Anda di halaman 1dari 15

Business Requirements Document (BRD)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI FIXit BERBASIS WEBSITE DENGAN METODE ANALISIS SISTEM
PAKAR
Oktober 2023
Versi 1.00

Berkah Motors

Jl. Cempaka Putih Raya B No.44, RT.7/RW.8, Cemp. Putih Tim., Kec. Cemp. Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10510

(021) 4213771
1 Revisi dokumen
Tanggal Nomor Versi Perubahan Dokumen

05/10 /2023 1.0.0 Draft Awal atau analisis berdasarkan kebutuhan User
19/10/2023 1.1.0 Perubahan pada kebutuhan User terkait fitur yang terdapat pada sistem FIXit

2 Persetujuan
Wewenang Nama Judul Tanda tangan Tanggal
Business Owner Pak Deri FIXit

Project Manager Adzin Hadrian FIXit


Fatta

3 Pengantar
3.1 Ringkasan proyek
Jasa perbaikan kendaraan kendaraan panggilan merupakan aplikasi berbasis web yang berfokus
pada layanan otomotif. Aplikasi berbasis web ini didesain untuk membantu pemilik kendaraan dalam
menangani masalah yang terjadi pada kendaraan mereka. jasa perbaikan kendaraan memiliki konsep
live chat untuk konsultasi terhadap masalah yang dihadapi oleh customer, live chat ini dapat digunakan
oleh seseorang dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada kendaraanya dengan
melaporkan/memberikan deskripsi tentang masalah yang dialami oleh pemilik, lewat live chat ini pemilik
akan diberikan instruksi tentang masalah yang mungkin terjadi berdasarkan laporan oleh pemilik
menggunakan metode analisis sistem pakar sehingga pemilik dapat mengetahui masalah dan
memperbaiki masalah tersebut, jika pemilik tidak dapat memperbaikinya sendiri pemilik dapat meminta
dikirimkan montir ke rumah apa bila diperlukan atau customer tidak dapat menangani masalah tersebut.
Dan proses pembayaran pada aplikasi jasa perbaikan kendaraan ini dapat menggunakan Mobile Banking,
E-Wallet dan Cash On Delivery.
3.1.1 Tujuan
Tujuan dari perancangan aplikasi ini adalah:
1. Aplikasi Bengkel Panggilan:
a. Membantu Pelanggan: Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada
pelanggan dalam memesan layanan perbaikan kendaraan tanpa harus datang ke bengkel
fisik. Pelanggan dapat memanggil teknisi bengkel untuk datang ke lokasi mereka.
b. Kemudahan Pemesanan: Memberikan kemudahan dalam memesan jasa perbaikan
kendaraan dengan beberapa klik, melalui aplikasi seluler atau situs web. Ini membantu
menghemat waktu dan tenaga pelanggan.
c. Layanan Darurat: Salah satu tujuan utama aplikasi bengkel panggilan adalah memberikan
layanan darurat jika kendaraan mengalami masalah di jalan. Ini dapat membantu pelanggan
yang terjebak di tengah jalan atau memiliki masalah yang memerlukan perbaikan segera.

2. Sistem Pakar Bengkel:


a. Mendiagnosis Masalah Kendaraan: Sistem pakar bengkel bertujuan untuk membantu
teknisi bengkel atau pemilik kendaraan mendiagnosis masalah pada kendaraan. Ini
dilakukan dengan memanfaatkan basis pengetahuan yang luas tentang masalah umum dan
solusi yang mungkin.
b. Optimasi Perbaikan: Sistem pakar bengkel juga bertujuan untuk memberikan solusi
perbaikan yang optimal. Dengan menganalisis gejala dan informasi yang diberikan, sistem
dapat memberikan rekomendasi perbaikan yang efisien dan tepat.
c. Peningkatan Efisiensi: Tujuan lainnya adalah meningkatkan efisiensi bengkel dengan
memastikan bahwa teknisi tidak harus menghabiskan waktu berlebihan untuk
mendiagnosis masalah yang sederhana. Ini dapat membantu mengurangi waktu tunggu
pelanggan dan biaya perbaikan.

