Anda di halaman 1dari 16

PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN
SEKTOR PERKEBUNAN
KELOMPOK 6
• ELVINA GRACE VIOLA (170903101003)
• SILVI ERAWATI (170903101011)
• KHANA ALVIAN (170903101012)
• MARIA ULFA (170903101015)
• FIRMANSYAH INDRA B. (170903101016)
• ALVIOLA RIZQI (170903101017)
• CICI SUCIATI (170903101018)
• PRAMADA Y. (170903101036)
• AFIF MAULANA U. (170903101045)
• INGGRIDTYA RAZAQ B. (170903101047)
• ALI AKBAR SYARZANAN (170903101062)
• ABDUL HAFIDH (170903101063)
DASAR
HUKUM

OBJEK
DAMPAK
PAJAK

DEFINISI

SIT, SBPK, IBT MEKANISME

SANKSI
DEFINISI
Menurut PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 31
/PJ/2014 Pasal 1 ayat 2

Berdasarkan Peraturan Direktur


Jenderal Pajak Nomor PER-
64/PJ/2010

BACK
Dasar Hukum
 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1994
tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 12 tahun
1985
 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor per-64/pj/2010
 Surat Edaran DJP No Se-149/pj/2010
 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor per- 31 /pj/2014
PENENTUAN OBJEK PAJAK

objek pajak sektor perkebunan

Subjek pajak sektor Perkebunan


STANDAR INVESTASI TANAMAN, STANDAR, SATUAN BIAYA
PEMBANGUNAN KEBUN, DAN INDEKS BIAYA TANAMAN

SIT SBPK IBT


Sanksi
Sanksi Administrasi

Sanksi Pidana
MEKANISME PEMUNGUTAN PBB PERKEBUNAN
a. Melakukan pembayaran di Bank
b. Pembayaran menggunakan Surat Setoran Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (SSP PBB) .
c. Pengisian SSP PBB menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
d. Satu formulir SSP PBB hanya dapat digunakan untuk pembayaran PBB terutang untuk satu Tahun Pajak dengan menggunakan
satu Kode Akun Pajak dan satu Kode Jenis Setoran
e. Wajib Pajak dapat mengadakan sendiri formulir SSP PBB dengan bentuk dan isi sesuai dengan formulir SSP PBB sebagaimana
yang dimaksud dalam lampiran peraturan dimaksud.
f. Formulir SSP PBB sebagaimana dimaksud dibuat dalam rangkap 4 (empat), dengan peruntukan sebagai berikut:
lembar ke-1 : untuk Wajib Pajak;
lembar ke-2 : untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dilaporkan oleh Bank /Pos Persepsi;
lembar ke-3 : untuk Kantor Pelayanan Pajak dilaporkan oleh Wajib Pajak;
lembar ke-4 : untuk Bank Persepsi/Pos Persepsi.
PERHITUNGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PERKEBUNAN RENTENG XII JEMBER
PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) NPWP : 01.232.345.5.626.000, merupakan perusahaan perkebunan Karet di daerah Jawa Timur memiliki /
menguasai / mendapat manfaat dari tanah dan bangunan dengan rincian sebagai berikut :

• Tanah
• Areal Kebun
• Tanaman sudah menghasilkan : 523 Ha, NDT = Rp 20.000,-/ M2
• SIT : Rp 40.574.787,- per Ha

• Areal Eplasemen
• Kantor : 0,5 Ha, NDT = Rp 20.000,-/ M2
• Gudang : 2 Ha , NDT = Rp 15.000,-/ M2
• Pabrik : 3 Ha, NDT = Rp 15.000,-/ M2

• Bangunan
• Kantor : 600 M2, Nilai Bangunan = Rp 800.000,-/ M2
• Gudang :1.500 M2, Nilai Bangunan= Rp 606.000,-/ M2
• Pabrik :5000 M2, Nilai Bangunan= Rp 465.000,-/ M2
• PBB atas perkebunan tersebut bila NJOPTKP Rp 10.000.000
Jawaban :
• Nilai Tanah
• Areal Kebun :
• Tanaman sudah menghasilkan :
• 523 x 10.000 x Rp 20.000 = Rp 104.600.000.000
• SIT (TM1) : 523 x Rp 40.574.787 = Rp21.220.613.601
• Area Emplasement :
• Kantor : 0,5 x 10.000 x Rp 20.000 = Rp 100.000.000
• Gudang: 2 x 10.000 x Rp 15.000 = Rp 300.000.000
• Pabrik : 3 x 10.000 x Rp 15.000 = Rp 450.000.000
• Nilai Tanah (1 + 2) Rp 126.670.613.601
• Nilai tanah/M2 = Rp 126.670.613.601/4.035.000= Rp 31.392,96 M2
• Hasil konversi : kelas 124 = Rp 31.300,-/M2
• NJOP Tanah seluruhnya = 4.035.000 x Rp 31.300 = Rp126.295.500.000,-
• Nilai bangunan :
• Kantor : 600 x 800.000 = Rp 480.000.000
• Gudang : 1.500 x 606.000 =Rp 909.000.000
• Pabrik : 5000 x 465.000 =Rp 2.325.000.000
• Nilai bangunan seluruhnya = Rp 3.714.000.000
• Nilai bangunan/M2= Rp 3.714.000.000/5.500= Rp 67.527,92
• Hasil konversi : kelas 108 = Rp 67.200,-M2
• NJOP Bangunan seluruhnya= 5.500 x Rp 67.200,- = Rp 369.600.000

• NJOP Tanah dan Bangunan seluruhnya = Rp 130.384.613.601


• NJOPTKP = Rp 10.000.000
• NJOP untuk perhitungan PBB = Rp 130.394.613.601
• PBB = 0,5 % x 40% x Rp 130.394.613.601 = Rp 260.789.227
DAMPAK PENGARUH HASIL PERKEBUNAN
DALAM SEKTOR PAJAK UNTUK NEGARA
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat

untuk meningkatkan sumber devisa negara

menyediakan lapangan kerja dan kesempatan


berusaha

untuk meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai


tambah, daya saing dan pangsa pasar

untuk meningkatkan dan memenuhi kebutuhan konsumsi


serta bahan baku industri dalam negeri

Anda mungkin juga menyukai