Anda di halaman 1dari 12

Analisis Sistem Antrian Menggunakan Software Simulasi Arena

Pada PT Indomobil Trada Nasional (Nissan Depok)


Teguh Apriyono Purwanto

Universitas Indraprasta PGRI


Jl. Raya Tengah Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760
E-mail : Tegoeh.apriyono@gmail.com

ABSTRAK

PT Indomobil Trada Nasional Nissan cabang Depok merupakan perusahaan retail otomotif
yang bergerak dalam bidang penjualan kendaraan (sales), perbaikan (service) dan penjualan suku
cadang (sparepart). Pelanggan yang datang untuk melakukan perbaikan kendaran (service)
sebelumnya harus melakukan pendaftaran di loket pendaftaran, setiap harinya banyak pelanggan
yang datang sehingga terjadi antrian pada loket pendaftaran. Pada pengamatan awal berdasarkan
hasil survei kepuasan pelanggan (CSI) terjadi komplain pelanggan terbesar yaitu pelanggan yang
mengeluhkan lamanya waktu tunggu untuk di layani server. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui upaya yang dilakukan perusahaan untuk memperbaiki waktu tunggu dalam
antrian dengan bantuan software simulasi arena. Bengkel Nisaan Depok menerapkan disiplin
antrian First In First Out (FIFO) dengan total jumlah server sebanyak 4 server di mana 2 server
untuk melayani pendaftaran servis bagi customer booking dan 2 server untuk melayani customer
non booking. Dari hasil simulasi model awal yaitu dengan menggunakan 2 server diketahui rata-
rata lamanya waktu tunggu server 1 adalah 0.1431 jam dan server 2 0.0476 jam, dengan
demikian dibuat simulasi model usulan perbaikan dengan cara menambah 1 orang menjadi 3
server untuk melayani pendaftran service dan dari hasil simulasi di dapatkan rata-rata waktu
tunggu pelanggan pada server 1 dan 2 adalah 0 jam sedangkan pada server 3 adalah 0,19 jam jadi
pelayanan yang di berikan Nissan depok dapat dikatakan optimal.
Kata kunci : Sistem Antrian, Software ARENA

ABSTRACT

PT Indomobil Trada Nasional Nissan Depok branch is an automotive retail company that is
engaged in vehicle sales, repair and spare parts sales. Customers who come to make vehicle
repairs (service) previously have to register at the registration counter, every day many
customers come so that there is a queue at the registration counter. Initial observations based on
the results of the customer satisfaction survey (CSI) occurred the largest customer complaints,
namely customers who complained about the length of waiting time to be served by the server.
The purpose of this study is to determine the efforts made by companies to improve waiting times
in queues with the help of arena simulation software. The Nisaan Depok workshop applies the
discipline of First In First Out (FIFO) queuing with a total of 4 servers, 2 servers serving
registration services for booking customers and 2 servers serving non-booking customers. From
the simulation results of the initial model, namely by using 2 servers, it is known that the average
waiting time for server 1 is 0.1431 hours and server 2 is 0.0476 hours. The simulation shows that
the average waiting time for customers on servers 1 and 2 is 0 hours, while on server 3 is 0.19
hours, so the service provided by Nissan Depok can be said to be optimal.
Keyword : Queue System, ARENA Software

