Disusun oleh :
Aida Auliya Fazrin C1AA20005
Mochamad Ibnu Mulfi C1AA20057
Nabila Marsha Fadilah C1AA20061
Nasya Saelsya Andari C1AA20065
SARJANA KEPERAWATAN 2A
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu dengan
pertolongan-Nya.
Salawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW. Ucapan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya, baik
itu secara sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kewirausahaan Dalam
Keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lupa, kami berterima kasih kepada
dosen pembimbing ibu Asmarawanti, M.Kep yang telah membimbing, memotivasi dan
memberikan ilmu kepada kami dalam pembelajaran.
Makalah ini berisi tentang Metode Dan Sistem Kewirausahaan, yang akan kami
jabarkan dalam makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kami mohon maaf apabila terdapat banyak keselahan
dalam pembuatan makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen yang
telah membimbing kami dalam menulis makalah ini.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................4
2.1 .......................................................................................................................................4
2.2 .......................................................................................................................................4
2.3 .......................................................................................................................................7
2.4 .......................................................................................................................................8
2.5 .......................................................................................................................................9
2.6 .......................................................................................................................................11
2.7 .......................................................................................................................................11
2.8 .......................................................................................................................................17
BAB III PENUTUP............................................................................................................48
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................48
3.2 Saran..............................................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................50
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
3. Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)
Analisis kebututuhan mendefinisikan dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan
bisnis. Kesalah dalam analisis kebutuhan berakibat ketidakpuasan pengguna terhadap
sistem final.
Partisipan dalam analisis kebutuhan terutama adalah para pengguna sistem dan analis
sistem. Para manajer proyek juga terlibat dalam tahap ini, sedangkan para desainer sistem
diabaikan untuk menghindari perhatian dini pada solusi-solusi teknologi. Blok-blok
pembangunan dapat menyediakan sendiri kerangka untuk mendefenisikan banyak
kebutuhan bisnis, termasuk kebutuhan data bisnis, kebutuhan proses bisnis, dan
kebutuhan antar muka bisnis dari sistem.
4. Desain Logis (Logical Design).
Tahap desain logis menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan bisnis kedalam model-
model sistem. Istilah desain logis harus diinterpresentasikan sebagai teknologi mandiri
yang berati makna gambar menggambarkan sistem independen dari setiap kemungkina
solusi teknis, kebutuhan model bisnis yang diinginkan harus dipenuhi oleh solusi teknis
yang ingin dipertimbangkan.
5. Analisis Keputusan (Descision Analysis).
Analisis keputusan dipicu oleh kebutuhan bisnis tervalidasi ditambah model-model
dan spesifikasi-spesifikasi sistem logis, biasanya banyak alternatid untuk merancang
sebuah sistem baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Tujuan tahap ini adalah untuk mempertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat
lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi sistem
sebagai solusi atas masalah dan kebutuhan yang sudah didefinisikan pada tahapan-
tahapan sebelumnya.
6. Desain Dan Integrasi Fisik (Physical Design).
Tujuan tahap desain dan intergasi fisik adalah melakukan transformasi dari kebutuha
bisnis dalam bentuk spesifikasi desain fisik yang akan menjadi panduan desain sistem.
Desain fisik akan dibatasi oleh model arsitektural yang akan disetujui dari tahap
sebelumnya. Desain juga harus mengikuti semua standar desain internal yang
memastikan kelengkapan, keadaan dapat digunakan, diandalkan, performa dan kualitas.
7. Konstruksi Dan Pengujian (Constraction And Testing).
Setelah diebrikan tigkat model dan spesifikasi desain fisik kemudian mengkonstruksi
dan melakukan pengujian atas komponen-komponen sistem untuk desain tersebut, untuk
mengetahui tingkat penerimaan terhadap bisnis porses maupun penggunanya
8. Instalasi Dan Pengiriman (Installation And Delivery).
Sistem baru biasannya menggambarkan penyimoangan cara bisnis yang dijalankan
saat ini, analisis harus menyediakan transisi yang halus dari sistem lama ke sistem baru
dan embantu para pengguna menghadapu masalah start-up yang normal. Dengan
demikian tahap instalasi dan pengiriman berperan untuk menfirimkan sistem ke dalam
operasi, melibatkan pelatihan orang-orang yang akan menggunaan sistem final dan
mengembangkan dokumentasi untuk membantu para pengguna sistem.
vi
Delapan fase metode FAST dikeomokkan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Analisa Sistem
Fase pengembangan yang termasuk kedalam analisa sistem, yaitu :
1. Preliminary Investigation Phase
2. Problem Analysis
3. Requirement Analysis
4. Logical Design
5. Decision Analysis
2. Desain Sistem
Fase pengembangan yang termasuk dalam disain sistem, yaitu :
1. Physical Design
2. Constraction And Testing
3. Installation And Delivery
B. Metode Siap Dalam Mengawali Langkah Berwirausaha
Menurut modul pembelajaran wirausaha yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti, ada
beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin memulai
wirausaha.
a. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani
mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi
semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang
dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Wirausahawan adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan
meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997) Tips pertama ini sangatlah membantu
bagi seseorang yang cenderung memiliki keinginan yang tinggi sekaligus mudah
jenuh. Tidak mudah memang, terutama jika seseorang sudah lama dan terbiasa berada
dalam zona aman. Seringkali kesibukan kerja membunuh instink seseorang untuk
berkreasi maupun mengasah minat dan kesukaan yang mampu mendatangkan uang.
Jika anda telah menentukan minat, maka segeralah asah pengetahuan dan perbanyak
bacaan serta ketrampilan mengenai bidang usaha yang hendak Anda tekuni.
b. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
Sebagai seorang wirausaha dalam kegiatan usaha memerlukan kerjasama usaha
dengan pihak lain, dan dalam memilih mitra kerjasama tentu memilih mitra yang
memiliki kelebihan atas kekurangan yang dimiliki diri sendiri, serta memberi manfaat
baik bagi diri sendiri maupun mitra kerja sama. Dengan demikian, kerja sama tidak
vii
didorong oleh kepentingan sepihak saja, melainkan harus dilandasi oleh kesepakatan
yang membawa kemaslahatan kedua pihak. Sebuah langkah penting dimana
seseorang mendapatkan informasi dari interaksi dengan orang lain. Beberapa ahli
menyarankan ketika seorang takut berwirausaha secara sendirian, maka mengawali
usaha secara kelompok adalah alternatif. Oleh karenanya, kualitas dan kuantitas
dalam interaksi sosial akan lebih memungkinkan individu akan membuat kelompok
dalam berwirausaha. Informasi yang penting ketika akan memulai usaha adalah
informasi mengenai lokasi, potensi pasar, sumber modal, pekerja, dan cara
pengorganisasiannya. Kombinasi antara jaringan yang luas dan kenekaragaman latar
belakang akan mempermudah mendapatkan informasi tersebut.
c. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
Suatu usaha dapat dilakukan yang sesuai dengan keahliannya maupun
kemampuan pelayanannya. Seperti counter HP di Semarang merupakan bisnis yang
menjamur dalam 3-4 tahun ini. Jika mereka tidak mempunyai keunggulan kompetitif
misalnya layanan purna jual, harga yang bersaing, ataukah layanan secara umum
baik, maka sulit akan berkembang. Seseorang datang ke sebuah toko untuk membeli
HP, sebagian besar karena informasi yang telah didapatkan sebelumnya apakah dari
mulut ke mulut ataukah dari koran. Hal ini sangat berbeda dengan ahli terapis untuk
anak autis. Kenyataan menunjukkan penderita autis meningkat di masyarakat,
sementara layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang
‘langka’ akan dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.
d. Jaga kredibilitas dan brand image.
Menjaga kredibilitas dan brand image merupakan suatu yang penting dalam
memulai usaha. Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan faktor nama
baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita. Menurut Kotler,
terdapat lima kualitas layanan yang perlu diperhatikan oleh suatu usaha, agar
pelayanan yang diberikan berkualitas, yaitu
1) Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan layanan sesuai
dengan yang dijanjikan dengan terpercaya , akurat, dan konsisten.
2) Responsiveness ( Daya Tanggap ), yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan
memberikan layanan dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan/komplain
yang diajukan konsumen.