[Ini harus menggambarkan tujuan keseluruhan dalam mengembangkan produk, deskripsi tingkat tinggi tentang apa yang akan dilakukan produk,
bagaimana mereka diselaraskan dengan tujuan bisnis, dan persyaratan untuk interaksi dengan sistem lain.]

3.1.2 Latar Belakang


Jasa perbaikan kendaraan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari dimana orang semakin
sibuk dengan pekerjaan dan waktu yang dimiliki sangat terbatas, dengan keadaan tersebut maka sangat
dibutuhkan informasi pemenuhan kebutuhan jasa perbaikan kendaraan, dimana untuk mendapatkan
informasi dibutuhkan teknologi yang dapat cepat melayani. Salah satu teknologi yang dapat digunakan
untuk menghasilkan informasi cepat, akurat dan realtime adalah berbasis web. Saat ini sistem yang
berjalan masih konfensional terkadang terjadi kehilangan data pada saat pengolahan data. (Agung,
Kridalukmana, & Windasari, 2016), sering terjadi kesalahan pencatatan (Ardelia, 2012) saat client
memesan jasa perbaikan kendaraan, sehingga terjadi kesalahan proses perhitungan (Djumali, 2014) serta
kesalahan perhitungan keuangan (Indraswuri, 2013) hasil transaksi terhadap customer.
Dari hasil penetilian yang dilakukan bahwa sistem informasi pemesanan jasa berbasis web mampu
meningkatkan kinerja perusahaan dengan semakin luasnya jangkauan pemasaran produk kepada
customer, memudahkan customer untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan cepat, serta
meminimalisir kesalahan data (Lau, Hefliansyah, & Jonathan, 2016). Ketersediaan dan kemudahan yang
ditawarkan mampu menjaring lebih banyak customer bagi perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa
perbaikan kendaraan kendaraan serta memudahkan customer untuk melakukan pemesanan jasa, selain itu
bagi perusahaan sistem informasi sangat membantu dalam penyimpanan dan pengolahan data yang masuk
dan keluar. Dengan tujuan untuk menghasilkan rancangan sistem informasi jasa perbaikan kendaraan
kendaraan berbasis web dengan menggunakan analisis sistem pakar.
[Berikan sejarah singkat tentang bagaimana proyek datang untuk diusulkan dan diprakarsai, termasuk masalah / masalah bisnis yang
diidentifikasi, dan manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan proyek / pengembangan produk.]

3.1.2.1 Business Drivers


Business Driver yang menjadikan pengembangan sistem ini penting terdiri dari beberapa Business Driver
yang mendukung. Diantaranya:
1. Potensi Pasar yang Besar: Industri otomotif adalah industri yang besar dan terus berkembang. Banyak
pemilik kendaraan yang memerlukan layanan perbaikan dan pemeliharaan secara berkala. Dengan
aplikasi ini, Anda dapat menjangkau pasar yang luas dan memenuhi kebutuhan customer.
2. Inovasi Teknologi: Teknologi baru, seperti live chat dan analisis sistem pakar, membuka peluang untuk
meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi. Penggunaan teknologi dalam bisnis otomotif dapat
memberikan keunggulan kompetitif.
3. Kemudahan Akses: Aplikasi ini memberikan kemudahan akses bagi pemilik kendaraan yang mungkin sulit
untuk membawa kendaraan mereka ke bengkel fisik. Ini dapat meningkatkan kenyamanan dan kepuasan
pelanggan.
4. Peningkatan Efisiensi Operasional: Sistem analisis sistem pakar dapat membantu dalam diagnosis
masalah kendaraan dengan lebih cepat dan akurat, yang pada gilirannya dapat mengurangi waktu tunggu
dan meningkatkan efisiensi dalam pelayanan.
5. Potensi Pendapatan Tambahan: Selain layanan perbaikan, model bisnis ini juga mencakup proses
pembayaran menggunakan Mobile Banking, E-Wallet, dan Cash On Delivery. Ini dapat membantu dalam
menghasilkan pendapatan tambahan melalui layanan pembayaran yang ditawarkan.
6. Lingkungan Berbasis Web: Saat ini, banyak customer lebih suka berinteraksi secara online dan melalui
aplikasi. Sehingga dengan ruang lingkup berbasis web, hal ini dapat mengikuti sesuai dengan kebiasaan
pelanggan atau customer.
7. Pertumbuhan Bisnis: Dengan aplikasi ini, ada potensi untuk memperluas bisnis dan melayani lebih banyak
pelanggan di berbagai lokasi. Ini dapat membantu dalam pertumbuhan bisnis dan meningkatkan
keuntungan.
8. Kemudahan Pembayaran: Penggunaan Mobile Banking dan E-Wallet memudahkan pelanggan dalam
membayar layanan, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kemungkinan penjualan.
9. Kepuasan Pelanggan: Dengan pelayanan yang lebih mudah diakses, berkualitas, dan efisien, hal tersebut
dapat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas cenderung menjadi pelanggan
setia dan merekomendasikan layanan kepada orang lain.
10. Pengurangan Biaya Operasional: Dengan efisiensi yang ditingkatkan dan pemanfaatan teknologi, ada
potensi untuk mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang.
11. Fleksibilitas dan Responsif: Dengan layanan perbaikan kendaraan yang dapat dipanggil, dapat menjadi
lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan dan perubahan di pasar.
[Sebutkan Business Drivers yang menjadikan pengembangan produk ini penting. Ini dapat berupa keuangan, operasional, pasar atau
lingkungan.]

