KELOMPOK NAMA MATERI

I ELANG 4
ALODIA

2 SYIFA 5
CINDYA

3 FRISKA 6
NITA ( ?)

4 ANDONI 7
ROKI

5 KANAYA 8
FITRI

6 DINDA 9
CHUMAIROH

7 MENIQ 10
ERNA

8 SAFITA 11
MAWAR

9 PUTRI 12
MAHARANI

10 AILANSI 13
MARIA

11 PRESKA 14
CHANIA
ABC COMPANY ABC COMPANY
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
FEBRURI 2015 FEBRURI 2015

PERSEDIAAN AWAL BAHANA MENTAH 176,000 PERSEDIAAN AWAL BARANG JADI

PEMBELIAN BAHAN MENTAH 284,000 HARGA POKOK PRODUKSI
460,000
PERSEDIAAN AKAAHRR BAHAN MENTAH 87,000 PERSEDIAANA AKHIR BARANG JADI
BIAYA BAHAN BAKU 373,000 HARGA POKOK PENJUALAN
TENAGA KERJA LANGSUNG 191,000
BOP 478,600
BIAYA PRODUKSI 1,042,600
PERSEDIAAAN AWAL BARANG DALAM PROSES 92,000
1,134,600
PERSEDIAAN AKHIR BARAANG DALAM PROSES 144,000
HARGA POKOK PRODUKSI 990,600
 LANCER COMPANY

MENGHITUNG BIAYA MATERIAL MENGHITUNG BIAYA UTAMA

52,000 PERSEDIAAN AWAL 50,000 BIAYA MATERIAL

990,600 PEMBELIAN 500,000 BIAYA ATENAGA KERJA LANGSUNG
1,042,600 550,000 BIATA UTAMA
95,000 PERSEDIAAN AKHIR 35,000
947,600 BIAYA MATERIAL 515,000
 MENGHITUNG BIAYA KONVERSI MENGHITUNG BIAYA PELAYANAN

515,000 BIAYA ATENAGA KERJA LANGSUNG 125,000 IKLAN 30,000

125,000 BIAYA OVERHEAD PABRIK 275,000 MERK DAGANG 6,000
640,000 BIAYA KONVERSI 400,000 36,000
LAPORAN LABA RUGI

PENGHASILAN 1,000,000
HARGA POKOK PENJUALAN
PERSEDIAAN AWAL BARANG JADI -
HARGA POKOK PEODUKSI 915,000
915,000
PERSEDIAAN AKAHIR BARANG JADI -
HARGA POKOK PENJUALAN 915,000
LABA KOTOR 85,000
BIAYA PELAYANAN 36,000
LABA SEBELUM BUNGA DAN PAJAK 49,000
ROBERT COMPANY ROBERT COMPANY
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN

PERSEDIAAN AWAL BARANG DALAM PROSES 30,000 PERSEDIAAN AWAL BARANG JADI
PERSEDIAAN AWL BAHAN BAKU 95,000 HAARGA POKOK PRODUKSI
PEMBELIAN 750,000
TERSEDIA UNTUK DIGUNAKAN 845,000 PERSEDIAAN AKHIR BARANG JADI
PERSEDIAAN AKHIR BAHAN BAKU 135,000 HARGA POKOK PENJUALAN
BIAYA BAHAN BAKU 710,000
TENAGA KERJA LANGSUNG 500,000
OVERHEAD PABRIK ROBERT COMPANY
TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG 10,000 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER UNIT
SEWA BANGUNAN PABRIK 90,000
DEPRESIASI PERALATAN PABRIK 125,000 TOTAL HARGA POKOK
UTILITAS PABRIK 26,000 UNIT PRODUKSI
251,000
BIAYA PRODUKSI 1,461,000 HARGA POKOK RATA RATA
1,491,000
PERSEDIAAN AKHIR BARANG DALAM PROSES 35,000
HAARGA POKOK PRODUKSI 1,456,000
 ROBERT COMPANY
LAPORAN LABA RUGI

175,000 PENJUALAN 4,300 1,000 4,300,000

1,456,000 HARGA POKOK PENJUALAN 1,386,000
1,631,000 LABA KOTOR 2,914,000
245,000 BEBAN USAHA
1,386,000 GAJI SUPERVISOR PENJUALAN 200,000
KOMISI PENJUALAN 375,000
ADMINISTRASI UMUM 600,000
1,175,000
POKOK PRODUK PER UNIT 1,739,000

1,456,000 PERSEDIAAN AWAL 800

4,000 PRODUKSI 4,500
5,300
1,456,000 PERSEDIAAN AKHIR 1,000
4,000 PENJUALAN 4,300

364
STAINLES COMPANY
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI

PERSEDIAAN AWAL BARAANG DALAM PROSES 38,000 43000

PERSEDIAAN AWA BAHAN BAKU 11,000
PEMBELIAN 46,000
PENNGANAN MATERIAL 11,000
68,000
PERSEDIAAAN AKHIR BAHAN BAKU 29,000
BIAYABAHAN BAKU 39,000
BIAYAA TENAGAA KERJA LAANGSUNG 33,000
BIAYA OVERHEAD PABRIK
ASURANSI PABRIK 1,000
PENGAWASAN PABRIK 6,000
TOTAL OVERHEAD PABRIK 7,000
BIAYA APRODUKSI 79,000
117,000
PERSEDIAA AKHIR BARANG DALAM PROSES 43,000
HARGA POKOK PRODUKSI 74,000
STAINLES COMPANY
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN

