PBB/BEA METERAI/BPHTB
Dan
PAJAK DAERAH
DISUSUN OLEH :
H. Dachlan SH.
CATATAN
DENGAN BERLAKUNYA UU NO 28 TH 2009 TENTANG PDRD
PBB PEDESAAN(Pds) DAN PERKOTAAN(Pkt), STATUSNYA
BERUBAH, YANG SEMULA MERUPAKAN PAJAK PUSAT
MENJADI JENIS PAJAK DAERAH KABUPATEN/KOTA.
PERATURAN PELAKSANAANNYA ADALAH UU NO 28 TH
2009, PERDA KABUPATEN/KOTA, PERATURAN
BUPATI/WALIKOTA DIKELOLA OLEH DINAS PAJAK DAERAH
DAN MERUPAKAN SUMBER PENERIMAAN APBD
KABUPATEN/KOTA
SEDANGKAN PBB PERKEBUNAN (Pkb), PERHUTANAN (Pht)
DAN PERTAMBANGAN (Ptb) STATUSNYA TETAP
MERUPAKAN PAJAK PUSAT. PELAKSANAANNYA DIATUR
DENGAN UU NO 12 TH 1985 std. DENGAN UU NO 12 TH
1994, PERATURAN MENKEU, PERATURAN DIRJEN PAJAK
DAN MERUPAKAN SUMBER PENERIMAAN NEGARA (APBN)
DIKELOLA OLEH KANTOR PELAYANAN PAJAK(KPP).
Bumi :
JALAN
LINGK.
FASILITAS
LAIN
JALAN
TOL
KILANG,
PIPA
GAL. KAPAL,
DERMAGA
KOLAM
RENANG
PAGAR
MEWAH
TAMAN
MEWAH
TEMPAT
OLAHRAGA
6
Ps.3 a (1)
Badan/ Organisasi
Internasional
Perwakilan diplo./konsulat
berdasarkan azas timbal
balik
Dasar Pengenaan
1)
Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yaitu :
Harga Rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi
secara wajar dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP
ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek pajak yang
sejenis atau NJOP pengganti
(Pasal 1 angka 3 dan Pasal 6 a (1)
2)
10
PENDAFTARAN :
WP AKTIF mendaftrakan op & sp
MENGGUNAKAN SPOP
SPOP harus diisi : Jelas, Benar, lengkap Tanda tangan
SPOP kirim ke KPP dalam waktu 30 hari, lewat 30 hari
terbit surat Tegoran
SPOP kembali, terbit: SPPT, STTS, DHKP
PENDATAAN : FISKUS (DitJen Pajak atau Dinas Pajak
Daerah Kabupaten/Kota) AKTIF
11
Penilaian Massal :
NJOP bumi dihitung berdasarkan NIR yang terdapat
pada setiap ZNT ;
NJOP bangunan dihitung berdasarkan DBKB ;
Perhitungan dilakukan terhadap op Konstruksi
umum dengan menggunakan program komputer
(Computer Assissted Valuation/ CAV)
2)
Penilaian Individual :
Diterapkan untuk op yang bernilai tinggi (tertentu)
baik op khusus, atau op standar
Proses penilaian dengan memperhitungkan seluruh
karakteristik op.
12
Pendekatan
data pasar/
perbandingan
Harga
Pendekatan
Biaya
Pendekatan
Pendapatan
13
14
Bumi/ Tanah :
Bangunan:
1.Letak;
2.Peruntukan ;
3.Pemanfaatan ;
4.Kondisi lingkungan dll.
