Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Konsep Kaizen Untuk Menurunkan Lead Time Express

Maintenance Pada PT Indomobil Trada Nasional Depok

Ismail Adiyoso Putro

Universitas Indraprasta PGRI


Jl. Raya Tengah Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760
E-mail : ismailadiyosoputro@gmail.com

ABSTRAK

Konsistensi kualitas suatu layanan akan mempengaruhi bertahan atau tidaknya suatu
perusahaan tersebut dalam kebutuhan pasar yang sangat beragam, sehingga diperlukan suatu
upaya dalam manajemen perusahaan dengan pengendalian dan peningkatan kualitas. Kaizen
merupakan salah satu cara perbaikan berkesinambungan yang melibatkan semua orang baik
manajer maupun karyawan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tujuan penelitian adalah
untuk mengidentifikasi hambatan apa saja yang terjadi dalam proses pengerjaan express
maintenance serta untuk menemukan solusi yang tepat dan baik untuk menurunkan lead time
pada express maintenance. Maka, diterapkan konsep Kaizen untuk menurunkan lead time
express maintenance pada PT Indomobil Trada Nasional. Ditemukan beberapa masalah yaitu
pengembilan spare part yang lama, parkir tidak langsung pas, tools belum lengkap, tools tidak
tertata dengan rapi dan alur kerja yang tidak beraturan. Setelah dilakukan improvement, lead time
express maintenance turun dari tiap – tiap pekerjaannya, PMS 10.000 KM turun 8 menit, PMS
20.000 KM turun 12 menit, dan PMS 40.000 KM turun 4 menit. Serta total biaya yang dapat
dipangkas setelah Kaizen yaitu 3.720.000 rupiah.
Kata kunci : Kaizen, , Lead Time, Perawatan Cepat, Perbaikan Terus Menerus

ABSTRACT

Consistency of the quality of a service will affect the survival or lack of such a company in
the needs of a very diverse market, so an effort is needed in the management of the company with
control and improvement of quality. Kaizen is one way of continuous improvement that involves
everyone both managers and employees to get optimal results. The purpose of the research is to
identify any obstacles that occur in the process of working on express maintenance as well as to
find the right and good solution to lower lead time in express maintenance. Then kaizen concept
was applied to lower lead time express maintenance at PT Indomobil Trada Nasional. There are
some problems: the creation of old spare parts, indirect parking fittings, incomplete tools, neatly
arranged tools, and irregular workflows. After improvement, lead time express maintenance
dropped from each work, PMS 10,000 KM dropped 8 minutes, PMS 20,000 KM dropped by 12
minutes, and PMS 40,000 KM dropped by 4 minutes. As well as the total cost that can be
trimmed after kaizen is 3,720,000 rupiah.
Keyword : Kaizen, Lead Time, Express Maintenance, Continuous Improvement

Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020 31


1. PENDAHULUAN Perusahaan ini merupakan anak dari PT.
Indomobil Trada Nasional, perusahaan
Pada dunia otomotif khususnya ini beralamat di Jl. Margonda Raya No.
mobil sangat digemari dan disambut 191-193, Depok, Jawa Barat. Perusahaan
antusias oleh kalangan umat, baik anak ini menawarkan beberapa pelayanan
muda ataupun orang dewasa baik yaitu penjualan, servis dan suku cadang.
pengusaha ataupun pekerja kantoran. Dibagian servis, perusahaan ini memiliki
Banyak dealer resmi yang bersaing untuk pelayanan express maintenance yang
menawarkan produk mobil barunya menawarkan servis berkala dengan waktu
kepada pelanggannya dan jasa servis pengerjaan yang cepat dan kualitas yang
serta penjualan suku cadang. baik. Dengan catatan hanya murni servis
berkala tidak diselipi dengan keluhan
Produk mobil yang ditawarkan ke yang lain.
pelanggan berbeda-beda, mulai dari jenis
model, kebutuhan dan fitur-fitur canggih Express maintenance dapat
yang melengkapinya. Biasanya semakin menyelesaikan servis berkala dengan
tinggi harga mobil semakin canggih juga rata-rata 30 menit proses pengerjaan
fitur yang melengkapi mobil tersebut. dengan dikerjakan oleh 2 (dua) orang
Mobil yang dicari pelanggan tentunya teknisi. Adapun beberapa jenis kategori
tidak hanya bisa untuk jalan dan servis berkala yang dapat dikerjakan
mengerem saja. Pelanggan juga pasti yaitu servis 10.000 km, 20.000 km dan
melihat dari segi keamanan dan 20.000 km (berlaku kelipatan) dengan
kenyamanan saat berkendara serta mobil yang sudah ditentukan yaitu Grand
memiliki fitur-fitur yang canggih yang Livina, March, Juke dan Evalia. Namun,
memudahkan dalam pengoperasian ada beberapa kendala yang membuat
kendaraan. Selain memiliki mobil yang proses pengerjaan servis berkala menjadi
bagus dan canggih, tentunya pelanggan tidak baik dan waktu pengerjaan yang
juga menginginkan kondisi mobilnya lama (tidak sesuai target). Sehingga
selalu dalam keadaan yang prima setiap promise time yang sudah dijanjikan oleh
saat akan digunakan dan menuntut dealer SA (Service Advistor) ke customer tidak
juga memiliki pelayanan jasa servis yang tepat waktu.
cepat dan tepat, karena sebagian besar
pelanggan menggunakan mobil untuk Adapun beberapa masalah yang
aktivitas sehari-hari. akan dibahas pada penelitian ini adalah:
a. Lamanya proses pengerjaan pada
Beberapa dealer resmi mobil yang express maintenance.
ada di Indonesia sudah banyak yang b. Belum diketahuinya hambatan
menerapkan servis cepat dan berkualitas, yang terjadi dalam pengerjaan
ada yang dinamakan Quick Service ada proses express maintenance.
juga yang bernama Express Maintenance.
Hal tersebut dilakukan oleh dealer yang Tujuan yang ingin dicapai penulis
bertujuan untuk memenuhi keinginan dalam penelitian yang dilakukan di PT
para pelanggannya. Sehingga akan Indomobil Trada Nasional Depok adalah:
meningkatkan profit dan membuat rasa a. Mengidentifikasi hambatan apa
loyal pelanggan untuk terus berlangganan saja yang terjadi dalam proses
di dealer tersebut. pengerjaan express maintenance.
b. Menemukan solusi yang tepat dan
Nissan Depok merupakan salah baik untuk menurunkan lead time
satu perusahaan yang bergerak dalam pada express maintenance.
bidang otomotif yang ada di Indonesia.

