Anda di halaman 1dari 7

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

UJIAN BREVET A/B


PBB, BPHTB, BEA METERAI
OKT 2020

SOAL I : PBB
Wajib Pajak AB yang bergerak di bidang perkebunan karet memiliki data dibawah ini :
1. Areal kebun berupa :
a. Areal sudah menghasilkan seluas 30.000.000 m2, harga tanah sebesar Rp.
80.000/m2, SIT sebesar Rp. 1.500/m2
b. Areal belum menghasilkan berumur 1 tahun seluas 350.000 m2, harga tanah
sebesar Rp. 80.000/m2, SIT sebesar Rp. 500/m2
c. Areal emplasemen seluas 650.000 m2, harga tanah sebesar Rp. 87.000/m2.
d. Areal yang tidak dapat ditanami (termasuk jalan) seluas 2.000.000 m2, harga tanah
sebesar Rp. 50.000/m2.

2. Bangunan berupa:
a. Pabrik seluas 3.500 m2, biaya membangun sebesar Rp. 3.500.000/m2
b. Kantor seluas 800 m2, biaya membangun sebesar Rp. 2.750.000/m2
c. Gudang seluas 1.500 m2, biaya membangun sebesar Rp. 3.000.000/m2
d. Perumahan seluas 8.000 m2, biaya membangun sebesar Rp. 3.000.000/m2
e. Kesehatan seluas 100 m2, biaya membangun sebesar Rp. 3.000.000/m2
f. Sosial seluas 500 m2, biaya membangun sebesar Rp. 3.000.000/m2
g. Lain-lain seluas 2.000 m2, biaya membangun sebesar Rp. 2.700.000/m2
h. NJOPTKP di daerah setempat adalah Rp. 12 juta.

Hitunglah PBB terutang Tahun 2018 atas perkebunan karet Wajib Pajak AB tersebut.
Catatan :
Pergunakan Klasifikasi NJOP sesuai PMK. 139/PMK.03/2014

1
SOAL II : PBB
PT. MNM Energy sebuah perusahaan di bidang sumber energi panas bumi di daerah Jawa
Timur, menguasai/memperoleh manfaat dari bumi dan bangunan dengan rincian sbb:
A. Bumi (Tanah) :
a. Areal produktif : 300 Ha, NJOP = kelas A.47
b. Areal belum produktif :
1. Areal General Survey : 300 Ha, NJOP = kelas A.48
2. Areal eksplorasi : 200 Ha, NJOP = kelas A.50
3. Areal cadangan produksi : 200 Ha, NJOP = kelas A.47
c. Areal tidak produktif : 150 Ha, NJOP = kelas A.50
d. Areal pelabuhan khusus : 1 Ha, NJOP daratan = kelas A.42
e. Areal emplasemen :
1. Pabrik : 30 Ha, NJOP = kelas A.42
2. Gudang : 4 ha, NJOP = kelas A.40
3. Kantor : 2500 M2, NJOP = kelas A.40
4. Perumahan : 10 Ha, NJOP = kelas A.39

B. Bangunan :
1. Pabrik : 70.000 M2, NJOP = kelas A.10
2. Gudang :7.000 M2, NJOP = kelas A.10
3. Kantor : 2.500 M2, NJOP = kelas A.8
4. Perumahan : 15.000 M2, NJOP = kelas A.6

C. Hasil penjualan panas bumi setahun sbb :


2
Periode Produksi/Kwh Harga/Kwh
Triw. I 250 US$ 25
Triw. II 200 US$ 26
Triw. III 225 US$ 28
Triw. IV 250 US$ 30

Angka kapitalisasi = 9.5 ; Kurs yang berlaku : 1 US$ = Rp. 13.200


Hitung PBB Tahun 2018 yang menjadi kewajiban PT MNM Energy tersebut bila NJOPTKP
ditentukan sebesar Rp. 12 juta.
Catatan :
Pergunakan Klasifikasi NJOP sesuai PMK. 139/PMK.03/2014

3
SOAL III : PBB
PT. KLM mining sebuah perusahaan di bidang pertambangan galian C di daerah Kaltim,
menguasai/memperoleh manfaat dari bumi dan bangunan dengan rincian sbb :
A. Bumi (Tanah) :
1. Areal produktif seluas 100 Ha, dengan harga tanah pada kelas Rp. 300/M2
2. Areal belum produktif seluas 200 Ha, dengan harga tanah pada kelas Rp. 300/M2
3. Areal tidak produktif seluas 100 Ha, dengan harga tanah pada kelas Rp. 250/M2
4. Areal emplasemen Pabrik seluas 10.000 m2, dengan harga tanah pada kelas Rp.
1.500/M2.

B. Bangunan :
Bangunan Luas Biaya pembangunan per m2
(m2) (Rp)
Pabrik 1.250 250.000
Gudang 600 175.000
Kantor 250 250.000
Perumahan 1.000 250.000

C. Hasil bersih galian tambang marmer 1 tahun sebelum tahun pajak berjalan Rp. 150 juta.
Sisa umur penambangan 10 tahun lagi.