PERSEDIAAN AWAL BARANG JADI 20,000

HARGA POKOK PRODUKSI 74,000
94,000
PERSEDIAAN AKHIR BARANG JADI 13,000
HARGA POKOK PENJUALAN 81,000
PT MUMU

1 PEMBELIAN BAHAN BAKU 60,000,000 BIAYA UTAMA BIAYA UTAMA

PEMBELIA BAHAN PENOLONG 10,000,000 BIAYA KONVERSI
BIAYA PRODUKSI
2 PEMAKAIAN BAHAN BAKU 40,000,000 BIAYA KOMERSIAL
BIAYA OPERASI BIAYA KONVERSI
3 PEMAKAIAN BAHAN PENOLONG 3,000,000

4 BAYAR GAJI DAN UPAH 52,000,000

5 DISTRIBUSI GAJI DAN UPAH

TENAGA KRJA LANGSUNG 20,000,000
GAJI SUPERVISOR PABRIK 2,500,000
GAJI PEMELIHATAN PABRIK 4,300,000
GAJI INSPEKSI PABRIK 3,700,000
GAJI PENJUALAN DAN PEMASARAN 13,000,000
GAJI UMUM DAN ADMIN 8,500,000 BIAYA PRODUKSI
52,000,000

6 BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR 700,000

BIAYA SEWA GUDANG PABRIK 1,200,000
BIAYA KOMERSIAL
7 BIAYA LISTRIK PBRIK 4,250,000
LISTRIK KANTOR 3,750,000

8 PENYUSUTAN BANGUNAN 2,000,000

PABRIK 70% 1,400,000
KANTOR 30% 600,000

ASURANSI 1,500,000
PABRIK 70% 1,050,000 BIAYA OPERASI
KANTOR 30% 450,000
 TUGAS KELAS
PT MUMU
PEMAKAIAN BAHAN BAKU 40,000,000 JURNAL UMUM
TENAGA KRJA LANGSUNG 20,000,000
60,000,000 NO URAIAN

TENAGA KRJA LANGSUNG 20,000,000 1 PERSEDIAAN BAHAN BAKU

GAJI SUPERVISOR PABRIK 2,500,000
GAJI PEMELIHATAN PABRIK 4,300,000
GAJI INSPEKSI PABRIK 3,700,000
BIAYA SEWA GUDANG PABRIK 1,200,000 2 PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES - BAHAN BAKU LAN
BIAYA LISTRIK PBRIK 4,250,000 BOP -BAHAN TITAK LANGSUNG
PENYUSUTAN BANGUNAN 1,400,000
ASURANSI 1,050,000
PEMAKAIAN BAHAN PENOLONG 3,000,000 3 BEBAN GAJI DAN UPAH
41,400,000

PEMAKAIAN BAHAN BAKU 40,000,000 4 PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES - TKL

TENAGA KRJA LANGSUNG 20,000,000 BOP - TKTL
BOP 21,400,000 GAJI BAGIAN PENJUALAN DAN PEMASARAN
81,400,000 GAJI BAGIAN ADMINISTRASSI UMUM

BIAYA PERLENGKAPAN KANTOR 700,000

LISTRIK KANTOR 3,750,000 5 BOP - PENYUSUTAN BANGUNAN PABRIK
PENYUSUTAN BANGUNAN 600,000 BOP - BEBAN ASSURANSI
ASURANSI 450,000
GAJI PENJUALAN DAN PEMASARAN 13,000,000
GAJI UMUM DAN ADMIN 8,500,000
6 BOP - LAIN LAIN
27,000,000

BIAYA PRODUKSI 81,400,000

BIAYA KOMERSIAL 27,000,000 7 KAS
108,400,000

8 HUTANG USAHA

9 PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES - BOP

10 PERSEDIAAN BARANG JADI

11 KAS
PIUTANG USAHA

HARGA POKOK PENJALAN

 URAIAN DEBIT KREDIT

PERSEDIAAN BAHAN BAKU 100,000,000

KAS 60,000,000
HUTANG USAHA 40,000,000

PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES - BAHAN BAKU LANGSUNG 35,000,000

BOP -BAHAN TITAK LANGSUNG 15,000,000
PERSEDIAAN BAHAN BAKU 50,000,000

BEBAN GAJI DAN UPAH 40,000,000

HUTANG BEBAN GAJI DAN UPAH 40,000,000

PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES - TKL 24,000,000

8,000,000
GAJI BAGIAN PENJUALAN DAN PEMASARAN 6,000,000
GAJI BAGIAN ADMINISTRASSI UMUM 2,000,000
BEBAN GAJI DAN UPAH 40,000,000

BOP - PENYUSUTAN BANGUNAN PABRIK 3,000,000

BOP - BEBAN ASSURANSI 500,000
AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN PABRIK 3,000,000
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA 500,000

