Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2407 – 1846

TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA


KERUSAKAN KENDARAAN TOYOTA BERBASIS ANDROID

Fery Perdana1*, Andi Susilo2, Sampe Hotlan Sitorus3


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Respati Indonesia
Jl.Bambu Apus I no.3 Cipayung, Jakarta Timur, 13890
Feryraya@gmail.com

ABSTRAK
Pada unit bisnis pelayanan Service Auto2000, seorang Service Advisor membutuhkan peran
seorang foreman saat melakukan diagnosa awal untuk mengidentifikasi keluhan pelanggan mengenai
kerusakan mobil yang dialaminya. Namun keterbatasan foreman dan waktu yang dibutuhkan saat
diagnosa membuat waktu tunggu penerimaan servis menjadi lebih lama untuk dapat memutuskan
kemungkinan suku cadang yang rusak sesuai dengan gejala yang dialami pelanggan. Sistem pakar
diagnosa kerusakan kendaraan Toyota ini dibangun untuk mempermudah tugas seorang foreman dan
membantu Service Advisor dalam melakukan diagnosa awal, memberikan informasi mengenai
kerusakan kendaraan sesuai keluhan pelanggan, daftar komponen, deskripsinya serta pencegahannya.
Sistem pakar ini menggunakan metode Inferensi pelacakan ke belakang (Backward Chaining) dan
perhitungan Faktor Kepastian (CF). Hasil uji menunjukan bahwa sistem mampu menentukan
kemungkinan kerusakan suku cadang sehingga waktu tunggu penerimaan servis yang dilakukan
Service Advisor tidak melebihi 15 menit, pemesanan suku cadang lebih cepat, dan estimasi biaya dapat
diketahui lebih dini.

Kata kunci: Sistem Pakar, Backward Chaining, Faktor Kepastian

ABSTRACT
In the services business unit Auto2000 Service, a Service Advisor takes the role of a foreman
when making the initial diagnosis to identify a customer complaint regarding damage to the car that
happened. However, the limitations of foreman and the time required to make the diagnosis when
servicing the reception waiting time becomes longer to be able to decide the possibility of damaged
parts according to the symptoms experienced by the customer. Diagnosis of damage Toyota vehicle by
expert system built to simplify the task of a Service Advisor and assist in making the initial diagnosis.
This expert system can provide information about damage to the vehicle in accordance with customer
complaints, parts list, description, and prevention. This expert system uses tracking backward
inference method (Backward Chaining) and Certainty Factor calculation (CF). The result of
consultation with this system shows that the system is able to determine the likelihood of damage to
parts so that the waiting time reception service performed Service Advisor does not exceed 15
minutes, ordering spare parts more quickly, and cost estimates can be known earlier.

Keywords: Expert System, Backward Chaining, Certainty Factor

PENDAHULUAN tersebut dapat digunakan kembali untuk


1.1 Latar Belakang melakukan aktifitasnya.
Kebutuhan akan kendaraan sekarang Kebutuhan yang semakin tinggi
ini merupakan kebutuhan mendasar bagi tersebut sedikit demi sedikit membuat
mereka yang memiliki mobilitas tinggi dalam Auto2000 melakukan penyesuaian kebutuhan
melakukan kegiatannya, sehingga ketika terhadap pelanggan-pelanggan tersebut,
kendaraannnya mengalami masalah kerusakan misalnya dengan express maintenance
mereka berharap secepat mungkin dikerjakan (perwatan berkala 1 jam), Toyota Home
oleh pihak bengkel sehingga kendaraan Service (THS) bagi mereka yang tidak sempat

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015
ISSN : 2407 – 1846
TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

datang ke bengkel, dan THS Motor untuk Foreman yang sudah berpengalaman kedalam
menyesuaikan kemacetan di Jakarta. komputer (sistem pakar) yang dirasa cara ini
Selain fasilitas tersebut kini para jauh lebih efektif dan mengurangi kesalahan
petugas penerima servis (Service Advisor) di dalam diagnosa kerusakan kendaraan yang
bengkel Auto2000 sudah tidak lagi dilakukan oleh Service Advisor, kemudian
menggunakan Personal Computer/PC untuk digunakan untuk diagnosa lebih
melakukan tugasnya dalam penerimaan dan lanjut/pengerjaan oleh Teknisi yang masih
pencatatan servis keluhan pelanggan. baru ( kurang dari 5 tahun) sehingga pekerjaan
Perkembangan teknologi serta kebutuhan perbaikan kendaraan jauh lebih cepat
pelanggan yang tinggi membuat Auto2000 terselesaikan dan menambah keefektifan kerja
melakukan trobosan dengan menggunakan di bengkel Auto2000
Tablet berbasis Android yang di dalamnya Berdasarkan latar belakang tersebut
sudah dibekali Aplikasi yang langsung penulis memutuskan untuk membuat aplikasi
terhubung ke database dengan menggunakan Foreman (Expert System) agar dapat
jaringan nirkabel. digunakan menggunakan tablet Android yang
Aplikasi tersebut bernama MobileSA nantinya berfungsi untuk melakukan diagnosa
terinstal di dalam Tablet Android, karena kerusakan kendaraan yang dialami oleh
bentuk tablet yang tipis dan tehubung pelanggan, dimana kerusakan kendaraan
menggunakan nirkabel dan sistem operasi tersebut dibatasi jenis kerusakan tidak
Android mudah digunakan maka proses terdeteksi oleh atau bantu diagnosa (Diagnose
penerimaan serta pencatatan tidak lagi harus tools) seperti Intelligent tester.
formal berhadapan di depan meja namun
proses tersebut dapat dilakukan dimanapun dan 1.2 Identifikasi Masalah
kapanpun sehingga jauh lebih praktis dan lebih Berdasarkan latar belakang masalah di
cepat memangkas waktu penerimaan terhadap atas, maka penulis ngeidentifikasi masalah
kebutuhan pelanggan. sebagaia berikut:
Pada umumnya kendaraan yang masuk Bagaimana membuat aplikasi yang
ke bengkel bervariasi mulai dari pekerjaan dapat bekerja seperti layaknya seorang
ringan, perawatan berkala, hingga perbaikan Foreman yang dapat membantu Service
umum (general repair) yang terkadang di Advisor dalam membantu diagnosa kerusakan
dalamnya terdapat Troubleshoot yang kendaraan Toyota di Auto2000 sehingga dapat
membutuhkan diagnosa awal agar membantu menurunkan waktu penerimaan servis,
mempercepat proses pengerjaan dan mempercepat pemesanan suku cadang yang
pemesanan kebutuhan sparepart. Diagnosa dibutuhkan dan mengestimasi perbaikan
awal tersebut biasanya dilakukan oleh kerusakan kendaraan pelanggan?
Foreman (Diagnose Master Tehnisian) dan
dilakukan sebelum Service Advisor melakukan 1.3 Ruang Lingkup
pencatatan servis. Namun terkadang jumlah Untuk membatasi konsistensi dalam
Man Power untuk Foreman yang terbatas penyusunan program maupun laporan selama
membuat Service Advisor kesulitan untuk penelitian maka penulis membatasi masalah
melakukan pencatatan servis . Hal ini membuat sebagai berikut:
waktu penerimaan service menjadi lama 1. Melakukan diagnosa terhadap keluhan
sehingga berdampak pada pelanggan pelanggan terhadap kendaraannya,
berikutnya dan membuat penumpukan saat kerusakannya yang tidak terdeteksi
penerimaan. Selain itu Foreman juga berfungsi oleh Diagnose Tools (Intelligent
untuk membantu teknisi melakukan pekerjaan Tester).
yang membutuhkan diagnosa lebih lanjut saat 2. Menentukas jenis kerusakan
melakukan service Troubleshooting. berdasarkan kecenderungan gejala yang
Oleh sebab itu, begitu besarnya fungsi dialami kendaraan pelanggan dan pernah
Foreman bagi kelancaran bisnis di Bengkel dialami sebelumnya oleh kendaraan lain.
Auto2000 membuat ide untuk melakukan 3. Memberikan saran perbaikan mengenai
penyimpanan data diagnosa kerusakan hasil diagnosa yang nanti disampaikan
berdasarkan pengalaman para Foreman-

