk aplikasi ServiceRide.
2) Aplikasi berbasis online rentan adanya kebocoran data pelanggan atau hacker Saat ini,
maraknya kasus kebocoran data pelanggan karena selain memberikan dampak positif,
teknologi juga dapat memicu terjadinya kejahatan dunia maya.
3) Minat konsumen yang berubah-ubah
Konsumen akan lebih berminat terhadap dealer yang menerapkan aplikasi dengan
kemudahan dan kelengkapan fitur yang diberikan kepada konsumen. Selain itu,
konsumen juga dapat berpindah ke merek yang lain. Hal ini menjadi ancaman bagi pihak
dealer dalam memberikan pelayanan melalui aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan

Anda mungkin juga menyukai