BOP - LAIN LAIN 3,000,000

KAS 1,800,000
HUTANG 1,200,000

25,000,000
PIUTANG USAHA 25,000,000

HUTANG USAHA 10,000,000

KAS 10,000,000

PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES - BOP 26,400,000

BOP 26,400,000

PERSEDIAAN BARANG JADI 75,000,000

PERSEDIAAN BARANG DALAM ROSES 75,000,000

36,000,000
PIUTANG USAHA 84,000,000
PENJUALAN 120,000,000

HARGA POKOK PENJALAN 75,000,000

PERSEDIAAN BARANG JADDI 75,000,000

PENJUALAN 160 120,000,000

HPP 100 75,000,000 0.625
LABA KOTOR 60 45,000,000 0.375
 BIAYA

PEMBEBANAN BIAYA ADA 3 KONSEP

OBYEK BIAYA

METODE PEMBEBENAN
KOS / COST : PNGORBANAN SUMBER EKONOMI UNTUK MEMPEROLEH BARANG
ATAU JASA YANG DIHARAPKAN MEMBERI MANFAAT SAAT INI DAN MASA DEPAN

BIAYA / EXPENSE : KOS BARANG ATAU JASA YANG TELAH DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH PENDAPATAN

MERUPAKAN UNSUR BERUPA APAPUN YANG KEPADANYA BIAYA DIBEBANKAN BISA BERUPA PRODUK,
DEPARTEMEN, AKTIVITAS BAHKAN PELANGGAN

PRODUK BAJU DAN CELANA PRODUK

DEPARTEMEN PENJAITAN DAN DEPARTEMEN PENYELESAIAN DEPARTEMEN
DIJUAL DI TOKO ABADI DAN BUDIMAN PELANNGAN
DEP PENYELESAIAN : PASANG KANCING, SETRIKA, BUNGKUS AKTIVITAS

PENENTUAN BIAYA YANG DIKONSUMSI OLEH OBYEK BIAYA

ADA TIGA METODE

PENELUSURAN LANGSUNG / DIRECT TRACING PROSES PENENTUAN BIAYA YANG DIKONSUMS
PENELUSURAN PEMICU / DRIVER TRACING FAKTOR PENYEBAB BESAR KECILNYA KONSUM
ALOKASI / ALLOCATION ADA BIAYA YANG TERJADI AKAN TETAPI TIDAK
EROLEH PENDAPATAN

BERUPA PRODUK,

N BIAYA YANG DIKONSUMSI OLEH OBYEK BIAYA DENGAN MENGAMATI HUBUNGAN LANGSUNG ANAATARA BIAYA DAN OBYEK BIAYA
BESAR KECILNYA KONSUMSI BIAYA OLEH OBYEK BIAYA YANG DAPAT DIAMATI
RJADI AKAN TETAPI TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN SEBAB AKIBAT DENGAN OBYEK BIAYA
 BIAYA SUMBER DAYA

PENELUSURAN PENELUSURAN
LANGSUNG PEMICU

OBSERVASI HUBUNGAN
FISIK KAUSAL

OBYEK BIAYA

BIAYA DAN OBYEK BIAYA

 PENELUSURAN LANGSUNG OBYEK BIAYA MEJA / BERUPA PRODUK
YA BIAYA BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA TENAGA
PEMBEBANAN BERAPA BAHAN BAKU YANG DIGUNA
BERAPA JAM YANG DIBUTUHKAN

PENELUSURAN PEMICU OBYEK BIAYA MEJA / BERUPA PRODUK

ALOKASI AKTIVITAS PENGESETAN
BIAYA BIAYA PENGESETAN
PEMICU JUMLAH PENGESETAN
PEMBEBANAN BERAPA BANYAK PENGESETAN DILAK
AKTIVITAS MEEMPRODUKSI MEJA
SEBANYAK 20 DARI 100 PENGESETAN
ASUMSI (20% BIAYA PENGESETAN DIBEBANK
HUBUNGAN
ALOKASI OBYEK BIAYA MEJA / BERUPA PRODUK
AKTIVITAS MEN DEPRESIASI GEDUNG
BIAYA DEPRESIASI GEDUNG
DASAR ALOKASI JAM MESIN / LUAS LANTAI
PEMBEBANAN TIDAK ADA HUBUNGAN LANGSUNG
ANTARA DEPRESIASI GEDUNG DENG
MEJA
 AKTIVITAS DAN PEMICUNYA
ERUPA PRODUK
HAN BAKU, BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
AHAN BAKU YANG DIGUNAKAN
AM YANG DIBUTUHKAN
ERUPA PRODUK
PENGESETAN
ANYAK PENGESETAN DILAKUKAN DALAM
S MEEMPRODUKSI MEJA
K 20 DARI 100 PENGESETAN UNTUK MEJA
YA PENGESETAN DIBEBANKAN KE MEJA)
NO AKTIVITAS
1 PENGESETAN
2 PEMINDAHAN BAHAN
3 PEMESANAN BAHAN
4 PENDESAINAN KEMBALI PRODUK
5 PEMBAYARAN TAGIHAN
6 MENGINSPEKSI PRODUK JADI
7 PEMELIHARAAN PERALATAN
8 PENYEDIAAN LISTRIK
9 PEMBUNGKUSAN BARANG
10 PENJADWALAN PRODUKSI

