Anda di halaman 1dari 6

Tugas 2 Tanggal 30 Maret 2021

Materi Kuliah 3 dan 4 :

1. PBB Sektor Perikanan

2. PBB Sektor Perkebunan

3. PBB Sektor Perhutanan

Tugas dikumpulkan paling lambat Hari


Kamis, 1 April 2021 Pukul 12.00 WIB
dalam bentuk file PDF
Soal No. 1 Tugas ke 2 Perhitungan PBB Terutang
Sektor Usaha Perikanan Laut

Perusahaan PT. Minomartani yang bergerak dibidang penangkapan ikan


memiliki usaha dibidang perikanan laut dengan data :
✓ Pada tahun 2019 dapat menangkap ikan sebagai berikut :
▪ Tuna sebanyak 300 ton dengan harga jual rata-rata Rp. 12.500,- per kg dan
total biaya operasional sebesar Rp. 3 milyar;
▪ Salmon sebanyak 100 ton dengan harga jual rata-rata Rp. 25.000,- per kg
dan total biaya operasional sebesar Rp. 2 milyar;
✓ Jumlah kapal sebanyak 15 buah dan areal penangkapan masing-masing kapal
seluas 3 ha, areal luas penangkapan ikan yang mendapat ijin seluas 5 km2
dengan klasifikasi NJOP sebesar Rp 140 per m2, emplasemen seluas 3 ha dengan
NJOP sebesar Rp 10.000 per m2.
✓ Memiliki bangunan kamar pendingin 500 m2 NJOP Rp 595.000 per m2, gudang
seluas 1.000 m2 NJOP Rp 365.000 per m2, dermaga seluas 2.000 m2 NJOP
sekitar Rp 700.000 per m2.
✓ Jika angka kapitalisasi 10, tarif PBB 0,5 %, NJKP 40 % dan NJOPTKP Rp.
12.000.000. Hitung besarnya PBB terutang Tahun 2020 !
Soal No 2 Tugas ke 2 Perhitungan PBB Terutang
Sektor Usaha Perikanan Budidaya

Perusahaan budidaya ikan mempunyai usaha perikanan budi daya sebagai


berikut :
▪ Areal digunakan untuk budiaya ikan seluas 10 ha dan areal emplasemen seluas
2 ha dengan NJOP Rp. 64.000,- per m2.. Ikan yang dapat dihasilkan dalam
setahun sebanyak 200 ton degan harga jual rata-rata Rp. 12.000,- per kg.
Sedangkan biaya produksi selama setahun sebesar Rp. 2 milyar.
▪ Tanah emplasemen dipergunakan untuk bangunan-bangunan pendukung
kegiatan pembudidayaan ikan terdi dari :
a. Cold stroge (pendingin) seluas 300 m2 dengan NJOP Rp. 700.000 per m2,
b. Gudang seluas 1.000 m2 dengan NJOP Rp. 365.000 per m2,
c. kantor seluas 250 m2 dengan NJOP Rp. 429.000 per m2,
d. perumahan seluas 2.000 m2 dengan NJOP Rp. 505.000 per m2.
▪ Jika angka kapitalisasinya 8, tarif 0,5 %, NJKP 40 % dan NJOPTKP ditetapkan
sebesar Rp. 12.000.000, berapakah PBB terutang Perusahaan tersebut.
Soal No 3 Tugas ke 2 Perhitungan PBB Terutang
Sektor Perkebunan

Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Daerah Propinsi Riau mempunyai ijin


areal perkebunan seluas 11.000 ha dengan data :
A. Tanah :
1. Areal Kebun :
a. Tanaman belum menghasilkan :
▪ Luas areal : 6.000 ha, NJOP Rp. 140 per m2
▪ Biaya Investasi : Rp. 4.750.000 per ha
b. Tanaman sudah menghasilkan :
▪ Luas areal : 4.000 ha, NJOP Rp. 1.200 per m2
▪ Biaya Investasi : Rp. 5.750.000 per ha
2. Luas areal emplasemennya adalah sisa areal kebun yang ditanami dengan
NJOP Rp. 36.000,-
B. Bangunan :
1. Pabrik : 3.000 m2, Klas 24 : Rp. 700.000 per m2
2. Gudang : 1.000 m2, Klas 27 : Rp. 429.000 per m2
3. Kantor : 500 m2, Klas 22 : Rp. 968.000 per m2
4. Perumahan : 1.000 m2, Klas 23 : Rp. 823.000 per m2
Jika tarif PBB 0,5 %, NJKP 40 % dan NJOP TKP Rp. 12.000.000,- hitung PBB
terutang Perkebunan tersebut !
Soal No 4 Tugas ke 2 Perhitungan PBB Terutang
Sektor Perhutanan

Perusahaan yang bergerak dibidang Perhutanan dengan data produksi, luas dan
klas sebagai berikut :
▪ areal belum produktif 15 ha, klas 90 nilai Rp. 3.500 per m2
▪ areal tidak produktif 1.500 ha, klas 91 nilai Rp. 2.450 per m2
▪ areal emplasemen 1,5 ha, klas 81 nilai Rp. 10.000 per m2
▪ bangunan kantor 250 m2, klas 24 nilai Rp. 700.000 per m2
▪ bangunan perumahan 1.450 m2, klas 25 milai Rp. 595.000 per m2
▪ bangunan gudang 500 m2, klas 26 nilai Rp. 505.000 per m2
▪ jumlah produksi kayu tahun sebelumnya 5.000 m3 dengan harga hasil produksi
Rp. 800.000 per m3
▪ biaya produksi sebesar Rp. 3.250.000.000,-
Jika angka kapitalisasi 8, tarif PBB 0,5 %, NJKP 40 % dan NJOPTKP Rp. 12.000.000,
berapa PBB terutang yang harus dibayar perusahaan tersebut !
Soal No 5 Tugas ke 2 Perhitungan PBB Terutang
Sektor Perhutanan

Perusahaan PT. Wono Karya di Kalimantan yang bergerak di Bidang Kehutanan mempunyai areal Bumi
dan Bangunan sebagai brikut :
A. Tanah :
1. Areal Produktif :
a. Tanah telah menghasilkan :
- Luas tanah : 10.000 ha, NJOP Rp. 140 per m2
- Biaya Investasi Tanaman (BIT) : Rp 3.500.000 per ha
b. Tanah belum menghasilkan :
- Luas tanah : 12.000 ha, NJOP Rp. 140 per m2
- Biaya investasi tanaman : Rp. 5.250.000 per ha
2. Areal tidak produktif : 10 ha, NJOP Rp. 3.500 per m2,
3. Areal perlindungan : 5 ha, NJOP Rp. 5.000 per m2.
4. Areal Emplasemen : 5 ha, NJOP Rp. 64.000 per m2
B. Bangunan :
1. Pabrik : 3.000 m2, NJOP Rp. 505.000 per m2
2. Gudang : 500 m2, NJOP Rp. 365.000 per m2
3. Kantor : 200 m2, NJOP Rp. 595.000 per m2
4. Perumahan : 1.000 m2,, NJOP Rp. 700.000 per m2
Jika tarif 0,5 %, NJKP 40 % dan NJOP TKP Rp. 12.000.000, berapa besar PBB terutang perusahaan
tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai