Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 3 :

Annisa Fitri Kamelia


Audy Meidina
Khaidar Marwan
M. Dhafa Darmawan
Thalia Agatha

Pajak Bumi dan Bangunan Kota Balikpapan Kalimantan Timur

Dasar Hukum :
● Undang-undang No. 28 Tahun 2009
● Peraturan Daerah Kota Balikpapan No. 13 Tahun 2010 tentang Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Lembaran Daerah No. 13 tahun
2010, Seri B No. 13 tanggal 23 Desember 2010), Peraturan Daerah Kota
Balikpapan No. 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan No. 1 Tahun
2012 tanggal 1 Februari 2012 dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
(Lembaran Daerah Kota Balikpapan No. 13 Tahun 2010 tentang Pajak Bumi
Daerah)
● Peraturan Wali Kota Balikpapan No. 3 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Pengadministrasian Ketetapan PBB-P2 (Berita Daerah No. 3 Tahun 2012
tanggal 19 Januari 2012)
● Peraturan Wali Kota Balikpapan No. 4 Tahun 2012 tentang Klasifikasi dan
Penetapan NJOP Pbb P2 (Berita Daerah No. 4 Tahun 2012 tanggal 1
Februari 2012)
● Peraturan Wali Kota Balikpapan No. 5 Tahun 2012 tentang Sistem dan
Prosedur Pemungutan PBB P2 Kota Balikpapan (Berita Daerah No. 5 Tahun
2012 tanggal 1 Februari 2012)
● Peraturan Wali Kota Balikpapan No. 11 Tahun 2013 Tentang Tata Cara
Pemberian Pengurangan PBB P2 (Berita Daerah No. 11 Tahun 2013 tanggal
10 April 2013)
● Peraturan Wali Kota Balikpapan No. 7 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Pemberian Angsuran dan Penundaan Pembayaran PBB P2 (Berita Daerah
No. 7 Tahun 2015 Tanggal 31 Maret 2015)
● Peraturan Wali Kota Balikpapan No. 8 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Pengembalian Kelebihan Pembayaran PBB P2 (Berita Daerah No.8 Tahun
2015 Tanggal 31 Maret 2015)

Wajib Pajak Baru :


Wajib pajak PBB adalah orang pribadi atau badan yang memiliki hak dan/atau
memperoleh manfaat atas tanah dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau
memperoleh manfaat atas bangunan. Wajib pajak memiliki kewajiban membayar
PBB yang terutang setiap tahunnya. PBB harus dilunasi paling lambat 6 (enam)
bulan sejak tanggal diterimanya SPPT oleh wajib pajak. Karna Wajib Pajak Adalah
5-8 bulan.

Tarif Pajak :
● Untuk NJOP sampai dengan Rp. 1.000.000.000,- ditetapkan sebesar 0,1%
● Untuk NJOP diatas Rp. 1.000.000.000,- ditetapkan sebesar Rp.0,2%

Contoh perhitungan pengenaan PBB-P2 atas bangungan di Perumahan dan


Perkampungan :
a. Untuk Wajib Pajak yang NJOP nya s/d Rp.1.000.000.000,00
Wajib Pajak A mempunyai objek pajak berupa :
Tanah seluas 800 m2 dengan harga jual Rp 300.000,00/m2;
Bangunan seluas 400 m2 dengan nilai jual Rp 350.000,00/m2;
Taman seluas 200 m2 dengan nilai jual Rp 50.000,00/m2;
Pagar sepanjang 120 m dan tinggi rata-rata pagar 1,5 m dengan nilai jual Rp
175.000,00/m2.

Besarnya pokok pajak yang terutang adalah sebagai berikut:


1. NJOP Bumi : 800 x Rp 300.000,00 = Rp 240.000.000,00
2. NJOP Bangunan
a. Rumah dan garasi
400 x Rp 350.000,00 = Rp 140.000.000,00
b. Taman
200 x Rp 50.000,00 = Rp 10.000.000,00
c. Pagar
(120 x 1,5) x Rp 175.000,00 = Rp 31.500.000,00 +
Total Nilai Jual Objek Pajak = Rp 421.500.000,00
NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 10.000.000,00
3. NJOP Untuk Perhitungan PBB = Rp 411.500.000,00
4. Tarif pajak yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah 0,1%
5. PBB terutang: 0,1% x Rp 411.500.000,00 = Rp 411.500,00

b. Untuk Wajib Pajak yang NJOP-nya diatas Rp.1.000.000.000,00


Wajib Pajak B mempunyai objek pajak berupa :
Tanah seluas 2000 m2 dengan harga jual Rp 400.000,00/m2;
Bangunan seluas 800 m2 dengan nilai jual Rp 350.000,00/m2;
Taman seluas 400 m2 dengan nilai jual Rp 50.000,00/m2;
Pagar sepanjang 200 m dan tinggi rata-rata pagar 1,5 m dengan nilai jual Rp.
175.000,00/m2.