32 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020


2. METODOLOGI dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Lamanya proses pengerjaan
Penelitian ini dilakukan pada PT. pada express maintenance.
Indomobil Trada Nasional Depok yang 2) Belum diketahuinya
beralamat di Jl. Margonda Raya No. 191- hambatan yang terjadi dalam
193, Kemiri Muka, Beji, Depok, Jawa pengerjaan proses express
Barat. Perusahaan ini bergerak pada maintenance.
bidang otomotif dengan mengambil studi d. Mencari data
kasus pada pengerjaan express Dalam melakukan
maintenance. Waktu pelaksanaan pengumpulan data dilakukan
penelitian pada tanggal 6 Januari - 4 observasi yaitu pengamatan secara
Maret 2019. Penelitian ini termasuk langsung mengenai kegiatan yang
dalam penelitian analisis deskriptif. dilakukan oleh PT. Indomobil
Penelitian deskriptif merupakan Trada Nasional Depok. Kemudian
penelitian yang dimaksudkan untuk melakukan wawancara yang
mengumpulkan informasi mengenai ditujukan kepada karyawan yang
status gejala yang ada yaitu keadaan terlibat dalam pengerjaan express
gejala menurut apa adanya pada saat maintenance. Serta melakukan
penelitian dilakukan. Data yang diperoleh dokumentasi dengan cara
tidak hanya dikumpulkan dan disusun mempelajari arsip-arsip maupun
rapi tetapi juga meliputi analisis terhadap catatan yang ada di dalam
data tersebut yang berupa pengukuran perusahaan tersebut.
yang berkaitan dengan waktu sehingga e. Mengolah data
menghasilkan hasil akhir yang dapat Data-data yang sudah
disimpulkan. dikumpulkan kemudian diolah
dengan melakukan vocal point atau
Oleh karena itu, pelaksanaan wawancara langsung dengan cara
penelitian ini dibagi dalam beberapa menanyakan beberapa pertanyaan
tahap. Tahapan penelitian tersebut antara yang berhubungan dengan express
lain sebagai berikut : maintenance. Kemudian membuat
a. Menentukan topik diagram fish bone untuk mencari
Mencari topik permasalahan akar masalahnya.
yang akan dibahas pada penelitian f. Analisis
ini, agar menjadi sebuah Setelah dilakukan
pembahasan yang akan menjadi pengolahan data dan diketahui
hasil perbaikan dalam sebuah masalah yang timbul maka
permasalahan. dilakukan perubahan SOP maupun
b. Mencari jurnal perbaikan.
Mencari materi-materi
tentang penelitian yang akan
dibahas dengan relevan, 3. LANDASAN TEORI
bagaimana bentuk-bentuk
pembahasan yang akan dikerjakan. Lead Time
c. Permasalahan Menurut (Assauri, 2008)
Mencari permasalahan yang menyatakan lead time adalah lamanya
menjadi bagian titik pusat dalam waktu antara mulai dilakukannya
melakukan penelitian. Adapun pemesanan bahan-bahan sampai dengan
permasalahan yang ditemukan kedatangan bahan-bahan yang dipesan
tersebut dan diterima di gudang

Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020 33


persediaan. Lamanya waktu tersebut d. Mendorong keterbukaan
tidaklah sama antara satu pesanan dengan Perusahaan yang
pesanan yang lain, tetapi bervariasi. Oleh menerapkan strategi Kaizen
karena itu, untuk suatu pesanan yang cendrung kurang mempunyai
dilakukan lamanya waktu ini harus pengkotak-kotakan fungsional,
diperkirakan atau ditaksir, walaupun sehingga setiap karyawan lebih
risiko kesalahan masih tetap ada karena leluasa dalam berkomonikasi yang
mungkin lebar besar atau kecil. semakin hidup yang dapat
Sedangkan menurut (Heizer & Render, mendorong keterbukaan.
2015) merupakan waktu tunggu atau e. Menciptakan tim kerja
waktu pengantaran, bisa jadi hanya Setiap individu dalam
beberapa jam atau bulan. Lead time perusahaan menjadi tim anggota
sangat berguna bagi perusahaan yaitu tim kerja, selain itu karyawan akan
pada saat persediaan mencapai nol, dikaitkan dengan tim lintas
pesanan akan segera bisa tiba di fungsional.
perusahaan. f. Mengelola proyek melalui tim
lintas fungsional
Prinsip Budaya Kaizen Keterampilan dan ide
Dalam hal pemenuhan kepuasan terbaik untuk mengelola
pelanggan, menurut (Wellington, 1998) perusahaan secara efisien, bahkan
Kaizen memiliki beberapa prinsip yaitu: dalam hal yang menyangkut
a. Fokus pada pelanggan disiplin ilmunya sendiri. Fungsi
Penopang Kaizen adalah yang harus terwakili sebuah tim
fokus pandangan jangka panjang sejak awal adalah yang
pada kebutuhan pelanggan. Dalam dipengaruhi oleh proyek.
Kaizen secara absolut amat penting g. Mengembangkan proses hubungan
bahwa semua aktivitas tanpa boleh yang tepat
diubah harus diarahkan pada Faktor primer dalam Kaizen
kepuasan pelanggan yang lebih adalah menekankan pada proses
besar. Sebuah perusahaan harus manajemen perusahaan yang
menyediakan produk mutu tinggi memperhatikan dan terdorong
dan kepusan yang tidak untuk mencapai sasaran yang
tertandingi. dituju dengan menjalin hubungan
b. Melakukan perbaikan terus- yang harmoni melalui komunikasi
menerus yang baik, baik antara karyawan
Mencari cara untuk maupun dengan para konsumen.
memperbaiki dalam sebuah h. Mengembangkan disiplin pribadi
perusahaan dan tidak berhenti Penerapan disiplin pribadi
setelah perbaikan berhasil perlu dengan tujuan pengendalian
diimplementasikan. diri, pada umumnya banyak orang
c. Mengakui masalah secara terbuka yang belum siap mengorbankan
Setiap perusahaan keluarga dan hubungan sosial
mempunyai masalah. Tetapi mereka untuk kepentingan kantor.
dengan memperkuat budaya i. Memberikan informasi kepada
mendukung secara tepat, setiap karyawan
konstruktif, tidak bersifat Semua staf wajib mendapat
konfrontasi, dan tidak saling informasi yang tepat mengenai
menyalahkan, setiap tim kerja permasalahan yang di peroleh oleh
dapat dapat mengemukakan perusahaan khususnya karyawan
masalahnya secara terbuka. pemasaran, sehingga setiap