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015
ISSN : 2407 – 1846
TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

Service Advisor kepada pelanggan Penelitian dimulai dengan menentukan


mengenai kerusakan kendaraannya. keebutuhan data penelitian diantaranya
mencari gejala-gejala gangguan
METODE kerusakan kendaraan, setelah itu dan
2.1 Pendekatan Penelitian menyiapkan alat dan bahan penelitian
Pendekatan penelitian yaitu tahap yang 2. Studi Literatur
akan dilakukan peneliti untuk mempermudah Studi literature dilakukan dengan cara
dalam melakukan penelitian. Pendekatan mempelajari aspek-aspek yang berkaitan
penelitian dimulai dengan mendesain dengan penelitianini, diantaranya
penelitian sistem pakar diagnosis kerusakan mencari jenis-jenis kerusakan
kendaraan Toyota menggunakan metode kendaraan,mengumpulakn laporan-
backwarchaining seperti pada gambar 1: laporan teknik kerusakan kendaraan,
teori metode decision tree . Data-data
yang digunakan dalam studi literature
didapat dengan cara mengupulkan jurnal
, penelusuran internet, dan buku yang
berkaitan dengan topic.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan dengan
mengadakan Tanya jawab dengan para
pakar atau foreman yang biasa
menangani keluah pelanggan dan
perbaikan, sehingga data yang
didapatkan akan lebih akurat.
4. Rekayasa Perangkat Lunak yaitu
Squensial Linear
Setelah itu dilanjutkan dengan
membangun perangkat lunak dari
penelitian ini, dimana rekayasa
perangkat lunak yang digunakan adalah
sequensial linier, yang urutannya terdiri
dari analisis, desain, kode dan test. Pada
tahap analis yaitu mendepskripsikan
perangkat lunak dan mendepskripsikan
Gambar 1 Model Penelitian kebutuhan fungsional dan non
fungsional, pada tahap desain yaitu
Berikut tahapan penelitian yang
merancang struktur data, struktur
dilakukan:
perangkat lunak, tampilan antar muka
1. Menetukan kebutuhan data yang akan
perangkat lunak, pada tahap kode
digunakan
dilakukan penerjemah desain perangkat
2. Mempersiapkan alat penelitian
lunak kedalam bahasa pemograman ,
(hardware dan software) dan bahan
pada tahap ini menggunakan metode
penelitian yaitu data-data yang telah
Bacward chaining diterjemahkan
dikumpulkan
kedalam kode.
3. Wawancara dengan pakar
5. Test
4. Pembangunan sistem dengan metode
Setelah menterjemahkan desain
sekuensial linier
perangkat lunak kedalam bahasa
Hasil dari pengoperasian sistem tersebut
pemograman, maka dilakukan pengujian
adalah diagnosis kerusakan kendaraan Toyota
fungsi sistem terhadap hasil analisis.
6. Sistem
Uraian detail Desain Penelitian adalah sebagai
Pada tahap ini sistem didesain dan siap
berikut:
digunakan.
1. Tahan Awal Penelitian

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015
ISSN : 2407 – 1846
TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

