Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA INISIAL AN.

A USIA 7 TAHUN AKIBAT FEBRIS DI


RUANG CUMI RSUD PELABUHAN RATU

KABUPATEN SUKABUMI

Disusun untuk memenuhi tugas Early Exposure II Keperawatan Anak I

Pembimbing : Asmarawanti,S.Kep,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :

Mochamad Ibnu Mulfi

(C1AA20057)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI

2022
Tanggal Pengkajian : Selasa, 21 Juni 2022
Jam : 10:00 wib
Nama Pengkaji : Mochamad Ibnu Mulfi

A. IDENTITAS
a. Anak
Nama : AN. A
Tempat, tanggal lahir (umur) : Sukabumi, 1 Januari 2015 (7 th)
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Cimaja Girang, Cikakak
Tanggal Masuk RS : 18 Juni 2022
Diagnosa Medik : Febris
No. RM : 925868
b. Orang Tua
1. Ayah
Nama : TN. M (kandung)
Umur : 52 Th
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Alamat : Cimaja Girang, Cikakak
2. Ibu
Nama : NY. E (kandung)
Umur : 43 Th
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : D1
Agama : Islam
Alamat : Cimaja Girang, Cikakak
a. Identitas Saudara Kandung
Ibu klien mengatakan bahwa klien mempunyai satu saudara kandung laki laki berusia 18 th
No. NAMA USIA HUBUNGAN STATUS
KESEHATAN
1. AN. A 18 Th Kakak Kandung Sehat

B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama
Demam
2. Riwayat Keluhan Utama
P : Ibu klien mengatakan klien demam tinggi
Q : Biasanya demam naik turun
R : Ibu klien mengatakan demam dirasakan diseluruh tubuh
S : Suhu tubuhnya 38,5 C
T : Ibu klien mengatakan demam dirasakan turun jika meminum obat

3. Riwayat Masuk Rumah Sakit


Demam sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit, demam dirasakan turun jika minum obat, lalu
tinggi Kembali. Pasien juga sulit untuk makan paling tidak satu atau dua suap . Sebelum ke rumah
sakit, pasien minum obat paracetamol jika terjadi demam, pasien terlihat gelisah disertai mual dan
muntah

b. Riwayat Kesehatan Lalu


1. Prenatal Care
Ibu klien mengatakan selama hamil merasakan mual dan ingin muntah, nafsu makan berkurang. Ibu
klien mengatakan rutin kontrol memeriksa kandungannya ke bidan dan sudah mendapatkan imunisasi
TT sebanyak 2x.
2. Intranatal Care
Jenis persalinan : Normal (Spontan)
Penolong persalinan : Bidan
Komplikasi : Ibu klien mengatakan tidak ada komplikasi yang dialami pada saat melahirkan
3. Postnatal Care
a. Kondisi bayi : Normal
b. BB lahir : 3.2 PBL : 50 LK/LD : 33/36
c. APGAR : Klien mengatakan anaknya menangis kencang dan pergerakannya aktif
d. Anak pada saat lahir tidak mengalami :
Ibu klien mengatakan anak pada saat lahir dalam keadaan normal
c. Riwayat Penyakit Dahulu
No Jenis Penyakit Umur saat sakit Lamanya Pertolongan
1. Demam turun naik 5 th 5 hari Puskesmas

d. Riwayat Kecelakaan
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak pernah mengalami kecelakaan
e. Riwayat konsumsi obat-obatan
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak mempunyai Riwayat konsumsi obat obatan sebelumnya,
hanya obat penurun panas dari klinik tempat pemeriksaan sebelumnya
f. Riwayat alergi
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak mempunyai Riwayat alergi
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram :
Genogram :