34 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020


karyawan mampu berpikir untuk dasarnya hal yang dapat
pemecahan masalah dalam memotivasi individu dapat
perusahaan. dikelompokan menjadi dua: by
j. Membuat setiap karyawan menjadi love atau by fear. Anda dapat
mampu termotivasi untuk melakukan
Membuat karyawan menjadi pekerjaan jika anda telah
mampu berarti memberi bekal menyadari berbagai hal
keterampilan dan peluang untuk menyenangkan yang dapat anda
menerapkan informasi yang peroleh setelah pada saat anda
diberikan. Lewat pelatihan melakukan pekerjaan tersebut.
berbagai keterampilan, dorongan, c. Improved Morale (Peningkatan
tanggunga jawab mengambil Moral)
keputusan. Peningkatan kuliatas moral
sangat berperan penting dalam
Faktor Pengaruh Budaya Kaizen budaya Kaizen, karena budaya
Menurut (Imai, 2005) kaizen yang tidak di dukung dengan
secara harfiah berarti improvement. kualitas moral yang baik maka
Kaizen di butuhkan di setiap perusahaan. budaya tersebut dapat di katakan
Filosofi Kaizen dalam perjalanan adalah budaya yang gagal. Budaya
aktivitas suatu perusahaan pasti akan Kaizen identik dengan aspek moral
mengalami penurunaan baik alat maupun yang tetap dijaga dari dahulu
manusia. Untuk mejaga penurunan itu sampai sekarang.
tidak terjadi maka diperlukan d. Quality Circle (Kualitas
maintenance (pemeliharaan). Tapi, kalau Lingkungan)
perusahaan ingin meningkatkan Orang-orang yang
performanya maka di butuhkan juga merupakan bagian dari lingkaran
aktifitas improvement (kaizen). kontrol kualitas akan merasakan
Ada 5 (lima) faktor yang rasa kepemilikan untuk proyek
mendukung di dalam budaya kaizen tersebut. Hasil yang lebih tinggi
yaitu: dan tingkat penolakan juga lebih
a. Teamwork (Tim Kerja) rendah mengakibatkan
Team work bisa diartikan peningkatan kepuasan kerja bagi
kerja tim atau kerja sama, team para pekerja, yang pada giliranya
work atau kerja sama tim mendorong mereka untuk
merupakan bentuk kerja kelompok berkontribusi lebih banyak. Sebuah
dengan keterampilan yang saling kontrol kualitas program
melengkapi serta berkomitmen lingkungan juga membawa
untuk mencapai target yang sudah peningkatan komunikasi dua arah
disepakati sebelumnya untuk antara staf dan manajemen.
mencapai tujuan bersama secara
efektif dan efesien. Harus di sadari Konsep 5W+1H
bahwa team work merupakan Menurut (Paramitha, 2012)
peleburan berbagai pribadi yang menyatakan bahwa salah satu pola pikir
menjadi satu pribadi untuk untuk menjalankan roda PDCA dalam
mencapai tujuan bersama. kegiatan Kaizen adalah dengan teknik
b. Personal Disipline (Disiplin bertanya dengan pertanyaan dasar 5W +
Pribadi) 1H (what, who, why, where, when dan
Disiplin tidak ada kaitanya how).
dengan kekerasan atau hukuman.
Namun disiplin sangat erat
kaitanya dengan motivasi. Pada

Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020 35


Diagram Sebab Akibat
Diagram ini kerapkali disebut Analisa 5W
diagram tulang ikan (fishbone diagram). Setelah didapat poin-poin masalah
Alat ini dikembangkan pertama kali pada yang sudah di break down dari vocal
tahun 1950 oleh seorang pakar kualitas point, maka selanjutnya poin atau inti
Jepang, yaitu Kaoru Ishikawa. Diagram masalah itu akan dimasukan kedalam
sebab akibat digunakan untuk tabel 5W. Dimana dalam tabel 5W
mengidentifikasi dan menganalisis suatu tersebut akan diajukan beberapa kalimat
proses atau situasi dan menemukan “why” sebanyak 5 kali atau kurang
kemungkinan penyebab persoalan atau sampai menemukan penyebab atau inti
masalah tertentu yang terjadi. masalah dari poin penting yang ada di
vocal point untuk dijadikan akar masalah
atau yang disebut root cause. Setelah
mendapatkan root cause selanjutnya akan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dicari solusi atau rencana kedepannya
untuk dapat mengatasi masalah tersebut.
Setelah melakukan pengumpulan
data, maka data–data tersebut diolah Tabel 2. Analisa 5W
menjadi sebagai berikut:

Vocal Point Production


Vocal point ini adalah poin-poin
yang muncul yang diambil langsung
berdasarkan alur proses atau flow chart
kerja mekanik Expresss Maintenance dan
juga merupakan hasil wawancara
langsung dengan mekanik yang
bersangkutan. Vocal point ini dianggap
menjadi masalah pada alur proses servis
Express Maintenance dan selanjutnya
poin-poin ini akan di break down
masalahnya dan dikerucutkan menjadi
lebih spesifik dalam analisa 5W.

Tabel 1. Vocal Point Express Maintenance

Diagram Fish Bone


Hampir mirip dengan tabel analisa
5W hanya saja berbeda bentuk dalam
penyajian datanya. Diagram Fishbone ini
menjelaskan tentang masalah yang terjadi
dalam leadtime servis Express
Maintenance yang lama. Dalam diagram
ini terdapat beberapa masalah yang
timbul dari beberapa indikator diagram
fishbone yakni pada bagian metode,
manusia, dan mesin. Dijelaskan juga
pada diagram fishbone diatas tentang
masing-masing masalah yang timbul dari
setiap bagian.

