Seminar Dan Workshop Penelitian - Tugas 3 - Wahid Riyanto
Seminar Dan Workshop Penelitian - Tugas 3 - Wahid Riyanto
WAHID RIYANTO
PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pola komunikasi sosial yang berubah secara cepat dapat dilihat dan dirasakan
seiring merebaknya wabah Covid-19 ke seluruh dunia. Perkembangan tersebut
menambah warna baru pada aspek politik, ekonomi, dan sosial masyarakat. Interaksi
masyarakat global berubah menyesuaikan penggunaan teknologi. Teknologi sangat
penting karena sangat diperlukan untuk semua bentuk aktivitas yang berhubungan
dengan kehidupan dan dapat mendukung efektivitas dan efisiensi kapasitas manusia
dalam berinteraksi dan bekerja. Di Indonesia, pandemi telah melemahkan banyak
sektor, termasuk perekonomian. Sementara itu, sektor Infotek (TIK) tetap kuat
menopang ekonomi agar tetap tumbuh. Ekonomi yang tumbuh merupakan indikator
terpenting dalam upaya membangun ekonomi melalui kebijakan pembangunan yang
diterapkan. Pertumbuhan ekonomi sangat terkait dengan proses produksi barang/jasa
yang meningkat yang merupakan bagian dari aktivitas ekonomi suatu masyarakat.
Boediono (2013) berpendapat bahwa, pertumbuhan ekonomi sebagai proses
pertambahan output dalam suatu kurun waktu per kapita. Tumbuhnya perekonomian
terjadi jika terdapat kenaikan pendapatan masyarakat dalam satu tahun dibanding tahun
sebelumnya. Secara makro, pertumbuhan ekonomi sebagai adanya nilai tambah dari
Produk Domestik Bruto (PDB) (Tambunan, 2012).
Secara ekonomi, transformasi digital dapat menyebabkan ekonomi menjadi
ekonomi digital. Dalam hal ini, keberadaan ekonomi digital juga terkait dengan
globalisasi karena mengalami arus perdagangan yang pesat yang difasilitasi oleh
digitalisasi dan internet. Proses pemulihan ekonomi terkait transformasi digital dapat
dilakukan dalam pengembangan investasi, kerja sama dengan perusahaan teknologi
global, travel, e-commerce, dan masyarakat. Apalagi di masa ini, transformasi digital
sangat membantu pekerja dari UMKM dan UMKM itu sendiri di Indonesia dan luar
negeri yang mengoperasikan toko daring atau online di marketplace. Transaksi yang
dilakukan dalam kegiatan ekonomi erat kaitannya dengan sistem pembayaran. Proses
perkembangan alat pembayaran membuktikan bahwa dari waktu ke waktu ternyata alat
pembayaran mengalami perubahan besar dalam beberapa hal. Mata uang dalam bentuk
koin tradisional dan uang kertas kini berkembang menjadi bentuk mata uang yang
dihasilkan oleh sistem pembayaran secara elektronik dengan menggunakan kartu uang
elektronik (e-money). Menurut ketentuan Peraturan Bank Indonesia Nomor
16/8/PBI/2014 Tentang e-money pada pasal 1 ayat 3 sebagai alat pembayaran dimana
telah terpenuhinya unsur sebagai berikut : penerbitannya berdasarkan dari nilai uang
yang telah disetor sebelumnya kepada penerbit. Nilai uang tersebut tersimpan pada
server media/chip. Pedagang menggunakannya untuk alat melakukan pembayaran, dan
nilainya tidak diperlakukan sebagai simpanan menurut hukum perbankan.
Ada dua jenis uang elektronik yang diterapkan di Indonesia, E-money terdiri
dari 2 jenis yaitu berupa kartu dan jaringan. E-money jenis kartu disebut kartu prabayar
atau kartu prabayar. basis uang elektronik Kartu hanya dapat diterbitkan oleh bank
berikut: Kami memiliki izin khusus dari Bank Indonesia. Contoh e-money Kartu yang
berlaku di Indonesia yaitu Flazz Bank BCA dan Emoney dari Bank Mandiri. Ada juga
uang elektronik jenis jaringan (e-wallet) yang dapat diakses melalui aplikasi online
menggunakan Handphone pengguna. Contohnya adalah yaitu Ovo, Dana, Go pay, dan
sejenisnya. Fitur yang terdapat pada e-wallet mampu digunakan untuk mendukung
kebutuhan transaksi yang ingin dilakukan oleh penggunanya, seperti untuk membayar
biaya transportasi online dan pemesanan makanan, sembako, dan lainnya. Para
penggunanya juga dapat menghemat uang dengan adanya berbagai penawaran potongan
harga yang tersedia di e-wallet. Adanya e-wallet ini sebagai salah satu inovasi teknologi
di bidang bisnis, sehingga banyak kelompok masyarakat yang telah mengikuti
3
Bank Indonesia (BI) mencatat, Pada Desember 2022 adanya kenaikan nilai transaksi atas e-
wallet sebesar 79,14% atau senilai Rp79,81 triliun disbanding dengan periode tahun
sebelumnya.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apakah ada pengaruh penggunaan uang elektronik terhadap tingkat pengeluaran
rumah tangga di Provinsi DKI Jakarta?
b. Sejauhmana pengaruh penggunaan uang elektronik terhadap tingkat pengeluaran
rumah tangga di Provinsi DKI Jakarta?
4
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara
lain:
a. Bagi masyarakat dapat menjadi tambahan informasi terkait penggunaan uang
elektronik dalam mengatur pengeluaran konsumsi rumah tangga.
b. Bagi perusahaan yang menerbitkan e-wallet, dapat menjadi bahan informasi
dalam melakukan inovasi dan pengembangan produk.
c. Bagi pemerintah dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menerbitkan
regulasi yang lebih jelas terkait peredaran uang elektronik.
d. Bagi akademisi, sebagai informasi dan pertimbangan bagi penelitian lebih
lanjut mengenai pengaruh penggunaan uang elektronik terhadap tingkat
pengeluaran rumah tangga.
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.2 Konsumsi
Menurut ilmu ekonomi, konsumsi diartikan sebagai penggunaan atas
barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup (Suherman, 2017). Kebutuhan manusia
banyak dan konstan, dan bahkan jika satu kebutuhan terpenuhi, orang merasa tidak
puas. Karena kebutuhan lain biasanya mengikutinya. Konsumsi dasar membantu
menutupi kebutuhan dasar, kebutuhan minimum yang harus dipenuhi untuk bertahan
hidup. Pangan, sandang, dan papan adalah barang konsumsi yang harus dimiliki orang
untuk konsumsi dasar tersebut. Konsumsi sekunder sebagai kebutuhan yang tidak
begitu penting untuk dipuaskan. Manusia dapat hidup tanpa kebutuhan tersebut, seperti
meja, kursi, radio, atau membaca. konsumsi tersier, akan dibutuhkan jika konsumsi
konsumsi dasar dan sekunder telah dipenuhi. Beberapa orang akan membutuhkan
barang mewah seperti kendaraan, emas, dan alat elektronik untuk memaksimalkan
keuntungannya.
Dalam perekonomian, hubungan antara tingkat konsumsi dari rumah tangga
dengan pendapatan nasional tergambar dalam Fungsi konsumsi. Fungsi tabungan,
tercermin dari hubungan antara tingkat tabungan dalam rumah tangga dengan
pendapatan nasional (Sukirno, 2015).
Rumus Konsumsi
a + b.Y = C
Rumus Tabungan
-a + (1 – b).Y = S
Dalam fungsi tersebut, digambarkan, sebagai adalah konsumsi rumah tangga, dengan
kondisi pendapatan nasional adalah 0, b sebagai kecenderungan konsumsi marjinal,
kemudian C sebagai tingkat konsumsi dan tingkat pendapatan nasional adalah Y. Fungsi
konsumsi dan tabungan dapat menggambarkan keterkaitan antara konsumsi maupun
tabungan terhadap pendapatan disposibel atau Yd.
7
2.1.3 Pendidikan
Dalam indikator ekonomi, Aspek Pendidikan merupakan salah satu bentuk dari
investasi atas sumber daya manusia dalam sektor Usaha atau dikenal dengan istilah
“Human Capital”. Menurut Sukirno (2004), pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh
investasi pada sektor pendidikan. Pendidikan membutuhkan biaya dan waktu yang
besar, tetapi penerima pendidikan itu di masa depan akan mendapat manfaat darinya.
Berinvestasi dalam pendidikan adalah tentang melihat orang melalui lensa nilai-nilai
yang diasosiasikan dengan mereka. Orang yang berpendidikan diharapkan memiliki
nilai yang berbeda dengan orang yang tidak berpendidikan. Nilai yang dipersoalkan
adalah fakta bahwa subjek pendidikan menjadi produsen individu yang terpisah,
produktivitas tenaga kerja meningkat dan nilai rasional (keuntungan sosial) meningkat
dibandingkan keadaan sebelum pendidikan.Ini adalah kondisi yang dapat diturunkan.
(Fatihin, 2016)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyebutkan, pendidikan adalah suasana
dan proses pembelajaran dimana seluruh peserta didik dapat meningkatkan potensi
dirinya baik dalam hal agama, kedisiplinan, budi pekerti, akhlak, kecerdasan serta
keterampilan yang diperlukan dirinya. usaha untuk menciptakan Berkembang secara
aktif. masyarakat dan negara. Dari uraian tersebut dapat dikatakan pendidikan sebagai
kunci untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, dapat mempengaruhi tingkat
belanja publik.
2.3 Hipotesis
8
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan uang elektronik (emoney) terhadap
tingkat pengeluaran rumah tangga
H1 = Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan uang elektronik (emoney) terhadap
tingkat pengeluaran rumah tangga
H2 : Terdapat pengaruh penggunaan uang elektronik (emoney) terhadap tingkat
pengeluaran rumah tangga dengan Tingkat Pendidikan sebagai variable moderasi
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokus pada penelitian ini berada di Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan waktu
penelitian dilakukan di bulan September-Oktober 2023. Data yang digunakan pada
penelitian ini berupa data sekunder yang berasal dari hasil pendataan lapangan Survei
Sosial Ekonomi Nasional yang dilaksanakan di BPS Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023.
Populasi yang dijadikan target dari penelitian yaitu rumah tangga di DKI
Jakarta. Untuk mendapatkan unit sampel yang diperlukan dari populasi tersebut,
peneliti menggunakan data hasil Susenas Tahun 2023. Adapun sampel yang diambil
berasal dari sampel pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2023 di DKI
Jakarta yang berjumlah 5.890 rumah tangga yang berada di 6 wilayah Kabupaten dan
Kota di Provinsi DKI Jakarta.
Uji normalitas adalah tentang normalitas distribusi data, dan asumsi bahwa data
harus terpenuhi dalam analisis statistik parametrik adalah asumsi bahwa data
berdistribusi normal, maka kita gunakan uji normalitas (Suharyadi dan
Purwanto, 2009: 231-232). uji normalitas menurut (Sulhan, 2009:24) bertujuan
untuk mengetahui apakah residual model regresi yang diteliti berdistribusi
normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas memenuhi asumsi
normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05.
2) Uji Multikoliniaritas
Multikolinearitas pertama kali dikemukakan oleh Ragner Fresh. Frish mengatakan
bahwa multikolinearitas adalah adanya hubungan linear sempurna berganda
(koefisien korelasi antar variabel = 1), dalam hal ini koefisien regresi variabel
independen tidak dapat ditentukan dan standar errornya tidak terhingga
(Suharyadi dan Purwanto, 2009: 231-232). Pendapat lain dalam (Sulhan,
2009:15-16) menyatakan bahwa adanya multikolinearitas sempurna
menyebabkan koefisien regresi tidak dapat ditentukan dan standar deviasi
tidak terbatas. Jika multikolinearitas tidak sempurna, koefisien regresi,
meskipun terbatas, memiliki standar deviasi yang besar dan tidak dapat
diestimasi dengan mudah. Analisis untuk deteksi multikolinearitas adalah
sebagai berikut:
a) Besaran VIF dan Tolerance
Pedoman untuk model regresi yang bebas multiko adalah: nilai VIF antara
angka 1 - 10 dan nilai Tolerance mendekati 1.
b) Besaran korelasi antar variabel independent
Pedoman untuk model regresi yang bebas dari multiko adalah bahwa
koefisien korelasi antar variabel independen harus lemah.
3) Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari uji asumsi ini a dalah untuk mengetahui apakah residual memiliki
variansi yang tidak sama antara satu observasi dengan observasi lainnya
dalam model regresi. Jika varian residual berbeda dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya maka disebut heteroskedaktisitas, sedangkan model
yang baik adalah tidak terjadi.
Uji heteroskedastisitas menggunakan uji koefisien korelasi Rank-Spearman. H.
Korelasi antara absolute residual hasil regresi dengan menggunakan semua
variabel bebas. Jika signifikansi hasil korelasi kurang dari 0,05 (5%), maka
persamaan regresi mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti
nonheteroskedastisitas atau homoskedastisitas.
Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien korelasi rank
Spearman, yaitu korelasi antara hasil regresi absolute residual dan semua
variabel bebas (Sulhan, 2009:16).
Keterangan :
a. Perumusan Hipotesis
Ho diterima jika :
Uji signifikansi parsial (uji-t) atau uji individual digunakan untuk menguji
2
2 n(a.∑y+b1.∑yX1+ b2.∑yX2+b3.∑yX3)−(∑y)2
R =
n.∑y2− (∑y)2
DAFTAR PUSTAKA
https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/nilai-transaksi-uang-elektronik-naik-798-
pada-desember-2022.
KUDRATI, S. (2018). Pengaruh Tingkat Pendidikan Ibu Rumah Tangga Terhadap
Pengeluaran Konsumsi Ikan di Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas
Gadjah Mada).
kumala, I. M. I. (2020). Pemanfaatan Aplikasi Dompet Digital Terhadap Transaksi Retail
Mahasiswa. Seminar Nasional Riset Dan Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2020.
Manurung, A. P., Nainggolan, P., & Purba, D. G. (2021). Pengaruh Penggunaan Uang
Elektronik Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Kota Pematangsiantar
Pada Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Ekuilnomi, 3(2), 68-80.
3