Keterangan :
: laki - laki : meninggal

: perempuan : klien

: menikah
(Anak tidak mempunyai Riwayat penyakit keluarga terdahulu)
c. RIWAYAT IMUNISASI
No. Jenis Immunisasi Waktu Pemberian Frekuensi Reaksi setelah pemberian
1. BCG 1 – 4 bulan 1x Demam
2. DPT (I, II, III) 2 – 4 bulan 3x Demam
3. Polio (I, II, III, IV) 1 – 4 bulan 4x -
4. Campak 9 – 11 bulan 1x Demam
5. Hepatitis 0 – 7 hari 1x -

d. TUMBUH KEMBANG
a. Pertumbuhan Fisik
TB : 120 cm
BB sebelum sakit : 29 kg
BB saat sakit : 26 kg
Lingkar Lengan : 14,50 cm
Lingkar Dada : 55 cm
Lingkar Kepala : 50 cm
Lingkar Perut : 54 cm

b. Perkembangan
Tingkat perkembangan pada klien dengan usia 7 tahun dapat dilihat berdasarkan beberapa aspek
yaitu:
1. Perkembangan motorik

Perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras
dengan kebutuhan. Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas. Anak cenderung
menunjukkan gerakan - gerakan motorik yang cukup gesit dan lincah.
2. Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif anak usia (2-7 tahun) merupakan tahap praoperasional Pada periode ini, anak
berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa
menggunakan logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.
Perkembangan anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja
menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis. Selama akhir tahap ini, anak
secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau tanda), dan terlibat
dalam permainan simbolik.
3. Perkembangan Bahasa

Pada usia 7 tahun, perkembangan bahasa anak juga semakin meningkat, misalnya anak sudah bisa
membaca dengan baik, meski masih terbatas pada kata yang susah dieja. Kemampuan anak dalam
membaca memang akan terus meningkat di usia 7 tahun. Anak mungkin semakin suka membaca buku
dengan cerita yang lebih kompleks. Anak juga akan semakin cepat saat membaca dan sudah bisa
diajak berdiskusi mengenai isi buku yang dibacanya. Bahkan, anak pada usia ini juga semakin lancar
membuat tulisan yang lebih rumit dan menarik dalam bentuk esai maupun cerita. Untuk mendukung
perkembangan bahasa anak, Anda bisa membantunya agar lebih suka membaca buku. Contoh
nyatanya yakni dengan mengajak anak untuk membaca buku bersama-sama.
4. Perkembangan sosial

Pada perkembangan sosial di usia 7 tahun ini anak mulai lebih peduli terhadap apa yang dipikirkan
oleh orang lain. Anak juga pada usia ini mulai membentuk kedekatan dengan orang dewasa lain yang
bukan orangtuanya. Sebagai contoh, anak mulai dekat dengan guru, kerabat, atau teman orangtuanya.
Hal ini terjadi karena lingkup sosial anak juga mulai meluas.
5. Perkembangan emosi

Rasa kemandirian anak di usia 7 tahun semakin meningkat di awal sekolah, tapi semakin
membutuhkan perhatian dan persetujuan dari orang tua. Anak juga mulai memahami kalau hubungan
pertemanan sebenarnya bisa dipengaruhi oleh berbagai hal di luar kendalinya. Perkembangan sosial
emosional anak yang umumnya sudah dicapai adalah:
- Mudah bertengkar dan baikan dengan teman, juga mulai sering berkomentar tentang temannya.
- Mudah tersinggung perasaannya, tapi juga mulai bisa mengerti perasaan orang lain.
- Selalu ingin menyenangkan orang lain dan selalu ingin jadi nomor satu.

- Bisa membedakan salah dan benar, dan mulai mencari celah dalam aturan supaya bisa mendapatkan
keinginannya.
- Tumbuh kesadaran akan pandangan orang lain terhadap dirinya.