ERUPA PRODUK
RESIASI GEDUNG
SI GEDUNG
N / LUAS LANTAI
A HUBUNGAN LANGSUNG DAN SEBAB AKIBAT
DEPRESIASI GEDUNG DENGAN JUMLAH UNIT
 TAHAPAN PENENTUAN PEMICU BIAYA
PEMICU

JUMLAH PENGESETAN ANALISIS

JUMLAH PEMINDAHAN BAHAN AKTIVITAS
JUMLAH ORDER PEMBELIAN
JUMLAH ORDER DESAIN ULANG
JUMLAH FAAKTUR
JUMLAH KELOMPOK PRODUKSI
JAM PEMELIHARAAN INVENTARISASI
JUMLAH KILOWATT LISTRIK PEMICU BIAYA
JUMLAH KOTAK
JUMLAH JENIS PRODUK

PEMILIHAN
PEMICU BIAYA
 ANALISIS AKTIVITAS PROSES IDENTIFIKASI AKTIVITAS YANG DILAKUKAN
ANALISIS DAPAT DIBUAT INVENTARISASI AKTIVITAS
BIAYA TAHAPAN WAWANCARA
INVENTARISASI AKTIVIAS
PENGECEKAN ULANG

ANALISIS BIAYA BERTUJUAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH BIAYA YANG

DIKONSUMSI UNTUK SETIAP AKTIVITAS

INVENTARISASI PEMICU BIAYA MELAKUKAN INVENTARISAS FAKTOR KEMUNGKINAN

YANG MENYEBABKAN TINGGI RENDAHNYA KONSUMSI
BIAYA TERSEBUT

PEMILIHAN PEMICU BIAYA ADANYA HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA

BIAYA DAN AKTIVITAS
KRITERIA PEMICU BIAYA YANG BAIK
DAPAT DIUKUR
DAPAT DIKENDALIKAN
SEDERHANA
BERHUBNGAN DENGAN OBYEK BIAYA
DAPAT DITERIMA
NG DILAKUKAN TIGA DEFISINI BIAYA PRODUK

BIAYA PRODUK RANTAI NILAI

(VALUE CHAIN PRODUCT COST )

JUMLAH BIAYA YANG

BIAYA PRODUK OPERASIONAL
(OPERATIONAL PRODUCT COST)
R KEMUNGKINAN
AHNYA KONSUMSI
BIYA PRODUK TRADISIONAL
(TRADISIONAL PRODUCT COST)

PERUSAHAAN DAPAT MENGUKUR PEMICU BIAYA DENGAN MUDAH

BESAR KECILNYA PEMICU BIAYA DAPAT DIKELOLA OLEH MANAJEMEN
PEMICU BIAYA BUKAN DATA YANG KOMPLEKS / RUMIT TAPI SEDERHANA
ADA HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA PEMICU DENGAN OBYEK BIAYA
PIHAK YANG TERLIBAT DAPAT MENERIMA PEMICU BIAYA YANG DIPILIJ
SINI BIAYA PRODUK

ODUK RANTAI NILAI BAIAY PRODUK YANG MEMPERTIMBANGKAN SEMUA BIAYA RISET DAN PENGEMBANGAN
HAIN PRODUCT COST ) PRODUKSI
PEMASARAN
LAYANAN PELANGGAN

ODUK OPERASIONAL BIAYA PRODUK YANG MEMPERTIMBANGKAN AKTIVITAS PRODUKSI

ONAL PRODUCT COST) YANG DIKONSUMSI PRODUK PEMASARAN
LAYANAN PELANGGAN

DUK TRADISIONAL AKUMULASI BIAYA BAHAN BAKU TENAGA KERJA DAN BIAYA BAHAN BAKU
ONAL PRODUCT COST) OVERHEAD PABRIK YANG DIGUNAKAN UNTUK MENG BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
HASILKAN PRODUK BIAYA OVERHEAD PABRIK
N PENGEMBANGAN

PELANGGAN

PELANGGAN

NAGA KERJA LANGSUNG

ERHEAD PABRIK
TEKNIK PEMISAHAN BIAYA CAMPURAN BIAYA CAMPURAN MENGANDUNG UNSUR VARIABEL
DAN UNSUR TETAP KARENANYA HARUS DIPISAHKAN
METODE GRAFIK / SCATTER PLOT METHOD

METODE TITIK TERTINGGI DAN TEREDAH
(HIGHEST AND LOWEST POINT METHOD)
METODE REGRESI KUADRAT TERKECIL
METODE ESTIMASI UNSUR VARIABEL DAN TETAP BIAYA CAMPURAN
DENGAN MENGIDENTIFIKASI BIAYA AYANG BERIBAH DAN BIAYA YANG
TIDAK BERUBAH DENGAN ADANYA PERUBAHAN AKTIVITAS ANTARA
AKTIVITAS TERTINGGI DAN TERENDAH

(LESAT SQUARES REGRESION METHOD)

