Anda di halaman 1dari 9

KASUS 10

Akuisisi Perusahaan

PT. Holcim Indonesia, Tbk*

Pada tanggal 13 November 2018, PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. (Semen Indonesia, dengan tick name
SMGR) mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales
& Purchase Agreement) untuk mengambil alih sejumlah 6.179.612.820 lembar saham (atau setara 80,6%
kepemilikan saham) PT Holcim Indonesia Tbk. (Holcim Indonesia, dengan tick name SMCB), senilai USD
917 juta (harga akan disesuaikan berdasarkan kondisi pada saat penyelesaian transaksi) pada tanggal 12
November pukul 19.00 WIB. Transaksi akuisisi ini akan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri
Bangunan (SIIB) yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia (SMGR).

Proses akuisisi SMCB oleh SMGR rampung pada tanggal 31 Januari 2019 dengan nilai transaksi kurang
lebih sebesar Rp. 12,96 triliun untuk pembelian saham PT. Holcim Indonesia, Tbk (SMCB) oleh PT. Semen
Indonesia, Tbk (SMGR) sebanyak 6.179.612.820 lembar saham (setara 80,64% dari total saham beredar)
dengan harga Rp. 2.097,- per saham. Dengan demikian, kepemilikan mayoritas saham SMCB berpindah
dari Holderfin BV, Netherlands (dimiliki oleh LafargeHolcim, Ltd, Switzerland) kepada PT. Semen
Indonesia, Tbk (SMGR). Setelah proses akuisisi tersebut PT. Holcim Indonesia, Tbk berubah nama menjadi
PT. Solusi Bangun Indonesia, Tbk.

Holcim Indonesia (SMCB) merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki 4 pabrik
semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix. Pengambilalihan saham Holcim
Indonesia ini akan semakin memperkuat posisi SMGR di pasar domestik.

Melalui akusisi Holcim Indonesia (SMCB), Semen Indonesia (SMGR) akan dapat memperluas jaringan
pabrik semennya di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan
efisiensi - khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix
dengan berbagai variasi produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada para
stakeholders.

Holcim Indonesia (SMCB) juga telah menerapkan teknologi bahan bakar dari limbah yang nantinya dapat
disinergikan secara luas di seluruh fasilitas Semen Indonesia Group, sehingga dapat semakin
meningkatkan efisiensi biaya.

Industri semen di Indonesia masih memiliki tingkat pertumbuhan yang prospektif dan menjanjikan, yang
didukung oleh kelanjutan program investasi pemerintah dan swasta, seperti Program Satu Juta Rumah,
berbagai proyek infrastruktur pemerintah, berbagai proyek properti yang dikembangkan oleh sektor
swasta, serta konsumsi retail.

*
Kasus ini disusun oleh Dr. Iman S. Suriawinata untuk kepentingan pengajaran bidang ilmu keuangan perusahaan.

1
Pengambilalihan saham ini akan memberikan tambahan kapasitas dan jangkauan geografis yang semakin
luas bagi Semen Indonesia Group untuk mampu menangkap peluang pertumbuhan industri semen
domestik, serta mampu memperkuat ketahanan industri semen BUMN di Indonesia.

Saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per
tahun, dimana 63% dari kapasitas (capacity share) tersebut dikuasai oleh pihak swasta dan pemain asing
(global).

Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso, menyampaikan beberapa tujuan strategis atas aksi
korporasi ini. “Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang
transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market
leader di Indonesia. Dalam situasi industri semen nasional yang semakin kompetitif, kombinasi antara
Semen Indonesia dan Holcim Indonesia akan membuat foot print kami semakin besar dan kuat.”

Hendi juga menambahkan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas,
meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta
menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan dan pemangku
kepentingan perusahaan. “Selain akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen
terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun, transaksi ini juga
merupakan wujud nyata sumbangsih BUMN dalam meningkatkan ketahanan industri semen nasional
yang akan mendukung pembangunan berkesinambungan di tanah air.”

Berdasarkan POJK 9/2018, setelah transaksi pengambilalihan saham ini terlaksana, Semen Indonesia akan
menyampaikan pernyataan Penawaran Tender Wajib atas 1.483.287.180 lembar saham (atau setara
19.4%) kepemilikan saham Holcim Indonesia yang dimiliki oleh pemegang saham publik, kepada OJK.

