Anda di halaman 1dari 4

Nama : Tiara fitriani

Makul : LAB PPh 2

NIM : 043336362

Tugas 6 Lab PPh 2

1. PT Aman Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Mebel. Padatahun
2019 memperoleh Penghasilan Netto sbb:

1. Penghasilan Netto Dalam Negeri Rp 2.500.000.000


2. Penghasilan dari Malaysia Rp 1.000.000.000 dengan tarif pajak sebesar 20%
3. Penghasilan dari Hongkong Rp.950.000.000 dengan tarif pajak sebesar 30%

Instruksi :

Hitunglah PPh Pasal 24 atau Kredit Pajak Luar Negeri maksimum yang diperkenankanTahun
2019! Gunakan tarif (pasal 17 ) dalam penghitungan pajak terutang.

Jawab :

Diketahui Penghasilan Netto dalam negeri Rp 2.500.000.000

Penghasilan negara Malaysia Rp 1.000.000.000

Penghasilan negara Hongkong Rp 950.000.000

Jumlah Penghasilan Luar Negeri Rp 1.950.000.000

Jumlah Neto (Penghasilan Kena Pajak)

= Rp 2.500.000.000 + Rp1.950.000.000 = Rp 4.450.000.000

PPh Terutang (tarif pasal 17)

= Rp4.450.000.000 x 25%= Rp 1.112.500.000

Batas kredit pajak maksimum untuk masing-masing negara

Malaysia

= (Rp. 1.000.000.000 : Rp. 4.450.000.000) x Rp. 1.112.500.000

= Rp. 250.808.988

Pajak terutang di Malaysia adalah Rp. 200.000.000 (Rp. 1.000.000.000 x 20%)


maka maksimum kredit pajak yang dapat dikreditkan adalah Rp 200.000.000

Hongkong

= (Rp. 950.000.000 : Rp. 4.450.000.000) x Rp. 1.112.500.000

= Rp. 240.168.539

Pajak terutang di Hongkong adalah Rp 285.000.000 (Rp950.000.000 x 30%)

maka maksimum kredit pajak yang dapat dikreditkan adalah Rp 240.168.539

Jumlah Kredit Pajak Luar Negeri maksimum yang diperkenankan Tahun 2019

PPh Pasal 24

= Rp 200.000.000 + Rp 240.168.539

= Rp 440.168.539

2. PT Maju Selangkah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Sepatu.Pada


tahun 2019 memperoleh Penghasilan Netto sbb:

1. Penghasilan Netto Dalam Negeri (Rp.500.000.000)


2. Penghasilan dari Thailand Rp.800.000.000 dengan tarif pajak sebesar 25%
3. Penghasilan dari Hongkong Rp.750.000.000 dengan tarif pajak sebesar 20%

Instruksi :

Hitunglah PPh Pasal 24 atau Kredit Pajak Luar Negeri maksimum yang diperkenankanTahun
2019! Gunakan tarif (pasal 17 ) dalam penghitungan pajak terutang.

Jawab :

Diketahui

Penghasilan dalam negeri Rp. 500.000.000

Penghasilan negara Thailand Rp 800.000.000

Penghasilan negara Hongkong Rp 750.000.000

Jumlah Penghasilan Luar Negeri Rp 1.550.000.000

Jumlah Neto (Penghasilan Kena Pajak)


= Rp 500.000.000 + Rp 1.550.000.000 = Rp 2.050.000.000

PPh Terutang (tarif pasal 17)

= Rp. 2.050.000.000 x 25%= Rp 512.500.000

Batas kredit pajak maksimum untuk masing-masing negara

Thailand

= (Rp. 800.000.000 : Rp 2.050.000.000) x Rp 512.500.000

= Rp. 200.000.000

Pajak terutang di Thailand adalah Rp. 200.000.000 (Rp. 800.000.000 x 25%) makamaksimum
kredit pajak yang dapat dikreditkan adalahRp. 200.000.000

Hongkong

= (Rp. 750.000.000 : Rp. 2.050.000.000) x Rp. 512.500.000

= Rp. 187.500.000

Pajak terutang di Hongkong adalah Rp. 150.000.000 (Rp750.000.000 x 20%) maka maksimum
kredit pajak yang dapat dikreditkan adalah Rp 150.000.000

Jumlah Kredit Pajak Luar Negeri maksimum yang diperkenankan Tahun 2019

PPh Pasal 24

= Rp 200.000.000 + Rp 150.000.000

= Rp 350.000.000

Anda mungkin juga menyukai