Anda di halaman 1dari 47

Materi Temu 12

Pajak Bumi&Bangunan
(PBB)
PBB
Sektor P2
• Perdesaan
• Perkotaan

Sektor P3
• Pertambangan
• Perhutanan
• Perkebunan
Dasar Hukum

• UU No. 28 Tahun 2009

P2 • Tentang Pajak dan Retribusi Daerah

• UU No 12 Tahun 1985

P3 • Diubah menjadi UU No. 12 Tahun 1994


• Tentang Perubahan Pajak Bumi dan
Bangunan
Objek Pajak P-2 Ps. 77 Ayat 1

Bumi: permukaan bumi yang meliputi


tanah dan perairan pedalaman serta
laut wilayah kabupaten/kota.

Bangunan: konstruksi teknik yang


ditanam atau dilekatkan secara tetap
pada tanah dan/atau perairan
pedalaman serta laut wilayah
kabupaten/kota.

Kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, pertambangan, dan
perhutanan.
Objek Pajak P-3 Ps. 2 Ayat 1
Bumi: permukaan bumi yang
meliputi tanah dan perairan
pedalaman serta laut wilayah
Indonesia, dan tubuh bumi
yang ada di dalamnya.

Bangunan: konstruksi
teknik yang ditanam atau
dilekatkan secara tetap
pada tanah dan/atau
perairan.
Objek Yang Tidak Dikenai PBB
Ps. 77 Ayat 3
1. Kepentingan Umum (exp: tempat ibadah, sosial,
kesehatan, dll)
2. Kuburan dan peninggalan purbakala.
3. Hutan lindung/suaka alam/wisata, taman
nasional, tanah penggembalaan desa.
4. Perwakilan diplomatik/konsulat.
5. Badan/organisasi internasional.
Subjek Pajak
Pasal 78
• Subjek Pajak adalah ORANG atau BADAN yang
SECARA NYATA mempunyai suatu hak atas BUMI
dan/atau memperoleh manfaat atas BUMI
dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau
memperoleh manfaat atas BANGUNAN.
• Subjek pajak yang dikenakan kewajiban membayar
pajak disebut WAJIB PAJAK.
Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
Pasal 79 Ayat (1) & (2)

NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) adalah harga


rata – rata yang diperoleh dari transaksi
jual – beli yang terjadi secara wajar.

Apabila tidak ada transaksi jual – beli,


NJOP ditentukan dari:
- Perbandingan harga dengan OP lain
sejenis
- Nilai perolehan baru
- Nilai jual OP pengganti
Klasifikasi Objek Pajak

Yang dimaksud dengan klasifikasi Bumi dan


Bangunan adalah pengelompokan Bumi dan
Bangunan menurut Nilai Jualnya dan
digunakan sebagai pedoman serta untuk
memudahkan penghitungan pajak yang
terutang.
Faktor Penting Dalam Menentukan
Klasifikasi Bumi dan Bangunan

Bumi/ Bangunan
Tanah
Letak Bahan
Peruntukan Rekayasa

Pemanfaatan
Letak
Kondisi
lingkungan, Kondisi
lingkungan,
Dll.
Dll.
Klasifikasi Nilai Jual Tanah
(Kelompok A)
Klas Penggolongan Nilai Jual Tanah Nilai Jual Tanah
(Rp/M2) (Rp/M2)
1 > 3.000.000 s/d 3.200.000 3.100.000
2 > 2.850.000 s/d 3.000.000 2.925.000
3 > 2.708.000 s/d 2.850.000 2.779.000
4 > 2.573.000 s/d 2.708.000 2.640.000
5 > 2.444.000 s/d 2.573.000 2.508.000
6 > 2.261.000 s/d 2.444.000 2.352.000
7 > 2.091.000 s/d 2.261.000 2.176.000
8 > 1.934.000 s/d 2.091.000 2.013.000
9 > 1.789.000 s/d 1.934.000 1.862.000
10 > 1.655.000 s/d 1.789.000 1.722.000
……
dst
Klasifikasi Nilai Jual Tanah
(Kelompok B)