Tanda panah pada gambar menunjukan Membangun syarat semua elemen


alur maju dari satu tahap ketahap sistem dan mengalokasikannya ke
berikutnya, sedangkan garis putus-putus perangkat lunak yang dibutuhkan untuk
menggambarkan tahapan-tahapan yang membuat sistem pakar dengan
merupakan satu kesatuan. memperhatikan hubungannya dengan
User , perangkat keras, dan Database.
2.2 Metode Penelitian 2. Analisis
Pengumpulan Data Merupakan tahap penganalisaan hal-hal
Pada penelitian ini, data dan informasi yang dibutuhkan dalam membangun
yang akurat dapat menjunjang proses sistem pakar diagnosis kerusakan
penelitian. Beberapa metode pengumpulan endaraan Toyota. Untuk memahami
data dalam penelitian yaitu: data-data yang dibutuhkan pada
a. Studi Literatur pembuatan perangkat lunak seperti data
Dengan melakukan studi mengenai gejala gangguan, data penyakit, dan
sistem pakar, metode backwar chaining, fungsi-fungsi yang diperlukan dalam
kerusakan kendaraan dan diagnosis sistem.
kerusakan seperti jurnal, buku, informasi 3. Desain
teknik, sumber ilmiah yang didapat Proses ini menterjemahkan kebutuhan
melaluui internetdengan topic yang yang sudah dianalisa ke sebuah
serupa dan berhubungan. perancangan perangkat lunak. Tahapan
b. Wawancara ini meliputi tahapan perancangan
Wawancara langsung kepada para struktur data, perancangan struktur
sumber pakar yaitu Foreman terhadap perangkat lunak, perancangan
permasalahan yang diambil untuk antarmuka dan perancangan rule
mendapatkan data yang akurat diagnosis gejala.
mengenaik diagnosis kerusakan 4. Kode
kendaraan Toyota. Proses wawancara Merupakan proses menterjemahkan
dilakukan dengan melakukan Tanya desain yang telah ditetapkan ke bahasa
jawab dan dilanjutkan dengan pemograman.
membuatkan alur atau pohon keputusan 5. Test
kerusakan kendaraan Toyota. Proses ini dilakukan untuk memastikan
perangkat lunak dapat bekerja sesuai apa
Pengembangan Perangkat Lunak yang telah direncanakan sebelumnya,
Metode pengembangan perangkat selain itu proses ini berfungsi
lunak dalam penelitian ini menggunakan menemukan kesalahan-kesalahan dan
metode suquensial linier. Model ini memastikan sistem akan memberikan
mengusulkan pendekatan perkembangan hasil yang akurat, proses pengujian
perangkat lunak yang sistematik yang dimulai dilakukan dengan Blackbox.
pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh 6. Pemeliharaan
analisis, desain, kode, pengujian, dan Proses dimana perangkat lunak yang
pemeliharaan. telah selesai dapat mengalami perubahan
atau penambahan filtur di kemudian hari
sesuai kebutuhan pengguna misalnya
menambahkan gejala, penambahan
solusi, dan operasi perangkat lunak.

ANALISIS DAN PERANCANGAN


Gambar 2 Model Squensial Linier 3.1 Pemodelan Sistem yang sedang Berjalan
Berikut Pemodelan sistem penerimaan
Model sekuensial linier memiliki service yang sedang berjalan di Auto2000
beberapa fase sebagai berikut (lihat gambar 2): cabang Kramat Jati

1. Pemodelan Sistem Informasi

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015
ISSN : 2407 – 1846
TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

3.2 Flow Of Document penerimaaan


Service 3.3 Data Flow Diagram
Flow of Document adalah alat Data Flow Diagram (DFD)
pembuatan model yang memungkinkan merupakan suatu model yang menghubungkan
professional sistem untuk menggambar sistem jaringan proses dan fungsi satu sama lain yang
sebagai satu jaringan proses fungsional yang disebut dengan alur data. Memungkinkan
dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan profesional sistem menggambarkan sistem
alur data baik secara manual maupun secara sebagai suatu jaringan proses fungsional
komputerisasi. Berikut Diagram Kontek Sistem. yang
Bagan alir ini disebut juga bagan alir sedang berjalan pada gambar 4 dan Diagram
formulir yang menunjukan prosedur dari Nol sistem yang berjalan pada gambar 5
sistem secara logika yang utama dan arus
laporan. Berikut FOD penerimaan service yang
sedang berjalan pada bengkel Auto2000 seperti
terlihat pada gambar 3.
Proses yang sudah dijelaskan
sebelumnya memiliki kekurangan seperti:
1. Ketika pelanggan tersebut memiliki
keluhan maka service advisor
membutuhkan foreman diagnose untuk
melakukan analisa kerusakan, hal
tersebut memakan waktu yang cukup
panjang untuk melakukan diagnose
kerusakan kendaraan.
2. keterbatasan foreman membuat service
advisor membutuhkan waktu untuk Gambar 4 Diagram Konteks Sistem
mencari foreman yang tersedia yang yang berjalan
sedang tidak melakukan testdrive
hasiil pengerjaan teknisi
3. ketika hal-hal tersebut terjadi membuat
waktu tunggu pelanggan-pelanggan
berikutnya untuk dilayani akan
menjadi lebih lama karena menungggu
hasil proses diagnose sebelumnya.