Jurnal IKRA-ITH INFORMATIKA Vol 5 No 2 Bulan Juli 1


1. PENDAHULUAN sehingga banyak terjadi komplain
customer terhadap pelayanan yang di
Perusahaan jasa yang bergerak berikan dan tidak sedikit terjadi
dalam bidang perbengkelan sangat di pembatalan service oleh customer.
butuhkan oleh masyarakat pengguna
kendaraan bermotor untuk melakukan Customer Satisfaction Index (CSI)
perawatan pada kendaraannya, sehingga merupakan indeks untuk menentukan
persaingan antara perusahaan bengkel tingkat kepuasan pelanggan secara
semakin ketat, oleh karena itu pemilihan menyeluruh dengan pendekatan yang
strategi yang tepat dalam memberikan mempertimbangkan tingkat kepentingan
pelayanan kepada customer menjadi dari atribut-atribut jasa yang di ukur. Dari
prioritas utama. hasil survei penilaian pelanggan pada
gambar 1 diketahui bahwa terdapat
Dalam menjalankan pelayanan critical attention atau perhatian kritis
perusahaan bengkel, antrian adalah hal dalam pelayanan service yang diberikan
yang tidak dapat terhindarkan. Hal ini oleh bengkel Nissan Depok yaitu pada
sangat berpengaruh terhadap tingkat atribut lama waktu menunggu diterima
kenyamanan dan kepuasan pada Sevice Advisor (SA) dengan nilai 13.
customer dan dapat membuat citra nama
perusahaan menjadi rusak, antrian yang
terlalu panjang mengakibatkan waktu
tunggu yang panjang dan merugikan bagi
kedua pihak baik itu customer (yang
membutuhkan pelayanan) maupun bagi
perusahaan (yang memberikan pelayan),
dalam suatu kajian di bidang matematis
yang barkaitan dengan masalah tersebuat
adalah teori antrian.

PT Nissan Motor Indonesia adalah


perusahaan otomotif asal jepang yang
bergabung dengan grup Indomobil untuk Gambar 1 Diagram Hasil Survei.
menawarkan jenis mobil kepada Sumber: PT Indomobil Trada Nasional.
pelanggan dengan harga terjangkau serta
fasilitas mobil yang sesuai dengan Simulasi telah menjadi hal yang
permintaan customer. Dealer Nissan sangat penting, berbagai penelitian dan
cabang Depok adalah salah satu dealer kajian dilakukan dengan menggunakan
resmi Nissan yang memberikan simulasi untuk teknik memecahkan
pelayanan 3S (Sales, Service, dan masalah, contohnya adalah masalah
Sparepart), memiliki kualitas pelayanan antrian. Salah satu software yang bisa
yang baik serta di dukung oleh mekanik digunakan secara visual memprediksikan
yang bersertifikat dan menyediakan suku sebuah antrian dan menganalisanya
cadang (sparepart) yang di jamin adalah software Arena.
keasliannya dan bergaransi.
Tujuan yang ingin dicapai penulis
Didalam proses pelayan service dalam penelitian ini adalah mengetahui
yang terjadi di Nissan depok terdapat upaya yang dilakukan perusahaan untuk
antrian yang panjang di salah satu stasiun memperbaiki waktu tunggu pelanggan
kerja akibat lamanya proses pengerjaan, dalam antrian dengan menggunakan
software Arena.

2 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 2 Bulan Juli


2. METODOLOGI customer dan mengetahui tingkat
kesibukan pada masing-masing server.
Penelitian dilakukan di PT
Indomobil Trada Nasional (Nissan Berikut adalah langkah-langkah
Depok) yang berlokasi di Jl Margonda yang di lakukan peneliti dalam
Raya no. 191-193 Kemiri Muka, Beji menganalisis data:
Kota Depok Jawa Barat 16423 Indonesia,
pada bagian service, Objek yang akan Langkah pertama yang dilakukan
diteliti adalah customer bengkel yang peneliti adalah mengumpulkan data,
sedang mengantri untuk di layani oleh adapun data yang di kumpulkan adalah
service advisor, hal tersebut sangat data waktu kedatangan pelanggan yang
berpengaruh terhadap kepuasan masuk ke dalam sistem dan waktu
pelanggan dan kualitas pelayanan yang di pelayanan. Pengumpulan data ini di
berikan oleh perusahaan. lakukan pada pukul 08.00–13.00 WIB
karena pada jam tersebut merupakan jam
Penelitian yang dilakukan sibuk dan pengambilan data hanya
merupakan penelitian kualitatif yang mencatat pelanggan non booking.
dilaksanakan di Nissan Depok. Populasi
penelitian ini adalah seluruh customer Langkah kedua adalah
non booking yang akan melakukan merekapitulasi data yang telah di peroleh
service kendaraannya. Sampel dipilih dengan bantuan software microsoft excel
dengan menggunakan teknik purposive dengan cara membuat tabel yang berisi
sampling. Purposive sampling dipilih data waktu kedatangan dan waktu
dengan alasan bahwa sampel penelitian pelayanan. Kemudian menentuan jenis
memiliki karakteristik yang telah distribusi untuk waktu kedatangan dan
ditentukan. Karakteristik yang dimaksud waktu pelayanan oleh server dengan
adalah customer yang mengunjungi menggunakan bantuan software Arena
bengkel Nissan Depok untuk Input Analyzer.
mendapatkan pelayanan diantaranya
melakukan daftar service. Langkah ketiga adalah
perancangan model logika sesuai dengan
Dalam penelitian ini metode yang keadaan sistem nyata yang telah
di gunakan yaitu mencatat waktu tunggu dimodelkan sebelumnya. Perancangan
customer dalam antrian dan mengukur model dengan Software Arena dilakukan
berapa lama waktu pengerjaan service dengan input data dari distribusi masing-
pada kendaraan customer serta membuat masing beserta parameter yang
simulasi perbaikan sistem yang paling digunakan. verifikasi dan validinasi
efisien dengan menggunakan software supaya model yang dibuat bisa diterima
simulasi arena. dan benar-benar valid atau sesuai dengan
sistem yang sebenarnya terjadi.
Teknik analisis yang di lakukan
pada penelitian ini yaitu membuat suatu Langkah keempat adalah
model simulasi antrian dengan melaksanakan perbaikan terhadap sistem
menggunakan software simulasi arena dengan menintegrasikan model-model
yang bertujuan untuk menggambarkan baru berdasarkan dengan ukuran
aliran proses pelayanan yang di lakukan performansi yang digunakan. Perbaikan
bengkel dan untuk mengetahui jumlah yang dilakukan dengan merancang
antrian yang terjadi dalam sistem, skenario perbaikan kemudian membuat
mengetahui rata-rata waktu tunggu rekapitulasi perbandingan hasil dari
output simulasi.

Jurnal IKRA-ITH INFORMATIKA Vol 5 No 2 Bulan Juli 3


3. LANDASAN TEORI mengoperasikan sistem antrian dengan
efektif. Antrian akan terjadi apabila
Karakteristik Jasa fasilitas yang akan melayani tidak cukup
Karakteristik jasa merupakan sifat untuk melayani pelanggan yang datang.
dari jasa yang ditawarkan oleh sutu pihak Teori antrian memiliki tujuan untuk
kepada pihak lain yang berfungsi untuk mendesain sistem antrian yang dapat
membedakan produk barang. Ciri-ciri dibuat oleh organisasi untuk bekerja
karakteristik jasa menurut (fatihudin dan secara optimal berdasarkan beberapa
anang, 2019) yaitu: kriteria, salah satunya untuk
a. Tidak Berwujud (Intangibility). memaksimalkan keuntungan dengan
Jasa bersifat abstrak dan tidak meminimunkan biaya.
berwujud, jasa tidak dapat dilihat,
diraba, di dengar, atau dicium Sistem Antrian
sebelum jasa tersebut telah diterima. Menurut (Siswanto, 2007) dalam
b. Bervariasi (Variability). pendekatan sistem ada empat faktor yang
Jasa bersifat nonstandart dan dominan yaitu:
sangat variable. Berbeda dengan a. Batasan sistem
kualitas produk fisik yang sudah Memudahkan untuk mengetahui
terstandart, pada kualitas pelayann apakah mereka yang sudah berada di
jasa tergantung pada siapa yang garis tunggu kemudian keluar masih
menyediakan, kapan, dimana dan termasuk diobservasi, demikan pula
bagaimana jasa tersbut diberikan. sejauh mana batasan proses
Karena itulah jasa disebut bervariasi. pelayanan di mana fasilitas
c. Tidak dapat dipisahkan pelayanan telah selesai dengan
(Insenparability). aktivitasnya.
Umumnya jasa diproduksi b. Input
dan dikonsumsi pada waktu Input pada model antrian adalah
bersamaan dengan partisipasi mereka yang menghendaki
konsumen di dalamnya. pelayanan dari sebuah fasilitas yang
d. Tidak dapat disimpan (Pershability). menawarkan jenis pelayanan
Jasa tidak mungkin disimpan tertentu.
dalam bentuk persediaan. Nilai jasa c. Proses
hanya ada pada saat jasa tersebut Proses adalah kegiatan tertentu
diproduksi dan langsung diterima untuk melayani permintaan
oleh penerimanya. Karakteristik ini pelanggan.
berbeda dengan barang terwujug d. Output
yang dapat diproduksi terlebih Output adalah pelanggan yang
dahulu, disimpan, dan dipergunakan telah selesai dilayani di dalam
lain waktu fasilitas pelayanan.