Klas Penggolongan Nilai Jual Tanah Nilai Jual Tanah


(Rp/M2) (Rp/M2)
1 > 67.390.000 s/d 68.760.000 68.545.000
2 > 65.120.000 s/d 67.390.000 66.255.000
3 > 62.890.000 s/d 65.120.000 64.005.000
4 > 60.700.000 s/d 62.890.000 61.795.000
5 > 58.550.000 s/d 60.700.000 59.625.000
6 > 56.440.000 s/d 58.550.000 57.495.000
7 > 54.370.000 s/d 56.440.000 55.405.000
8 > 52.340.000 s/d 54.370.000 53.355.000
9 > 50.350.000 s/d 52.340.000 51.345.000
10 > 48.400.000 s/d 50.350.000 49.375.000
…….
dst
Klasifikasi Nilai Jual Bangunan
(Kelompok A)
Klas Penggolongan Nilai Jual BGN Nilai Jual BGN
(Rp/M2) (Rp/M2)
1 >1.034.000 s/d 1.366.000 1,200,000
2 >902.000 s/d 1.034.000 968,000
3 >744.000 s/d 902.000 823,000
4 >656.000 s/d 744.000 700,000
5 >534.000 s/d 656.000 595,000
6 >476.000 s/d 534.000 505,000
7 >382.000 s/d 476.000 429,000
8 >348.000 s/d 382.000 365,000
9 >272.000 s/d 348.000 310,000
10 >256.000 s/d 272.000 264,000
11 >194.000 s/d 256.000 225,000
12 >188.000 s/d 194.000 191,000
13 >136.000 s/d 188.000 162,000
14 >128.000 s/d 136.000 132,000
15 >104.000 s/d 128.000 116,000
16 >92.000 s/d 104.000 98,000
17 > 74.000 s/d 92.000 83,000
18 >68.000 s/d 74.000 71,000
19 >52.000 s/d 68.000 60,000
20 <=52.000 50,000
Klasifikasi Nilai Jual Bangunan
(Kelompok B)

Klas Penggolongan Nilai Jual BGN Nilai Jual BGN


(Rp/M2) (Rp/M2)
1 > 14.700.000 s/d 15.800.000 15.250.000
2 > 13.600.000 s/d 14.700.000 14.150.000
3 > 12.550.000 s/d 13.600.000 13.075.000
4 > 11.550.000 s/d 12.550.000 12.050.000
5 > 10.600.000 s/d 11.550.000 11.075.000
6 > 9.700.000 s/d 10.600.000 10.150.000
7 > 8.850.000 s/d 9.700.000 9.275.000
8 > 8.050.000 s/d 8.850.000 8.450.000
9 > 7.300.000 s/d 8.050.000 7.675.000
10 > 6.600.000 s/d 7.300.000 6.950.000
11 > 5.850.000 s/d 6.600.000 6.225.000
12 > 5.150.000 s/d 5.850.000 5.500.000
13 > 4.500.000 s/d 5.150.000 4.825.000
14 > 3.900.000 s/d 4.500.000 4.200.000
15 > 3.350.000 s/d 3.900.000 3.625.000
16 > 2.850.000 s/d 3.350.000 3.100.000
17 > 2.400.000 s/d 2.850.000 2.625.000
18 > 2.000.000 s/d 2.400.000 2.200.000
19 > 1.666.000 s/d 2.000.000 1.833.000
20 > 1.366.000 s/d 1.666.000 1.516.000
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(NJOPTKP) Sektor P-2 Ps 77 Ayat 4
•Ditetapkan paling rendah Rp10.000.000,00
untuk setiap Wajib Pajak  PMK Terbaru:
PMK No. 23 tahun 2014 sebesar
Rp12.000.000.
•Per Wajib Pajak;
• Diberikan untuk bumi dan/atau bangunan;
• Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai
beberapa objek pajak, yang diberikan
NJOPTKP hanya salah satu objek pajak yang
nilainya terbesar.
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(NIOPTKP) Sektor P-3 Ps 3 Ayat 3
• Ditetapkan Secara regional, maksimal Rp12.000.000
• Per Wajib Pajak;
• Diberikan untuk bumi dan/atau bangunan;
• Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa objek pajak,
yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu objek pajak yang
nilainya terbesar.
• Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-24/PJ/2016
tentang Tata Cara Penilaian Untuk Penentuan NJOP
sebagai dasar pengenaan PBB.
http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/ri
nci&idcrypt=oJqinKI%3D
Contoh Perhitungan:
NJOP s.d Rp. 500 jt
• Luas Tanah = 250m2 (NJOP = Rp 300.000/m2)
• Luas Bangunan = 200 m2 (NJOP = Rp 350.000/m2)
• Perhitungan :
• NJOP Bumi = 250m2 X Rp 300.000 = Rp 75.000.000
• NJOP Bangunan = 200m2 X Rp350.000 = 70.000.000 +
• Jumlah NJOP Bumi dan Bangunan = Rp 145.000.000
• NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) = Rp 12.000.000 -
• NJOPKP = Rp 133.000.000
• Tarif PBB = 0,1% X NJOPKP = Rp.133.000

