Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tiara fitriani

Makul : Akuntansi Sektor Publik


NIM : 043336362

NASKAH TUGAS TUTORIAL KE-2


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
UNIVERSITAS TERBUKA

SOAL 1
Terdapat beberapa stadar yang diterapkan pada sector publik salah satunya adalah standar
pelayanan minimal (SPM)

Pertanyaan:

Kemukakan apa yang diketahui tentang standar pelayanan minimal, apa unsur-unsur
dasar dalam menentukan standar pelayanan minimal dan berikan contoh penerapannya
pada sektor publik!

Jawaban

Standar pelayanan minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk
mengukur kinerja peyelenggaraan kewenangan wajib organisasi publik yang berkaitan
dengan pelayanaan dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanaan,indikator
dan nilai ( benchmark ).

Unsur dasar secara singkat,tiga kompenen tersebut adalah :


(Rod Gilmour dalam Australia Capital Territory Government, September 1999)
- Penelitian/riset pelanggan (masyarakat yang mengakses pelayanan )

- Menetapkan standar

- Merubah cara kita melakukan bisnis

Contoh penerapan SPM

- Pemerintahan mengambil tindakan terhadap daerah yang tidak melaksanakan


kewenangan wajib dan atau tidak mencapai standar pelayanan minimal sesuai dengan
alasan dan derajat/tingkat kegagalan
SOAL 2
Terdapat standar akuntansi dalam sektor publik yang diterapkan untuk melakukan
pemeriksaan keuangan negara

Pertanyaan:

Kemukakan hal apa yang biasanya dilakukan dalam proses pemeriksaan keuangan
negara! Jelaskan dan berikan contoh kegiatannya!
Jawaban

a) Prosedur analisis ( analytical prosedures )


Prosedur ini meliputi perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana,analisis
vertikal,atau laporan persentase,perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan
data historis atau anggaran serta penggunaan model matematis dan
stastiktis,seperti analisis regresi.
Contoh prosedur analitis adalah membandingkan item belanja pada anggaran dan
item realisasi belanja.
b) Inspeksi ( inspecting )
Prosedur ini,digunakan secara luas dalam auditing.inspeksi seringkali digunakan
dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti ,bottom-up maupun top-
down.dengan melakukan inspeksi atas dokumen,auditor dapat menentukan
ketetapan masyarakat dalam faktur atau kontra yang memerlukan pengujian
bottom up atas akuntasi transaksi tersebut.
Contoh kegiatan inspeksi adalah pemeriksaan terhadap bukti-bukti transaksi
seperti rekening bank,kuitansi atau tanda terima lainya.
c) Konfirmasi ( confirming )
Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan
auditor memperoleh informasi secara langsung,dari sumber independen diluar
oerganisasi sektor publik yang diaudit.
Contoh kegiatan konfirmasi adalah meminta keterangan pada bendahara
pengeluaran terkait bukti-bukti transaksi pembelian atau pengalokasian anggaran
yang telah dilakukannya.
d) Permintaan keterangan ( inquiring )
Permintaan keterangan meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis
oleh auditor.permintaan keterangan tersebut biasanya ditunjukan kepada
menejemen atau karyawan organisasi sektor publik,umumnya berupa pertanyaan-
pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakaannya prosedur analitis.
Contoh kegiataan permintaan keterangan adalah auditor meminta keterangan
bendahara pengeluaraan atas ketidaksesuaian jumlah pengeluaran ( berdasarkan
bukti transaksi yang ada)
e) Perhitungan ( counting )
Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan ( counting ) adalah (1)
perhitungan fisik sumber daya berwujud,seperti jumlah kas dan persediaan yang
ada,dan (2) akuntasi seluruh dokumen,dengan nomor urut yang telak di cetak
( prenumbered ).
Contoh kegiatan perhitungan adalah auditor menghitung aset yang telah dibeli
bagian pengadaan berdasarkan bukti transaksi yang ada.
f) Penelusuran ( tracing )
Dalam penelusuran (tracing) yang seringkali disebut sebagai penelusuran
ulang,auditor (1) memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi
dilaksanakaan,dan (2) menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen
tersebut telah dicatatat dengan benar dalam catatan akuntasi (jurnal dan buku
besar).
Contoh kegiatan penelusuran adalah auditor membandingkan antara angka yang
tertera didalam kuintasi-kuintasi dari transaksi yang telah dilakukan dengan
jumlah angka yang
tertera didalam jurnal.

g) Pemeriksaan bukti pendukung ( vouching )