Teori Antrian Disiplin Pelayanan


Menurut (Hillier dan Lieberman, Menurut (Aminudin, 2005) Ada
2005) Teori antrian merupakan suatu empat bentuk disiplin pelayanan menurut
studi tentang proses menunggu dalam urutan kedatangan antara lain adalah:
semua variasi yang mungkin. Model a. First Come First Served (FCFS)
antrian digunakan untuk atau First In First Out (FIFO).
mempresentasikan berbagai macam Dimana pelanggan yang terlebih
sistem antrian yang ada dalam praktik. dahulu datang akan dilayani terlebih
Oleh sebab itu, model antrian berguna dahulu, Misalnya, antrian pada loket
untuk menentukan bagaimana pembelian tiket bioskop, antrian

4 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 2 Bulan Juli


pada loket pembelian tiket kereta Proses pemodelan sistem terdiri
api. dari 4 (empat) tahapan, menurut (Agus
b. Last Come First Served (LCFS) atau Ristono, 2011) Yaitu:
Last In First Out (LIFO). a. Membuat ringkasan situasi yang
Dimana pelanggan yang datang kemudian digambarkan dalam
paling akhir akan dilayani terlebih bentuk rich picture
dahulu. Misalnya, sistem antrian b. Analisis sistem relevannya
pada elevator untuk lanti yang sama, c. Influence diagram
sistem bongkar muat barang dalam d. Membuat model kuantitatif
truk, pasien dalam kondisi kritis,
walaupun dia datang paling akhir Simulasi
tetapi dia akan dilayani terlebih Menurut (Heizer dan Render
dahulu. ,2005) Simulasai merupakan sebuah
c. Service In Random Order (SIRO) usaha untuk menyalin fitur, tampilan dan
atau Random Selection for Service karakteristik sebuah sistem nyata.
(RSS). Simulasi merupakan suatu kumpulan
Dimana panggilan didasarkan tentang metode dan aplikasi untuk
pada peluang secara random, jadi meniru perilaku sistem yang
tidak menjadi permasalahan siapa sesungguhnya, biasanya melalui sebuah
yang lebih dahulu datang. Misalnya, komputer dan menggunakan software
pada arisan di mana penarikan tertentu.
berdasarkan nomor undian. Menurut (Erma Suryani, 2006)
d. Priority Service (PS). Langkah-langkah simulasi adalah sabagai
Dimana prioritas pelayanan berikut:
diberikan kepada pelanggan yang a. Menentukan persoalan atau sitem
mempunyai prioritas lebih tinggi yang hendak disimulasikan.
dibandingkan dengan pelanggan b. Formulasikan model yang akan
yang mempunyai prioritas yang digunakan.
lebih rendah, meskipun mungkin c. Identifikasi dan mengumpulkan data
yang dahulu tiba di garis tunggu yang diperlukan untuk menguji
adalah yang terakhir datang. Hal ini model.
mungkin disebabkan oleh beberapa d. Pembuatan model, dalam
hal, misalnya seseorang yang penyusunan model perlu disesuikan
memiliki penyakit yang lebih berat dengan jenis bahasa simulasai yang
dibandingkan orang lain pada suatu akan digunakan
tempat praktek dokter, hubungan e. Verifikasi dan validasi model,
kekerabatan pelayan dan pelanggan verifikasi merupakan proses
potensial akan dilayani terlebih pengecekan terhadap model apakah
dahulu. sudah bebas dari eror. Sedangkan
validasi adalah proses pengujian
Pengertian Model terhadap model apakah model yang
Menurut (Erma Suryani, 2006) dibuat sudah sesuai dengan sistem
model merupakan representasi sistem nyata.
dalam kehidupan nyata yang menjadi f. Lakukan simulasi.
fokus perhatian dan menjadi pokok g. Analisa hasil simulasi.
permasalahan.
Pemodelan dapat didefinisikan
sebagai proses pembentukan model dari
sistem tersebut dengan menggunakan
bahasa formal tertentu.