PT. Holcim Indonesia, Tbk (SMCB)

Holcim Indonesia didirikan pada tahun 1971 dan kemudian tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun
1977. Sebesar 80,6% saham Holcim Indonesia dimiliki oleh Holderfin BV (yang dimiliki oleh LafargeHolcim)
dan sisanya 19,4% dimiliki oleh pemegang saham publik.

Holcim Indonesia merupakan produsen semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki 4 pabrik semen yang
berlokasi di Lhok Nga (Aceh), Cibinong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Tuban (Jawa Timur), serta
dilengkapi dengan terminal distribusi di Sumatera dan Kalimantan.

Pada tahun 2017, Holcim Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun (setara dengan USD 701
juta), sementara total aset per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 19,6 triliun (setara dengan USD
1.448 juta). Lampiran 1 dan Lampiran 2 menyajikan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi
Konsolidasian Holcim Indonesia selama periode 2014 sd 2017.

PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. (SMG)

Semen Indonesia didirikan pada tahun 1957 di Gresik, dengan nama PT Semen Gresik. Pada tahun 1995,
Semen Indonesia melakukan konsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa yang kemudian
dikenal dengan nama Semen Gresik Group. Pada tahun 2013, Semen Gresik Group berubah menjadi

2
Semen Indonesia Group sebagai strategic holding company yang menaungi PT Semen Gresik, PT Semen
Padang, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement JSC.

Semen Indonesia Group merupakan perusahaan BUMN semen terbesar di Indonesia dengan kapasitas
terpasang sekitar 38,2 juta ton semen per tahun. Menjadi perusahaan BUMN terbuka pertama yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1991, dengan kepemilikan saham saat ini 51% dimiliki
pemerintah, dan 49% oleh publik. Lampiran 3 dan Lampiran 4 menyajikan Laporan Posisi Keuangan dan
Laporan Laba Rugi Konsolidasian Semen Indonesia selama periode 2014 sd 2017.

Mahal atau Murahkah Harga Akuisisi Saham SMCB?

Jika dibandingkan rata-rata harga saham SMCB sepanjang periode 2014 sd 2017, harga akuisisi Holcim
Indonesia (SMGR) sebesar Rp. 2.097,- per saham yang dibayarkan oleh Semen Indonesia (SMCB) dapat
dikatakan mahal. Selama periode 2014 sd 2017, rata-rata harga penutupan akhir tahun saham SMCB
hanya sebesar Rp 1.229,- per saham. Kinerja saham Holcim Indonesia (SMCB) mau pun Semen Indonesia
(SMGR) selama periode 2014 sd 2017 pun kurang baik (Lampiran 5).

Ada pihak yang berpendapat bahwa dari sisi valuasi berdasarkan nilai buku, harga yang dibayarkan oleh
Semen Indonesia adalah mahal. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2017, nilai buku ekuitas
bersih Holcim Indonesia (SMCB) hanya sebesar Rp 7,20 triliun. Artinya, saham SMCB sebanyak 80,64%
yang dimiliki oleh Holderfin BV hanya memiliki nilai buku sebesar Rp. 5,81 triliun, tetapi dibeli oleh Semen
Indonesia (SMGR) dengan harga Rp. 12,96 triliun – yaitu 2,23 kali lipat nilai buku. Namun demikian,
menurut manajemen Semen Indonesia, penilaian harga transaksi akuisisi tidak bisa dilihat hanya dari sisi
nilai buku. Harus dilihat dari berbagai aspek, termasuk prospek pertumbuhan dan posisi saing Semen
Indonesia Group pasca akuisisi Holcim Indonesia (SMCB).

Pertanyaan

1) Bagaimanakah trend kinerja keuangan mau pun kinerja saham Holcim Indonesia selama periode
2014 sd 2017?
2) Apakah motif yang melandasi tindakan manajemen Semen Indonesia (SMGR) untuk mengakuisisi
80,64% saham Holcim Indonesia (SMGR) dengan nilai akuisisi sebesar Rp. 12,96 triliun?
Mempertimbangkan bahwa nilai buku saham yang diakuisisi adalah sebesar Rp. 5,81 triliun,
menurut Anda dan tim wajarkah nilai akuisisi sebesar Rp. 12,96 triliun tersebut?
3) Dengan asumsi:
a. Beta saham SMCB adalah sama dengan beta saham SMGR, yaitu 1.250,
b. Market risk premium sebesar 8%, dan risk-free rate sebesar 6%, maka
c. Berapakah cost of equity SMCB?
4) Hitunglah WACC Holcim Indonesia (SMCB), bila diasumsikan:
a. Cost of debt adalah sebesar 10%
b. Tarif pajak penghasilan perusahaan adalah 25%
c. Debt-to-Equity Ratio (DER) adalah 55% : 45%.
5) Hitunglah:
a. NOPAT Holcim Indonesia untuk tahun 2017.