Besarnya pokok pajak yang terutang adalah sebagai berikut :


1. NJOP Bumi : 2000 x Rp 400.000,00 = Rp 800.000.000,00
2. NJOP Bangunan
a. Rumah dan garasi
800 x Rp 350.000,00 = Rp 280.000.000,00
b. Taman
400 x Rp 50.000,00 = Rp 20.000.000,00
c. Pagar
(200 x 1,5) x Rp 175.000,00 = Rp 52.500.000,00 +
Total Nilai Jual Objek pajak = Rp 1.152.500.000,00
NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 10.000.000,00
3. Nilai Jual Objek Pajak Kena Pajak = Rp.1.142.500.000,00
4. Tarif pajak yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah 0,2%
5. PBB terutang: 0,2% x Rp1.142.500.000,00 = Rp. 2.285.000,00

Contoh perhitungan pengenaan PBB-P2 atas bangungan Strata Title :


1. Perhitungan PBB-P2 atas Bangunan Strata Title sebelum dilakukan Pertelaan
Contoh :
Rumah Susun/Apartemen "A" memiliki data objek pajak sebagai berikut :
- Luas Bumi (LT) = 10.000 m²
- Luas Bangunan (LB) = 20.000 m²
- NJOP/m² bumi = Rp 3.100.000,00
- NJOP/m² bangunan = Rp 4.200.000,00
- NJOPTKP ditetapkan = Rp 10.000.000,00
Perhitungan besarnya PBB-P2 terutang adalah sebagai berikut :

*) Tarif sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang


Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 13 Tahun 2010
tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

2. Perhitungan PBB-P2 atas Bangunan Strata Title setelah dilakukan Pertelaan


Contoh :
Rumah Susun/Apartemen "A" pada contoh 1, dilakukan pemecahan/pertelaan
per satuan unit. Data tambahan objek pajak adalah sebagai berikut :
- Luas Bangunan Efektif (LBE) yang dapat dijual = 12.500 m²
- Luas Satuan Unit Bangunan (LUB) yang dijual = 21 m²
a. Perhitungan Nilai Perbandingan Proporsi (NPP) sebagai berikut :
b. Perhitungan Bumi Bersama yang menjadi hak untuk unit satuan bangunan
dengan luas 21m² adalah :
- Luas Bumi Bersama (LTB) = 10.000 m²
- Bagian Bumi Bersama = NPP x LTB
= 0,0017 𝑥10.000
= 17 m²
c. Perhitungan bangunan bersama yang menjadi hak untuk satuan unit
bangunan dengan luas 21 m² adalah :
- Luas Bangunan Bersama (LBB) = LB - LBE
= 20.000 m² - 12.500 m²
= 7.500 m²
- Bagian Bangunan Bersama = NPP x LBB
= 0,0017 𝑥 7.500
= 13 m²
Sehingga perhitungan besarnya PBB P2 terutang untuk satuan unit
bangunan dengan luas 21 m² adalah sebagai berikut :

*) Tarif sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang


Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 13 Tahun 2010
tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Contoh perhitungan PBB perdesaan dan perkotaan:
A. Untuk Wajib Pajak yang NJOP nya s/d Rp.1.000.000.000,00
Wajib Pajak A mempunyai objek pajak berupa:
Tanah seluas 800 m2 dengan harga jual Rp 300.000,00/m2;
Bangunan seluas 400 m2 dengan nilai jual Rp 350.000,00/m2;
Taman seluas 200 m2 dengan nilai jual Rp 50.000,00/m2;
Pagar sepanjang 120 m dan tinggi rata-rata pagar 1,5 m dengan nilai jual Rp
175.000,00/m2.
Besarnya pokok pajak yang terutang adalah sebagai berikut:
1. NJOP Bumi: 800 x Rp 300.000,00 = Rp 240.000.000,00
2. NJOP Bangunan
● Rumah dan garasi
400 x Rp 350.000,00 = Rp 140.000.000,00
● Taman
200 x Rp 50.000,00 = Rp 10.000.000,00
● Pagar
(120 x 1,5) x Rp 175.000,00 =Rp 31.500.000,00 +
Total Nilai Jual Objek Pajak =Rp 421.500.000,00
NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 10.000.000,00
3. NJOP Untuk Perhitungan PBB =Rp 411.500.000,00
4. Tarif pajak yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah 0,1%
5. PBB terutang: 0,1% x Rp 411.500.000,00 = Rp 411.500,00
B. Untuk Wajib Pajak yang NJOP-nya diatas Rp.1.000.000.000,00
Wajib Pajak B mempunyai objek pajak berupa:
Tanah seluas 2000 m2 dengan harga jual Rp 400.000,00/m2;
Bangunan seluas 800 m2 dengan nilai jual Rp 350.000,00/m2;
Taman seluas 400 m2 dengan nilai jual Rp 50.000,00/m2;
Pagar sepanjang 200 m dan tinggi rata-rata pagar 1,5 m dengan nilai jual Rp.
175.000,00/m2.
Besarnya pokok pajak yang terutang adalah sebagai berikut:
1. NJOP Bumi: 2000 x Rp 400.000,00 = Rp 800.000.000,00
2. NJOP Bangunan
a. Rumah dan garasi
800 x Rp 350.000,00 = Rp 280.000.000,00
b. Taman
400 x Rp 50.000,00 = Rp 20.000.000,00
c. Pagar
(200 x 1,5) x Rp 175.000,00 = Rp 52.500.000,00 +
Total Nilai Jual Objek pajak =Rp1.152.500.000,00
NJOP Tidak Kena Pajak =Rp 10.000.000,00
3. Nilai Jual Objek Pajak Kena Pajak =Rp.1.142.500.000,00
4. Tarif pajak yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah 0,2% 5. PBB
terutang: 0,2% x Rp1.142.500.000,00 =Rp. 2.285.000,00

Sumber :
a. http://bppdrd.balikpapan.go.id/pajak_pbb.html
b. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/68989/perda_balikpapan_
1_2012_pbb.pdf
c. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/88983/PERWALI%20NOM
OR%205%20TAHUN%202018.pdf
d. perda_balikpapan_1_2012_pbb 3.pdf

Anda mungkin juga menyukai