Gambar 5 Diagram Nol sistem yang


Gambar 3 FOD Penerimaan service berjalan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015
ISSN : 2407 – 1846
TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

3.4 Flowchart
Di dalam kecerdasan buatan memiliki
teknik penalaran dengan model yang sangat
lengkap dan konsisten (penalaran motonis).
Namun, pada kenyataannya permasalahan
yang ada tidak dapat dimodelkan secara
lengkap dan konsisten. Suatu penalaran
dimana ada penambahan fakta baru
mengakibatkan ketidakkonsistenan disebut
dengan penalaran non motonis.
Ketidakkonsistenan tersebut menghasilkan
sebuah metode-metode untuk ketidakpastian
dan salah satu modelnya yaitu Faktor Gambar 6 Penelusuran Gejala Terhadap
Kepastian (CF). Kerusakan
Analisa penelusuran pada sistem Berikut adalah algoritma identifikasi
pakar diagnosa kerusakan kendaraan Toyota kerusakan dalam bentuk pseudocode seperti
ini mempunyai pola seperti penalaran mundur terlihat pada gambar 7.
karena sistem menampilkan semua gejala baik
mulai gejala umum maupun Khusus secara
1. Tampilkan Form Awal
tersusun agar service advisor dapat memilih 2. Input pilih kendaraan
gejala-gejala yang dirasakan oleh pemilik 3. If pilih kendaraan = mulai then
kendaraan. 4. Tampilkan form kendaraan
Adapun pola sistem melakukan proses 5. Else kembali ke 2
6. Tampilkan Id_mobil,nama_mobil
penelusuran dan perhitungan tiap gejala setiap
7. Input pilih
kerusakan yang menghasilkan perkiraan 8. If pilih = mulai lakukan diagnosa
kerusakan adalah sebagai berikut: 9. Tampilkan daftar gejala
1. sistem akan menampilkan semua 10. Tampilkan id_gejala,nama gejala
kemungkinan kerusakan dari tiap 11. Input pilhan
12. If pilihan=gejala 1
gejala yang dipilih
13. AND gejala 2
2. pengguna hanya memilih data gejala- 14. AND Gejala 3
gejala yang ada 15. End if pilih
3. kemudian sistem akan menghitung 16. Ambil semua data dari tabel
kombinasi dari tiap-tiap gejala yang kerusakan.id_kerusakan=tabel
komponen=id_komponen yang
dipilih oleh pengguna terhadap
nilai probabilitas .id_gejala=gejala
kemungkinan kerusakan 17. Tampilkan kemungkinan
4. selanjutnya sistem akan menampilkan komponen,nilai
gejala-gejala yang dimiliki oleh 18. Else
kemungkinan kerusakan (jumlah 19. Kembali ke 12
20. End if
gejala akan semakin mengkerucut ke
21. Else
arah kerusakan yang sesuai dengan 22. Kembali ke 2
rulebase suatu kerusakan agar hasil 23. End if
klasifikasi dan diagnosa lebih terarah
ke kemungkinan suatu kerusakan. Gambar 7 Algoritma
Berikut flowchart penelusuran gejala identifikasi kerusakan
terhadap penyakit pada gambar 6.
3.5 Tujuan Perancangan Program
Aplikasi
Hasil data yang diambil dari Database
yang telah dianalisa secara statistik untuk
mengetahui kecenderungan waktu tunggu
pekerjaan General Repair (GR) saat Service

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015
ISSN : 2407 – 1846
TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

Advisor melakukan penerimaan service perbaikan bengkel.


melebihi 15 menit. Gambar 8 memperlihatkan
waktu penerimaan servis untuk setiap kategori HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Implementasi adalah tahap dimana
suatu sistem siap untuk dijalankan ke kondisi
yang sebenarnya . pada tahap implementasi
akan banyak diketahui apakah sistem yang
dibuat dapat bekerja dengan baik sesuai yang
direncanakan dan juga pada tahap ini akan
dijelaskan bagaimana aplikasi sitem pakar
untuk mendiagnosa kerusakan kendaraan
toyota bekerja dengan didukung oleh tampilah
dari aplikasi ini saat mendiagnosa gejala yang
ada.
Aplikasi Client sistem pakar ini dapat
*sumber TDMS Auto2000 cab.Kramat Jati berjalan menggunakan koneksi internet agar
Gambar 8 Waktu penerimaan servis tiap dapat terhubung dengan server yang sudah di
kategori upload ke web hosting. Penulis menguji
aplikasi tersebut menggunakan Tablet
Samsung.
untuk memangkas waktu tunggu Pada tahap ini akan diberikan
tersebut Service Advisor harus cepat tampilan-tampilan dari aplikasi sistem pakar
mendapatkan informasi tentang kerusakan untuk mendiagnosa kerusakan kendaraan
kendaraaan dan kebutuhan aplikasi untuk menggunakan Centaily Factor (CF) atau
membantu menggantikan tugas seorang Faktor Kepastian , tampilan akan
Foreman (Diagnose Master Technician) untuk menyesuaikan bedasarkan data yang di input
melakukan diagnosa kendaraan sehingga oleh pengguna.
diagnosa dapat dilakukan dengan cepat. Tampilan aplikasi dapat dibagi
Perancangan sistem pakar diagnosa menjadi 2 bagian, bagian pertama tampilan
kerusakan kendaraan Toyota dengan metode server untuk admin melakukan manipulasi
Backward Chaining dan Faktor Kepastian data, bagian kedua tampilan client yang akan
(CF) bertujuan untuk membantu peran digunakan oleh user/service advisor dan
Foreman diagnosa dalam melakukan beberapa bagian sesuai layer yang diinput/di
pemeriksaan Prediagnose kerusakan aktifkan oleh user.
kendaraan tersebut. Sehingga menghemat
waktu tunggu maupun waktu proses 1. Tampilan layar server
pemeriksaan kerusakan kendaraan dengan Tampilan ini (lihat gambar 9) merupakan
memperkecil kemungkinan kesalahan menu pertama kali muncul pada server sistem
diagnosa dan diharapkan mendapat beberapa pakar melalui web dengan alamat URL:
keuntungan diantaranya: http://Feryraya.com/skripsi
1. Foreman lebih fokus melakukan
kontrol kualitas terhadap hasil
pengerjaan teknisi.
2. Service Advisor dapat lebih cepat
melakukan penerimaan pencatatan
servis
3. Diagnosa yang tepat dan cepat dalam
menentukan kerusakan sehingga
mempercepat pemasangan suku
cadang (jika suku cadang tersedia)
atau pemesanan suku cadang (jika
suku cadang tidak tersedia)
4. Meningkatkan Unit entri dan revenue

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015
ISSN : 2407 – 1846
TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

pelanggan yang datang tanpa booking dengan


Gambar 9 Menu sistem pakar jumlah yang lebih banyak, dan meningkatkan
unit enty kendaraan yang servis ke bengkel.
2 Tampilan client layar Aktifitas Utama Ketika service advisor menerima keluah
Tampilan ini (gambar 10) merupakan pelanggan dan tidak ada ketersediaan part yang
tampilan pertama kali saat aplikasi mulai dibutuhkan, maka pelanggan diarahkan ke
dijalankan. Tampilan ini berisi list menu booking, sehingga meningkatkan booking rate
rata-rata perbulan. (Lihat gambar 12).