17
Dari
NJOP
18
KEP MENKEU RI :
No.201/ KMK.04/ 2000 Tgl 6 Juni 2000 menetapkan
NJOPTKP Maksimum : Rp 12 Juta per WP dan
ditetapkan secara Regional
Catatan:
Khusus untuk PBB Pkb, Pht
dan Ptb
19
X (NJOP NJOPTKP)
X (NJOP NJOPTKP)
20
OP 1
Jl. Gatot Subroto
NJOP TANAH
NJOP BNG
NJOP t + b
NJOPTKP
NJOP untuk
perhit. PBB
PBB
= Rp 400 Juta
= Rp 200 Juta
= Rp 600 Juta
= 0
= Rp 600 Juta
OP 2
Jl. Sudirman
NJOP TANAH
NJOP BNG
NJOP t + b
NJOPTKP
NJOP untuk
perhit. PBB
PBB
= Rp 900 Juta
= Rp 500 Juta
= Rp 1,4 Milyar
= Rp 12 Juta
= Rp 1,388 M
Catatan:
NJOPTKP hanya diberlakukan untuk OP-2 yang NJOP-nya paling
tinggi
21
Rp 500 rb/ M
Perhitungan PBB
NJOPnya beragam
atas
satu
Objek
yang
1
Misal :
Luas Tanah 1 : 900 M ; Nilai : 900 jt
Luas Tanah 2 : 900 M ; Nilai : 450 jt
Rp 1 Juta / M
LATIHAN KASUS
Sebuah Pusat Pertokoan Bersama di Kota Bandung berdiri diatas
tanah 36.000 m2 terdiri dari Kios tipe 75 m2 sebanyak 80 buah dan tipe
120 m2 sebanyak 100 buah. Disamping itu terdapat bangunan
bersama seluas 7.200 m2. NJOP tanah = Rp. 2.750.000/m2 dan
NJOP bangunan Rp. 3.500.000,- dan NJOPTKP = Rp. 25.000.000,Pertanyaan :
A Hitung Pajak yang terutang untuk sebuah Kios tipe 120 m2
B: Berapa Pajak yang terutang untuk sebuah Kios lain di Pusat
Pertokoan yang sama dengan tipe yang sama dan dimiliki oleh WP
yang sama.
23
JAWABAN
A : a) Luas Tanah Bersama
b) Luas Bangunan KIOS
c)
d)
e)
f)
g)
h)
= 36.000 m2
= 80 x 75 m2 = 6.000 m2
120 x 100 m2 = 12.000 m2
Jumlah
= 18.000 m2
Luas Bangunan Bersma
= 7.200 m2
NJOP atas Bagian Tanah Bersama
= 36.000 x 120 x Rp. 2.750.000,= Rp. 660.000.000,18.000
NJOP atas Bagian Bangunan Bersama
= 7.200 x 120 x Rp. 3.500.000,= Rp. 168.000.000,18.000
NJOP atas Sebuah KIOS tipe 120 m2
= 120 x Rp. 3.500.000,= Rp. 420.000.000,NJOP atas kepemilikan KIOS tipe 120 m2
= Rp. 1.248.000.000,Pajak yang terutang = 2 x (1.248.000.000 25.000.000)
= 2 x Rp. 1.233.000.000,= Rp. 2.446.000,-
24
25
a) Luas Tanah
b) Luas Hunian
= 24.000 m2
= 80 x 75 m2
= 6.000 m2
100 x 120 m2
= 12.000 m2
Jumlah
= 18.000 m2
c) NJOP atas Bagian Tanah Bersama
= 24.000 x 120 x Rp. 2.750.000,- = Rp. 440.000.000,18.000
d) NJOP atas Bagian Bangunan Bersama
= 3.600 x 120 x Rp. 3.500.000,- = Rp. 84.000.000,18.000
e) NJOP atas hunian tipe 120
= 120 x Rp. 3.500.000,=Rp.420.000.000,f) NJOP atas kepemilikan sebuah
hunian tipe 120 m2