3) Assurance (Kepastian), yaitu berupa kemampuan untuk menimbulkan keyakinan
dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen.
4) Emphaty (Empati), yaitu kesediaan untuk lebih peduli memberikan perhatian,
kesopanan, hubungan personal secara pribadi kepada pelanggan.
5) Tangible (Berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan
berbagai media komunikasi. Misalnya salah satu usaha bisnis, seringkali bertindak
arogan dan mengabaikan keluhan para pelanggannya, padahal bukan hanya sekali dua
kali orang-orang melakukan komplain, akibatnya, kehilangan pelanggan adalah hal
nyata yang akan terjadi dan bahkan kehilangan pasar potensial dan pangsa pasar yang
dikuasainya.
vii
i
e. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk
modal kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, diantaranya
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama
yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan.
xii
berkaiatan dengan pekerjaan dimasa lalu. Karena banyak korban PHK dan restrukturisasi
perusaahan , maka banyak karyawan yang mengalami krisis kepercayaan, hal ini juga
mendorong karywan mengundurkan diri dan memulai usaha sendiri.
i. Wirausaha sosial
Tidak semua orang memiliki jiwa sosial lantas menjadi seorang wirausaha. Wirausaha sosial
adalah mereka yang memiliki jiwa sosial dan menggunakan keahliannya untuk memulai sebuah
usaha sebagai solusi pemecahan masalah-masalah sosial yang ada dilingkungannya. Wirausaha
sosial berusaha memberdayakan masyarakat yang mengalami permasalahan sosial menjalankan
usaha sehingga pada akhirnya masyarakat dapat merasakan berupa peningakatan kesejateraan
karena memperoleh penghasilan dari usaha yang didirikan
xii
i
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
FAST (Freamwork for Application of Systems Technology) dikembangkan sebagai
gabungan dari praktek-praktek terbaik yang telah ditemui dalam banyak referensi
komersial dan metodologi. FAST adalah sebuah kerangka kerja yangcukup fleksibel
untuk berbagai jenis proyek dan strategi. FAST juga memiliki banyak kesamaan dengan
buku komersial dan metodelogi yang akan di temukan dalam praktek. Sebuah proyek
dimulai dengan beberapa kombinasi dari masalah, peluang dan petunjuk dari
penggunaan dan diakhiri dengan sebuah solusi bisnis kerja untuk komunitas pengguna .
Metode GIGIH + H
1. Kewirausahaan Rutin ( Wirt)
Wirausaha yang melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada
pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Fungsi wirausaha rutin
adalah mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusunan
dan pengalo-kasian sumber-sumber. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang,
pasar, dan teknologi.
2. Kewirausahaan Aritbase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan (pengetahuan)
dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan
xi
v
pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha, kegiatan-nya adalah
spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan Inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda,
ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi
juga dalam pasar dan sumber pengadaan (pembekalan), peningkatan teknik manajemen,
dan metode distribusi baru. Ia mengadakan proses dinamis pada produk, proses, hasil,
sumber pembekalan, dan organisasi yang baru.
B. SARAN
Berusaha dan selalu bekerja sama akan membawa kita meuju keberhasilan
dalam menyelesaikan masalah dan mengerjakan tugas serta melakukan tugas dengan
penuh tanggung jawab akan membawa kita semakin dewasa dan mandiri. Semoga
dengan adanya makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi pembaca dan
pembaca diharapkan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sebagai perawat
yang professional. Untuk para penulis diharapkan setelah membuat makalah ini dapat
mengembangkan nya dan juga dapat memberikan inspirasi.
Demikian hasil makalah yang telah kami buat, semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terkhusus untuk pemakalah sebagai
bahan pembelajaran maupun yang lainnya. Tentu makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu mohon kritik dan sarannya untuk memperbaiki dalam
pembuatan makalah selanjutnya.
xv
DAFTAR PUSTAKA
https://anggaraajisaputra.wordpress.com/2015/02/16/metode-pengembngan-fast/
http://muhamadizetmutaqien.blogspot.com/2017/07/makalah-model-model-wirausaha.html?m=1
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-medan/kewirausahaan/makalah-kel-6-
model-model-kewirausahaan/19624234
xv
i