Jurnal IKRA-ITH INFORMATIKA Vol 5 No 2 Bulan Juli 5


4. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Waktu kedatangan pelanggan
Waktu Antar
Pelanggan Waktu
Activity Cycle Diagram (ACD) Kedatangan
Merupakan salah satu bentuk ke- Kedatangan
(menit)
konseptual model untuk menggambarkan
1 08.00.00 0
interaksi antar entiti di dalam sistem.
Dalam hal ini model konseptual objek 2 08.05.00 5
pengamatan yaitu pada pendaftaran 3 08.12.00 7
service di bengkel Nissan Depok. 4 08.18.00 6
Berikut ini adalah gambar ACD 5 08.30.00 10
permasalahan pada pendaftran service di
6 08.37.00 7
bengkel Nissan Depok:
7 08.45.00 8
8 08.55.00 5
9 09.13.00 7
10 09.25.00 6
11 09.34.00 9
12 09.40.00 6
13 09.46.00 6
14 09.55.00 9
15 10.00.00 5
16 10.08.00 8
17 10.15.00 7
18 10.23.00 8
19 10.30.00 7
Gambar 2 Activity Cycle Diagram 20 10.38.00 8
Sumber: Data Diolah 2019
21 10.47.00 9
Waktu Kedatangan dan Pelayanan 22 11.00.00 8
Data waktu kedatangan pelanggan 23 11.10.00 10
di peroleh dengan cara melakukan 24 11.15.00 5
pengamatan secara langsung pada objek 25 11.25.00 10
yang akan di teliti, pengambilan data di 26 11.36.00 10
lakukan pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 27 11.48.00 7
2019 dari pukul 08:00 sampai 13:00, 28 12.00.00 6
selanjutya merekapitulasi data dan
29 12.12.00 5
membuat tabel dengan menggunakan
microsoft excel. 30 12.25.00 8
31 12.34.00 9
32 12.45.00 8
33 13.00.00 10
Sumber: Data Diolah 2019

6 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 2 Bulan Juli


Berdasarkan hasil fitting Tabel 2 Waktu pelayanan pelanggan
distribusi menggunakan software arena di
simpulkan bahwa fungsi distribusi yang
terpilih untuk waktu antar kedatangan
pelanggan adalah distribusi normal,
kecocokan distribusi ini dipilih
berdasarkan nilai error paling kecil.

17 10.15.00 16
18 10.23.00 15
19 10.30.00 15
Gambar 3 Distribusi waktu antar kedatangan 20 10.38.00 16
Sumber : Data Diolah 2019 21 10.47.00 13
22 11.00.00 12
Data waktu pelayanan pelanggan
di peroleh dengan cara melakukan 23 11.10.00 13
pengamatan secara langsung pada objek 24 11.15.00 14
yang akan di teliti, pengambilan data di 25 11.25.00 12
lakukan pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 26 11.36.00 14
2019 dari pukul 08:00 sampai 13:00, 27 11.48.00 15
selanjutya merekapitulasi data dan 28 12.00.00 15
membuat tabel dengan menggunakan
microsoft excel 29 12.12.00 13
30 12.25.00 16
31 12.34.00 14
32 12.45.00 15
33 13.00.00 13
Sumber: Data Diolah 2019

Jurnal IKRA-ITH INFORMATIKA Vol 5 No 2 Bulan Juli 7


Berdasarkan hasil fitting
distribusi menggunakan software arena di
simpulkan bahwa fungsi distribusi yang
terpilih untuk waktu antar kedatangan
pelanggan adalah distribusi normal,
kecocokan distribusi ini dipilih
berdasarkan nilai error paling kecil.