3
b. Free Cash Flow for Firm (FCFF) Holcim Indonesia untuk tahun 2017.
6) Dengan menggunakan hasil perhitungan WACC (No. 4) dan FCFF (No. 5b) serta dengan asumsi
DER konstan dan tidak ada pertumbuhan (no growth) di dalam FCFF, hitunglah berapa value of
firm (VF) dan value of equity (VE) Holcim Indonesia.
7) Dengan nilai akuisisi ekuitas sebesar Rp. 12,96 triliun, berapakah kira-kira tingkat pertumbuhan
FCFF yang diproyeksikan oleh manajemen Semen Indonesia?
8) Secara keseluruhan, apakah kesimpulan Anda dan tim mengenai nilai akuisisi 80,64% saham
SMCB sebesar Rp. 12,96 triliun? Wajar, mahal atau murahkah?

oooooOOOOOooooo

4
Lampiran 1

PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk & Entitas Anak


Neraca Konsolidasian
Per 31 Desember 2014 - 2017
(dalam Rp. 000'000)

2014 2015 2016 2017

Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 214,570 638,335 323,829 554,511
Piutang Dagang 1,035,277 1,069,607 1,040,587 1,208,291
Piutang Lain-Lain 142,884 140,002 216,728 172,612
Persediaan 628,857 553,364 763,634 880,760
Aset Lancar Lainnya 244,601 180,466 122,172 110,837
Total Aset Lancar 2,266,189 2,581,774 2,466,950 2,927,011

Aset Non Lancar


Aset Tetap Bersih 14,498,240 14,427,080 16,608,121 15,999,771
Uang Muka & Biaya Dibayar Dimuka 42,618 132,507 115,217 108,738
Aset Pajak Tangguhan 16,454 56,421 73,224 50,081
Goodwill 120,242 23,366 401,808 401,808
Aset Non-Lancar Lainnya 255,561 100,417 97,813 138,994
Total Aset Non-Lancar 14,933,115 14,739,791 17,296,183 16,699,392

TOTAL ASET 17,199,304 17,321,565 19,763,133 19,626,403

Liabilitas Lancar
Pinjaman Bank Jangka Pendek 495,990 30,000 1,161,890 847,320
Hutang Dagang 1,066,695 1,082,122 1,121,004 1,360,393
Hutang Lain-Lain 630,110 418,048 280,648 514,474
Beban Masih Harus Dibayar 523,087 478,938 664,410 781,172
Hutang Pajak 55,629 59,195 62,590 44,384
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 161,993 156,014 141,051 116,284
Pinjaman Jk. Panjang Jatuh tempo dalam
satu tahun 874,041 1,733,124 1,879,765 1,720,776
Total Liabilitas Lancar 3,807,545 3,957,441 5,311,358 5,384,803

Liabilitas Jk. Panjang


Liabilitas Pajak Tangguhan 284,132 239,523 660,507 656,803
Pinjaman Bank Jangka Panjang 4,052,179 4,205,164 5,208,134 5,767,152
Liabilitas imbalan kerja Jk. Panjang 431,628 425,693 474,452 602,613
Liabilitas Jk. Panjang Lainnya 41,851 43,887 48,087 18,081
Total Liabilitas Jangka Panjang 4,809,790 4,914,267 6,391,180 7,044,649

Jumlah Liabilitas 8,617,335 8,871,708 11,702,538 12,429,452

Ekuitas
Modal Saham 3,831,450 3,831,450 3,831,450 3,831,450
Tambahan Modal Disetor 2,472,381 2,587,309 2,587,309 2,587,309
Laba Ditahan 2,369,251 2,228,859 1,829,331 1,071,286
Komponen Ekuitas Lainnya (95,125) (197,761) (187,495) (293,094)
Total Ekuitas yang Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 8,577,957 8,449,857 8,060,595 7,196,951
Kepentingan Non-Pengendali 4,012 - - -
Jumlah Ekuitas 8,581,969 8,449,857 8,060,595 7,196,951

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 17,199,304 17,321,565 19,763,133 19,626,403


Lampiran 2

PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk & Entitas Anak


Laba Rugi Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 s/d 2017
(Rp. '000,000)

2014 2015 2016 2017

Penjualan Bersih 9,483,612 9,239,022 9,458,403 9,382,120


Harga Pokok Penjualan (6,707,347) (7,099,577) (7,527,537) (7,507,994)
Laba Kotor 2,776,265 2,139,445 1,930,866 1,874,126