3.2 Ruang lingkup proyek


Ruang lingkup dari proyek Rancang Bangun Sistem Informasi Fixit Berbasis Website Dengan Metode Analisis
Sistem Pakar adalah Sistem yang akan dikembangkan yaitu Sistem Informasi FIXit Dengan Metode Analisis Sistem
Pakar, yang digunakan untuk mempermudah pelayanan jasa booking service bengkel panggilan. Oleh karena itu
pekerjaan yang berada didalam ruang lingkup proyek adalah sebagai berikut:
1. Analisis Kebutuhan: Ini melibatkan identifikasi kebutuhan pemilik kendaraan dan persiapan untuk
implementasi live chat dan sistem analisis sistem pakar.
2. Desain Aplikasi: Perancangan antarmuka pengguna aplikasi, fungsionalitas live chat, integrasi sistem
analisis sistem pakar, dan metode pembayaran.
3. Pengembangan Aplikasi: Ini termasuk pembuatan aplikasi web, integrasi live chat, pengembangan sistem
analisis sistem pakar, dan implementasi metode pembayaran.
4. Uji dan Quality Assurance: Pengecekan aplikasi untuk memastikan kualitas dan kinerjanya sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
5. Pelatihan Montir: Persiapan dan pelatihan untuk montir yang akan dikirimkan ke lokasi pemilik
kendaraan.
6. Peluncuran: Meluncurkan aplikasi dan layanan secara resmi.
7. Dukungan Pelanggan: Menyediakan dukungan pelanggan, terutama melalui live chat.
8. Manajemen dan Administrasi: Manajemen proyek, administrasi, dan pengelolaan sumber daya.
9. Pemasaran: Memasarkan aplikasi untuk menarik pemilik kendaraan.
Kemudian pekerjaan yang berada diluar ruang lingkup proyek atau dianggap sebagai sebagai "scope creep" dan
harus dihindari adalah:
1. Pengembangan Fitur Tambahan: Menambahkan fitur-fitur yang tidak ada dalam spesifikasi awal proyek
dan yang tidak disepakati oleh pemangku kepentingan proyek. Misalnya, menambahkan fitur-fitur seperti
pemesanan suku cadang atau sistem peringatan rutin pemeliharaan jika ini tidak awalnya direncanakan.
2. Perluasan Ke Wilayah Baru: Mengembangkan layanan ini ke wilayah geografis yang tidak termasuk dalam
perjanjian awal.
3. Pembayaran dengan Metode Lain: Mengizinkan metode pembayaran tambahan yang tidak awalnya
disetujui, seperti kartu kredit atau pembayaran melalui cryptocurrency jika ini tidak awalnya
diperhitungkan dalam anggaran.
4. Perubahan Drastis pada Antarmuka Pengguna: Mengubah tampilan dan fungsi antarmuka pengguna
yang signifikan tanpa persetujuan pemangku kepentingan.
5. Perubahan Skala Besar pada Infrastruktur: Menambahkan infrastruktur yang signifikan atau melakukan
perubahan yang mempengaruhi arsitektur aplikasi secara keseluruhan.
Adapun penjelasan lebih lanjut terkait pekerjaan yang berada diluar ruang lingkup proyek yaitu:
● Pengembangan fitur baru yang tidak disetujui oleh pemangku kepentingan proyek dapat menyebabkan
"scope creep", yaitu penambahan fitur dan fungsi yang tidak direncanakan sebelumnya. Hal ini dapat
menyebabkan pembengkakan anggaran, sumber daya, dan waktu proyek.
● Pengembangan fitur yang tidak sesuai dengan anggaran, sumber daya, atau waktu yang disetujui oleh
pemangku kepentingan proyek juga dapat menyebabkan "scope creep". Hal ini dapat menyebabkan
proyek tidak dapat diselesaikan tepat waktu atau sesuai anggaran.
● Perubahan persyaratan proyek yang tidak disetujui oleh pemangku kepentingan proyek juga dapat
menyebabkan "scope creep". Hal ini dapat menyebabkan proyek tidak dapat diselesaikan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan.
[Jelaskan pekerjaan apa yang ada dalam ruang lingkup proyek, dan secara khusus pekerjaan apa yang berada di luar ruang lingkup ... di
luar anggaran saat ini, sumber daya, dan waktu yang disetujui oleh para pemangku kepentingan proyek. Ini dirancang untuk mencegah
"scope creep" dari fitur dan fungsi tambahan yang pada awalnya tidak diantisipasi.]