Gambar 5 Model Simulasi Arena


Sumber : Data Diolah 2019

Berikut adalah tahapan


pembuatan model simulasi pada
pendaftaran service kendaraan di bengkel
Nissan Depok dengan menggunakan
software arena:
a. Modul Kedatangan
Pada proses kedatangan
pelanggan digambarkan dengan
modul create, di mana pelanggan
yang akan melakukan pendaftaran
service menjadi entitas dalam
sistem, tipe kedatangan pelanggan
Gambar 4 Distribusi waktu antar pelayanan merupakan distribusi normal yang
Sumber : Data Diolah 2019 telah di ketahui dari pengolahan data
fitting distribusi.
Model Simulasi Menggunankan Arena b. Modul Memilih Server
Model simulasi di mulai dari Pada proses memilih server
kedatangan pelanggan atau customer non digambarkan dengan modul decide,
booking memasuki sistem dengan di sini pelanggan akan memilih
membawa nomer antrian yang telah antara dua server yang tersedia
diberikan oleh security dan menunggu untuk melakukan pendaftaran
untuk dipanggil oleh service advisor pada service, pada modul decide di pilih
server 1 ataupun service advisor pada type “2-way by condition” dengan
server 2 kemudian setelah selesai memasukan expression value
dilayani atau melakukan pendaftaran sebagai berikut “server 1.WIP <=
service pelanggan keluar dari sistem atau server 2.WIP” artinya apabila pada
selesai. server 1 terdapat pelanggan yang
sedang di layani (WIP) otomatis
Berikut adalah simulasi antrian pelanggan berikutnya akan memilih
pada proses pendaftaran service server 2.
kendaraan yang terjadi di bengkel Nissan c. Modul Server
Depok menggunakan software arena: Pada proses server di gambarkan
dengan modul process, dimana
terdapat dua orang service advisor

8 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 2 Bulan Juli


yang akan melayani pelanggan kesimpulan karena kondisi tersebut maka
dalam melakukan pendaftaran sevis dibutuhkan adanya replikasi.
kendaran, tipe distribusi pada proses
ini mengunakan distribusi triangular Tabel 3 Jumlah pelanggan yang datang
yang di dapat dari hasil fitting
distribusi sebelumnya.
d. Modul Selesai
Pada proses ini digambarkan
dengan modul dispose yaitu
merupakan titik akhir entitas dalam
model simulasi.

Verifikasi dan Validasi


Verifikasi adalah langkah untuk
mengetahui apakah model simulasi yang
telah dibuat dapat berjalan sesuai
spesifikasi yang diinginkan, verifikasi
data dilakukan dengan teknik animasi
dimana operasi yang berjalan di dalam
sistem sesuai dengan kondisi nyata dan
sesuai dengan asumsi yang di buat yaitu
pelanggan datang kemudian memilih
server apabila server sedang sibuk maka
terjadi antrian dan setelah selesai di Sumber: Data Diolah 2019
layani pelanggan keluar sistem. Berikut
Untuk menentukan berapa
adalah hasil verifikasi data.
jumlah replikasi yang dibutuhkan
dilakukan perhitungan jumlah replikasi.
Dalam kasus ini metode yang digunakan
adalah metode absolute error. Sedangkan
selang kepercayaan yang digunakan
adalah 95%.
Berikut ini adalah perhitungannya:

n = 10
n-1= 9
α = 0,05

Gambar 6 Verifikasi Model


Sumber: Data Diolah 2019
Jadi perhitungan replikasinya sebagai
Dalam simulasi dibutuhkan berikut:
adanya replikasi. Simulasi berdasarkan
dari pembangkitan bilangan random. Jika
bilangan random yang dibangkitkan baik,
maka hasil simulasinya akan baik.
Sebaliknya jika bilangan random yang
dibangkitkan buruk maka hasilnya akan Dari perhitungan yang telah dilakukan
buruk pula. Untuk mengantisipasi diperoleh jumlah minimal replikasi yang
terjadinya kesalahan pengambilan dibutuhkan 8.

