Anda di halaman 1dari 5

1. Langkah #1: Hitung Penghasilan Netto Tahunan.

Penghasilan Netto
Tahunan = 12x(Penghasilan Bruto/Bulan (Biaya Jabatan/Bulan + Iuran
Pensiun/Bulan)). Biaya Jabatan/Bulan diperoleh dari perhitungan 5% dari
Penghasilan Bruto/Bulan Anda (Maksimal Rp 500.000,-)
2. Langkah #2: Hitung Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Penghasilan
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) diperoleh dari tabel status kawin dan jumlah
tanggungan (anak kandung, anak angkat, atau saudara sedarah), misalnya TK, K/0,
K/1, dan seterusnya. Berikut ini tabelnya:
Kode
TK
K/0
K/1
K/2
K/3*

Keterangan Status
Tidak Kawin
Kawin Tanpa
Tanggungan
Kawin, 1 Tanggungan
Kawin, 2 Tanggungan
Kawin, 3 Tanggungan

Nilai pengurang /tahun (Rp)


15.840.000
15.840.000 + 1.320.000
15.840.000 + 1.320.000 + 1.320.000
15.840.000 + 1.320.000 + 2x(1.320.000)
15.840.000 + 1.320.000 + 3x(1.320.000)

*) Batas Maksimal Tanggungan


3. Langkah #3: Hitung Penghasilan Kena Pajak (PKP). PKP = (Penghasilan
Netto Tahunan (Step 1) PTKP (Step 2))
4. Langkah #5: Potongan PPh 21/Tahun. Potongan PPh 21/Bulan = (PKP/Tahun x
Tarif Pasal 17). Berikut ini adalah Tabel Tarif Pasal 17:
Penghasilan
(Rupiah/Tahun)
0 50.000.000
50.000.000 250.000.000
250.000.000 500.000.000
>500.000.000
5. Langkah #6: Potongan PPh
PPh21/Tahun dibagi 12.

Tarif Pasal 17
5%
15%
25%
30%
21/Bulan. Potongan PPh 21/Bulan = Potongan

Contah Kasus:
Seorang Pegawai Berstatus Kawin dengan 3 tanggungan, berpenghasilan bruto Rp
2.000.000 per bulan, iuran pensiunnya Rp 50.000, Tunjangan Jabatannya Rp
100.000 (5% dari Penghasilan bruto). Berapa Potongan PPh 21 nya?
Jawaban:
1. Penghasilan Netto/Tahun = 12(Rp2.000.000 (Rp50.000 + Rp100.000)) =
Rp22.200.000
2. PTKP K/3 = Rp15.840.000+Rp1.320.000+3(Rp1320.000) = Rp21.120.000
3. PKP = Rp22.200.000 Rp21.120.000 = Rp1.080.000
4. PPh = 5% x Rp1.080.000 = Rp54.000
5. PPh/Bulan = Rp54.000/12 = Rp4.500
Jadi, Pototongan PPh21 Pegawai tersebut setiap bulan adalah Rp4.500,Contoh soal untuk latihan:
1. Amir karyawan perusahaan memperoleh penghasilan bersih sebesar Rp
20.000.000,00 per bulan. Status Amir menikah, istri tidak bekerja, dan belum
memiliki anak. Berapakah pajka yang harus dibayar Amir tiap tahunnya?
2. Siswandi karyawan perusahaan memperoleh penghasilan bersih sebesar Rp
5.000.000,00/bulan. Status menikah, istri bekerja dengan penghasilan bersih
sebesar Rp 3.000.000,00/bulan, dan memiliki anak 2. Penghasilan istri digabung
dalam perhitungan pajaknya. Berapakah pajak yang harus dibayar Siswandi
perbulan?
3. Yuliana memiliki sebuah rumah seluas 80m2 dengan harga Rp 800.000,00/m2.
Rumah berdiri diatas tanah seluas 100m2 dengan harga Rp 1.000.000,00/m2.
NJOPTKP di daerah tersebut sebesar Rp 12.000.000,00. Berapakah PBB yang
harus dibayar oleh Yuliana?

Perhitungan Besar PBB


PBB Terhutang = Tarif x NJKP

= 0,5% x 20% atau 40% x NJOP, sehingga dari rumus asal ini dapat
dijabarkan menjadi :
= 0,5% x 20% x (NJOP NJOPTKP)
= 0,5% x 20% x NJOP
= 0,5% x 40% x (NJOP-NJOPTKP)
= 0,5% x 40% x NJOP

Catatan :
NJOP= NJOP Bumi + NJOP Bangunan
NJOPTKP = ditetapkan secara regional paling tinggi Rp. 12.000.000,Besarnya NJKP ditetapkan sebesar :
a) Obyek pajak perkebunan, kehutanan dan pertambangan sebesar 40 %
(empat puluh persen ) dari Nilai jual Objek Pajak;
b) Objek pajak lainnya :
- Sebesar 40 % ( empat puluh persen ) dari Nilai Jual Objek Pajak apabila
Nilai Jual Objek Pajaknya Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah ) atau
lebih.
- Sebesar 20 % (dua puluh persen ) dari Nilai Jual Objek Pajak apabila Nilai
Jual Pajak Objeknya kurang dari Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
***
Besarnya NJOP kurang dari Rp. 12.000.000,- maka objek pajak tidak
dikenakan Pajak
Bumi dan Bangunan.
Contoh 1
PBB atas Rumah Mewah
Pak bondan punya Rumah mewah berikut fasilitasnya sebagai berikutt:
1. Luas tanah

= 850 m2, kelas 045

2. Bangunan rumah

= 250 m2, kelas 010

3. Taman

= 150 m2, kelas 030

4. Kolam renang

= 250 m2, kelas 020

5. Pagar mewah

= 180 m2, kelas 020

Bagaimana Perhitungan PBBnya? Perda Jakarta NJOPTKP Rp 12.000.000,00.

Jawab
Perhitungan PBB
1)
Luas tanah
= 850 x Rp 5.625.000,00 = Rp 4.781.250.000,00
2)
Bangunan rumah = 250 x Rp 6.950.000,00 = Rp 1.737.500.000,00
3)
Taman
= 150 x Rp 264.000,00 = Rp
39.600.000,00
4)
Kolam renang
= 250 x Rp 1.516.000,00 = Rp 379.000.000,00
5)
Pagar mewah
= 180 x Rp 1.516.000,00 = Rp
72.880.000 ,00 +
NJOP
= Rp 7.210.230.000,00
NJOPTKP
= Rp
12.000.000,00
NJOP u/ perhitungan PBB
= Rp 7.198.230.000,00
NJKP = 40% x Rp 7.198.230.000,00
= Rp 2.879.292.000
PBB terutang pusat
= 0,5% x 2.879.292.000
PBB terutang daerah
= 0,3% x 2.879.292.000

= Rp 14.396.000
= Rp 8.637.876

Contoh 2
Sebuah rumah dengan bangunan 100 m berdiri di atas lahan 200 m. Misalnya,
berdasarkan NJOP (nilai jual obyek pajak) harga tanah Rp700.000 per m dan nilai
bangunan Rp600.000 per m. Berapa besaran PBB yang harus dibayar oleh pemilik
rumah tersebut?
* Harga tanah : 200 m x Rp. 700.000 =
* Harga Bangunan: 100 m x Rp600.000

Rp 140.000.000
= Rp
60.000.000
----------------------- +
* NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 200.000.000
* NJOPTKP
= Rp
12.000.000 * NJOP untuk penghitungan PBB
= Rp 188.000.000
* NJKP (Nilai Jual Kena Pajak)= 20% x Rp188.000.000
= Rp
37.600.000
* Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang :
0,5% x Rp37.600.000
= Rp
188.000
* Faktor Pengurangan / Stimulus
= Rp
15.000
----------------------- PBB YANG HARUS DIBAYARKAN
= Rp
73.000

Perhitungan Besaran BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah atau


Bangunan)
Seseorang membeli sebuah rumah di Jakarta dengan luas tanah 200 m dan luas
bangunan 100 m. Berdasarkan NJOP, harga tanah Rp700.000 per m dan nilai
bangunan Rp600.000 per m. Berapa besaran BPHTB yang harus dikeluarkan oleh
pembeli rumah tersebut?

* Harga Tanah: 200 m x Rp700.000


* Harga Bangunan: 100 m x Rp600.000
* Jumlah Harga Pembelian Rumah:
* Nilai Tidak Kena Pajak *)
* Nilai untuk penghitungan BPHTB
* BPHTB yang harus dibayar
5% : 5% x Rp140.000.000

=
=

Rp 140.000.000
Rp
60.000.000
----------------------- +
Rp 200.000.000
60.000.000
----------------------- Rp 140.000.000

Rp

=
Rp

7.000.000

*) untuk wilayah Jakarta Rp60.000.000, Bogor Rp40.000.000, Tangerang


Rp30.000.000 dan sebagainya. Besaran ini dapat berubah sesuai peraturan
pemerintah setempat.
Perhitungan Besaran PPh
Seseorang menjual sebuah rumah di Jakarta dengan tanah 200 m dan luas
bangunan 100 m. Berdasarkan NJOP harga tanah Rp700.000 per m dan nilai
bangunan Rp600.000 per m. Berapa besaran PPh yang harus dikeluarkan oleh
penjual rumah tersebut?
Jawab:
* Harga Tanah: 200 m x Rp700.000
= Rp 140.000.000
* Harga Bangunan: 100 m x Rp600.000
= Rp
60.000.000
----------------------- +
* Jumlah Harga Penjualan Rumah
* PPh yang harus dibayar 5%: 5% x Rp200.000.000

=
=

Rp
Rp

200.000.000
10.000.000

Anda mungkin juga menyukai