36 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020


Gambar 1. Diagram Fishbone Parkir mobil untuk masuk ke
stall Express Maintenance tidak selalu
langsung pas antara rata kanan-kiri dan
depan-belakang, sehingga mekanik
harus berulang kali memarkir mobil
agar posisi kanan-kiri dan depan-
belakangnya pas. Hal itu menyebabkan
proses servis terhambat, sesuai analisis
root cause yang ditemukan, maka
dilakukan improvement perubahan
pada bagian lantai stall Express
Sumber : PT Indomobil Trada Nasional
Maintenance dengan cara memberi
tanda pada bagian depan lantai lift
agar posisi parkir kendaraan bisa
Pembahasan
langsung pas pada posisinya tanpa
Dengan berdasarkan data-data
harus berulang kali memarkir
yang ada, pembahasan mengenai
kendaraannya.
lamanya Lead time servis Express
c. Kelengkapan tools belum lengkap
Maintenance adalah dengan
Pada proses servis Express
ditemukannya beberapa item masalah
Maintenance harus selalu
yang menghambat jalannya masing-
mengutamakan kecepatan dan
masing proses servis di Express
ketepatan pada setiap item
Maintenance. Dengan menggunakan
pengukuran dan pemeriksaan.
Diagram Fishbone dan menggunakan
Untuk dapat melakukan
Analisis 5W maka didapat hasil analisis
pengukuran dan pemeriksaan pada
sebagai berikut :
komponen mobil yang di servis
a. Spare Part Express Maintenance
harus membutuhkan tools yang
belum siap
lengkap. Pada masalah proses
Dalam masalah proses servis
servis yang lama adalah karena
Express Maintenance adalah
kurangnya kelengkapan tools
lamanya mekanik mendapatkan
khusus Express Maintenance
spare part penggantian, hal ini
sehinga pada saat item
menyebabkan terhambatnya alur
pemeriksaan mekanik harus
kerja servis Express Maintenance,
meminjamnya ke gudang SST
hal tersebut disebabkan oleh
(Special Service Tools) atau ke
petugas spare part harus input data
stall lain untuk mendapatkan tools
atau melakukan pembebanan spare
dan SST yang di butuhkan.
part yang harus dikeluarkan.
Dengan root cause yang ada untuk
Untuk mengatasi masalah tunggu
mengatasi masalah tersebut, maka
spare part lama adalah dengan
dilakukan improvement berupa
cara membuat aturan pre packing
memenuhi kelengkapan tools dan
yang disiapkan oleh petugas spare
SST.
part untuk kendaraan servis
d. Tools tidak tertata dengan rapi
Express Maintenance, sehingga
Penataan setiap tools dan
saat mekanik datang untuk
SST pada cady Express
mengambil spare part ke gudang,
Maintenance haruslah teratur
petugas spare part bisa langsung
sesuai dengan tempat dan
memberikan ke mekanik tanpa
kegunaannya masing-masing,
harus menunggu lama.
mulai dari yang kecil, besar dan
b. Parkir kendaraan yang tidak
tools yang sering digunakan. Pada
langsung pas

Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020 37


cady Express Maintenance
ditemukan bahwa tools dan SST
masih belum tertata rapi, sehingga
masih terlihat berantakan.
Penataan tools dan SST yang
teratur dan tertata sesuai dengan
tempat dan kegunaannya bisa
mempermudah mekanik dalam
melakukan setiap proses servis
kendaraan, karena mudah untuk
mencari tools yang akan
digunakan. Untuk mengatasi
masalah tersebut maka dilakukan
sebuah perubahan yaitu dengan Gambar 3. Lead Time Pekerjaan Express
cara membuat tanda tools pada Maintenance After Kaizen
cady Express Maintenance untuk Sumber : PT Indomobil Trada Nasional
mempermudah mekanik dalam
menyusun dan menggunakan tools Setelah melakukan beberapa
dan SST sesuai kegunaannya. perbaikan. Dari data di atas dapat dilihat
e. Proses servis Express Maintenance bahwa pada setiap pekerjaan Express
lama Maintenance mengalami penurunan
Proses servis lama, walaupun tidak terlalu signifikan dan ada
dikarenakan mekanik bekerja tidak yang belum masuk dalam target. Akan
secara sistematis dan beraturan, tetapi jika dilihat dari segi efisiensi biaya
sehingga banyak pergerakan dari dari Express Maintenance, dapat
mekanik yang tidak efektif. Untuk memangkas biaya yang cukup besar dari
itu dilakukan pembuatan prosedur masing-masing prosesnya. Berikut
baru tentang alur pengerjaan rincian reduction cost after kaizen :
Express Maintenance untuk teknisi a. PMS 10.000 km
A dan teknisi B. Sehingga Selisih rata-rata waktu setelah
pergerakan yang dilakukan efektif Kaizen = 8 menit
dan efisien. Waktu FRT = 8/60 = 0.133
Nilai Rupiah FRT/Jam = 0.133 x
Perbandingan Before dan After Kaizen Rp. 279.000 = Rp37.200 / unit
Dengan melakukan improvisasi Unit entry PMS 10.000 pada bulan
perubahan pada setiap proses yang ada April = 64 unit
pada Express Maintenance maka lead Reduction Cost = Rp37.200 x 64 =
time Express Maintenance menjadi Rp2.380.800 / bulan
berkurang.
b. PMS 20.000 km
Selisih rata-rata waktu setelah
Kaizen = 12 menit
Waktu FRT = 12/60 = 0.2
Nilai Rupiah FRT/Jam = 0.2 x Rp.
279.000 = Rp. 55.800 / Unit
Unit entry PMS 20.000 pada bulan
April = 21 unit
Reduction Cost = Rp. 55.800 x 21
= Rp. 1.171.800 / bulan

Gambar 2. Lead Time Pekerjaan Express Maintenance Before Kaizen


Sumber : Indomobil Trada Nasional

38 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020


c. PMS 40.000 km DAFTAR PUSTAKA
Selisih rata-rata waktu setelah
Kaizen = 4 menit Assauri, S. 2008. “Manajemen Produksi
Waktu FRT = 4/60 = 0.067 dan Operasi.” Jakarta: Lembaga
Nilai Rupiah FRT/Jam = 0.067 x Penerbit Fakultas Ekonomi
Rp. 279.000 = Rp. 18.600 / Unit Universitas Indonesia.
Unit entry PMS 40.000 pada bulan Cane, Sheila. 1998. “Kaizen Strategis for
April = 9 unit Winning Through People.” Batam:
Reduction Cost = Rp. 18.600 x 9 = Penerbit Interaksa.
Rp. 167.400 / bulan Hardjosoedarmo, S. 2004. “Total Quality
Management.” Yogyakarta:
Dari rincian di atas dapat dilihat Penerbit Andi.
bahwa pemangkasan biaya dari tiap-tiap Heizer, J. & Render, B. 2015.
proses Express Maintenance cukup besar. “Operations Management
Total biaya yang dapat di pangkas pada (Manajemen Operasi).” Ed.11.
periode April – Mei yaitu sebesar Rp. Penerjemah: Dwi Anoegrah Wati S
3.720.000. Dengan demikian profit dan Indra Almahdy. Jakarta:
perusahaan akan meningkat dan customer Salemba Empat.
pun akan merasa puas karena tidak Imai, Masaaki. 2005. “Budaya Kaizen.”
terlalu lama menunggu. Jakarta: Pustaka Utama.
Osada, T. 2002. “Five Keys to a Total
Quality Environment.” Jakarta:
Penerbit PPM.
5. KESIMPULAN Wellington, Patricia. 1998. “Kaizen
Strategis For Customer Care.”
a. Setelah dilakukan pengamatan dan Batam: Penerbit Interaksa.
penelitian ditemukan beberapa
masalah yang terjadi dalam proses
pekerjaan Express Maintenance.
Yaitu spare part yang harus
menunggu lama, tools belum
lengkap, caddy express belum ada
signed dan tidak rapi, belum
adanya tanda parkir pada stall, dan
alur pekerjaan express
maintenance tidak teratur.
b. Untuk memperbaiki lead time
express maintenance dilakukan
beberapa improvement sesuai
masalah yang terjadi yaitu,
membuat aturan adanya persiapan
spare part khusus express
maintenance, membuat tanda
parkir pada stall, melengkapi tools
express maintenance, merapikan
caddy express, dan membuat SOP
baru untuk alur pekerjaan express
maintenance.

Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 4 No 3 Bulan November 2020 39

Anda mungkin juga menyukai