Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN STRATEGI BISNIS

KEIZEN STRATEGY

Dosen Pengampu :

Dr . Gunarianto ,SE.,MSi.,AK.,CA

Disusun Oleh:
Maria Aprilia Neolaka (181622018151741)
Egidio Da Neves Brito Besin (191622018152473)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat,
rahmat, dan kasih setia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Strategi
Bisnis dengan judul “Kaizen Strategy” dengan baik dan lancar.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Gunarianto,SE., M.Si., Ak. selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Strategi Bisnis, Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-
idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi

Malang, 29 November 2022

Kelompok 8
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................................................3
B. Rumusan masalah..........................................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian Kaizen..........................................................................................................................5
B. Manfaat Penerapan Keizen Strategy Dalam Perusahaan................................................................6
C. Konsep Penting Kaizen..................................................................................................................7
D. Penyebab Kegagalan Kaizen Strategi............................................................................................9
E. Segmentasi keizen strategi...........................................................................................................10
F. IMPLEMENTASI KAIZEIN STRATEGY................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kaizen merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang bermakna “perbaikan
berkesinambungan”. Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup kita hendaknya focus
pada upaya perbaikan terus-menerus. Pada penerapannya dalam perusahaan, kaizen
mencakup pengertian perbaikan berkesinambungan yang melibatkan seluruh pekerjanya,
dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah. (Hitoshi Takeda,2006).
Kaizen mempunyai ruang lingkup yang tidak terbatas, dimulai dari diri kita
sendiri,keluarga, rumah tangga, lingkungan masyarakat, perusahaan, bahkan lebih besar
lagi Negara. Sasaran utama dari Kaizen adalah menghilangkan pemborosan-pemborosan
yang memberikan nilai tambah produk/jasa dari perspektif konsumen. Pemborosan-
pemborosan itu perlu dieliminir karena menimbulkan biaya-biaya yang menyebabkan
kurangnya profit. Disamping itu konsumen tidak mau menanggung biaya-biaya yang
tidak perlu tersebut.
Dalam penerapan Kaizen, para pemimpin perusahaan/organisasi di Jepang
berpegang padadua prinsip. Pertama, perlu proses atau cara kerja yang demikian, kita bisa
bekerja lebih cekatan (bukan bekerja lebih berat). Untuk mendapatkan proses yang lebih
baik, para pemimpin perusahaan perlu mengetahui sumber masalah-masalah, kemudian
meminta ide/gagasan/solusi dari semua karyawannya. Bagaimanapun juga merekalah
yang menjalani pekerjaan sehari-hari dekat dengan pekerjaannya. Biasanya solusi terbaik
adalah solusi yang paling sederhana, logis, dan mudah dilaksanakan. Kedua, memilih
gagasan-gagasan yang bisa dilaksanakan, “mengeksekusinya” dan bersabar menunggu
hasilnya.
Konsep kaizen sangat penting untuk menjelaskan perbedaan antara pandangan
Jepang dan pandangan Barat terhadap manajemen. Perbedaan yang paling penting antara
konsep manajemen Jepang dan Barat adalah Kaizen Jepang dan cara berpikirnya yang
berorientasi pada proses sedangkan cara berpikir Barat tentang pembaharuan yang
berorientasi pada hasil (Imai, 1998:11). Filsafat kaizen menganggap bahwa cara hidup
kita seperti kehidupan kerja atau kehidupan maupun kehidupan rumah tangga hendaknya
terfokus pada upaya perbaikan terus menerus.
Perbaikan dalam kaizen bersifat kecil dan berangsur. Kebalikan dari inovasi, yang
dipakai dalam manajemen barat umumnya dan merupakan perubahaan besar-besaran
melalui terobosan teknologi, konsep manajemen, atau teknik produksi mutakhir. Kaizen
tidak bersifat dramatis dan proses kaizen diterapkan berdasarkan akal sehat dan berbiaya
rendah, menjamin kemajuan berangsur yang memberikan imbalan hasil dalam jangka
Panjang jadi kaizen merupakan pendekatan dengan resiko rendah (Handayani 2005:5)

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kaizen?
2. Apa manfaat penerapan kaizen dalam perusahaan?
3. Apa Saja Konsep Keizen Strategi?
4. Apa saja penyebab kegagalan penerapan keizen strategy
5. Apa saja segmentasi keizen strategi?
6. Bagaimana mengimplementasikan keizen strategy?