• PBB Terhutang sebesar Rp 133.000,-


Contoh Perhitungan:
NJOP > Rp. 500 jt s.d Rp1 M
• Perhitungan :
• NJOP Bumi = 500m2 X Rp 600.000 = Rp 300.000.000
• NJOP Bangunan , terdiri dari :
a.Hunian = 300m2 X Rp 500.000 = Rp 150.000.000
b.Taman = 100m2 X Rp 150.000 = Rp 15.000.000
c.Pagar = 200m X1,5mX Rp 200.000 = Rp 60.000.000 +
Total NJOP Bangunan = Rp 225.000.000
Jmlh NJOP Bumi & Bangunan = Rp 525.000.000
• NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) = Rp 12.000.000 –
• NJOPKP = Rp 513.000.000
• Tarif PBB = 0,125% X NJOPKP = Rp 641.250

• PBB Terhutang sebesar Rp 641.250,-


Contoh Perhitungan:
NJOP > Rp. 1M s.d Rp2 M
• Perhitungan :
• NJOP Bumi = 750m2 X Rp 1.000.000 = Rp 750.000.000
• NJOP Bangunan , terdiri dari :
a.Hunian = 500m2 X Rp 750.000 = Rp 375.000.000
b.Taman = 100m2 X Rp 200.000 = Rp 20.000.000
c.Pagar = 200m X1,5mX Rp 250.000 = Rp 93.750.000 +
Total NJOP Bangunan = Rp 448.750.000
Jmlh NJOP Bumi & Bangunan = Rp1.238.750.000
• NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) = Rp 12.000.000
• NJOPKP = Rp1.226.750.000
• Tarif PBB = 0,160% X NJOPKP = Rp 1.962.800

• PBB Terhutang sebesar Rp 1.962.800,-


Contoh Perhitungan
NJOP > Rp. 2M s.d Rp. 5 M
• Perhitungan :
• NJOP Bumi = 1000m2 X Rp 1.250.000 = Rp 1.250.000.000
• NJOP Bangunan , terdiri dari :
a. Hunian = 750m2 X Rp 750.000 = Rp 562.500.000
b.Taman = 200m2 X Rp 500.000 = Rp 125.000.000
c. Pagar = 500m X1,5mX Rp 250.000 = Rp 187.500.000 +
Total NJOP Bangunan = Rp 875.000.000
Jmlh NJOP Bumi & Bangunan = Rp 2.125.000.000
• NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) = Rp 12.000.000 –
• NJOPKP = Rp 2.113.000.000
• Tarif PBB = 0,220% X NJOPKP = Rp 4.648.600

