Anda di halaman 1dari 14

PBB

Politeknik Keuangan Negara STAN


PENGENAAN PBB PERKEBUNAN

Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor


Perkebunan adalah hasil penjumlahan antara perkalian
luas areal perkebunan dengan NJOP bumi per meter
persegi dan perkalian luas bangunan dengan NJOP
bangunan per meter persegi.

Nilai tanah merupakan penjumlahan nilai dasar tanah dan


Standar Investasi Tanaman (SIT).
PENENTUAN BESARNYA NJOP
SEKTOR PERKEBUNAN
KMK 523/KMK.04/1998 J.O PMK 150/PMK.04/2010

Pasal 3
 Areal kebun :
NJOP = NJOP tanah + Jumlah Investasi Tanaman Perkebunan sesuai
dengan SIT menurut umur tanaman

 Areal emplasemen dan areal lainnya dalam kawasan perkebunan

NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaian seperlunya

 Objek Pajak berupa bangunan

NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiap jenis bangunan


- penyusutan fisik
ISTILAH - ISTILAH

Areal Produktif adalah suatu areal di dalam wilayah suatu perkebunan yang telah
ditanami dengan monoditas perkebunan baik telah menghasilkan ataupun belum
menghasilkan.

Areal Belum Produktif merupakan suatu areeal di dalam wilayah suatu perkebunan
yang terdiri dari arel yang sudah diolah tetapi belum ditanami dan areal yang belum
diolah.

Areal Emplasemen adalah suatu areal didalam wilayah suatu perkebunan yang
diatasnya terdapat bangunan-bangunan dan sarana pelengkap lainnya (mess,
kantor dll)

Areal lainnya terdiri dari areal yang tidak produktif (cadas, rawa dll) dan areal Jalan
untuk kepentingan perusahaan
CONTOH SOAL
PT Sawitri, Wajib Pajak PBB Sektor Perkebunan (Kelapa Sawit) di wilayah Propinsi Riau, Tahun 2016 telah menyampaikan
SPOP/LSPOP dengan rincian sebagai berikut:
A. Tanah
1. Area Kebun
a. Tanaman usia 2 tahun : Luas 300 Ha ; NJOP per m² = Rp 4.700,- Standar Investasi Tanaman (SIT) = Rp 2.800,- per m²
b. Tanaman usia 12 tahun/sudah menghasilkan : Luas 200 Ha ; NJOP per m² = Rp 4.700,- ; Standar Investasi Tanaman
(SIT) = Rp 3.700,- per m²
2. Area Emplasemen : Luas 3 Ha; NJOP per m² = Rp 14.000
B. Bangunan
1. Gudang: luas 1 Ha; NJOP Rp 700.000,- per m²
2. Mess Karyawan: luas 2 Ha; NJOP Rp 500.000,- per m²
Jika diketahui NJOPTKP sebesar Rp 10.000.000,-, dan dengan asumsi bahwa DJP tidak memiliki data/informasi lain selain
data SPOP/LSPOP yang disampaikan oleh WP, berapa PBB Terutang atas areal perkebunan kelapa sawit PT Sawitri?
JAWABAN
A. NJOP Tanah

1. Areal Kebun :

a. Usia tanaman 2 tahun : 300 x 10.000 x Rp 4.700,- = Rp 14.100.000.000,-

300 x 10.000 x Rp 2.800,- = Rp 8.400.000.000,-

b. Tanaman sdh menghasilkan : 200 x 10.000 x Rp 4.700,- = Rp 9.400.000.000,-

200 x 10.000 x Rp 3.700,- = Rp 7.400.000.000,-

2. Areal Emplasemen : 3 x 10.000 x Rp 14.000,- = Rp 420.000.000,-

NJOP Tanah ( 1 + 2 ) = Rp 39.720.000.000,-


JAWABAN
B. NJOP Bangunan :

a. Gudang : 10.000 x Rp 700.000,- = Rp 7.000.000.000,-

b. Mess : 20.000 x Rp500.000,- = Rp 10.000.000.000,-

NJOP Bangunan = Rp 17.000.000.000,-

C. NJOP Tanah dan Bangunan ( A + B ) = Rp 56.720.000.000,-

NJOPTKP = Rp 10.000.000,-

NJOP untuk perhitungan PBB = Rp 56.710.000.000,-

PBB : 0,5% x 40% x Rp56.710.000.000,- = Rp 113.420.000,-


PENENTUAN BESARNYA NJOP
SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI
KMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