- Mulai memahami perasaan malu. Bahkan, tahapan perkembangan emosi anak saat ini, membuatnya
mempunyai kemampuan untuk menjadi anak yang penuh kasih sayang. Selain itu, anak juga dapat
merasakan perasaan anak lain yang sedang sedih, mulai merasa bersimpati, dan timbul rasa ingin
menolong.
6. Perkembangan moral

Anak usia 0-7 tahun belum dapat berpikir abstrak untuk membedakan baik dan buruk atau benar dan
salah. Anak juga tidak terdorong untuk mengikuti peraturan, karena tidak tahu manfaat taat pada
aturan. Dan anak hanya belajar bagaimana bertindak dalam situasi tertentu, bukan mengapa harus
bertindak atau tidak bertindak. Di usia 7 tahun ini ingatan anak cenderung tidak setia, sehingga
bagaimana berperilaku sosial yang baik memerlukan waktu yang panjang dan perlu kesungguhan
dalam melakukannya. Anak tidak patuh pada aturan bukan karena ingin melawan lingkungan,
melainkan karena lupa. Oleh karena itu perlu sering diingatkan. Piaget menyebut keadaan ini sebagai
“moralitas oleh pembatasan” atau realisme moral. Tahap perkembangan realisme moral ini bertepatan
dengan tahapan praoperasional dan operasional kongkrit perkembangan kognitif. Dalam tahap
perkembangan moral ini, anak mengikuti peraturan tanpa berpikir dan menilai. Jika pun menilai benar
atau salah, ukurannya berdasarkan akibat yang diterima anak sebagai reaksi orang dewasa atas
perbuatan yang dilakukan anak. Anak beranggapan, perbuatan salah ialah tindakan yang mendapatkan
hukuman dan perbuatan baik mendapat hadiah.

e. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


a. Pola persepsi dan penanganan kesehatanPengetahuan keluarga tentang status anak saat ini
Pengetahuan keluarga tentang status kesehatan anak saat ini cukup baik. Ibu rutin berkunjung ke posyandu
untuk pemeriksaan tumbuh kembang. Dan ketika sakit ibu klien membawa klien ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.
b. Riwayat Nutrisi
Ibu klien mengatakan klien makan 3x sehari. Klien diberi Asi sampai usia 19 bulan dan diberi makan
pendamping mulai usia 6 bulan seperti bubur, nasi tim dan buah buahan.
Makanan pendamping diberikqn selang seling Bersama Asi.
c. Riwayat Psikososial
Anak tinggal bersama : Kedua orang tua di Rumah
Lingkungan berada di : daerah yang padat penduduknya
Rumah dekat dengan : saudara dari ibu
Tempat bermain : klien saat ini bermain di dalam rumah dan daerah sekitar rumah
Kamar klien : Klien tidak satu kamar dengan orang tuanya
Rumah ada tangga : Tidak ada tangga di rumah
Hubungan antar anggota keluarga : Terjalin dengan baik
Pengasuh anak : Ibu terkadang Kakak kandungnya
Pola membesarkan anak: dilakukan ibu klien sesuai dengan agama yang dipercayainya serta mempelajari
dari pola asuh ibunya terdahulunya.
Orang terdekat dengan anak : Ibu kandung

d. Riwayat Keyakinan dan Nilai Latar Belakang Budaya Atau Etik


Ibu meyakini anaknya sakit adalah ujian dari Allah SWT. Ibu selalu berdoa untuk kesehatan anaknya dan
meyakini bahwa anaknya akan sehat kembali. Ibu klien selalu mendapat dukungan dari keluarga lain untuk
kesembuhan anaknya.
e. Riwayat hospitalisasi
Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap Ini adalah pengalaman pertama kalinya klien dirawat.
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya baru kali ini ada anggota keluarga yang dirawat. Pemahaman
klien tentang sakit dan rawat inap bu klien mengatakan paham tentang sebab anaknya sakit saat ini bisa
karena berasal dari faktor makanan, alat-alat makanan yang kurang bersih, ataupun faktor lingkungan, dan
ibu klien juga paham bahwa anaknya harus dirawat inap karena ditakutkan anaknya cepat sembuh.
f. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Frekuensi makan 3x sehari 1x sehari