Perhitungan NJOP bumi areal produktif didasarkan pada angka kapitalisasi.

Hitung PBB yang menjadi kewajiban PT. KLM mining tersebut bila NJOPTKP ditentukan
sebesar Rp. 12 juta.
Catatan :
Pergunakan Klasifikasi NJOP sesuai PMK. 139/PMK.03/2014

4
SOAL IV : BPHTB
1. Pada tgl. 15 April 2016 Pak Heru membeli sebidang tanah seluas 1.000 m2 di
Kabupaten Sumenep Jawa Tengah dengan harga menurut NJOP sebesar Rp.
2.100.000.000,-, dan BPHTB nya telah dibayar lunas pada tanggal transaksi tersebut.
Pada tgl. 16 Juli 2011 berdasarkan bukti tertulis yang ditemukan ternyata harga pasar
tanah tersebut adalah sebesar Rp. 2.500.000,- per m2. Atas temuan ini, Kepala Daerah
qq.Kantor Unit Pelayanan PBB Sumenep menerbitkan SKPDKB pada tgl. 17 Juli 2016.
Anda diminta menghitung besarnya BPHTB yang dibayar oleh Pak Heru :
a. Pada tgl. 15 April 2016 (pada saat transaksi)
b. Pada tgl. 17 Juli 2016 (SKPDKB)
Apabila diasumsikan NPOPTKP sebesar Rp. 60.000.000,-
2. Tanah tersebut kemudian oleh Pak Heru dihibahwasiatkan kepada suatu Yayasan
Yatim Piatu (Nirlaba). Setelah Pak Heru meninggal dunia pada tgl. 15 Maret 2017, pihak
Yayasan kemudian mendaftarkan peralihan hak ke Kantor Pertanahan Kabupaten
Sumenep. Pada saat itu NJOP atas tanah tersebut secara keseluruhan (1.000 m2)
sebagai dasar penghitungan PBB adalah sebesar Rp. 2.500.000.000,- sedangkan
NJOPTKP untuk PBB sebesar Rp. 10.000.000,-. Harga pasar tanah tersebut pada
tahun 2016 sebesar Rp. 2.500.000,- per m2. Anda diminta untuk menghitung:
a. Besarnya BPHTB yang harus dibayar oleh Yayasan apabila NPOPTKP yang berlaku
untuk Kabupaten Sumenep adalah sebesar Rp. 250.000.000,-(hibah wasiat) dan
selainnya adalah Rp. 60.000.000,-.
b. Besarnya BPHTB yang harus dibayar oleh Yayasan apabila permohonan
pengurangan dari yayasan dikabulkan oleh Kantor Pelayanan PBB Sumenep.
Catatan :
Pergunakan Klasifikasi NJOP sesuai PMK. 139/PMK.03/2014.

5
SOAL V : BPHTB
Sebuah Pemerintah Daerah telah membebaskan tanah untuk kepentingan umum pada
suatu kawasan dengan harga pembebasan tanah tersebut kurang dari NJOP PBB. Salah
seorang warga telah mendapatkan ganti rugi kurang dari NJOP PBB yakni Rp. 500 juta
yang berarti kurang dari NJOP PBB sebesar Rp.700 juta. Kemudian orang tersebut
membeli tanah yang diatasnya berdiri sebuah rumah seharga Rp. 600 juta. Nilai Perolehan
Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) daerah tersebut adalah Rp.60 juta(umum) dan
Rp 200juta(hibah wasiat).
Berapa BPHTB yang terutang. Dan jika ia mengajukan pengurangan pengurangan, maka
berapa yang akan didapatkan? Berapa yang selayaknya ia setorkan ke kas Negara?

6
SOAL VI : BEA METERAI
1. Mr. Adam telah mengadakan persetujuan dengan koleganya Mr. Smith dari London
untuk mendirikan sebuah perusahaan di Jakarta dan juga telah dibuat surat perjanjian di
London yang telah ditandatangani berdasarkan meterainya Negara Inggeris. Dokumen
yang dibuat di luar negeri dan akan digunakan di Indonesia harus dilakukan
permeteraian kemudian. Tahun 2016 perusahaan yang didirikan telah menghasilkan
laba yang cukup besar, sehingga keduanya sepakat untuk membagi hasil selama
setahun tersebut. Berapa besarnya biaya meterai yang harus dibayar sampai dengan
pembagian hasil tersebut?
2. Pak Amir menjual tanahnya senilai 5,5 milyar, dengan cara 10 kali cicilan pembayaran
@ Rp500 juta/cicilan dan DP Rp 500juta. Perjanjian tertulis untuk skema pembayaran
tersebut dibuat diawal kesepakatan tgl 5 Januari 2018. Atas jasa broker tanah tersebut
diberikan 2.5% komisi dari harga jual yang ditanggung Pak Amir. Atas penjualan tanah
tersebut dibuatkan akte notaris. Berapa besarnya biaya meterai yang harus dibayar oleh
Pak Amir?

PERHATIAN : LEMBAR JAWABAN DIEMAIL KE


Kuliahs039@gmail.com
HARI JUMAT 6 NOV 2020

Anda mungkin juga menyukai