Gambar 10 Menu client sistem pakar

4.2 Kasus dan Hasil Pengujian Aplha


Proses pengujian alpha dilakukan
untuk mengetahui apakah data yang dimasukan
(input) sudah sesuia dengan yang diharapkan Gambar 12 Evaluasi hasil pencapaian unit
(output). Berdasarkan rencana pengujian, maka entry dan booking
dapat dilakukan pengujian Aplha pada sistem
pakar diagnosa kerusakan kendaraan Toyota KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian alpha 5.1 Kesimpulan
yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan Berdasarkan hasil implementasi dan
bahwa aplikasi dapat berjalan dengan cukup evaluasi didapat kesimpulan sebagai berikut:
maksimal.tetapi tidak menutup kemungkinan 1. Sistem pakar yang telah dikembangkan
terjadi kesalahan pada saat aplikasi digunakan, dapat melakukan diagnose kerusakan
sehingga membutuhkan proses maintenance kendaraan sesuai dengan fungsi Foreman
untuk lebih mengetahui kekurangan aplikasi 2. Metode Faktor Kepastian (CF) membantu
tersebut. pengguna (service advisor) dalam
mengambil keputusan hasil diagnosa
4.3 Kasus dan hasil pengujian betha sistem pakar
Pengujian betha merupakan pengujian 3. Sistem pakar dapat membantu
yang dilakukan secara objektif dimana aplikasi menurunkan waktu penerimaan servis,
di uji secara langsung ke lapangan. sehingga daya serap penerimaan servis
Hasil pengujian terhadap waktu lebih banyak dan waktu tunggu menjadi
penerimaan pelanggan (9,4 menit) lebih cepat
diperlihatkan pada gambar 11. 4. Dengan keakuratan sistem pakar
mempercepat waktu pemesanan
20
20,18 21,04 19,4
18,5 kebutuhan komponen (spare part)
sehingga waktu kendaraan di bengkel
15
10 9,4 menjadi lebih cepat dan dapat
10
meningkatkan Revenue serta unit entry
5
0 5.2 Saran
GR
Untuk pengembangan lebih lanjut, dan
JANUARI FEBRUARI MARET perbaikan sistem terdapat beberapa saran
APRIL target . antara lain:
Juni
1. Menambah data pada basis data untuk
Gambar 11 Evaluasi hasil penerimaan memperbanyak pengetahuan agar
servis menjadi 9,4 menit meningkatkan ketepatan dalam
mendiagnosa kerusakan kendaraan Toyota
Karena penerimaan servis lebih cepat
sehingga Service Advisor dapat menerima

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 8


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015
ISSN : 2407 – 1846
TINF - 009 e-ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek

2. Mengembangkan sistem untuk pengguna Kusrini.2008. Aplikasi Sistem Pakar


yang lebih luas, seperti pembekalan para menentukan faktor kepastian
teknisi di bengkel pengguna dengan metode
3. Mengintegrasikan aplikasi serta kuantifikasi pertanyaan. Penerbit
mendistribusikannya ke cabang-cabang Andi. Yogjakarta.
lain dan meng-input basis data dengan Michael Siregar,Ivan.2011. Membongkar
lengkap untuk tiap-tiap bengkelnya sesuai Source Code berbagai Aplikasi
dengan pengalaman masing-masing Android. Gava media. Yogjakarta.
bengkel. Nita Merlina, Rahmat Hidayat. 2012.
Perancangan Sistem Pakar, studi
DAFTAR PUSTAKA kasus: Sistem Pakar Kenaikan
Arhami, Mohammad .2014. Konsep Dasar jabatan.Ghalia Indonesia. Bogor.
Sistem Pakar.Yogyakarta: Graha Ostrander, Jason.2012. Android UI
Ilmu. Fundamentals Develop And Design.
Auto2000.2014. Sekilas Auto2000.Dikutip Peachpit Press. USA.
pada 1 Nopember 2015 dari Sari Iswanti, Sri Hartati.2013. Sistem Pakar
Http:/www.auto2000.com dan pengembangannya. Graha Ilmu.
Bunafit, Nugroho.2014. Aplikasi Sistem Pakar Yogjakarta.
dengan PHP dan Editor Sri Kusumadewi. 2003. Artificial Intelligence:
Dreamweaver.Gava Media. Teknik dan Aplikasinya. Graha Ilmu.
Yogjakarta. Yogjakarta.
Cinar,Onur.2012.Android Apps with Eclipse. Sutojo,T., Mulyanto, E., &Suhartono,V. 2011.
Apress.USA Kecerdasan Buatan. Penerbit Andi.
Giarratano, J and G.Rilley, 2004, Expert Yogjakarta
System: Principle and Programming, Suryadi H.S., 1994. Pengantar Sistem Pakar.
4th ed. PWS Kent.USA Depok: Penerbit Gunadarma.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015 9


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 17 November 2015

Anda mungkin juga menyukai