• PBB Terhutang sebesar Rp 4.648.600,-


Contoh Perhitungan PBB

OP - 1 OP - 2
Jl. Melati Jl. Mawar

NJOP tanah = Rp300 juta NJOP tanah = Rp900 juta


NJOP bng = Rp200 juta NJOP bng = Rp500 juta
NJOP t+b = Rp500 juta NJOP t + b = Rp1,4 M
NJOPTKP = 0 NJOPTKP = Rp 12 juta
NJOP utk perht.PBB = Rp500 jt NJOP utk perht. PBB =
PBB = 0,1% x Rp500 juta Rp1,388 M
= Rp500.000,- PBB = 0,16% x Rp1,388 M
= Rp2.220.800,-

21
Perhitungan PBB atas satu objek yang
Rp500 rb / M2
NJOPnya beragam
2

1 Luas tanah 1 : 900 M2 ; Nilai: Rp900.000.000


Luas tanah 2 : 900 M2 ; Nilai: Rp450.000.000
Luas tanah 1 & 2 = 1.800 M2; Nilai :Rp1.350.000.000
Rp1 juta / M2
Nilai tanah / M2 = 1.350 jt : 1.800 = Rp750.000
Nilai tanah Rp750 rb/M2 masuk Klas A.17
Utk perhitungan PBB Klas A.17= Rp802.000 / M2

NJOP tanah = 1.800 x Rp802.000 = Rp1.443.600.000,-


NJOP TKP ( asumsi ) = Rp 12.000.000,-
NJOP utk perhitungan PBB = Rp1.431.600.000,-
PBB = 0,160 % x Rp1.431.600.000 = Rp 2.290.560,-

22
Perhitungan PBB atas Rumah Susun / Apartemen

Contoh:
Luas Tanah : 5.000 M2 ; NJOP = Rp3.100.000,-/ M2
Bangunan hunian : 100 unit , tipe 120 ; NJOP = Rp1.200.000 / M2
Bang. sarana : Jl. lingkungan : 300 M2 ; NJOP = Rp700.000,- / M2
Parkir : 2.000 M2 ; NJOP = Rp823.000,- / M2
K. renang : 600 M2 ; NJOP = Rp968.000,- / M2
Lift : 1.500 M2 ; NJOP = Rp968.000,- / M2

Hitung PBB untuk 1 unit hunian


Jawab: NJOP tanah seluruhnya = Rp15.500.000.000,-
NJOP bangunan: hunian = Rp 14.400.000.000,-
jalan lingkungan = Rp 210.000.000,-
tempat parkir = Rp 1.646.000.000,-
kolam renang = Rp 580.800.000,-
lift = Rp 1.452.000.000,-
NJOP bangunan seluruhnya = Rp18.288.800.000,-
NJOP tanah/unit = 120:12.000 x Rp15.500.000.000 = Rp155 juta
NJOP bang/unit = 120:12.000 x Rp18.288.800.000 = Rp182,888 jt
NJOP tanah & bangunan = Rp337.888.000,-
NJOP TKP ( asumsi ) = Rp 12.000.000,-
NJOP utk perhitungan PBB = Rp325.888.000,-
PBB = 0,1 % x Rp325.888.000,- = Rp325.888,-

23
TAHUN PAJAK, SAAT, DAN
TEMPAT YANG MENENTUKAN
PAJAK TERUTANG
Pasal 82 ayat (1), (2), (3)

Tahun Pajak
Adalah jangka waktu satu tahun kalender, yaitu dari tanggal 1
Januari s/d 31 Desember

Saat yang menentukan pajak terutang


Adalah menurut keadaan objek pajak pada tanggal 1 Januari

Tempat Pajak Terutang


di wilayah Daerah (Kabupaten atau Kotamadya) yang meliputi
objek pajak.
PENERBITAN KETETAPAN
Pasal 84