2. Cara pemehuhan Per Oral Per Oral

Baik Kurang baik


3. Nafsu makan

4. Jenis makanan pokok


Nasi Bubur

5. Jenis lauk Ada Ada

6. Jenis sayuran Ada Ada

7. Jenis buah
Ada Ada

8. Makanan pantang
Tidak ada Tidak ada

9. Kebiasaan makan termasuk

Tidak ada Tidak ada


10. cara menyajikan makanan

Ada Ada
11. Jenis makanan selingan

12. Kebiasaan jajan Ada Ada

Ada Ada
2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air mineral Air mineral

2. Frekuensi minum 8 gelas/hari 4 gelas/hari

2 Liter 1 Liter
3. Jumlah

4. Cara pemenuhan
Per Oral Per Oral

5. Kebutuahn cairan
Tercukupi Kurang tercukupi

3. Eliminasi (BAB dan BAK)


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB
1. Tempat Toilet Toilet

3x sehari 2x sehari
2. Frekuensi

Padat Padat & cair


3. Konsistensi

4. Kesulitan
Tidak ada Tidak ada

5. Warna Kecoklatan Kuning

6. Bisa memberitahu/tidak Bisa Bisa

Sendiri Ditolong
7. Melakukan sendiri/ditolong
BAK
1. Tempat Toilet Toilet

2. Frekuensi 3x sehari 2x sehari

3. Volume/Jumlah
Tidak teratur Tidak teratur
4. Kesulitan
Tidak ada Tidak ada

5. Warna Putih bening Kuning

6. Bisa memberitahu/tidak Bisa Bisa

7. Melakukan sendiri/ditolong Sendiri Ditolong

4. Aktifitas/Latihan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Aktifitas yang bisa dilakukan Bermain Berbaring

2. Permainan yang disukai Gadget Gadget

Mampu Tidak ada


3. Kemampuan memenuhi ADL

4. Penggunaan alat bantu


Tidak ada Tidak ada
aktifitas

5. Kesulitan pergerakan tubuh


Tidak ada Tidak ada

6. Apakah ada kesulitan


bernafas, lemah, nyeri dada
Tidak ada Lemah
5. Tidur dan Istirahat
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Lama tidur (siang dan malam) Siang 3 jam, malam 8 jam Siang 5 jam, malam 10 jam

2. Pola tidur Teratur Tidak teratur

3. Kebiasaan sebelum tidur


Mencuci kaki & kencing Mencuci kaki
(mencuci kaki sebelum tidur,
kencing sebelum tidur)

4. Mengompol
Tidak Tidak

5. Mengorok
Tidak Tidak

6. Mengigau

Jarang Ada
7. Sering terjaga
Sering Sering
8. Kebiasaan tidur yang lain
ada/tidak Tidak Ada

9. Tidur malam mulai jam berapa

Jam 21:00 Jam 20:00


10. Bangun pagi jam berapa

Jam 05:00 Jam 06:00


11. Tidur sendiri/ditemani

Sendiri Ditemani
12. Kesulitan tidur

13. Biasa tidur siang/tidak, berapa Tidak Ada


jam

3 jam tidur siang Ada, tidak menentu


6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi (cara, frekuensi, alat 2x Sehari, Mandi, Sabun, 1x Sehari, Dengan Alat
mandi) Shampo, Sikat gigi Seadanya

2. Cuci rambut (frekuensi, cara)


2x/Minggu, Menggunakan
-
Shampo dan Air

3. Gunting kuku (frekuensi, cara)

3 Minggu Sekali, 3 Minggu Sekali,


Menggunakan Gunting Menggunakan Gunting
4. Gosok gigi (frekuensi, cara) Kuku Kuku
2x Sehari, Menggunakan
3x Sehari, Menggunakan
Sikat Gigi
Sikat Gigi

f. KESEHATAN LINGKUNGAN
Ibu klien mengatakan kondisi lingkungan rumahnya bersih dan nyaman dan tidak bising

G. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Pada saat pengkajian klien tampak lemas dan berbaring tidur
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
- TD : 100/70
-N : 97x/menit
-S : 38,5 C
- RR : 24 x/ Menit
d. Status Gizi : Kurang baik
Berat badan : 26 kg
Tinggi badan 120 cm = 1,2