C. Tujuan
1. untuk mengetahuai apa yang dimaksud keizen strategi
2. untuk mengetahui manfaat penerapan kaizen dalam perusahaan
3. untuk mengetahui Konsep Keizen Strategi
4. untuk mengatahui penyebab kegagalan penerapan keizen strategy
5. untuk mengetahui segmentasi keizen strategi
6. untuk mengetahui implementasi dari keizen strategy
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kaizen
Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan
dan penyempurnaan secara terus menerus atau berkesinambungan dalam perusahaan
bisnis. Kaizen berasal dari Bahasa Jepang yaitu kai artinya perubahan dan zen artinya
baik. Di Cina kaizen Bernama gaishan di mana gai berarti perubahan / perbaikan dan shan
berarti baik / benefit. Jadi Kaizen dapat diartikan sebagai perubahan kepada arah lebih
baik.
Kaizen disebut juga continous improvement yaitu perbaikan terus menerus. Jadi,
Kaizen adalah usaha terus menerus untuk memperbaiki proses yang terjadi dlm sebuah
organisasi/perusahaan. Konsep kaizen ini mengasumsikan bahwa hidup kita ( cara kerja,
hidup bersosial atau rumah tangga ) seharusnya berusaha untuk terus menerus
mengalami perbaikan. Meskipun perubahan di dalam Kaizen tidak dramatis tetapi sedikit
dan bertahap, perubahan yang diakibatkan dalam jangka waktu tertentu cukup besar. Hal
ini berbeda dengan perubahan yang dihasilkan oleh western manajement yang biasanya
dramatis.
Menurut Para Ahli
 Menurut Imai (2008), kaizen adalah kemajuan dan perbaikan terus menerus dalam
kehidupan seseorang, kehidupan berumah tangga, kehidupan bermasyarakat dan
kehidupan kerja.
 Menurut Smadi (2009), kaizen adalah salah satu cara berpikir, manajemen dan
sebagai suatu filosofi yang digunakan tidak hanya dalam lingkup manajemen tetapi
juga dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. 
 Menurut Wiratmani (2013), kaizen adalah perbaikan yang bersifat kecil dan
berangsur, namun proses kaizen mampu membawa hasil yang dramatis mengikuti
waktu. Aspek penting dalam kaizen adalah mengutamakan proses demi
penyempurnaan. 
 Menurut Hardjosoedarmo (2001), kaizen adalah perbaikan proses secara terus
menerus untuk selalu meningkatkan mutu dan produktivitas output.
B. Manfaat Penerapan Keizen Strategy Dalam Perusahaan
1. Meningkatkatkan produktifitas
Salah satu manfaat keizen dalam perusahaan yang paling utama adalah meningkatkan
produktifitas dengan selalu meransang perkembangan dan pembangunan yang
konsisten maka produktifitas tim ikut berkembang seiring kemajuan perusahaan. Jadi
produktifitas pun sudah menjadi hal yang membudaya dalam perusahaan.
