Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahid Riyanto

NIM : 530078573

Soal diskusi inisiasi 6:

Untuk mengawali diskusi kita kali ini, berikut pertanyaan saya, Strategi apa yang dilakukan
dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang sehingga mereka bisa
mengungguli para pesaingnya terutama dari negara-negara Eropa dan Amerika?

Catatan: Apabila menggunakan sumber referensi, mohon ditulis lengkap yaitu nama penulis,
tahun, judul sumber, nama penerbit, halaman .

Jawab:
Mohon ijin Ibu Dr. Daru Asih, SE., M.Si, menanggapi diskusi pada Sesi-6 Mata Kuliah
Manajemen Strategik.

Menurut Porter (1998) di dalam Guritno (2020), Terdapat dua strategi perusahaan dalam
persaingan industry yaitu Strategi Biaya Rendah dan Strategi Diferensiasi. Yang kemudian
dilengkapi oleh Heizer dan Render (2011) yang mengembangkannya menjadi 3 strategi
utama untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu:
 Diferensiasi, merupakan kemampuan perusahaan untuk membuat variasi produk
yang ditujukan terhadap segmen tertentu.
 Biaya Rendah, merupakan kemampuan perusahaan untuk menyediakan produk
yang lebih efisien dan murah bagi konsumen
 Respon, merupakan kemampuan perusahaan untuk merespon secara fleksibel dan
cepat terhadap kebutuhan konsumen

Untuk dapat mengungguli para pesaingnya dari negara-negara Eropa dan Amerika,
perusahaan-perusahaan Jepang mengembangkan strategi bersaing yang berkelanjutan,
dimana perusahaan tidak hanya menekankan pada keuntungan ekonomi, namun juga
kepada tanggung jawab lingkungan maupun sosial, yang lebihi dikenal dengan Triple bottom
line, yang merupakan Konsep pengukuran kinerja suatu usaha secara “holistik” dengan
memperhatikan ukuran kinerja ekonomis berupa perolehan profit, ukuran kepedulian sosial,
dan pelestarian lingkungan (People-Planet-Profit) (Elkington, 1998).
1. Menurut Abdurrahim (2022), Strategi dalam mengambil peluang pasar yaitu:
Memberikan pelayanan dan solusi kepada pelanggan dengan SDM yang kompeten
untuk menjaga loyalitas pelanggan;
2. Berinovasi dalam kemajuan teknologi untuk memperluas pangsa pasar
dengan menjaga hubungan baik antar mitra bisnis;
3. Memaksimalkan kegiatan promosi untuk memperluas pangsa pasar dan menjaga
loyalitas pelanggan;
4. Melatih dan merekrut karyawan baru yang lebih berpengalaman untuk memperluas
pangsa pasar;
5. Meningkatkan pelayanan dan solusi serta meningkatkan kerjasama team dalam
menghadapi banyaknya pesaing;
6. Mengembangkan inovasi produk sehingga lebih unggul disbanding dengan
kompetitor lainnya;
7. Meningkatkan kegiatan promosi sehingga dapat bersaing dengan kompetitor.

Kaizen merupakan istilah bahasa Jepang terhadap konsep continous incremental


improvement. Kai berarti perubahan dan Zen berarti baik, Kaizen berarti penyempurnaan.
Kaizen berarti proses perbaikan yang terus berkelanjutan. Elemen inti dari kaizen adalah
kemauan untuk berubah dan maju, memprioritaskan kualitas, selalu memberikan upaya
konsisten, keterlibatan seluruh pegawai serta komunikasi. Jadi dalam hal ini, setiap
karyawan harus ikut berperan aktif memberikan saran untuk perbaikan.

Filsafat kaizen menganggap bahwa cara hidup kita baik cara kerja, kehidupan sosial,
maupun kehidupan rumah tangga perlu disempurnakan setiap saat. Semangat kaizen yang
tinggi dalam perusahaan Jepang telah membuat mereka maju pesat dan unggul dalam
kualitas.
Kaizen pada dasarnya merupakan suatu kesatuan pandangan yang komprehensif dan
terintegrasi yang bertujuan untuk melaksanakan peningkatan secara terus menerus.
Semangat kaizen berlandaskan pandangan berikut ini :
 Hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari pada
hari ini.
 Tidak boleh ada satu hari pun yang lewat tanpa perbaikan / peningkatan.
 Masalah yang timbul merupakan suatu kesempatan untuk melaksanakan
perbaikan/peningkatan.
 Menghargai adanya perbaikan/peningkatan meskipun kecil.
 Perbaikan / peningkatan tidak harus memerlukan investasi yang besar.
Sebagai bagian dari manajemen visual suatu program menyeluruh, petunjuk yang
mengulangi langkah-langkah yang sering dipasang di tempat kerja melalui gerakan 5-S yang
merupakan inisial lima kata Jepang yang dimulai dengan huruf S :
1. seiri, memisah-misahkan berkas-berkas atau barang-barang dalam beberapa
kategori. Dengan seiri ini kita dapat menghemat tempat dan dapat menciptakan
tempat kerja yang nyaman sehingga akan meningkatkan efisiensi.
2. Seiton (penataan), mengatur secara baik, perbekalan kantor, alat-alat, dokumen,
suku cadang, buku dan lain-lainnya untuk membuat pencariannya kembali menjadi
efisien dan efektif.
3. seiso, Pembersihan merupakan salah satu bentuk dari pemeriksaan.
4. seiketsu (pemantapan), Inovasi dan manajemen visual terpadu digunakan untuk
mencapai dan memelihara kondisi yang dimantapkan sehingga akan dapat bertindak
dengan cepat.
5. Shitshuke (disiplin), menanamkan (atau memiliki) kemampuan untuk melakukan
sesuatu dengan cara yang benar.

Dengan demikian, melalui usaha-usaha pengendalian yang meliputi usaha pencegahan


terhadap terjadinya kesalahan, mengurangi penyimpangan atau cacat produk, dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh melalui pendekatan Kaizen,
dapat mewujudkan efektivitas dan efisiensi pada perusahaan.

Daftar Pustaka:

Ekoanindiyo, F. A. (2013). Pengendalian Kualitas Menggunakan Pendekatan Kaizen. Jurnal


Ilmiah Dinamika Teknik.
Guritno, A.D. (2020). Manajemen Operasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Maulana, A. (2020). Manajemen Strategik. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Permadi, A. R. U., & Dahlia, L. (2021). KAIZEN COSTING UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN PELANGGAN PADA UMKM (STUDI KASUS: KEDAI KOPI UNCLEBREW
JAKARTA). Jurnal Akuntansi, 127-138.

Anda mungkin juga menyukai