IMT = BB (kg) = 26 kg = 26 kg = 18,05 (status gizi anak kurus)

TB (m) x TB (m) 1,2 x 1,2 1,44


Derajat Dehidrasi = BB Sebelum Sakit – BB pengkajian x 100 %

BB Sebelum sakit

= 29 kg – 26 kg x 100 % = 10 %

29 kg

e. Pemeriksaan Fisik Head to toe


1. Kepala
- Inspeksi : bentuk kepala simetris , rambut bersih, kulit kepala bersih tidak ada lesi,, rambut nya
berwarna hitam.
- Palpasi : tidak ada benjolan

2. Mata
- Inspeksi : Mata kanan dan kiri simetris, bentuk mata bulat, pergerakan normal, pupil isokor,
konjungtiva anemis, sclera berwarna putih, bulu mata bersih Panjang, penglihatan jelas
- Palpasi : tidak ada odem palvebra

3. Hidung
- Inspeksi : Bentuk dan posisi hidung simetris, tidak ada secret, mukosa hidung lembab, tidak ada
polip, tidak terdapat pernafasan cuping hidung
4. Telinga
- Inspeksi : Telinga simetris, puncak pina sejajar ujung mata, bersih, , ketajaman pendengaran baik.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada tragus

5. Mulut
- Inspeksi : Mulut bersih, mukosa mulut basah, mukosa bibir kering, lidah bersih, gusi merah
muda, gigi lengkap tidak ada lubang, tidak ada stomatitis.
6. Leher
- Inspeksi : leher bersih, simteris , tidak ada lesi, pergerakan normal

- Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening

7. Dada
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernafasan vesikuler, kembang kempis dada simetris, tidak
terdapat retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan, RR :
24x/menit.

- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

- Perkusi : perkusi paru-paru normal tidak ada suara tambahan


- Auskultasi : suara paru normal sonor

8. Jantung
- Perkusi : suara jantung normal

- Auskultasi :Bunyi jantung lup dup , Irama jantung regular.

9. Abdomen
- Inspeksi : bentuk simeteris, tidak ada lesi, bersih , tidak ada luka

- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi abdomen

- Perkusi : timpani

- Auskultasi : bising usus normal 8x/ menit

10. Ekstremitas Atas


- Inspeksi : bentuk simteris, jari lengkap, kuku pendek bersih pergerakan normal, tonus otot kuat,
terpasang infus di tangan kanan
- Palpasi : CRT < 2 detik, tugor kulit lambat saat di cubit, teraba hangat

11. Ekstremitas Bawah


- Inspeksi : bentuk simetris, jari lengkap , kuku bersih pendek, pergerakan normal, tonus otot lemah
- Palpasi : CRT < 2 detik , teraba hangat

Genetalia

- inspeksi: Genitalia bersih, tidak ada kelainan

12. Anus

- Inspeksi : anus bersih, tidak ada hemoroid


H. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Foto Rontgen, CT scan, USG, EEG,
ECG dll)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Paket Darah Lengkap
Hemoglobin 11.6 g/dL 11 ‘’ 14.5

Lekosit 6,100 /uL 5.000 ‘’ 14.500

Hematokrit 34 % 31 ‘’ 43

Trombosit 212,000 /uL 229.000 ‘’ 553.000


Eritrosit 4.13 Juta/mm^3 3.8 ‘’ 5.8

Index Eritrosit
MCV 82 fL 69 ‘’ 93

MCH 28 pg 24 ‘’ 30

MCHC 34 % 32 ‘’ 36

Hitung Jenis
Basofil 0 % 0 ‘’ 1

Eosinofil 2 % 1 ‘’ 5

Neutrofil Batang 2 % 3 ‘’ 6

Neutrofil Segmen 66 % 25 ‘’ 60

Limfosit 20 % 25 ‘’ 50

Monosit 10 % 1 ‘’ 6
I. TERAPI SAAT INI
Tanggal Terapi Dosis Rute pemberian
18 Juni 2022 RL 20 tpm IV