Jurnal IKRA-ITH INFORMATIKA Vol 5 No 2 Bulan Juli 9


Validasi adalah proses pengecekan Karena nilai 0 berada pada rentang
model dengan real system. Suatu model maka keputusannya adalah
akan dianggap valid apabila hasil terima Ho, dengan demikian dapat
perbandingan antara model simulasi diambil kesimpulan tidak ada perbedan
dengan real system tidak memiliki yang signifikan antara output sistem
perbedaan yang signifikan. Perbandingan nyata dengan output model simulasi.
dua alternatif dalam simulasi sistem Sehingga model simulasi yang telah
industri pada umumnya digunakan dalam dibuat dapat dikatakan valid.
validasi, antara model yang dibuat
dengan sistem pada dunia nyata. Model Hasil Output Simulasi Awal
bisa dikatakan valid jika hasil Berikut adalah hasil output dari
perbandingan yang muncul menunjukkan model simulasi awal yang di buat dengan
bahwa kedua model alternatif tidak software simulasi arena:
berbeda secara signifikan, dalam kasus
ini metode yang digunakan Paired-t
Confidence.

Tabel 4 : Paired-t confidence

Gambar 7 Output Simulasi Awal Entity


Sumber: Data Diolah 2019

Sumber: Data Diolah 2019

Hipotesa:

Dengan level signifikan α = 0,05 Gambar 8 Output Simulasi Awal Queue


Sumber: Data Diolah 2019
Maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1,78
Sehingga confidence interval yang
diperoleh adalah sebagai berikut:

Gambar 9 Output Simulasi Awal Resource


Sumber: Data Diolah 2019

10 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 2 Bulan Juli


Dari hasil output simulasi di atas Setelah model simulasi usulan
dapat diketahui data waktu tunggu perbaikan telah dilakukan verifikasi dan
maksimal pada server 1 adalah 0.2584 validasi seperti yang telah di jelaskan
jam atau 15.50 menit dengan rata-rata pada pembuatan model awal,
waktu tunggu pada server 1 adalah selanjutanya melakukan running untuk
0.1431 jam atau 8.58 menit dan waktu melihat hasil output simulasi.
tunggu maksimal pada server 2 adalah Berdasarkan hasil usulan simulasi
0.1659 jam atau 9.95 menit dengan rata- antrian dengan menambah 1 server dapat
rata waktu tunggu pada server 2 adalah disimpulkan bahwa terjadi perubahan
0.0476 jam atau 2.86 menit, rata-rata waktu tunggu pelanggan yaitu pada
waktu pelayanan server adalah 0.2450 server 1 waktu tunggu pelanggan adalah
jam atau 14.7 menit sedangkan tingkat 0.00 jam, pada server 2 adalah 0.00 jam
kesibukan dari masing-masing server sedangkan pada server 3 adalah 0.1938
adalah 100% untuk server 1 dan 87% jam atau 11 menit, dan rata-rata waktu
untuk server 2. pelayanan yang di lakukan seluruh server
Untuk memperbaiki atau adalah 0.2484 jam atau 14.9 menit,
mengurangi waktu tunggu pelanggan dan sedangkan tingkat kesibukan pada server
waktu pelayanan yang masih besar, serta 1 adalah 81.5% pada server 2 adalah
memaksimalkan tingkat kesibukan server 97.9% dan pada server 3 adalah 61.3%
maka akan dilakukan alternatif usulan Rekapitulasi perbandingan hasil
perbaikan sistem antrian dengan cara output simulasi awal dengan output
menambah jumlah server dari 2 (dua) simulasi usulan dapat dilihat pada tabel
server menjadi 3 (tiga) server. di bawah.

Model Simulasi Usulan Perbaikan Tabel 5 Perbandingan Hasil Simulasi Awal


Alternatif usulan perbaikan dengan Simulasi Usulan
model simulasi antrian pada proses
pendaftaran service di Nissan Depok
yaitu dengan menambah 1 server atau
menambah seorang service advisor untuk
membantu melayani pelanggan.
Berikut adalah model usulan
simulasi antrian dengan menggunakan
software simulasi arena:
Sumber: Data Diolah 2019

Pembahasan dan Analisis


Disiplin pelayanan yang diberikan
oleh bengkel Nissan Depok adalah
disiplin pelayanan First In First Out
(FIFO), dimana pelanggan yang datang
terlebih dahulu akan dilayani pertama.
Customer memasuki area pelayanan,
kemudian membentuk suatu antrian
untuk menunggu di layani oleh service
advisor (server), tahapan ini merupakan
waktu yang diperhitungkan sebagai
Gambar 10 Simulasi Usulan Perbaikan waktu tunggu pelanggan di dalam sistem
Sumber: Data Diolah 2019 setelah proses pendaftaran selesai, waktu
yang diperlukan setiap server dalam