 MENYUSUN DATA AKTIVITAS DAN BIAYA HISTORIS
YANG TERJADI DALAM BERBAGAI PENGAMATAN

IDENTIFIKASI AKTIVITAS TERTINGGI DAN BIAYA

AKTIVITAS TERTINGGI DAN IDENTIFIKASI AKTIVITAS
TERENDAH DAN BIAYA TERENDAH

TAHAPAN ANALISIS BIAYA

MENENTUKAN BIAYA AVARIABEL
MERUPAKAN PEMBAGIAN PERUBAHAN BIAYA
AKTVITAS

MENENTUKAN BIAYA TETAP

SELISIH ANTARA BIAYA TITIK TERTINGGI DAN BIAYA HASIL
PERKALIAN TARIP BIAYA VARIABEL DENGAN AKTIVITAS
TERTINGGI ATAU SELISIH ANTARA BIAYA TERENDAJ DAN BIAYA
HASIL PERKALIAN TARP BIAYA VARIABEL DENGAN AKTIVITAS
TERENDAH
 PT PERMAI
JAM MESIN DAN BIAYA PEMELIHARAAN

BULAN JAM MESIN

AKTIVITAS
AKTIVITAS TERTINGGI TIDAK SELALU DIIKUTI DENGAN
BIAYA TERTINGGI BEGITU SEBALIKNYA JANUARI 100
PEBRUARI 440
TITIK TERTINNGGI DAN TERENDAH DILIHAT DARI MARET 480
AKTIVITASNYA BUKAN DARI BIAYANYA APRIL 130
MEI 260
BIAYA AKTIVITAS TERTINGGI - BIAYA AKTIVITAS TERENDAH JUNI 500
BIAYA VARIABEL
AKTIVITAS TERTINGGI - AKTIVITAS TERENDAH

KELEBIHAN SEDERHANA
MUDAH DITERAPKAN

KELEMAHAN HANYA MENGGUNAKAN DUA TITIK

AKTIVITAS TERTINGGI TIDAK SELALU DIIKUTI DG BIAYA TERTINGGI

AKTIVITAS
100 500
200 400
300 700
400 900
BIAYA PEMELIHARAAN

JUMLAH BIAYA URAIAN TERTINGGI TERENDAH SELISIH TERTINGGI

PEMELIHARAAN
AKTIVITAS 500 100 400
200,000 BIAYA 680,000 200,000 480,000
580,000
590,000 BIAYA VARIABEL 680,000 200,000 TERENDAH
400,000 500 100
420,000
680,000 480,000
400 PERSAMAAN Y = 80.000 + 1.200 X
DIMANA Y MERUPAKAN BIAYA PEME
1,200 X JAM MESIN
 PT PERMAI
TABEL BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL

BIAYA TERTINGGI 680,000 BULAN JAM MESIN BIAYA BIAYA VARIABEL

BIATA VARIABEL 1,200 500 600,000 AKTIVITAS TETAP PER UNIT
BIAYA TETAP 80,000
JANUARI 100 80,000 1,200
PEBRUARI 440 80,000 1,200
BIAYA TERENDAH 200,000 MARET 480 80,000 1,200
BIAYA VARIABEL 1,200 100 120,000 APRIL 130 80,000 1,200
BIAYA TETAP 80,000 MEI 260 80,000 1,200
JUNI 500 80,000 1,200
PERSAMAAN Y = 80.000 + 1.200 X
DIMANA Y MERUPAKAN BIAYA PEMELIHARAAN
X JAM MESIN
 ESPRESSSO EXPRESS

KETERANGAN JUMLAH GELAS YANG DISAJIKAN

BIAYA VARIABEL TOTAL BIAYA 2,000 2,100 2,200
UNIT TOTAL ESTIMASI REALISASI
BIAYA TETAP 2,000,000 2,000,000 2,000,000
100 120,000 200,000 200,000 BIAYA VARIABEL
440 528,000 608,000 580,000 2.000 X 2.500 5,000,000
480 576,000 656,000 590,000 2.100 X 2.500 5,250,000
130 156,000 236,000 400,000 2.200 X 2.500 5,500,000
260 312,000 392,000 420,000 BIAYA TOTAL 7,000,000 7,250,000 7,500,000
500 600,000 680,000 680,000
BIAYA APER GELAS 7,000,000 7,250,000 7,500,000
2,000 2,100 2,200

3,500 3,452 3,409

JADI BIAYA PER GELAS KOPI MENURUN APABILA GELAS KOPI

YANG DISAJIKAN MENINGKAT HAL INI KARENA BIAYA TETAP SAMA UNTUK
RANGE TERTENTU
 NARUTA RENTAL PT MUMU

KETERAGAN JAM OPERASI BULAN AKTIVITAS

5,000 6,000 7,000 8,000 JAM MESIN

BIAYA TOTAL TERTINGGI 2,600

BIAYA VARIABEL 20,000 24,000 28,000 32,000 TERENDAH 1,000
BIAYA TETAP 168,000 168,000 168,000 168,000 SELISIH 1,600
BIAYA TOTAL 188,000 192,000 196,000 200,000
BIAYA VARIABEL PER UNIT
BIAYA PER JAM
BIAYA VARIABEL 4.00 4.00 4.00 4.00
BIAYA TETAP 33.60 28.00 24.00 21.00
BIAYA PER JAM 37.60 32.00 28.00 25.00 TERTINGGI TOTAL BIAYA
BIAYA VARIABEL