2. Menjaga keamanan fasilitas perusahaan
Saat sedang proses untuk pengembangan yang lebih baik banya masalah yang
dijumpai dalam fasilitas perusahaan bahkan ada masalah yang dapat membahayakan
karyawan selama bekerja.
Permasalahan dalam fasilitas perusahaan ini dapat diatasi atau diminamilisir dengan
menerapkan konnsep keizen karena karyawan akan terstimulus untuk mengerjakan
hal kecil tapi dapat berpengaruh terhadap keamanan fasilitas perusahaan
3. Menjaga kualitas produk
Kualitas produk adalah salah satu kunci dari value perusahaan penerapan
perngembangan yang berkelanjutan dapat menjaga kualitas produk, bahkan
meningkatkan kualitas produk yang jauh lebih baik. Dengan begitu perusahaan juga
dapat menjaga kredibilitasnya dan value dimata masyarakat serta mempertahankan
konsumen setia.
4. Hemat Biaya
Selama meningkatkan kualitas produk yang dibuat dan fasilitas kerja keizen dapat
membantu menghemat biaya seperti yang diketahui. perusahaan tiap tahun akan
menganggarkan anggaran untuk pengelolaan operasional. Namun, dengan membuat
evaluasi dan pengembangan terus-menerus perusahaan akan lebih mudah untuk
menentukan anggaran yang akan digunakan diperiode mendatang sehingga biaya
yang tidak diperlukan dapat ditekan semaksimal mungkin.
5. Komunikasi yang lebih baik
Pengembangan yang betrkelanjutan dapat membentuk pola komunikasi yang lebih
baik. Sederhananya strategy keizen yang efektif dapat membantu mendorong
peningkatan komunikasi karyawan akan merasa diberdayakan untuk berkomunikasi
dengan manajemen.
Komunikasi yang baik pula memelihara sense of belonging dalam perusahaan dimana
hal ini juga dapat membantu menekan angka employee turnover rate
6. Memotivasi karyawan
Karyawan yang termotivasi dengan lingkungan kerja akan menghasilkan kinerja yang
lebih baik dibandingkan karyawan yang tidak termotivasi. Menjaga karyawan tetap
terlibat dengan meningkatan atau perkembangan perusahaan adalah cara yang bagus
untuk memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja yang baik
7. Kepuasan pelanggan yang tinggi
Tidak hanya karyawan yang merasa senang dan termotivasi pelanggan setia
perusahaan pun akan lebih puas terhadap produk yang dihasilkan. Mengapa demikian
sebab kualitas produk dalam perusahaan selalu terjaga dengan baik. Perusahaan pun
tidak hanya melakukan pengembangan dari suatu aspek melainkan dari beberapa
aspek. Termasuk di bagian distribusi operasonal dan distribusi kepuasan pelanggan
pada akhirnya juga memperkuat perusahaan dihadapan kompetitor.