3.3 Perspektif Sistem


Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mencegah keberhasilan implementasi atau mempercepat proyek
Jasa Perbaikan Kendaraan Panggilan, terutama faktor yang terkait dengan kepatuhan hukum dan peraturan,
keterbatasan teknis atau operasional yang ada di lingkungan, dan kendala anggaran / sumber daya:
Faktor Kepatuhan Hukum dan Peraturan
● Ketidaksesuaian dengan peraturan pemerintah. Jika proyek ini tidak mematuhi peraturan pemerintah,
maka proyek ini dapat dihentikan atau dikenakan sanksi. Misalnya, jika proyek ini menggunakan data
pribadi pelanggan tanpa persetujuan, maka proyek ini dapat dikenakan sanksi oleh pemerintah.
● Kesulitan dalam mendapatkan izin atau persetujuan. Beberapa proyek mungkin memerlukan izin atau
persetujuan dari pemerintah atau pihak lain. Jika proyek ini tidak dapat mendapatkan izin atau
persetujuan yang diperlukan, maka proyek ini dapat tertunda atau dihentikan.
Faktor Keterbatasan Teknis dan Operasional
● Kekurangan infrastruktur. Jika proyek ini membutuhkan infrastruktur yang tidak tersedia, maka proyek ini
dapat tertunda atau dihentikan. Misalnya, jika proyek ini membutuhkan jaringan internet yang cepat dan
stabil, tetapi jaringan internet di daerah tersebut tidak memadai, maka proyek ini dapat tertunda.
● Kekurangan sumber daya manusia. Jika proyek ini membutuhkan sumber daya manusia yang tidak
tersedia, maka proyek ini dapat tertunda atau dihentikan. Misalnya, jika proyek ini membutuhkan montir
yang memiliki keterampilan dan pengalaman tertentu, tetapi montir dengan keterampilan dan
pengalaman tersebut tidak tersedia, maka proyek ini dapat tertunda.
● Kekurangan teknologi. Jika proyek ini membutuhkan teknologi yang tidak tersedia, maka proyek ini dapat
tertunda atau dihentikan. Misalnya, jika proyek ini membutuhkan teknologi untuk mendiagnosis masalah
kendaraan secara akurat, tetapi teknologi tersebut tidak tersedia, maka proyek ini dapat tertunda.
Faktor Kendala Anggaran dan Sumber Daya
● Anggaran yang tidak mencukupi. Jika proyek ini memiliki anggaran yang tidak mencukupi, maka proyek
ini dapat tertunda atau dihentikan. Misalnya, jika proyek ini membutuhkan dana untuk mengembangkan
aplikasi web, tetapi anggaran yang tersedia tidak mencukupi, maka proyek ini dapat tertunda.
● Sumber daya yang tidak mencukupi. Jika proyek ini membutuhkan sumber daya yang tidak mencukupi,
maka proyek ini dapat tertunda atau dihentikan. Misalnya, jika proyek ini membutuhkan tenaga kerja yang
lebih banyak, tetapi sumber daya tenaga kerja yang tersedia tidak mencukupi, maka proyek ini dapat
tertunda.
[Berikan deskripsi lengkap tentang faktor-faktor yang dapat mencegah keberhasilan implementasi atau mempercepat proyek,
terutama faktor yang terkait dengan kepatuhan hukum dan peraturan, keterbatasan teknis atau operasional yang ada di
lingkungan, dan kendala anggaran / sumber daya.]

3.3.1 Kendala
Kendala yang terjadi pada pengembangan proyek ini meliputi:
1. Kendala Teknis:
● Masalah dengan pengembangan perangkat lunak, seperti bug atau kegagalan sistem.
● Kesulitan dalam mengintegrasikan aplikasi dengan sistem yang ada.
2. Kendala Sumber Daya:
● Keterbatasan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan aplikasi.
3. Kendala Waktu:
● Penundaan dalam pengembangan atau implementasi aplikasi yang dapat terjadi karena masalah
teknis, perubahan kebutuhan, atau kendala lainnya.
4. Perubahan Kebutuhan Pengguna:
● Perubahan dalam kebutuhan pengguna yang tidak diantisipasi pada awalnya dapat
mempengaruhi desain dan pengembangan aplikasi.
5. Kompleksitas Analisis Sistem Pakar:
● Jika analisis sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosis masalah kendaraan terlalu
kompleks atau tidak akurat, ini dapat memengaruhi kualitas layanan.
6. Kekurangan Sumber Daya Keamanan: Kurangnya perlindungan terhadap data sensitif atau serangan siber
dapat menjadi kendala yang serius.
7. Masalah dalam Manajemen Risiko: Jika proyek tidak memiliki perencanaan risiko yang memadai, ini
dapat mengakibatkan kendala yang tidak terduga.

3.3.2 Risiko
Dalam pengembangan proyek ini, terdapat sejumlah risiko yang dapat terjadi. Resiko-resiko ini meliputi:
1. Keterlambatan dalam Pengembangan: Keterlambatan dalam tahap pengembangan perangkat lunak
dapat terjadi karena kendala teknis, perubahan kebutuhan, atau masalah sumber daya manusia. Ini dapat
mempengaruhi tenggat waktu proyek.
2. Keterlambatan dalam Implementasi: Proses peluncuran aplikasi mungkin menghadapi keterlambatan,
yang dapat memengaruhi kemampuan untuk memberikan layanan kepada pelanggan tepat waktu.
3. Kesalahan Perangkat Lunak: Bug atau masalah perangkat lunak lainnya dapat muncul selama
pengembangan atau implementasi, yang dapat memerlukan waktu tambahan untuk perbaikan.

3.3.3 Masalah
Dalam pengembangan dan implementasi proyek aplikasi jasa perbaikan kendaraan berbasis
web, beberapa masalah mungkin dapat terjadi, salah satunya adalah Kesulitan Teknis yang
menyebabkan masalah teknis seperti bug, kegagalan sistem, atau kesulitan dalam mengintegrasikan
berbagai komponen sistem dapat terjadi selama pengembangan aplikasi. Masalah ini dapat
mengganggu jadwal proyek dan memerlukan waktu tambahan untuk perbaikan.

4 Tinjauan Proses Bisnis


Tinjauan proses bisnis merupakan sebuah evaluasi sistematis dan komprehensif terhadap proses bisnis yang
ada dalam suatu organisasi atau entitas. Tujuan dari tinjauan proses bisnis adalah untuk meningkatkan efisiensi,
produktivitas, kualitas, dan ketepatan waktu dalam operasi bisnis, serta untuk memahami dan mengidentifikasi
potensi perbaikan.

4.1 Proses Bisnis Saat Ini (As-Is)


Berdasarkan Flowmaps yang sedang berjalan, proses bisnis yang berlangsung adalah
● Customer: Pemilik kendaraan membawa kendaraan mereka ke bengkel untuk diperbaiki atau
mendapatkan layanan. Pada tahap ini, informasi dasar tentang kendaraan dan masalah yang dihadapi
dicatat.
● Admin: Menerima data kendaraan dan keluhan kendaraan, yang kemudian dibuatkannya SPK
berdasarkan data kendaraan dan keluhan kendaraan.
● Montir: Kemdudian montir melakukan pengecekan kendaraan berdasarkan SPK dan data kendaraan serta
keluhan yang terjadi.
● Montir: Setelah pengecekan kendaraan, montir mengusulkan penggantian sparepart kepada customer
dengan keputusan customer yang setuju atau tidak.
● Gudang: Menerima data kebutuhan sparepart yang kemudia bagian gudang akan melakukan checking
terhadap ketersedian barang digudang.
● Gudang: membuat laporan ketersediaan barang apakah barang tersedia atau tidak. Jika tersedia pihak
gudang akan meneruskan ke Admin dan apabila tidak tersedia pihak gudang akan membuat laporan
sparepart kosong yang nantinya akan di teruskan ke Owner atau Pemilik
● Customer: setelah komsumen melakukan validasi pembelian sparepart, maka admin akan membuat
laporan pembelian dan SPK tambahan
● Admin: Setelah laporan tersedia, admin akan meneruskan SPK final kepada montir untuk divalidasi dan
melakukan perbaikan.
● Montir: melakukan validasi SPK baik SPK Final atau SPK Pertama.
● Admin: menerima laporan validasi SPK yang kemudian admin membuat faktur atau nota pembayaran.
● Customer: menerima faktur atau nota pembayaran dan melakukan pembayaran
● Admin: membuat laporan service kendaraan yang kemudia akan dilaporkan kepada Owner atau pemilik