Paracetamol 3 x 15 mg IV / PO

Ranitidine 2 x 20 mg IV

J. ANALISA DATA
Tanggal/
Data Etiologi Masalah
Jam
21 Juni 2022 DS : Dehidrasi Hipertermi

- Ibu klien mengatakan ↓

badan klien demam Tubuh kehilangan cairan

- Ibu klien mengatakan suhu ↓

tubuh klien naik turun Penurunan cairan intrasel

DO : ↓
Peningkatan suhu tubuh
- Klien tampak lemah

- Klien tampak pucat

TD : 100/70 mmHg

S : 38,5 oC
R : 24 x / menit

N : 100 x / menit

21 Juni 2022 DS : Demam Defisit nutrisi kurang

- Ibu klien mengatakan ↓ dari kebutuhan tubuh

nafsu makan klien Gangguan rasa nyaman

berkurang ↓
Anoreksia
- Ibu klien mengatakan klien

mual dan muntah sejak
Input makanan berkurang
kemarin sebanyak 3 kali

DO :
Defisit nutrisi kurang dari
- Klien terlihat lemas
kebutuhan tubuh
- Klien terlihat berbaring di
tempat tidur
Konjungtiva anemis

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan Proses penyakit
2. Defisit Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan kurang asupan makanan
L. RENCANA KEPERAWATAN
No Waktu Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

(Hari/Tgl/Jam) Keperawatan

1. Selasa/21/10:00 Hipertermi b.d Proses Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia ( OBSERVASI :


penyakit Tindakan keperawatan I.15506) OBSERVASI : - Untuk mengetahui kenaikan
selama 1 x 24 jam - Monitor suhu tubuh suhu tubuh
diharapkan suhu tubuh - Untuk mengetahui
- Monitor kadar elektrolit
klien membaik dengan kadar elektrolit di tubuh
- Monitor haluaran urine
kriteria hasil : pasien
- Monitor komplikasi
Suhu tubuh menurun - Untuk mengetahui volume urine
akibat hipertermia
yang keluar
TERAPEUTIK :
- Untuk mengetahui adanya
- Sediakan lingkungan yang komplikasi yang disebabkan oleh
dingin hipertermia TERAPEUTIK :
- Basahi dan kipasi permukaan - Untuk memberikan lingkungan
tubuh yang nyaman
- Untuk membantu
- Berikan cairan oral
proses penurunan suhu
EDUKASI :
tubuh
- Anjurkan tirah baring - Agar kebutuhan cairan terjaga

KOLABORASI : EDUKASI :
Kolaborasi pemberian - Agar pasien dapat berisitirahat
carian elektrolit IV KOLABORASI

2. Selasa/21/10:00 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi ( I.03119) OBSERVASI :


Kurang Dari Tindakan keperawatan OBSERVASI : - Untuk mengetahui status nutrisi
Kebutuhan Tubuh selama 1 x 24 jam - Identifikasi status nutrisi pasien
Berhubungan Dengan diharpakan asupan
- Identifikasi kebutuhan kalori - Untuk mengetahui kebutuhan
kurang asupan nutrisi membaik dengan
dan jenis nutrisi kalori dan jenis nutrisi
makanan kriteria hasil :
- Monitor asupan makanan - Untuk mengetahui
- Frekuensi makan
- Monitor berat badan jumlah makanan yang
membaik
masuk
TERAPEUTIK :
- Nafsu makan membaik - Anoreksia dan kelemahan dapat
- Berikan makanan tinggi serat menurunkan BB TERAPEUTIK
Mual muntah berkurang
dan protein :
EDUKASI : - Membantu dalam
- Ajarkan diet yang mengidentifikasi malnutrisi
diprogramkan KOLABORASI protein pasien EDUKASI :
: Untuk menyeimbangkan asupan
- Kolaborasi dengan ahli makanan KOLABORASI :
gizi untuk menentukan jumlah Untuk mengetahui berapa jumlah
kalori dan protein yang di kalori yang di haruskan
butuhkan

Anda mungkin juga menyukai