Anda di halaman 1dari 5

PBB

1. Misalnya sebuah rumah dengan bangunan 100 m2 berdiri di atas lahan 200 m2. Dan jika
berdasarkan NJOP (nilai jual obyek pajak) harga tanah Rp700 ribu per m2 dan nilai bangunan
Rp600 ribu per m2. Lantas berapa besaran PBB yang harus dibayar oleh pemilik rumah
tersebut?

* Harga tanah : 200 m2 x Rp. 700.000       =    Rp    140.000.000


* Harga Bangunan: 100 m2 x Rp600.000    =    Rp      60.000.000
———————- +
* NJOP sebagai dasar pengenaan PBB        =    Rp    200.000.000
* NJOP Tidak Kena Pajak                          =    Rp      12.000.000
* NJOP untuk penghitungan PBB                =    Rp    188.000.000
* NJKP (Nilai Jual Kena Pajak): 20% x Rp188.000.000
=    Rp      37.600.000
* Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang :
0,5% x Rp37.600.000                               =    Rp          188.000
* Faktor Pengurangan / Stimulus               =    Rp            15.000
——————-  –
PBB YANG HARUS DIBAYARKAN                   =    Rp          173.000

1. 2. Perum Perumnas mendirikan rumah susun dengan data sebagai berikut:


1. Luas tanah 7000m2, NJOP=394.000/M2 (kelas A22)
2. Luas bangunan hunian

 Tipe 21 (200 unit)


 Tipe 36 (100 unit)
 Tipe 48 (50 unit)

Luas bangunan hunian = 10.200m2, NJOP= 365.000/M2 (kelas A8)

1. Bangunan bersama

Tangga kaki lima seluas 1800m2, kelas A8

1. Bangunan sarana

Jalan, tempat parkir, dll = 200m2, kelas A8

Hitunglah PBB untuk masing-masing hunian!

Jawab:

NJOP tanah:  7.000 X 394.000 =2.758.000

NJOP Bangunan:

 Hunian    : 10.200 X 365.000 =  3.723.000.000


 Bersama : 1.800 X 365.000   =   657.000.000
 Sarana     : 2.000 X 365.000  =   730.000.000

Jumlah NJOP bangunan           5.110.000.000

PBB TIPE 21

NJOP Tanah       : 21/10.200 X 2.758.000         =  5.678.235

NJOP bangunan: 21/10.200 X 5.110.000.000 = 10.520.588

16.198.824

NJOPTKP             :                                                     12.000.000

NJOP untuk perhitungan PBB                            =   4.198.824

NJKP 20% X 4.198.824 = 839.765

PBB terutang 0,50% x 839.765 = 4.199

PBB TIPE 36

NJOP Tanah       : 36/10.200 X 2.758.000         =  9.734.118

NJOP bangunan: 36/10.200 X 5.110.000.000 = 18.035.294

27.769.412

NJOPTKP             :                                                     12.000.000

NJOP untuk perhitungan PBB                            = 15.769.412

NJKP 20% X 15.769.412= 3.153.882

PBB terutang 0,50% x 3.153.882= 15.769

PBB TIPE 48

NJOP Tanah       : 48/10.200 X 2.758.000         = 12.978.824

NJOP bangunan: 48/10.200 X 5.110.000.000 = 24.047.059

37.025.882
NJOPTKP             :                                                     12.000.000

NJOP untuk perhitungan PBB                            = 25.025.882

NJKP 20% X 25.025.882= 5.005.176

PBB terutang 0,50% x 5.005.176= 25.026

NJOP tanah = 50m2 x Rp. 1 juta = Rp. 50 juta

NJOP bangunan = 50m2 x Rp. 1 juta = Rp. 50 Juta

NJOP tanah dan bangunan = Rp. 100 juta

NJOTKP ( Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak) = 10% dari NJOP Bangunan = Rp. 5 Juta

NJOP untuk PBB = NJOP tanah dan bangunan – NJOTKP = 100 juta- 5 juta = Rp. 95 Juta

Perhitungan PBB:

NJKP (Nilai Jual Kena Pajak)= 20% x NJOP PBB = 20% x Rp. 95 Juta = Rp. 19 Juta

PBB = (aturan undanga-undang sebesar 0.5%) x NJKP = 0.5% x Rp. 19 Juta= Rp. 95
Ribu

BPHTB

1. Seseorang membeli sebuah rumah di Jakarta dengan luas tanah 200 m2 dan luas bangunan
100 m2. Berdasarkan NJOP, harga tanah Rp700.000 per m2 dan nilai bangunan Rp600.000
per m2. Berapa besaran BPHTB yang harus dikeluarkan oleh pembeli rumah tersebut?

* Harga Tanah: 200 m2 x Rp700.000          =    Rp    140.000.000


* Harga Bangunan: 100 m2 x Rp600.000     =    Rp      60.000.000
——————– +
* Jumlah Harga Pembelian Rumah:             =    Rp    200.000.000
* Nilai Tidak Kena Pajak *)                         =    Rp      60.000.000
——————– –
* Nilai untuk penghitungan BPHTB               =    Rp    140.000.000
* BPHTB yang harus dibayar
5% : 5% x Rp140.000.000                     =    Rp       7.000.000

1. 2. Bapak Simanjuntak membeli sebidang tanah di Surabaya pada tanggal 5 Januari


2012 dengan harga perolehan menurut PPAT sebesar Rp 300.000.000 dan BPHTB-
nya telah dibayar lunas pada tanggal tersebut. Berdasarkan pemeriksaan yang
dilakukan kantor PBB Surabaya Satu pada tanggal 7 Februari 2012, ternyata NJOP
atas tanah tersebut adalah sebesar Rp 350.000.000. pada tanggal 1 Maret 2012
diperoleh data baru, ternyata transaksi yang benar atas tanah tersebut adalah sebesar
Rp 400.000.000. atas temuan-temuan tersebut diatas Kepala Kantor Pelayanan PBB
Surabaya Satu telah menerbitkan SKBKB pada tanggal 7 Februari 2012 dan
SKBKBT pada tanggal 1 Maret 2012.
Berapa BPHTB yang harus dibayar Bapak Sianjuntak tersebut berdasarkan SKBKB dan
SKBKBT yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak tersebut bila NPOPTKP
sebesar Rp 50.000.000?

Jawab:

1. BPHTB yang telah dibayar pada tanggal 5 Januari 2012 adalah:

5% X (300.000.000 – 50.000.000)= 12.500.000

1. BPHTB yang seharusnya terutang pada tanggal 7 Februari 2012 adalah:

5% X (350.000.000 – 50.000.000) = 15.000.000

1. BPHTB yang telah dibayar:

12.500.000

1.   BPHTB kurang bayar: 2.500.000


2.   Denda

2 X 2% X 2.500.000 = 100.000 – SKBKB = 2.600.000

BPHTB yang seharusnya terutang pada tanggal 1 Maret 2012:

5% x (400.000.000 – 50.000.000) = 17.500.000

1. BPHTB yang telah dibayar:

15.000.000

1. g.  BPHTB yang kurang dibayar:

2.500.000

1. h.    Sanksi administrasi 100%:

        2.500.000 – SKBKBT = 5.000.000

Perhitungan BPHTB nya :

Tariff BPHTB sebesar 5% x NPOP – NPOP Wilayah terkait

= 5% x Rp. 100 Juta – Rp. 30 Juta(NPOP wilayah Tanggerang)

= 5% x Rp. 70 Juta

= Rp. 3.5 Juta

Anda mungkin juga menyukai