Pemeriksaan bukti pendukung ( vouching ) meliputi (1) pemilihan ayat jurnal
dalam catatan akuntasi, dan (2) mendapat serta memeriksa dokumen yang
digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk menentukan validitas dan
ketelitian pencataan akuntasi.
Contoh kegiatan pemeriksaan bukti pendukung adalah auditor memilih ayat jurnal
”pembelian ATK” dijurnal kemudian membandingkan dengan kuitansi “pembelian
ATK”tersebut atau tanda terima lainya.
h) Pengamatan (observing)
Pengamatan (observing) berkaitan dengan memperhatikan dan menyaksikan
pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses.
Contoh kegiatan pengamatan adalah auditor mengamati kegiatan bendahara gaji
dalam menjurnal ketika mengeluarkan gaji kepada para pegawai.
i) Pelaksanaan ulang (reperforming)
Salah satu produser audit yang penting adalah pelaksanaan ulang (reperforming)
perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh orgenisasi sektor publik yang
diaudit.
Contoh kegiatan pelaksanaan ulang adalah auditor menghitung ulang depresiasi
kendaraan-kendaraan milik organisasi berdasarkan umur ekonomis yang
sebenarnya.
j) Teknik audit berbantuan komputer (computer-assisted audit techniques)
Apabila catatan akuntasi organisasi sektor publik dilaksanakaan melalui media
elektronik,maka auditor dapat mrnggunakan teknik audit berbantuan komputer
untuk membantu melaksankaan beberapa prosedur yang telah diuraikan seperti
diatas.
Contoh kegiatan audit berbantuan komputer adalah auditor dengan bantuan
komputer memeriksa angka-angka didalam file jurnal bendahara dan
membandingkannya dengan kuintasi pembelian,kuintasi pendapatan dan bukti
bukti transaksi lainya.
k) Pengujian pengendalian
Terdapat dua tipe pengujian pengendalian,yaitu antara lain :
1) pengujian pengendalian yang berkaitan langsung dengan keefktifan desain
kebijakan atau prosedur dan apakah benar benar digunakan dalam kegiatan
organisasi
2) pengujian pengendalian yang berkaitan dengan keefektifan kebijakan dan
prosedur dan bagaimana pengaplikasiannya,konsistenya dengan aplikasi
sebelumnya,dan oleh siapa aplikasi tersebut selama priode audit.
Contoh kegiataan pengujian pengendalian adalah auditor membandingkan
dokumen SOP atau petunjuk teknis pegawai,dan mengamati pelaksanaan
dilapangan.
l) Pengujian substantif
Dua kategori umum pengujian substantif yaitu :
1) prosedur analitis,merupakan suatu prosedur dalam menyediakan bukti-bukti
tentang validitas perlakuan akuntasi atas transaksi dan neraca,atau sebaliknya
tentang kesalahan atau ketidakberesan yang terjadi
2) pengujian rinci atas transaksi atau neraca merupakan suatu pengujian untuk
menyediakan bukti-bukti tentang validitas perlakuan akuntasi atas transaksi dan
neraca atau sebaliknya,tentang kesalahan atau ketidakberesan yang terjadi.
Contoh kegiatan pengujian substantif adalah auditor memeriksa secara rinci angka
dan jumlah transaksi-transaksi yang telah terjadi,dimulai dari pemeriksaan seluruh
bukti transaksi,catatan dalam jurnal,posting dalam buku besar hingga laporan yang
telah jadi.

SOAL 3
Terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam perencanaan
publik diantaranya adalah pendekatan top down dan pendekatan buttom up.

Pertanyaan:

Jelaskan perbedaan pendekatan top down dan pendekatan buttom up dan kemukakan
pendekatan mana yang tepat digunakan dalam sistem pemerintahan desentralisasi!
Jawaban

 Top-down: Pendekatan dari atas ke bawah, yang menggunakan pengambilan


keputusan oleh pemerintah dan kemudian akan dikomunikasikan kepada rakyat.
 Bottom-up: Pendekatan dari bawah ke atas, yang menggunakan pengambilan
kebijakan berdasarkan masukan dari rakyat dan kemudian disusun serta
direalisasikan oleh pemerintah.

Dalam era desentralisasi seperti sekarang ini,proses perencanaan pembangunan,sudah


mengalami pergeseran paradigma.dalam hal ini,proses bottom up sudah mulai
dilakukan secara lebih intensif dibandingkan masa sebelumnya.kemudian,tataran
pelaksanaan pembangunan juga sudah lebih melihat kepentingan daerah dan lebih
banyak melibatkan masyarakat dan dunia usaha.

SOAL 4
Terdapat enam sistem penganggaran publik yaitu line item budgeting, performance
budgeting, incremental budgeting, planning programing budgeting system, zero based
budgeting dan medium term budgeting framework.

Pertanyaan:

Dari keenam sistem penganggaran yang ada, sistem manakah yang tepat digunakan
dalam pereancanaan jangka panjang, jelaskan!
Jawaban
Planning programming budgeting system (PPBS)
PPBS berusaha merasionalkan proses pembuatan anggaran dengan cara menjabarkan
rencana jangka panjang kedalam program-program,sub-sub program serta berbagai
proyek.oleh karena itu,PPBS dikenal sebagai program budgeting.

Anda mungkin juga menyukai