BIAYA VARIABEL PER JAM 20,000 BIAYA TETAP

5,000
PERSAMAAN Y = 812.500 + 687,5 X
4
A TETAP SAMA UNTUK
BIAYA TETAP PER JAM 168,000
5,000

33.6
 PT MUMU

BIAYA KLASIFIKASI BIAYA

PEMELIHARAAN
NO JENIS TETAP VARIABEL SEMI
2,600,000
1,500,000 1 DIRECT MATERIAL V
1,100,000 2 DIRECT LABOUR V
3 MATERIAL HANDLING V
1,100,000 687.5 4 INSPECTION V
1,600 5 SET UP V
6 DESIGN CHANGES V
7 DEPRESIASI V
TOTAL BIAYA 2,600,000
BIAYA VARIABEL 1,787,500

812,500

Y = 812.500 + 687,5 X
PEMISAHAN BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL PERHITUNGAN BIAYA BULAN APRIL SESUAI KONDISI AKTUAL

INSPECTION BIAYA UNIT

TERTINGGI 1,250,000 900
TERENDAH 750,000 500
SELISIH 500,000 400

BIAYA VARIABEL PER UNIT 500,000 1250

400

TOTAL BIAYA 1,250,000

BIAYA VARIABEL 1,125,000
BIAYA TETAP 125,000

PERSAMAAN Y = 125.000 + 1.250 X

DESIGN CHANGES BIAYA UNIT

TERTINGGI 1,750,000 5
TERENDAH 850,000 2
SELISIH 900,000 3

BIAYA VARIABEL PER UNIT 900,000 300,000

3

TOTAL BIAYA 1,750,000

BIAYA VARIABEL 1,500,000
BIAYA TETAP 250,000

PERSAMAAN Y = 250.000 + 300.000 X

SET UP BIAYA UNIT

TERTINGGI 1,250,000 7
TERENDAH 600,000 3
SELISIH 650,000 4

BIAYA VARIABEL PER UNIT 650,000 162,500

4

TOTAL BIAYA 1,250,000

BIAYA VARIABEL 1,137,500
BIAYA TETAP 112,500

PERSAMAAN Y = 112.500 + 162.500 X

N APRIL SESUAI KONDISI AKTUAL TABEL BIAYA JANUARI SD APRIL

NO URAIAN JANUARI PEBRUARI MRET APRIL TOTAL

1 DIRECT MATERIAL 3,000,000 3,000,000

2 DIRECT LABOUR 2,250,000
3 MATERIAL HANDLING 1,500,000
4 INSPECTION 750,000
5 SET UP 600,000
6 DESIGN CHANGES 850,000
7 DEPRESIASI 375,000

TOTAL 9,325,000 - - -
 a BERBASIS UNIT / KONVENSIONAL ADA 2 METODE

METODE PENENTUAN BIAYA PRODUK

b BERBASIS AKTIVITAS / ABC

 METODE TARIP TUNGGAL

METODE TARIP TUNGGAL BOP DIASUMSIKAN HANYA DIPICU OLEH SATU PEMICU
PADA SEMUA FASILITAS PRODUKSI
METODE TARIP DEPARTEMENTAL
TAHAPANNYA
1 PENENTUAN TARIP PEMBEBANAN BOP

TARIP BOP ANGGARAN BOP

ANGGARAN PENGGUNAAN AKTIVITAS

2 PEMBEBANAN BOP

BOP DIBEBANKAN = TARIP BOP X AKTIVITAS SESUNGGUHNYA

 BIAYA OVERHEAD PABRIK PT PERTAMINA MENGHASILKAN PREMIUM DAN SOLAR
DATA SEBAGAI BERIKUT
ANGGARAN BOP
AKTIVITAS YANG DIHARAPKAN / JAM KERJAA LANGSUN
PEMBEBANAN BIAYA PENELUSURAN LAANGSUNG AKTIVTAS YANG SESUNGGUHNYA / JAM KERJA LANGSU
BOP SESUNGGUHNYA

BIAYA UTAMA
PABRIK TAHAP I
PREMIUM 156,000,000
SOLAR 1,476,000,000
S SESUNGGUHNYA
PEMBEBANAN BIAYA PEMICU LEVEL UNIT HITUNG
a TARIP BOP
b BOP DIBEBANKAN
c BOAYA PRODUKSI PER UNIT
PRODUK TAHAP II
GHASILKAN PREMIUM DAN SOLAR. PERUSAHAAN MEMPUNYAI a TARIP BOP

720,000,000 TARIP BOP ANGGARAN BOP

ARAPKAN / JAM KERJAA LANGSUNG 200,000 ANGGARAN PENGGUNAAN AKTIVITAS
NGGUHNYA / JAM KERJA LANGSUNG 200,000
760,000,000 720,000,000 3,600
200,000
UNIT PRODUKSI JAM TKL
b BOP DIBEBANKAN
20,000 20,000
200,000 180,000 BOP DIBEBANKAN = TARIP BOP X AKTIVITAS SESUNGGUHNYA
3,600 200,000