C. Konsep Kaizen Strategy


Kaizen merupakan suatu teknik manajemen yang menekankan pada perbaikan kualitas
secara berkesinambungan yang melibatkan semua pihak dengan biaya rendah. Konsep
budaya kaizen dikenal dengan beberapa teknik, yaitu:
 Konsep PDCA (Plan, Do, Check, dan Action) 
Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA (plan, do, check
action) sebagian sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari kaizen.
Hal ini berguna dalam mewujudkan kebijakan untuk memelihara dan memperbaiki
atau meningkatkan standar. Siklus PDCA Menerapkan perubahan guna meningkatkan
proses dan Merujuk pada fungsi perbaikan. Siklus SDCA Menerapkan standarisasi
guna mencapai kestabilan proses dan berkaitan dengan fungsi pemeliharaan.
Adapun penjelasan dari masing-masing siklus PDCA adalah sebagai berikut: 
1. Rencana (plan). Berkaitan dengan penetapan target untuk perbaikan, karena
kaizen adalah cara hidup, maka harus selalu ada perbaikan untuk semua bidang,
dan perumusan rencana guna mencapai target tersebut. 
2. Melaksanakan (do). Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara
bertahap, mulai dari skala kecil yang pembagian tugas secara merata sesuai
dengan kapasitas dan kemampuan. 
3. Periksa (check). Merujuk pada penetapan apakah penerapan tersebut berada pada
jalur yang sesuai rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. 
4. Tindak (action). Berkaitan dengan standarisasi prosedur baru guna menghindari
terjadinya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi
perbaikan berikutnya.
 Konsep QCD (Quality, Cost, dan Delivery) 
Dalam kaizen ada tiga hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu mutu, biaya, pelayanan
(Quality, Cost, Delivery). Berbicara Kaizen berarti berbicara tentang tiga hal di atas,
karena dalam kaizen mutu paling diutamakan, telah kita ketahui bahwa kaizen
berorientasi pada proses apabila prosesnya benar maka hasil yang diperolehnya pun
akan baik, begitu pula dengan biaya kaizen dapat menekan biaya produksi suatu
produk juga dengan pelayannya jika semua dilakukan dengan benar maka segala
sesuatu akan berjalan dengan lancar.
 Konsep 3M (Muda, Mura, dan Muri) 
Konsep ini dibentuk untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan mutu,
mempersingkat waktu dan mengurangi atau efisiensi biaya. Muda diartikan sebagai
pengurangan pemborosan atau kesia-siaan. Istilah lain dari pemborosan atau kesia-
siaan adalah waste istilah lainnya adalah Non Value Added. Mura diartikan sebagai
pengurangan perbedaan. Mura didefinisikan sebagai ketidak-rataan, kurangnya
stabilitas dan aliran. Ketidak-rataan ini mendorong penciptaan Muda dan kegiatan
non-value added yang harus ditangani melalui penerapan prinsip-prinsip Just in Time
(JIT). Sedangkan Muri diartikan sebagai mengurangi ketegangan.
 Gerakkan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) 
Konsep 5S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan
penataan, kebersihan, dan kedisiplinan di tempat kerja. Konsep 5S (Seiri, Seiton,
Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) merupakan budaya tentang bagaimana seseorang
memperlakukan tempat kerjanya secara benar. 5S merupakan sarana yang efektif
untuk meningkatkan mentalitas dasar dari pekerja termasuk cara berpikir dan
bertindak dalam pelaksanaan pekerjaan sehari hari serta sikap yang menunjang
penerapan sistem manajemen perusahaan Adapun penjelasan dari masing-masing
gerakan 5S adalah sebagai berikut: 
a) Seiri (Ringkas). Berarti mengatur segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan
dan prinsip yang tertentu. Ini artinya membedakan antara yang diperlukan dengan
yang tidak diperlukan. Membuang yang tidak diperlukan dan mencari penyebab-
penyebabnya serta menghilangkan penyebabnya sehingga tidak menimbulkan
masalah. 
b) Seiton (Rapi). Berarti menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata
letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendesak. Ini juga
cara untuk menghilangkan waktu proses pencarian. Jika sesuatu disimpan di
tempatnya demi mutu dan keamanan, berarti anda memiliki tempat kerja yang
rapi.
c) Seiso (Resik). Istilah ini berarti membersihkan barang-barang sehingga menjadi
bersih. Ini artinya membersihkan sampah, kotoran dan benda-benda asing serta
membersihkan segala sesuatu. Pembersihan sebagai pemeriksaan terhadap tempat
kerja dan yang tidak memiliki cacat dan cela. 
d) Seiketsu (Rawat). Pada prinsipnya mengusahakan agar tempat kerja yang sudah
menjadi baik dapat selalu terpelihara. Di tempat kerja yang rawat, kerawanan dan
penyimpangan dapat segera dikenali, sehingga berbagai masalah dapat dicegah
sedini mungkin. 
e) Shitsuke (Rajin). Shitsuke adalah metode yang digunakan untuk memotivasi
pekerja agar terus menerus melakukan dan ikut serta dalam kegiatan perawatan
dan aktivitas perbaikan serta membuat pekerja terbiasa menaati aturan (rajin).
 Konsep 5W+1H (What, Who, Why, Where, When dan How) Salah satu pola pikir
untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan kaizen adalah dengan teknik bertanya
dengan pertanyaan dasar 5W1H yaitu what (apa), who (siapa), why (mengapa), where
(dimana), when (kapan) dan how (bagaimana).

D. Penyebab Kegagalan Kaizen Strategi


1) Fokus di area tertentu bukan pada perubahan budaya
2) Tidak melibatkan semua bagian
3) Ketakutan gagal dan ragu pada hal baru
4) Ketidakmampuan untuk melihat proses secara keseluruhan
5) Salah prioritas utama (produksi, design, bisnis)
6) Ketidakmampuan membaca peluang ke depan
7) Gagal menerapkan ADOPT, ADAPT & CREATIVITY
E. Segmentasi keizen strategi
Kaizen dibagi menjadi 3 segmen, tergantung kebutuhan masing- masing perusahaan,
yaitu:
1) Kaizen yang berorientasi pada Manajemen, memusatkan perhatiannya pada masalah
logistik dan strategis yang terpenting dan memberikan momentum untuk mengejar
kemajuan dan moral.Kaizen yang berorientasi pada Kelompok,
1) Keizen yang dilaksanakan oleh gugus kendali mutu, kelompok Jinshu
Kansi/manajemen sukarela menggunakan alat statistik untuk memecahkan masalah,
menganalisa, melaksanakan dan menetapkan standar/prosedur baru.
2) Kaizen yang berorientasi pada Individu, dimanifestasikan dalam bentuksaran, dimana
seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak mau bekerjakeras

F. IMPLEMENTASI KAIZEIN STRATEGY


Tahun 2010 adalah tahun titik balik bagi Indosat, karena pada tahun itu mereka
menciptakan momentum mengembangkan pangsa pasar dan peningkatan pendapatan dari
bisnis seluler. Indosat juga melakukan modernisasi jaringan telekomunikasi dan
menyelesaikan kerangka dasar transformasi berkelanjutan di dalam bisnis, organisasi, dan
sumber daya manusia.

Pada akhir tahun 2010, Indosat mengalami peningkatan jumlah pelanggan seluler, yaitu
sebesar 34,3%. Hal ini bisa terjadi karena Indosat terus meningkatkan kualitas dan
pelayanan kepada pelanggan. Indosat mencurahkan dana dan sumber daya dalam jumlah
yang besar untuk memodernisasi dan melakukan perluasan seluler di tahun 2010. Pada
tahun 2010, Indosat mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 12,1% dan peningkatan
EBITDA yang bertumbuh pesat sebesar 9,7%. Peningkatan marjin EBITDA ini
menunjukkan kemajuan Indosat dalam program efisiensi biaya yang mencakup
penyesuaian struktur insentif penjualan pulsa isi ulang untuk distributor dan pengecer,
sehingga biaya pemasaran dan penjualan lebih efisien.

Untuk mencapai keberhasilan tersebut, Indosat melakukan beberapa strategi penting,


diantaranya adalah melakukan pengefisiensian biaya atau Kaizen Costing. Di awal tahun
2010, Indosat berusaha untuk mengevaluasi seluruh pengeluaran perusahaan dan
mencoba untuk memperketat pengeluaran perusahaan. Pengeluaran yang dianggap tidak
terlalu penting, ditekan semaksimal mungkin.
Di bidang Procurement, Indosat menerapkan suatu strategi baru dengan pihak pemasok,
sehingga Indosat memperoleh harga peralatan yang lebih kompetitif. Kemudian Indosat
juga menetapkan prioritas yang lebih ketat untuk pembelanjaan modal (CAPEX), melalui
pengkajian apakah proposal investasi yang diajukan akan menguntungkan secara
komesial. Tanpa mengurangi kualitas jaringan dan pengembangan, Indosat mampu
mengurangi rasio CAPEX-to-sales secarasignifikan, yaitu mengalami penurunan sebesar
Rp11.584 miliar dari tahun 2009.

Banyak beban-beban yang mengalami penurunan oleh Indosat. Beban karyawan


mengalami penurunan sebesar Rp40,4 miliar atau 2,8% dari tahun 2009. Ini dapat terjadi
karena penurunan manfaat setelah masa kerja, manfaat atas kelanjutan gaji sebelum
pension (MPP) dan diimbangi dengan peningkatan gaji dan bonus. Beban pemasaran
menurun sebesar Rp37,7 miliar atau 4,6% dari tahun 2009. Ini terjadi karena adalanya
penurunan beban iklan, promosi dan pameran, sejalan dengan startegi pemasaran yang
lebih terfokus dan program efisiensi yang Indosat lakukan. Beban administrasi dan umum
juga menurun sebesar Rp33,4 miliar atau 4,8% dari tahun 2009. Hal ini terjadi karena
penurunan dalam cadangan penurunan nilai piuitang, biaya sewa, biaya professional dan
beban perlengkapan kantor. Dan Indosat juga mengembangkan Sistem Informasi SDM
berbasis ESS (Employee Self Service) dengan proses elektronik otomatis, sebagai sarana
untuk meningkatkan efisiensi biaya dan menekan tingkat kesalahan.

Pada tingkat organisasi, pengambilan dan pelaksanaan keputusan dipercepat melalui


penyederhanaan birokrasi internal. Contohnya dalam proses tender, Indosat menggunakan
tender modernisasi, yaitu upaya mengurangi jumlah pemasok agar lebih seragam dan
lebih memanfaatkan kehadiran pemasok. Seperti menghemat waktu karena bernegosiasi
dengan lebih sedikit pemasok, dan lebih mudah dalam hal pengendalian dan pemantauan
pembangunan jaringan dengan standar yang konsisten.

Kesimpulan Contoh Kasus


PT. Indosat Tbk berusaha menerapkan prinsip costing pada awal tahun 2010 dengan
melakukan pengefisiensian biaya dari tahun sebelumnya yang dianggap dapat
dikurangkan tanpa menurunkan kualitas produk maupun perusahaan pada setiap kegiatan
yang dilakukan.Hasilnya, mulai pada akhir tahun 2010 sampai akhir tahun 2013, Indosat
terus mengalami peningkatan dari segi pendapatan dan juga dari jumlah pelanggan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada
pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus atau berkesinambungan
dalam perusahaan bisnis. Kaizen berasal dari Bahasa Jepang yaitu kai artinya
perubahan dan zen artinya baik. Di Cina kaizen Bernama gaishan di mana gai berarti
perubahan / perbaikan dan shan berarti baik / benefit. Jadi Kaizen dapat diartikan
sebagai perubahan kepada arah lebih baik.
Konsep Kaizen dibagi dalam 3 segmen, yaitu Pertama, berorientasi pada manajemen.
Manajemen Jepang umumnya percaya bahwa seorang manajer harusmenggunakan 50%
waktunya untuk penyempurnaan. Mulai dengan mengidentifikasi" pemborosan"
maupun "kinerja karyawan." Kedua, berorientasi pada kelompok "guguskendali mutu"
dan "aktivitas kelompok kecil" untuk mengidentifikasi penyebab masalah,menganalisis,
melaksanakan, mencoba tindakan baru, dan menetapkan standar/ prosedur baru. Ketiga,
berorientasi pada individu, tercermin dalam bentuk keterampilan karyawandalam
menyampaikan pemikiran dan saran, sebagai upaya pengembangan diri
karyawan.Kunci utama: setiap karyawan dari berbagai tingkatan agar terus menerus
menyempurnakan keahlian dan mengembangkan bakat yang dimiliki, yang
dapatmeningkatkan kepuasan kerja.Kepuasan yang sebenarnya terletak pada proses
perbaikan itu sendiri melalui usaha- usaha yang kreatif. Kompetensi saja tidak cukup.
Yang diperlukan adalah "kemampuan bekerja dalam Tim" secara efektif dengan
memanfaatkan keahlian, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki guna
memperbaiki kelemahan dalam
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Monden, Yasuhiro, 2001, Target Costing and Kaizen Costing in Japanese Automobile
Companies, diakses pada 20 April 2014,
(http://host.uniroma3.it/FACOLTA/economia/db/materiali/insegnamenti/398_6205.pdf)

Badan, Awax, 2012, Pengertian Dasar dan Sasaran Kaizen Costing menurut Para Ahli,
diakses pada 20 April 2014, (http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/07/23/kaizen-
dan-implementasinya-579165.html)

Kurnia, Ahmad, 2008, Kaizen: Just in Time Manajemen Jepang, diakses pada 20 April 2014,
(http://mbegedut.blogspot.com/2012/04/pengertian-dasar-n-sasaran-kaizen.html)

Ramadhani, Indri, 2013, Activity Based Management, diakses pada 20 April 2014,
(http://elqorni.wordpress.com/2008/04/08/kaizen-%E2%80%9Cjust-in-time-manajemen-
jepang%E2%80%9D/

Anda mungkin juga menyukai