Beban Operasional
Distribusi & Penjualan (1,021,707) (1,212,136) (1,100,759) (1,144,078)
Administrasi dan Umum (524,862) (603,003) (554,434) (538,004)
Total Op. Expenses (1,546,569) (1,815,139) (1,655,193) (1,682,082)

Laba Operasional (EBIT) 1,229,696 324,306 275,673 192,044

Pendapatan/(Beban) Lain
Pendapatan/(Beban) Bunga (276,029) (557,924) (377,904) (909,357)
Laba/(Rugi) Kurs (14,499) 3,658 (35,928) 4,507
Pendapatan/(Beban) Lain (10,422) 580,378 (33,873) 22,351
Total Pendapatan/(Beban) Lain (300,950) 26,112 (447,705) (882,499)

Laba Sebelum Pajak 928,746 350,418 (172,032) (690,455)

Beban Pajak (309,588) (150,930) (112,552) (67,590)

Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 619,158 199,488 (284,584) (758,045)

Penghasilan Komprehensif Lain 40,709 (24,361) 10,266 (105,599)

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif Tahun


Berjalan 659,867 175,127 (274,318) (863,644)

Penyusutan & Amortisasi (Rp. 000'000) 696,943 1,017,788 1,024,344 1,129,469

Laba/(Rugi) per Saham (Rupiah Penuh) 86 23 (36) (113)


Harga per Saham (Rupiah Penuh) 2,185 995 900 835
Jumlah Saham Beredar 7,662,900,000 7,662,900,000 7,662,900,000 7,662,900,000
Market Value of Equity (Rp. 000'000) 16,743,437 7,624,586 6,896,610 6,398,522
Lampiran 3

PT. SEMEN INDONESIA, Tbk & Entitas Anak


Neraca Konsolidasian
Per 31 Desember 2014 - 2017
(dalam Rp. 000'000)

2014 2015 2016 2017

Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 5,031,518 3,991,751 2,861,691 3,674,946
Piutang Dagang 3,301,248 3,543,840 3,837,919 4,885,666
Piutang Lain-Lain 131,310 84,800 180,366 109,348
Persediaan 2,811,704 2,408,974 2,671,145 3,686,332
Aset Lancar Lainnya 372,765 509,339 822,038 1,445,526
Total Aset Lancar 11,648,545 10,538,704 10,373,159 13,801,818

Aset Non Lancar


Aset Tetap Bersih 20,221,067 25,167,683 30,846,750 32,523,310
Uang Muka & Biaya Dibayar Dimuka 645,252 462,974 296,870 130,188
Aset Pajak Tangguhan 56,552 90,268 752,492 664,718
Goodwill & Aset Tak Berwujud 1,103,697 1,134,306 1,355,080 1,269,644
Aset Non-Lancar Lainnya 656,562 759,184 602,545 573,823
Total Aset Non-Lancar 22,683,130 27,614,415 33,853,737 35,161,683

TOTAL ASET 34,331,675 38,153,119 44,226,896 48,963,501

Liabilitas Lancar
Pinjaman Bank Jangka Pendek 81,809 138,604 819,024 1,193,063
Hutang Dagang 3,031,508 3,783,246 4,077,757 4,927,077
Hutang Lain-Lain 215,001 194,300 305,250 322,467
Beban Masih Harus Dibayar 445,434 633,616 677,378 630,054
Hutang Pajak 271,687 275,833 363,827 245,688
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 710,422 866,509 916,934 757,779
Pinjaman Jk. Panjang Jatuh tempo dalam
satu tahun 516,069 707,082 991,503 727,449
Total Liabilitas Lancar 5,271,930 6,599,190 8,151,673 8,803,577

Liabilitas Jk. Panjang


Liabilitas Pajak Tangguhan 70,045 107,903 38,651 71,538
Pinjaman Bank Jangka Panjang 3,315,145 3,155,616 4,449,848 8,098,781
Liabilitas imbalan kerja Jk. Panjang 482,605 653,612 823,030 1,279,712
Liabilitas Jk. Panjang Lainnya 187,020 196,000 189,302 270,843
Total Liabilitas Jangka Panjang 4,054,815 4,113,131 5,500,831 9,720,874

Jumlah Liabilitas 9,326,745 10,712,321 13,652,504 18,524,451

Ekuitas
Modal Saham 593,152 593,152 593,152 593,152
Tambahan Modal Disetor 1,458,258 1,458,258 1,458,258 1,458,258
Laba Ditahan 21,519,826 23814977 26,527,985 26,733,361
Komponen Ekuitas Lainnya 475,229 553,155 455,801 130,224
Total Ekuitas yang Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 24,046,465 26,419,542 29,035,196 28,914,995
Kepentingan Non-Pengendali 958,465 1,021,256 1,539,196 1,524,057
Jumlah Ekuitas 25,004,930 27,440,798 30,574,392 30,439,052

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 34,331,675 38,153,119 44,226,896 48,963,503


Lampiran 4

PT. SEMEN INDONESIA, Tbk & Entitas Anak


Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 s/d 2017
(Rp. '000,000)

2014 2015 2016 2017

Penjualan Bersih 26,987,035 26,948,004 26,134,306 27,813,664


Harga Pokok Penjualan (15,408,158) (16,302,008) (16,278,434) (19,854,065)
Laba Kotor 11,578,877 10,645,996 9,855,872 7,959,599

Beban Operasional
Distribusi & Penjualan (2,694,237) (2,658,737) (2,719,373) (2,411,723)
Administrasi dan Umum (1,742,462) (2,041,728) (1,909,386) (2,203,917)
Total Op. Expenses (4,436,699) (4,700,465) (4,628,759) (4,615,640)

Laba Operasional (EBIT) 7,142,178 5,945,531 5,227,113 3,343,959

Pendapatan/(Beban) Lain
Pendapatan/(Beban) Bunga (96,849) (128,929) (179,720) (587,775)
Laba/(Rugi) Kurs - - - -
Pendapatan/(Beban) Lain 31,947 34,321 37,229 (9,638)
Total Pendapatan/(Beban) Lain (64,902) (94,608) (142,491) (597,413)

Laba Sebelum Pajak 7,077,276 5,850,923 5,084,622 2,746,546

Beban Pajak (1,509,616) (1,325,482) (549,585) (703,520)

Laba/(Rugi) Tahun Berjalan 5,567,660 4,525,441 4,535,037 2,043,026

Penghasilan Komprehensif Lain 74,658 136,723 (166,693) (335,432)

Laba (Rugi) Bersih Komprehensif Tahun


Berjalan 5,642,318 4,662,164 4,368,344 1,707,594

Penyusutan & Amortisasi (Rp. 000'000) 1,345,844 1,513,042 1,720,665 2,037,835

Laba/(Rugi) per Saham (Rupiah Penuh) 939 763 765 344


Harga per Saham (Rupiah Penuh) 16,200 11,400 9,175 9,900
Jumlah Saham Beredar 5,931,520,000 5,931,520,000 5,931,520,000 5,931,520,000
Market Value of Equity (Rp. 000'000) 96,090,624 67,619,328 54,421,696 58,722,048
Lampiran 5
HARGA, DIVIDEN, YIELD & BETA SAHAM SMCB & SMGR

SMCB SMGR
Total Yield Total Yield
Harga per Dividen per Capital Rata-Rata Harga per Dividen per Capital Rata-Rata
TAHUN Dividend (Holding Dividend (Holding
Saham - Saham Gain Adjusted Saham - Saham Gain Adjusted
Yield Period Yield Period
Penutupan Dibayarkan Yield Beta Penutupan Dibayarkan Yield Beta
Return) Return)

2012 Rp 2,900 Rp 15,850


2013 Rp 2,275 Rp 117 -21.55% 4.03% -17.52% 1.069 Rp 14,150 Rp 368 -10.73% 2.32% -8.40% 1.090
2014 Rp 2,185 Rp 87 -3.96% 3.82% -0.13% 1.241 Rp 16,200 Rp 407 14.49% 2.88% 17.36% 1.207
2015 Rp 995 Rp - -54.46% 0.00% -54.46% 1.276 Rp 11,400 Rp 375 -29.63% 2.31% -27.31% 1.244
2016 Rp 900 Rp 15 -9.55% 1.51% -8.04% 1.325 Rp 9,100 Rp 305 -20.18% 2.68% -17.50% 1.256
2017 Rp 835 Rp - -7.22% 0.00% -7.22% 1.323 Rp 9,900 Rp - 8.79% 0.00% 8.79% 1.291
2018 Rp 1,885 Rp - 125.75% 0.00% 125.75% 1.224 Rp 11,500 Rp 136 16.16% 1.37% 17.54% 1.413
Rata-Rata 4.83% 1.56% 6.40% 1.243 -3.52% 1.93% -1.59% 1.250

Anda mungkin juga menyukai