720,000,000

AYA PRODUKSI PER UNIT

 c BOAYA PRODUKSI PER UNIT

URAIAN PREMIUM SOLAR TOTAL

BIAYA UTAMA 156,000,000 1,476,000,000 1,632,000,000

BOP 3.600 X 20.000 72,000,000 72,000,000
3.600 X 180.000 648,000,000 648,000,000

TOTAL BI PRODDUKSI 228,000,000 2,124,000,000 2,352,000,000

ESUNGGUHNYA BIAYA PRODUKSI PER UNIT TOTAL BIAYA PRODUKSI

UNIT PRODUKSI

228,000,000 2,124,000,000
20,000 200,000

11,400 10,620
METODE TARIP DEPARTEMENTAL

PEMBEBANAN BOP DILAKUKAN PASA SETIAP DEPARTEMEN DALAM PABRIK

PEMBEBANAN DIILAKUKAN DENGAN ASUMSI SETIAP DEPARTEMEN MEMILIKI
PEMICU BIAYA YANG BERBEDA DENGAN DEPARTEMEN LAIN

TAHAPANNYA
a BOP DI SELURUH PABRIK DIBAGI DN DIMASUKKAN KE DALAM KELOMPOK
DEPARTEMEN PRODUKSI SEHINGGA DIDAPATKANN KELOMPOK BIAYA DEPARTEMEN

TARIP BOP ANGGARAN BOP

AKTIVITAS PENGGUNAAN AKTIVITAS

b BOP YANG DIBABANKAN

BOP DIBEBANKAN = TARIP BOP X JUMLAH PEMICU

 BERIKUT INI DATA BOP DAN PEN
BIAYA OVERHEAD PABRIK
URAIAN

ALOKASI ANGGARAN BOP

PEMBEBANAN BIAYA PENELUSURAN PEMICU AKTIVITAS YANG DIHARAPKAN D
PENELUSURAN LANGSUNG JAM KERJA LANGSUNG
PREMIUM
SOLAR
TAHAP I
KELOMPOK PENENTUAN KELOMPOK KELOMPOK JAM MESIN
DEPARTEMEN I DEPARTEMEN 2 PREMIUM
SOLAR

PEMBEBANAN BIAYA PEMICU LEVEL UNIT PEMBEBANAN BIAYA DEPARTEMEN PEMBENTUKAN T

DEPARTEMEN PERALITAN BERDA

TAHAP II
PRODUK PEMBEBANAN BIAYA PRODUK
BERIKUT INI DATA BOP DAN PENGGUNAAN AKTIVITAS PERUSAHAAN PT PERTAMINA

PEMBENATUKAN PERAKITAN TARIP BOP DEP PEMBENTUKAN =

ANGGARAN BOP 504,000,000 216,000,000

AKTIVITAS YANG DIHARAPKAN DAN SESUNGGUHNYA
JAM KERJA LANGSUNG
14,000 6,000
26,000 154,000

8,000 2,000
72,000 18,000

DEPARTEMEN PEMBENTUKAN TARIP BOP DIHITUNG BERDASARJKAN JAAM MESIN SEMENTRA TARIP BOP DEP PERAKITAN =
DEPARTEMEN PERALITAN BERDASAR JAM TENAGA KERJAA LANGSUNG
ANGGARAN BOP DEP PEMBENTUKAN PERHITUNGAN BIAYA PER UNIT PRODUK
AKTIVITAS YANG DIHARAPKAN DEP PEMBENTUKAN
URAIAN PREMIUM SOLAR
504,000,000
8,000 72,000 BIAYA UTAMA 156,000,000 1,476,000,000
BOP
504,000,000 DEPARTEMEN PEMBENTUKAN
80,000 6,300 8,000 50,400,000
6,300 72,000 453,600,000
6,300 PER JAM MESIN
DEPARTEMEN PERAKITAN
1,350 6,000 8,100,000
ANGGARAN BOP DEP PERAKITAN 1,350 154,000 207,900,000
AKTIVITAS YANG DIHARAPKAN DEP PERAKITAN
BIAYA PRODUKSI TOTAL 214,500,000 2,137,500,000
216,000,000
6,000 154,000 BIAYA PRODUKSI PER UNIT 214,500,000 2,137,500,000
20,000 200,000
216,000,000
160,000 10,725 10,688

1,350 PER JAM KERJA LANGSUNG

 TOTAL

1,632,000,000

50,400,000
453,600,000

8,100,000
207,900,000

2,352,000,000
ABC SISTEM

ABC MERUPAKAN SUATU PENDEATAN PERHITUNGAN BIAYA YAANG

MEMBEBANKAN BIAYA SUMBER DAYA KE OBYEK BIAYA SEPERTI PRODUK
JASA ATAU KONSUMEN BERDASAKAN AKTIVITAS YANG DILAKUKAN
UNTUK OBYEK BIAYA
PENENTUAN PEMICU BIAYA
DENGAN ABC BIAYA YANG DIBEBANKAN KE PRODUK SECARA LANGSUNG
DAPAT DILIHAT HUBUNGANNYA DENGAN AKTIVITAS YANG DILAKUKAN
BERKAITAN DENGAN PRODUK TERSEBUT

LANGKAH ABC
1 MENGIDENTIFIKASI BIAYA SUMBER DAYA DAN AKTIVITAS PENENTUAN PEMICU AKTIVITAS
2 MENGALOKASI BIAYA KEDALAM OBYEK BIAYA
3 MENGALOKASIKAN BIAYA AKTIVITAS KE DALAM OBYEK BIAYA
BIAYA SUMBER DAYA TERDAPAT 4 AKTIVITAS YANG MENYEBABKAN BIAYA
AKTIVITAS BIAYA

PEMBEBANAN BIAYA PEMICU SUMBER DAYA PENGGUNAAN KELISTRIKAN 240,000,000

PENGUJIAN 120,000,000
PENGESETAN 200,000,000
AKTIVITAS TAHAP I KELOMPOK AKTIVITAS PENANGANAN BAHAN 160,000,000

PENGUKURAN PENGGUNAAN AKTIVOTAS

PEMBEBANAN BIAYA PEMICU AKTIVITAS URAIAN PREMIUM

UNIT YANG DIPRODUKSI 20,000

PRODUK TAHAP II PEMBEBANAN BIAYA BIAYA UTAMA 156,000,000
JAM KERJA LANGSUNG 20,000
JAM MESIN 10,000
PRODUCTION RUN 40
PEMINDAHAN BAHAN 120

CATATAN : PENGGUNANAN AKTIVITAS YANG DIANGGARKAN

DAN SESUNGGUHNYA DIANGGAP SAMA

KELOMPOK I KELISTRIKAN DAN PENGUJIAN

KELOMPOK II PENGESETAN DAN PENANGANAN BAHAN
 AKTIVTAS PENGGUNAAN KELISTRIKAN
PEMICU PENGUJIAN
PENGESETAN
JAM MESIN PENANGANAN BAHAN
JAM KERJA LANGSUNG
PRODUCTION RUN PEMICU JAM KERJA LANGSUNG
PEMINDAHAN BAHAN JAM MESIN
PRODUCTION RUN
PEMINDAHAN BAHAN
SOLAR

200,000
1,476,000,000 TARIP BOP ANGGARAN BOP PER POOL AKTIVITAAS
180,000 AKTIVITAS DIESTIMASI PER POOK
90,000
20 TARIP KELOMPOK I 240,000,000 120,000,000
60 20,000 180,000

YANG DIANGGARKAN 360,000,000 1,800 PER JAM KERJA LANGSUNG

200,000

TARIP KELOMPOK II 200,000,000 160,000,000

NGANAN BAHAN 120 60

360,000,000 2,000,000 PER PEMINDAHAN BAHAN

180
PERHITUNGAN BIAYA PER UNIT PRODUK PERBANDINGAN BOP KONVENSIONAL DAN ABC

URAIAN PREMIUM SOLAR TOTAL URAIAN JENIS

BIAYA UTAMA 156,000,000 1,476,000,000 1,632,000,000

PEMBEBANAN BOP BOP DIBEBANKAN PREMIUM
KELOMPOK I
1,800 20,000 36,000,000 SOLAR
1,800 180,000 324,000,000
BIAYA PER UNIT PREMIUM
KELOMPOK II
2,000,000 120 240,000,000 SOLAR
2,000,000 60 120,000,000

TOTAL BIAYA PRODUKSI 432,000,000 1,920,000,000 1,632,000,000

BIAYAA PRODUKSI PER UNIT 432,000,000 1,920,000,000

20,000 200,000

21,600 9,600
KONVENSIONAL DAN ABC

KONVENSIONAL ABC
TUNGGAL DEPARTEMEN

72,000,000 58,500,000 276,000,000

648,000,000 661,500,000 444,000,000

11,400 10,725 21,600

10,620 10,688 9,600

LATIHAN 1

PT RESPATI MEMPERTIMBANGKAN UNTUK MENGGUNAKAN ABC.

AKUNTAN TELAH MENGIDENTIFIKASI INDIRECT MANUFACTURING COST
KEDALAM AKTIVITAS YAITU :

AKTIVITAS COST DRIVER

MATERIAL HANDILNG DIRECT MATERIAL COST
ENGINERING ENGINERING CHANGES NOTICE
POWER KILOWATT HOURS

PERUSAHAAN MEMPRODUKSI 3 MACAAM PRODUK YAITU PRODUK A, B DAN C

DIRECT COST DAN COST DRIVER UNTUK MASING MASING PRODUK SELAMA
TAHUN 2020 ADALAH SBB :

A B C
UNIT PRODUCTION 1,000 2,000 2,500
DIRECT MATERIAL COST 25,000 50,000 125,000
DIRECT LABOR COST 4,000 1,000 3,000
KILOWATT HOURS 5,000 200,000 150,000
ENGINERING CHANGES NOICES 13 5 2

INDDIRECT MANUFACTURING COST SEKANA TAHUN 2020 ADALAH MATERIAL HANDLING

8.000, ENGINERING 20.000 DAN POWER 16.000. SEBELUM MENERAPKAN ACTIVITY
BASED COSTING PERUSAHAAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL COSTING DENGAN DASAR
DIRECT LABOR COST UNTUK INDIRECT MANUFACTURING COST

DIMINTA :
a HITUNG BIAYA PRODUKSI PER UNIT MASING MASING PRODUK DENGAN
MENGGUNAKAN TRADISIONAL COSTING DAN ACTIVITY BASED COSTING
b REKONSILIASI PERBEDAAN TOTAAL BIAYA PRODUKSI YAANG TERJADI
UNTUK PRODUK B