= Rp. 944.000.000,g) Pajak yang terutang = 2 0/00 (944.000.000 10.000.000)
= 2 0/00 x Rp. 934.000.000,= Rp. 1.868.000,B:
Apabila dilunasi 24 bulan setelah diterima SPPT
a)Pokok Pajak
= Rp. 1.868.000,b)Bunga
= 18 bln x 2% x Rp. 1.868.000,= Rp. 672.480
c)Pajak yang harus dilunasi
= Rp. 2.540.480,- (a+b)
26
a) Luas Tanah
b) Luas Hunian
= 27.000 m2
= 50 x 120 m2
= 6.000 m2
60 x 200 m2
= 12.000 m2
Jumlah
= 18.000 m2
c) NJOP atas Bagian Tanah Bersama
= 27.000 x 60 x Rp. 1.250.000,- = Rp. 112.500.000,18.000
d) NJOP atas Bagian Bangunan Bersama
= 5.400 x 60 x Rp. 3.500.000,= Rp. 27.000.000,18.000
e) NJOP atas hunian tipe 60 m2
= 60 x Rp. 1.500.000,= Rp. 90.000.000,f) NJOP atas kepemilikan sebuah hunian tipe 60 m2 = Rp. 229.500.000,g) Pajak yang terutang = 1 0/00 (229.500.000 10.000.000)
= Rp. 219.500,B:
Apabila dilunasi 24 bulan setelah diterima SPPT
a)Pokok Pajak
= Rp. 219.500,b)Bunga 24 bulan x 2% = 48 % x Rp. 219.500,= Rp. 105.360
a)Pajak yang harus dilunasi
= Rp. 324.850,- (a+b)
28
29
30
31
30 hari
SPOP
TIDAK
DIKEMBALIKAN
YA
SPPT
1 Bulan
Jatuh
Tempo
STP + Bunga 2%
Per bln maks 24 bl
SKP += Denda
Pokok
25%
Pajak
Dariyang
Pokok
Pajaka
kurangygbayar
Kurang
+
Denda
Bayar
25%
SPOP Tidak
Benar
6 Bulan
1 Bulan
Jatuh
Tempo
SKP +
= Denda
Pokok
25%
Dariyang
Pokok
Pajak
Pajak
seharusnya
terutang +
Denda 25%
7 hari
21 hari
SP
Teguran
2 x 24 jam
Catatan:
Untuk PBB Pds/Pkt diatur lebih
lanjut dengan Perda
Kabupaten/Kota
Permintaan jadwal
Waktu & tempat lelang
Tercepat
10 Hari
SPMP
32
33
SPPT
6 BULAN
KPP/Dinas
Pajak
Daerah
SKP/
SKPD
STP/
STPD
1 BULAN
TEMPAT
PEMBAYARAN
(Bank, Kantor Pos dan
Giro atau tempat yang
ditunjuk)
1 BULAN
34
PERKEBUNAN
(SE-21/PJ.6/99)
Areal Emplasemen
NJOP = NJOP Tanah
+ Bangunan
Areal Lain
NJOP = NJOP Tanah
Areal Produktif
NJOP = NJOP Tanah + SIT
35
PERIKANAN LAUT/SUNGAI
PERIKANAN DARAT
1.Areal Perikanan :
NJOP = 10 x Hasil Bersih
2.Areal Pembudidayaan Ikan :
NJOP = 8 x Hasil Bersih
3.Areal Lain :
NJOP = NJOP Tanah
36
37
1.
2.
3.
4.
5.
6.
39
PERHUTANAN
HPH/HPHH/IPK/IZIN LAIN
Areal Emplasemen
NJOP = NJOP Tanah
Areal Lain
NJOP = NJOP Tanah
Log Pond
NJOP = NJOP Perairan
PERHUTANAN
(HPHTI)
Areal Emplasemen
NJOP = NJOP Tanah
Areal Lain
NJOP = NJOP Tanah
Areal Produktif
NJOP = NJOP T + SBPHTI
41
PBB SEKTOR
PERTAMBANGAN
ENERGI
PANAS BUMI
MIGAS
NON MIGAS
NON MIGAS
GALIAN C
42
43
44
45
46
47
48
49
50
53
54
1.
2.
3.
55
56
57
58
59
Syarat Formal :
1. Pengajuan dalam waktu 3 bulan
2. Dalam keadaan terpaksa dapat lebih dari 3 bulan
3. Diajukan secara tertulis
4. Diajukan kepada kepala KPP/Kepala Dinas Pajak
Daerah
5. Apabila dikuasakan harus ada surat kuasa
Syarat Materiil :
1. Satu SPPT/SKP satu Surat Keberatan, kecuali
yang kolektif melalui Lurah/Kades (khusus
Pds/Pkt)
2. Mengemukakan
alasan
yang
jelas
dan
mencantumkan besar PBB terutang menurut
perhitungan WP
61
2.
3.
4.
5.
Wilayah DKI : Ketetapan Rp. 5.000.000, Wilayah Botabek, Bandung, Semarang, Yogya,
Surabaya, Medan, Denpasar, dan Makasar
Rp. 2.500.000, Wilayah lain Rp. 500.000, op berlokasi di beberapa wilayah KPP
Perbedaan data luas op
Beda NJOP per M antara Fiskus dan WP 20%
Persyaratan dan data pendukung meragukan
Catatan:
Diatur lebih lanjut dengan
Perda Kabupaten/Kota
63
KANWIL DJP
( s/d 1.25 M )
WP
diteruskan
Permohonan
3 bln sejak
terima SPPT
Banding
(3 bln)
Pengadilan
Pajak
Catatan:
Khusus PBB Pkb,Pht dan Ptb
KPP
14 hari
Psk/ Psl
Keputusan
12 bulan
1. Menerima
seluruhnya/sebagian
2. Menolak
3. Menambah besarnya
pajak terutang
64
65
Kondisi tertentu op
Setinggi-tingginya
75%
op terkena bencana
Dapat diberikan
sampai 100%
Status WP : Veteran
Sebesar
75%
67
68
WP
Permohonan
3 bln sejak
terima SPPT
KPP
(sd 500 jt)
diteruskan
Dlm 14 hari
KANWIL DJP
(> 500JT)
Psk/ Psl
Catatan:
Khusus PBB Pkb, Pht dan Ptb
KEP : (3 bln)
Menerima
Menolak
69
70
1.
a.
b.
c.
d.
Sebab-sebab Restitusi
Pajak dibayar > Pajak terutang :
Permohonan pengurangan dikabulkan
Permohonan keberatan dikabulkan
Permohonan banding dikabulkan
Perubahan peraturan
71
TEMPAT
PEMBAYARAN
Pelimpahan
Form SSP PBB
Pembayaran
Pelimpahan
WP
BANK
OPERASIONAL III
Pembayaran
menukar TTS
dengan STTS
Pembagian
P. PEMUNGUT
Catatan:
Khusus PBB Pkb, Pht dan Ptb
10%
9%
16,2%
Pem.
Pusat
BP
Dati I
64,8%
Dati II
72
10%
Bagian penerimaan PBB untuk Pemerintah Pusat dibagikan
kepada
KABUPATEN /KOTA
Catatan:
Khusus PBB Pkb, Pht dan Ptb
73
Hasil
Penerimaan
PBB (100%)
Provinsi
16,2%
Pem. Daerah
90%
Kab/Kota
64,8%
Daerah
Catatan:
Khusus PBB Pkb, Pht dan Ptb
B. Pemungut
9%
DJP
74
75
KEALPAAN
Catatan:
Khusus PBB Pkb, Pht dan Ptb
sedangkan PBB Pds/Pkt diatur khusus
dengan Perda Kabupaten/Kota
76
KESENGAJAAN
PIDANA KURUNGAN
SELAMA-LAMANYA 2
TAHUN ATAU DENDA
SETINGGI-TINGGINYA
5x PAJAK TERUTANG
Catatan:
Khusus PBB Pkb, Pht dan Ptb
sedangkan PBB Pds/Pkt diatur khusus
dengan Perda Kabupaten/Kota
77
Catatan:
Khusus PBB Pkb, Pht dan Ptb
sedangkan PBB Pds/Pkt diatur khusus
dengan Perda Kabupaten/Kota
78
Panasbumi (WKPSP)
4. SBPHTI (Standar Biaya Penanaman Hutan
Tanaman Industri)