Jurnal IKRA-ITH INFORMATIKA Vol 5 No 2 Bulan Juli 11


memberikan pelayanan berbeda-beda untuk demikian sistem pelayanan pada
masing-masing system. pendaftaran servis di Nissan Depok
Pada proses pengolahan data yang dapat dikatakan optimal.
telah di lakukan sebelumnya, diketahui
bahwa distribusi waktu antar kedatangan Adapun saran yang diperoleh dalam
pelanggan membentuk distribusi normal dan melakukan penelitian ini adalah sebagai
distribusi waktu pelayanan pelanggan berikut:
membentuk distribusi triangular, setelah a. Penambahan server dapat dilakukan
membuat model simulasi awal dan simulasi dengan cara menarik 1 server dari
usulan dapat dibandingan hasil output pada server yang melayani customer booking
masing-masing model dimana dengan dengan catatan apabila terjadi
menambah 1 server atau service advisor penumpukan antrian pada customer non
dapat mengurangi waktu tunggu pelanggan, booking, sehingga perusahaan tidak
memaksimalkan waktu pelayanan dan mengeluarkan biaya untuk menambah
memaksimalkan tingkat kesibukan server kariyawan baru.
(utilitas). b. Pengamatan seharusnya dapat dilakukan
Kinerja pelayanan pada pendaftaran bukan hanya pada proses pendaftaran
service di bengkel Nissan Depok dengan servis tetapi juga pada proses
menggunakan 3 server dapat dikatakan pengerjaan atau perbaikan kendaraan
optimal dari pada menggunakan 2 server yang masuk ke bengkel Nissan Depok.
untuk melayani pelanggan non booking.
DAFTAR PUSTAKA
5. KESIMPULAN
Aminudin. 2005. “Prinsip-Prinsip Riset
Kesimpulan yang dapat di ambil dalam Operasi”. Jakarta: Erlangga.
penelitian ini adalah sebagai berikut: Fatihudin, D dan Anang, M.F. 2019.
a. pada hasil model simulasi antrian “Pemasaran Jasa (Strategi, Mengukur
pendaftaran servis untuk customer non Kepuasan Dan Loyalitas
booking yang telah di buat dengan Pelanggan)”.Yogyakarta: Deepublish
menggunakan bantuan software Hillier, F.S dan Lieberman, G.I. 2005.
simulasi arena dapat simpulkan bahwa “Introduction to operations Research
rata-rata waktu tunggu tunggu pada (Eight Edition)”. Holden Day, Inc. San
server 1 adalah 0.1431 jam dan rata-rata Francisco.
waktu tunggu pada server 2 adalah Ristono, A. 2011. “Pemodelan Sistem”.
0.0476 jam, sedangkan rata-rata waktu Yogyakarta: Graha Ilmu
pelayanan server adalah 0.2450 jam dan Siswanto. 2007. “Operation Research”.
tingkat kesibukan server 1 adalah 100% Bogor: Erlangga.
dan 87% untuk server 2. Suryani, E. 2006. “Pemodelan dan Simulasi”.
b. Untuk memperbaiki waktu tunggu Yogyakarta: Graha ilmu.
pelanggan maka dibuat sekenario
perbaikan dengan menambah 1 server
sehingga menjadi 3 server untuk
melayani customer non booking, setelah
membuat model simulasi usulan
perbaikan didapatkan hasil simulasi
yaitu rata-rata waktu tunggu pada server
1 dan 2 adalah 0.00 jam atau tidak ada
customer yang mengantri dan pada
server 3 rata-rata waktu tunggu adalah
0.19 jam sedangkan rata-rata waktu
pelayanan yang di lakukan seluruh
server adalah 0.2484 jam dengan tingkat
kesibukan pada server 1 adalah 81.5%
pada server 2 adalah 97.9% dan pada
server 3 adalah 61.3%. dengan

12 Jurnal IKRA-ITH Informatika Vol 5 No 2 Bulan Juli

Anda mungkin juga menyukai