1. Pada tanggal 12 Nopember 2010, Bapak Amir membeli sebidang tanah dan
bangunan dari Bapak Budi, dengan luas masing-masing : tanah 150 M2 dan
bangunan 100 M2 seharga Rp200.000.000,- dan telah dibayar lunas. Besar PBB
terutang yang tercantum dalam SPPT PBB atas nama pemilik lama sebesar
Rp163.300,-, dengan kelas tanah 068 serta kelas bangunan 024 . Pada bulan
Maret 2011, rumah tersebut direnovasi sehingga luas bangunan menjadi 180 M2
dan telah dilaporkan ke KPP setempat dengan mengisi SPOP dan LSPOP. Kelas
tanah atas objek tersebut pada tahun 2011 mengalami kenaikan 1 kelas dari
tahun sebelumnya. Pernyataan berikut yang paling benar berkaitan dengan
kewajiban PBB tahun 2011:
a. Wajib Pajak Bapak Budi dengan PBB terutang Rp163.300,-
b. Wajib Pajak Bapak Amir dengan PBB terutang Rp163.300,-
c. Wajib Pajak Bapak Budi dengan PBB terutang Rp178.300,-
d. Wajib Pajak Bapak Amir dengan PBB terutang Rp178.300,-
2. Mengacu pada soal no 1, pada tahun 2012, dengan asumsi tidak ada kenaikan
kelas tanah maupun bangunan, maka PBB terutang adalah :
a. Rp163.300,-
b. Rp178.300,-
c. Rp234.300,-
d. Rp219.300,-
3. Atas transaksi tersebut sebagai mana soal nomor 1, mana pernyataan yang
paling benar berkaitan dengan BPHTB terutang, bila NPOPTKP ditentukan
Rp60.000.000,- dan tarifnya 5%:
a. Atas nama Bapak Amir sebesar Rp7.000.000,-
b. Atas nama Bapak Amir sebesar Rp5.765.000,-
c. Atas nama Bapak Budi sebesar Rp7.000.000,-
d. Atas nama Bapak Budi sebesar Rp5.765.000,-
4. Pada bulan 10 Oktober 2011, karena Bapak Amir pindah keluar kota, maka rumah
tersebut disewakan kepada Bapak Caca seharga Rp5.000.000,- setahun selama
2 tahun. Atas sewa menyewa tersebut dibuat 2 lembar kwitansi pembayaran,
masing-masing Rp1.000.000,- dan sisanya. Besarnya bea meterai yang harus
dibayarkan adalah:
a. Rp3.000 dan Rp 6.000
b. Rp3.000 dan Rp3.000
c. Rp6.000 dan Rp 6.000
d. Tidak terutang bea meterai
5. Dalam pendaftaran objek PBB dengan mengisi formulir SPOP dan LSPOP.
Berikut ini adalah data yang wajib di isi oleh wajib pajak, kecuali :
a. Nama dan Alamat wajib pajak
b. Luas dan letak Objek Pajak
c. Denah Objek Pajak
d. Nomor Objek Pajak
Jawablah dengan jelas!
1. Bapak Hari memiliki rumah dan toko yang letaknya terpisah di Jalan Bintaro
Utama, Tangerang Selatan dengan rincian sebagai berikut:
Rumah : Luas Tanah : 500 m2 : NJOP : Rp 4.155.000/m2 (Kelas 048)
Luas Bangunan : 300 m2 : NJOP : Rp 1.833.000/m2 (Kelas 019)
Toko : Luas Tanah : 500 m2 : NJOP : Rp 5.095.000/m2 (Kelas 046)
Luas Bangunan : 400 m2 : NJOP : Rp 2.200.000/m2 (Kelas 018)
Hitung PBB atas rumah dan toko Bapak Hari tersebut jika diketahui
NJOPTKP =Rp12.000.000
Bangunan :
c. Bangunan bersama :
Luas Bangunan Bersama : 3.800 M2
Kelas : 021
Bangunan
1. Pabrik 1.700 78 505.000 858.500.000
2. Gudang 3.000 78 505.000 1.515.000.000
3. Kantor 200 69 823.000 164.600.000
4. Perumahan 4.000 72 700.000 2.800.000.000
Jumlah 8.900 5.338.100.000
Keterangan:
Contoh ini kurang tepat, karena biasanya yang ditentukan atas masing-masing areal
ataupun unit bangunan adalah nilai per meter persegi, bukan NJOP per M2 seperti
contoh ini.
Sehingga kalau diketahui nilai permeter persegi masing2, maka akan dihitung dulu
jumlah nilai keseluruhan bumi dan/atau bangunan terus dibagi dengan jumlah luas
bumi dan/atau bangunan, sehingga diperoleh nilai per meter persegi bumi dan
bangunan. Selanjutnya nilai per M2 hasil pembagian total nilai dengan total luas
dikonversi kedalam PMK 139 shg diperoleh NJOP/m2 bumi dan bangunan.
Selanjutnya NJOP/m2 masing2 dikalikan dengan luas, sehingga ketemu jumlah
NJOP Bumi dan NJOP bangunan.
Demikian semoga bermanfaat