4.2 Proses Bisnis Usulan (To-be)


● Customer: Masuk ke dalam sistem untuk melakukan aksi
● Sistem: menampilkan halaman utama user
● Customer: Melakukan registrasi apabila belum memiliki akun
● Sistem: menampilkan form daftar atau form registrasi yang nantinya akan diisi oleh customer dan
menyimpan kedalam database
● Customer: melakukan login untuk mengakses fitur yang tersedia dimasing-masing tampilan user
● Sistem: Setelah customer melakukan registrasi, sistem akan menampilkan halaman utama customer
● Customer: dapat melakukan aksi untuk memilih fitur yang akan digunakan, seperti konsultasi, reservasi
atau bengkel panggilan.
● Sistem: Akan menampilkan halaman yang sesuai dengan fitur yang akan dipilih oleh user
● Sistem: jika customer memilih fitur konsultasi, maka sistem akan menampilkan halaman konsultasi
● Customer: dapat langsung melakukan konsultasi berdasarkan pertanyaan yang diajukan
● Sistem: Chatbot menjawab pertanyaan yang telah diajukan Customer
● Sistem: jika customer memilih fitur bengkel panggilan, maka sistem akan menampilkan halaman
bengkel panggilan dan memberikan pertanyaan diagnosis awal
● Customer: menjawab pertanyaan diagnosis yang diajukan sistem sampai hasil diagnosis awal keluar
(data diagnosis) dan customer dapat memilih untuk melakukan booking bengkel panggilan atau tidak
● Sistem: akan menampilkan halaman form booking bengkel panggilan apabila customer memilih booking
bengkel panggilan
● Customer: Mengisi form booking bengkel panggilan
Sistem: Membuat list jawaban form booking dari customer (Data Customer)
● Customer: memilih bengkel terdekat yang sesuai dengan lokasi customer
● Mitra: Melakukan validasi bengkel panggilan dari work order yang dipilih oleh Mitra, mitra dapat
menerima atau menolak permintaan customer berdasarkan kendala yang dialami customers
● Sistem: Apabila validasi bengkel panggilan ditolak oleh mitra, maka mitra kembali ditampilkan list work
order bengkel panggilan
● Sistem: Apabila validasi bengkel panggilan diterima oleh mitra, maka mitra ditampilkan Pilihan montir
● Mitra: Mitra memilih montir yang diutus untuk datang ke lokasi customer
● Sistem: Menerima pilihan bengkel lalu dibuat menjadi data pilihan
● Sistem: Membuat data pemesanan yang terdiri dari (Data diagnosis, data customer, data pilihan),
kemudian dikirimkan kepada montir sebagai SPK
● Montir: Memilih fitur menampilkan SPK lalu mengklik ongoing
● Sistem: Menerima respon ongoing dari montir lalu memberikan informasi “on progres” pada tampilan
ongoing order customer dan juga pada tampilan detail work order Mitra
● Montir: Menyelesaikan perbaikan dan mengirim laporan perbaikan
● Sistem: Membuat data laporan perbaikan lalu mengirimkan data laporan perbaikan kepada mitra
● Mitra: Menerima data laporan perbaikan dan memvalidasi laporan perbaikan melalui detail work order
● Sistem: Memunculkan opsi membuat invoice pada detail work order
● Mitra: Memilih tombol “membuat Invoice”
● Sistem: Memberikan tampilan form invoice untuk ditentukan jasa, barang dan harga sesuai dengan
laporan perbaikan
● Mitra: Mengisi form invoice lalu submit.
● Sistem: Membuat data invoice yang kemudian dikirimkan kepada customer
● Customer: Dapat membuka invoice melalui ongoing order lalu memilih tombol detail invoice.
● Sistem: Menampilkan invoice dan memberikan tombol pembayaran
● Customer: Melakukan pembayaran dengan opsi yang telah ditentukan
● Sistem: jika customer memilih fitur reservasi bengkel, maka sistem akan menampilkan halaman
reservasi bengkel dan memberikan form reservasi
● Customer: Mengisi form reservasi yang kemudian dilanjutkan dengan memilih bengkel
● Sistem: Membuat data reservasi yang kemudian dikirimkan kepada Mitra
● Mitra: melakukan validasi reservasi yang berdasarkan work order reservasi yang dipilih oleh Mitra, mitra
dapat menerima atau menolak permintaan customer berdasarkan kendala yang dialami customer
● Sistem: Apabila validasi reservasi bengkel ditolak oleh mitra, maka mitra kembali ditampilkan list work
order reservasi bengkel
● Sistem: Apabila reservasi diterima oleh mitra, maka mitra akan tetap berada dihalaman detail work
order reservasi bengkel
● Sistem: Membuatkan Bukti reservasi bengkel
● Mitra: Mendapatkan bukti reservasi bengkel dari sistem.
5 Persyaratan Bisnis
5.1 Persyaratan Fungsional
Pemangku Kepentingan
Req # Deskripsi Alasan
yang terkena dampak

Chat Bot Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi Pelanggan(customer), jasa
pelanggan dalam mendapatkan layanan. bengkel panggilan
Sistem menyediakan layanan chat bot
yang memungkinkan pemilik kendaraan
atau customer berinteraksi dengan
FR-G-001
sistem untuk mendapatkan panduan
dalam mengidentifikasi masalah pada
kendaraan.

Analisis sistem pakar Untuk memberikan diagnosis awal permasalahan Pelanggan(customer), jasa
kendaraan. bengkel panggilan
FR-G-002 Jasa bengkel panggilan menggunakan
metode analisis sistem pakar untuk
mendiagnosis masalah kendaraan

Fitur pembayaran Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam Pelanggan(customer), jasa
melakukan pembayaran. bengkel panggilan,
Jasa bengkel panggilan menyediakan
Administrator Sistem
berbagai metode pembayaran, seperti
FR-G-003
mobile banking, e-wallet, dan cash on
delivery.
5.2 Persyaratan Non-Fungsional

Indo Kebutuhan

NFR-001 Data pelanggan harus dilindungi dari akses yang tidak sah.

NFR-002 Sistem harus dapat beroperasi dengan andal dan tidak mengalami downtime.

NFR-003 Sistem harus tersedia untuk digunakan oleh pelanggan.

NFR-004 Sistem harus dapat memberikan layanan dengan kinerja yang baik.

NFR-005 Sistem harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.


6 Lampiran
https://www.researchgate.net/publication/359467379_Tugas_Kelompok_Requirement_Engineering_-
_Contoh_Studi_Kasus_Kebutuhan_Fungsional_dan_Non-Fungsional

Anda mungkin juga menyukai