 Areal produktif :

NJOP = 9,5 x Hasil penjualan minyak dan gas bumi


dalam satu tahun sebelum tahun pajak berjalan

 Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnya didalam atau diluar
wilayah kuasa pertambangan

NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaian


seperlunya
 Objek Pajak berupa bangunan

NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiap jenis


bangunan - penyusutan fisik
Contoh soal
PT. Equatorial Mining, sebuah perusahaan tambang minyak bumi di Papua
menguasai/memeperolah menfaat dari bumi dan bangunan sebagi berikut ::

A.Tanah

1. Areal produktif : 200 Ha, NJOP Rp 400,-/ m²

2. Areal belum Produktif :


a) Areal Cadangan Produksi : 500 Ha; Nilai = Rp300,-/m²
b) Areal Belum Dimanfaatkan : 100 Ha; Nilai = Rp300,-/m²

3. Areal tidak produktif : 100 Ha; Nilai = Rp200,-/m²


4. Areal Pengaman: 1 Ha; Nilai = Rp150,-/m²
Contoh soal

5. Areal emplasemen : Data Hasil Produksi :

a) Pabrik : 20 Ha; Nilai = Rp1.200 ,-/ m² 1. Hasil berih penjualan bahan galian tambang
b) Gudang : 2 Ha; Nilai = Rp1.200 ,-/ m²
setahun = Rp. 1 Milyar
c) Kantor : 1 Ha; Nilai = Rp5.000 ,-/ m²
d) Perumahan : 5 Ha; Nilai = Rp10.000 ,-/ m² 2. angka kapitalisasi = 9,5
B. Bangunan :

a) Pabrik : 50.000 M2; Nilai = Rp310.000 ,-/ m²


Hitung PBB atas perkebunan tersebut bila NJOPTKP :
b) Gudang : 5.000 M2; Nilai = Rp310.000 ,-/ m²
Rp10 juta
c) Kantor : 2.000 M2; Nilai = Rp365.000 ,-/ m²
d) Perumahan : 10.000 M2; Nilai = Rp429.000 ,-/ m²
jawab
A. NJOP Tanah

1. Tubuh Bumi Operasi Prouduksi = 9,5 x Rp1milyar = Rp9.500.000.000,-


2. Areal Produktif = 200 x 10.000 x 400 = Rp 800.000.000,-
3. Areal Belum Produktif :
a) Areal Cadangan Produksi = 500 x 10.000 x 300 = Rp1.500.000.000,-
b) Areal Belum Dimanfaatkan = 100 x 10.000 x 300 = Rp 300.000.000,-

4. Areal tidak produktif = 100 x 10.000 x Rp200, = Rp 200.000.000,


jawab
5. Areal Emplasemen :

a) Pabrik : 20 x 10.000 x Rp1.200,- = Rp 240.000.000,-

b) Gudang : 2 x 10.000 x Rp1.200,- = Rp 24.000.000,-

c) Kantor : 1 x 10.000 x Rp5.000,- = Rp 50.000.000,-

d) Perumahan : 5 x 10.000 x Rp10.000,- = Rp 500.000.000,-

NJOP Bumi/Tanah ( 1+2+3+4+5) : = Rp13.114.000.000,-


jawab

B. NJOP Bangunan

1. Pabrik : 50.000 x Rp310.000,- = Rp15.500.000.000,-

2. Gudang : 5.000 x Rp310.000,- = Rp 1.550.000.000,-

3. Kantor : 2.000 x Rp365.00,- = Rp 730.000.000,-

4. Perumahan : 10.000 x Rp429.000,- = Rp 4.290.000.000,-

NJOP Bangunan ( 1+2+3+4 ) : = Rp22.070.000.000,-


jawab

C. Penghitungan PBB

NJOP Bumi + Bangunan : = Rp35.184.000.000,-

NJOPTKP : = Rp 10.000.000,-

NJOP untuk perhitungan PBB : = Rp35.174.000.000,-

PBB= 0,5% x 40% x Rp35.174.000.000,- = Rp70.348.000,-

Anda mungkin juga menyukai