SPOP

Tidak disampaikan dalam waktu 30 Disampaikan


hari dalam waktu 30 hari

Setelah ditegor secara tertulis


SPPT

BERDASARKAN
SKP PEMERIKSAAN/DATA LAIN
SPOP TIDAK BENAR
S
P
P
T

26
S
P
P
T

27
PENDAFTARAN & PENDATAAN
(Ps. 9 & 10 )

PENDAFTARAN:
• WP AKTIF mengambil, mengisi dan mengembalikan
SPOP.
• SPOP harus diisi: Jelas, Benar, Lengkap….Tanda Tangan
• SPOP dikirim ke KPP Pratama dalam waktu 30 hari,
lewat 30 hari terbit Surat Teguran, SPOP kembali, terbit:
SPPT, STTS, DHKP.

PENDATAAN:
• FISKUS AKTIF
28
PENDATAAN
Pasal 9 ayat (1), (2), (3)

29
NOMOR OBJEK PAJAK (NOP)
STRUKTUR NOP
• Misalnya NOP : 31.73.050.001.004-0056.0
• Kode 31.73.050.001 adalah kode wilayah kelurahan …., kecamatan ….., Provinsi
…….
• Kode 004 adalah kode blok 004 di kelurahan tersebut
• Kode 0056 adalah nomor urut 0056 di blok tersebut
Tanda khusus : 0 adalah kode

30
PEMBAYARAN DAN PEMBAGIAN
HASIL PENERIMAAN

PAJAK
BUMI DAN BANGUNAN
TATA CARA PEMBAYARAN
DAN PENAGIHAN
Pasal 101

DASAR PENAGIHAN

SPPT SEJAK
SEJAK
66bulan
bulan
DD TEMPAT
TEMPAT
II PEMBAYARAN
PEMBAYARAN
TT Bank
Bank
11bulan EE Tempat
Tempatlain
lainyg
ygditunjuk
ditunjuk
SKPD bulan
RR
II
MM
AA
SSTTPPDD 11bulan
bulan

Kepala Daerah atas permohonan Wajib Pajak setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat
memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak,
dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan
PENDAFTARAN, PENAGIHAN, DAN SANKSI ADMINISTRASI

DIKEM-
SKPD
30 Hari BALIKAN TIDAK +Denda 25%
SPOP Dari pokok
pajak

YA

SPPT
SKPD
Ternyata SPOP tdk benar + denda 25 %
(ketetapan kurang) dari selisih pajak terutang

6 bulan

JATUH
TEMPO 1 bulan
7
hr
STPD 1 bln
21 SURAT
+ bunga 2 % JATUH TEGORAN
hr PAKSA
sebulan TEMPO
(maks 24 bln)

Paling cepat 2X24 JAM


10 hari
PERMINTAAN
KLN SURAT PERINTAH
JADWAL & WAKTU
MELAKUKAN
PELELANGAN
PENYITAAN
KEBERATAN dan BANDING
SKPDKB Pemotongan/pemungutan
SKP SKPDKBT oleh pihak ketiga
SPPT
D SKPDN
SKPDLB
KEPUTUSAN:
Menerima
z..z..z Menolak
Maks 3 Menambah
Maks.
bln sejak KEPALA [Pasal 104 (2)]
12
diterima DAERAH bln
SKPD
SK
KEBERATAN
PASAL 105
Maks. 3 bln sejak SK
Keberatan diterima

BANDING

Wajib Pajak Pengadilan Pajak

(Menolak)

Wajib Pajak
(Menerima) PEMBAYARAN
Dasar Hukum Pasal 107 UU No 28
Tahun 2009
Atas permohonan Wajib Pajak atau karena
jabatannya, Kepala Daerah dapat
membetulkan SPPT, SKPD, SKPDKB,
SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLB
yang dalam penerbitannya terdapat
kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung
dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan
tertentu dalam peraturan perundang-
undangan perpajakan daerah.
a.mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa
bunga, denda, dan kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan
perundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebut
dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena
kesalahannya;
b.mengurangkan atau membatalkan SPPT, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT
atau STPD, SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar;
c.mengurangkan atau membatalkan STPD;
d.membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yang
dilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara yang
ditentukan; dan
e.mengurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan pertimbangan
kemampuan membayar Wajib Pajak atau kondisi tertentu objek pajak.
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
(Pasal 165)

Karena permohonan WP
antara lain dalam hal:
Karena pengajuan •Kelebihan pembayaran
Pengurangan yang •Terlanjur bayar tetapi
diterima perolehan haknya batal
Karena keberatan/
Banding yang dikabul Dilakukan pemeriksaan
Kan sebagian atau
seluruhnya
SKPDLB
SKPDLB + bunga SKPDN
SKPDLB + bunga
2%/bln apabila
2%/bln, pengembalian lewat 2 bulan
Maks 24 bulan
DALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 166

Hak untuk melakukan penagihan Pajak


menjadi kedaluwarsa setelah melampaui
waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat
terutangnya Pajak, kecuali apabila Wajib Pajak
melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan daerah.
SANKSI
PAJAK
BUMI DAN BANGUNAN
KETENTUAN PIDANA
Pasal 174 Ayat 1

KARENA ALPA

SPOP TIDAK BENAR/


TIDAK MENYAMPAIAKAN SPTD (SPOP) TIDAK LENGKAP
KEPADA PEMDA DAN/ATAU MELAMPIRKAN KETERANGAN YANG
TIDAK BENAR

MENIMBULKAN KERUGIAN PADA NEGARA

PIDANA PENJARA PALING LAMA 1 (SATU) TAHUN DAN/ATAU


DENDA PALING BANYAK 2 (DUA) KALI JUMLAH PAJAK TERUTANG
KETENTUAN PIDANA
Pasal 174 ayat (2)

DENGAN SENGAJA

TIDAK MENYAMPAIKAN MENGISI DENGAN TDK BENAR/


TDK LENGKAP DAN / ATAU
SPTD (SPOP) MELAMPIRKAN KETERANGAN YG
TDK BENAR

MENIMBULKAN KERUGIAN PADA NEGARA

 PIDANA PENJARA PALING LAMA 2 (DUA) TAHUN, DAN/ATAU


 DENDA PALING BANYAK 4 (EMPAT) KALI PAJAK YANG TERUTANG
KETENTUAN PIDANA
Pasal 177

1) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang karena
kealpaannya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan hal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 172 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama
1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000,00 (empat juta
rupiah).
2) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Kepala Daerah yang dengan sengaja
tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak
dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 172 ayat (1)
dan ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
3) Penuntutan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) hanya dilakukan atas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar.
4) Tuntutan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sesuai dengan
sifatnya adalah menyangkut kepentingan pribadi seseorang atau Badan selaku
Wajib Pajak atau Wajib Retribusi, karena itu dijadikan tindak pidana pengaduan.
PBB-1
1. Nyonya Dewi memiliki 3 buah obyek pajak. Pada
tahun 2018, NJOP obyek Pajak 1 untuk tanah
Rp400.000.000 dan bangunan Rp350.000.000.
Sedangkan NJOP obyek Pajak 2 untuk tanah sebesar
Rp.800.000.000 dan bangunan sebesar
Rp600.000.000. NJOP obyek Pajak 3 untuk tanah
sebesar Rp800.000.000 dan bangunan sebesar
Rp900.000.000. NJOPTKP untuk semua objek
Rp12.000.000. Tarif PBB yang ditetapkan untuk
NJOP kurang dari Rp1.000.000.000 sebesar 0,1% dan
di atas Rp1 milyar sebesar 0,2%. Hitunglah PBB
terutang untuk Obyek Pajak 1, 2 dan 3 tahun 2018.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai