PENGENDALIAN KUALITAS
Tentang
METODE KEIZEN
Oleh:
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memeberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Metode Keizen” ini dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen Wetri Febrina, M.T pada mata kuliah Pengendalian Kualitas. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang metode keizen bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Wetri Febrina, M.T selaku
dosen mata kuliah Pengendalian Kualitas yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah
yang kami tekuni.
Kami menyadari makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah kami.
Kelompok 8
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kaizen mempunyai ruang lingkup yang tidak terbatas, dimulai dari diri
lebih besar lagi Negara. Sasaran utama dari Kaizen adalah menghilangkan
berpegang pada dua prinsip. Pertama, perlu proses atau cara kerja yang demikian,
kita bisa bekerja lebih cekatan (bukan bekerja lebih berat). Untuk mendapatkan
proses yang lebih baik, para pemimpin perusahaan perlu mengetahui sumber
hari/dekat dengan pekerjaannya. Biasanya solusi terbaik adalah solusi yang paling
2
hasilnya.
dan cara berpikirnya yang berorientasi pada proses sedangkan cara berpikir Barat
atau kehidupan sosial maupun kehidupan rumah tangga hendaknya terfokus pada
2005: 5)
berikut:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada
dalam perusahaan bisnis. Kaizen berasal dari Bahasa Jepang yaitu kai artinya
perubahan dan zen artinya baik. Di Cina kaizen bernama gaishan di mana gai
berarti perubahan / perbaikan dan shan berarti baik / benefit. Jadi Kaizen dapat
diartikan sebagai perubahan kepada arah lebih baik. Kaizen disebut juga continous
improvement yaitu perbaikan terus menerus. Jadi, Kaizen adalah usaha terus
organisasi/perusahaan.
Konsep kaizen ini mengasumsikan bahwa hidup kita (cara kerja, hidup
bersosial atau rumah tangga) seharusnya berusaha untuk terus menerus mengalami
perbaikan. Meskipun perubahan di dalam Kaizen tidak dramatis tetapi sedikit dan
bertahap, perubahan yang diakibatkan dalam jangka waktu tertentu cukup besar.
Hal ini berbeda dengan perubahan yang dihasilkan oleh western manajement yang
biasanya dramatis.
5
tidak akan mampu bersaing jika kualitas produk dan pelayanannya tidak
menghasilkan produknya.
lapangan.
perencanaan.
pelanggan
c. Menghilangkan pemborosan
panjang.
g. Menghilangkan ketidakpastian
system produksi tarik dengan bantuan kartu kanban dan produksi campur
merata (Heijunka).
standar/prosedur baru.
10
dimana seseorang harus bekerja lebih pintar bila tidak mau bekerja keras.
a. Berfokus kepada pelanggan Fokus utama kaizen adalah kualitas produk, tetapi
perbaikan.
e. Menciptakan Tim Kerja Dalam Kaizen, Tim adalah fondasi yang membentuk
informasi yang penting pada setiap orang maka tantangan perusahaan berubah
yang lebih baik dengan kata lain melibatkan peran karyawan dalam
melakukan peningkatan.
a. Peningkatan Proses;
d. Zero Investment;
e. Human Development;
4. Membantu organisasi untuk menjadi lebih efisien pada proses peningkatan dan
pemecahan masalah dilakukan pada tingkat optimal dan biaya yang rendah.
dan Rajin
perlu dilakukan dengan prosedur yang benar guna mencapai tujuan yang kita
harapkan. Maka PDCA (Plan, Do, Check dan Action) harus dilakukan terus
menerus.
14
tindakan (Plan, Do, Check, Act atau PDCA). PDCA adalah prinsip dasar
sebahagai berikut:
yang terstruktur.
manajemen aktifitas. Biasanya masalah besar dan mudah sering berubah pada
saat-saat terakhir. Bila terjadi kondisi seperti ini maka tidak dapat dilanjutkan
dengan yang diinginkan. Bila segala sesuatu menjadi buruk dan hasil baik
adalah “kenapa”. Dengan dokumentasi proses yang baik maka kita dapat
proses atau belajar dari pengalaman untuk memulai lagi pada kondisi yang
tepat.
15
4. Konsep 5W + 1H. Salah satu alat pola pikir untuk menjalankan roda PDCA
diperhatikan, yaitu:
a. Manusia (man);
maupun kondisi kerja yang ada. Di dalam pengumpulan data maka data
harus diambil sesuai dengan kebutuhan analisis arti bahwa data harus:
a. Maksud pembuatan harus jelas. Berisi informasi apa yang ingin diketahui. Data
c. Dapat diisi dengan cepat, mudah dan secara otomatis bisa segera dianalisa.
jumlah kesalahan atau cacat yang ada dalam suatu proses kerja.
Lembar isian yang berupa gambar sketsa dari benda kerja nantinya akan
disertakan lokasi cacat yang terjadi, supaya dapat menganalisa dengan cepat.
kesalahan dari suatu output kerja. Data yang berkaitan dengan factor penyebab
maupun factor akibat akan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi hubungan
menitik beratkan kepada karakteristik kualitas atau cacat yang terjadi. Sheet ini
berupa check list untuk melaksanakan semacam pengcekan yang dilakukan pada
akhir proses kerja dengan tujuan meyakinkan apakah output kerja sudah selesai
Dengan metode sampling kerja ini kita akan dapat menentukan proporsi
tapi masih sangat efektif berlaku dalam era saat ini. Asas penyederhaan kerja
yang tidak perlu ini akan dicapai penghematan. Eliminassi yang tidak perlu dan
hasil yang lebih cepat dan lebih baik. Langkah ini memilikiciri tidak adanya
penambahan biaya sama sekali atau jikapun ada hanya biaya yang sangat minimal.
banyak biaya dari pad aide-ide. Dan ini hanyalah upaya terakhir jika
dibutuhkan.
20
BAB III
PEMBAHASAN
perusahaan Jepang yang terkenal dengan “14 kunci Dr. Deming” dan
konsep kaizen secara luas baru diperkenalkan oleh Masaaki Imai dalam
mengungkapkan bahwa :
pintas melainkan proses yang berjalan secara terus menerus untuk menciptakan
secara terus menerus (Just in time) tidak berlaku bagi manajemen Amerika
Menggunakan prinsip go look, go see atau lebih dikenal dengan nama Genchi
proses berlangsung.
22
c. Mengumpulakan dan meneliti. Meneliti semua proses yang ada lalu mencari 7
d. Membuat peringkat sistem yang terdiri dari nama, peringkat dan nilai.
j. Membentuk target yang specific, dapat diukur, tidak rancu, masuk akal, dapat
Analisis.
memberikan penilaian.
dibuat.
produktivitas kerja.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan