Oleh
Nama Mahasiswa:
Adhil Rissallah (161420004)
Baharudin Rettob Rumlen (161420017)
Diah Wulan Ayuningtias (161420030)
M. Ilham Fadli (161420062)
Muhammad Wisnu S. Gunandhika (161420078)
Saripah Nomay (161420090)
Yusdi Suuda (161420111)
Saripah Nomay
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER i
ANGGOTA KELOMPOK ii
1. Introduksi 1
1.1. Pengertian 1
1.2. Sejarah 2
2. Pembahasan 3
2.3. Requirements 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
1. Introduksi
1.1 Pengertian Kaizen
Kaizen merupakan gabungan dua kata Bahasa Jepang yang secara harfiah
berarti perubahan berkelanjutan. Kaizen mulai diimplementasikan di Jepang paska
Perang Dunia II. Kaizen didasari pada sebuah gagasan, yaitu perubahan-perubahan
kecil yang positif dan berkelanjutan dapat berdampak besar pada pengembangan
dan kemajuan.
Pada sebuah organisasi, sistem ini melibatkan segala unsur kepegawaian, mulai
dari manajemen tingkat atas hingga karyawan pembersih pun turut terlibat. Setiap
karyawan diharapkan untuk mengemukakan pendapatnya secara rutin terkait saran
untuk sebuah perubahan kecil pada perusahaan atau organisasi. Kaizen
menganjurkan melakukan perubahan-perubahan kecil secara rutin untuk
meningkatkn produktivitas, efektivitas, dan keamanan, sembari mengurangi
pemborosan.
Sistem Kaizen didasari oleh 5 elemen yaitu kerja tim, disiplin personal,
peningkatan semangat, lingkungan yang berkualitas, dan saran-saran untuk
peningkatan. Dari kelima elemen di atas, muncullah 3 faktor utama Kaizen, yaitu
menghilangkan segala pemborosan atau sesuatu yang tidak efisien, standarisasi
kualitas, dan mengurangi ketegangan dan kelelahan.
Pelaksanaan Kaizen membutuhkan pola pikir yang tertata pada keseluruhan
organisasi atau perusahaan. 10 prinsip yang menjawab pola pikir Kaizen ini biasa
disebut sebagai filosofi inti Kaizen, yaitu:
1. Tinggalkan segala macam asumsi.
2. Proaktif dalam menyelesaikan masalah.
3. Tidak menerima adanya status quo.
4. Tinggalkan sifat perfeksionis.
5. Cari solusi untuk setiap masalah yang ditemukan.
6. Ciptakan lingkungan yang mendukung setiap orang untuk berkontribusi
dalam menyelesaikan masalah.
7. Cari akar dari permasalahan yang ditemukan.
8. Kumpulkan informasi dari berbagai pendapat orang yang berbeda-beda.
9. Gunakan kreativitas untuk menemukan peningkatan kecil dan murah.
10. Jangan pernah berhenti untuk melakukan peningkatan.
Melihat 10 prinsip di atas dapat dikatakan bahwa dalam Kaizen, segala sesuatu
dapat ditingkatkan dan tidak ada status quo. Kaizen juga berarti melakukan
peningkatan secara terus-menerus, membentuk sebuah siklus peningkatan yang
kontinyu. Dengan semua karyawan yang focus untuk meningkatkan setiap masalah,
hasil yang diharapkan adalah; berkurangnya pemborosan pada inventori, waktu
tunggu, over produksi, transportasi, kemampuan pekerja, dan lain-lain; peningkatan
kualitas sebuah sistem, tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas;
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan karyawan akan termotivasi untuk
meningkatkan kualitas individu mereka; hasil perubahan yang relatif cepat dilihat
dampaknya karena Kaizen lebih menitikberatkan ke perubahan-perubahan kecil.
1.2 Sejarah
Pada awal 1960-an, Shigeo Shingo memperkenalkan konsep zero quality
control (ZQC). Dari idenya, pada tahun 1962, Tetsuichi Asaka dan Kaoru Ishikawa
produksi di seluruh pabrik. Quality circles adalah tim lintas fungsional yang
Pada tahun 1962, Masaaki Imai mendirikan Institut Kaizen, yang didedikasikan
domestik tidak lagi menguasai 95% pasar domestik. Statistik ini makin lama makin
memburuk.
2
salah satu karya pertama yang mengakui bahwa Jepang memang mengembangkan
sistem yang berbeda dan lebih baik daripada apa yang saat ini digunakan di
Sementara itu Toyota dan perusahaan Jepang lainnya semakin kuat dan lebih
semua teori motivasi saat ini. Di Toyota, TPS diterima secara luas dan karyawan
membuat sekitar satu saran per orang per minggu. Sebagian besar saran segera
tempat kerja.
2. Pembahasan
2.1 Metode Pelaksanaan Kaizen
Metode-metode pelaksanaan yang digunakan dalam pendekatan kaizen terdiri
dari:
1. Kaizen Cycle
instalasi untuk peluncuran dan kemudian siklus melalui proses lagi untuk
- Melibatkan Karyawan
3
- Menemukan Permasalahan yang Ada
kumpulkan daftar masalah dan peluang potensial. Buat daftar pendek jika
- Membuat solusi
ide didorong. Pilih solusi yang menang atau solusi dari ide-ide yang
disajikan.
- Uji solusinya.
- Analisis hasilnya.
untuk siapa yang akan menjadi titik kontak dan cara terbaik untuk membuat
- Standarisasi.
- Ulangi.
Ketujuh langkah ini harus diulang terus menerus, dengan solusi baru diuji
4
2. Deming Cycle (Plan-Do-Check-Act Cycle/PDCA)
PDCA adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah yang umumnya
- Plant
- Do
- Check
perbaikan
- Act
5
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Kaizen
6
5. Meningkatnya kerja tim karena mendorong para karyawan untuk berpikir
diluar dari divisi mereka masing-masing. Para karyawan didorong untuk
menyelesaikan masalah yang lebih besar.
6. Meningkatnya perhatian terhadap klien.
7. Sistem yang ada dapat dipastikan untuk berkembang dan melakukan
peningkatan baik itu jangka pendek, maupun panjang.
Kekurangan Kaizen:
1. Perusahaan dengan budaya territorial yang kuat dan memiliki sistem
komunikasi tertutup harus lebih dulu menerapkan perubahan budaya untuk
menciptakan lingkungan yang reseptif.
2. Perubahan-perubahan kecil pada Kaizen yang berhasil dilakukan dapat
berpotensi menciptakan rasa kepuasan dan rasa gembira yang dangkal,
sehingga jika sering terulang, mudah sekali ditinggalkan.
2.3 Requirements
yang terkena dampak pelaksaan, bersama dengan personel pendukung lainnya pada
mereka juga akan dibutuhkan untuk menyatukan kembali semuanya. Orang lain
sebesar 25% atau lebih. Jika unit produksi kehilangan atau kekurangan operator
karena berada di tim kaizen, serta penghentian produksi karena terdapat perubahan
7
perubahan sistem pada pelaksanaan kaizen. Shutdown ini dapat terjadi selama tiga
hari. Sebelum pelaksanaan kaizen, harus terdapat hasil produksi (on spec) yang
sulit, sehingga dimugkinkan terjadi improvisasi dengan mencoba ide-ide baru dan
kaizen harus didokumentasikan. Dan dianjurkan untuk tetap mengikuti daftar hal-
hal yang harus dilakukan setelah pelaksanaan kaizen. Daftar ini harus
pelatihan kembali kepada operator dengan waktu yang cukup setelah perubahan
untuk memastikan konfigurasi baru berjalan secara konsisten pada kecepatan dan
Ada lima kata Bahasa Jepang yang menggambarkan elemen dasar Organisasi 5S.
• Seiri (simplify)
Singkirkan semua hal yang tidak perlu di area kerja, cukup hal-hal yang
area kerja sehingga area kerja bersih dari gangguan serta tidak ada tempat untuk
bahan baku atau peralatan yang tidak digunakan. Sehingga area ini lebih aman dan
terorganisir.
Menata item atau barang dengan rapi dan diberi label yang jelas. Hal tersebut
mengurangi waktu yang diperlukan untuk menemukan alat dan barang yang
8
dibutuhkan untuk produksi. Sehingga dapat terlaksananya Single Minute Exchange
of Dies (SMED) dan juga mengurangi waktu penggantian alat pada mesin (dalam
(kelengkapan dan keutuhannya) saat dibersihkan. Ini juga berkaitan dengan konsep
pertama, "genchi genbutsu shugi", ketahui dan lihat secara langsung area kerja.
Menjaga area tetap bersih dan rapi. Langkah pertama dalam menjaga kualitas
keseragaman. Cat garis di lantai untuk menunjukkan gang, tempat parkir, lokasi
barang dan peralatan yang digunakan di daerah tersebut, atau untuk menunjukkan
batas bahaya.
• Shitsuke (sustain)
9
2. Ford Motor Company
Saat Alan Mulally menjadi CEO Ford pada 2006, Ford berada di ambang
kebangkrutan. Mulally menggunakan sistem Kaizen untuk membalikkan nasib
Ford sehingga tidak mengalami kebangkrutan.
3. Pixar Animation Studio
Pixar menggunakan Kaizen untuk meningkatkan kinerja perusahaan mereka
dan berhasil mengurangi resiko kegagalan produksi film-film yang mahal
dengan memperbaiki quality controlnya.
2.5.1. Pendahuluan
melakukan perbaikan dalam segi kualitas secara kontinyu sangatlah penting. Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan nilai jual suatu produk dan memberikan
kepuasan kepada pelanggan atas produk yang kita buat. “Kaizen” ialah perbaikan
berlebih, dan selalu memperbaiki kualitas produk. Sasaran utama dari “kaizen”
atau jasa. Pemborosan itu perlu dihilangkan karena menimbulkan biaya-biaya yang
proses produksi, pada saat proses produksi, hingga proses akhir barang tersebut
disimpan digudang dan siap dikirim ke customer. Sehingga barang yang dihasilkan
memiliki nilai jual yang tinggi dengan kualitas yang baik. Selain itu dengan
jumlah barang yang rusak atau NG. PT Bridgestone Tire Indonesia merupakan
Salah satu upaya perusahaan asal Jepang ini dalam meningkatkan penghasilannya
10
ialah dengan menggunakan metode kaizen dalam kegiatan produksinya untuk
diatas, perumusan masalah yang akan diangkat dalam jurnal ini adalah: Bagaimana
kualitas produk? Adapun tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui
dengan teori memiliki sedikit perbedaan. Hal tersebut dapat dilihat jika tujuan
kaizen dari teori yang ada yaitu QCD (Quality, Cost, Delivery) sedangkan
tujuan yang di miliki oleh PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant lebih
karena pada saat proses produksi kita banyak menggunakan sumber energi
seperti listrik, bahan bakar untuk menyalakan mesin. Apabila hal tersebut dapat
kecelakaan maka akan ada biaya yang dikeluarkan dan menghambat proses
kerja.
11
b. Langkah Penerapan Kaizen
menerapkan kaizen yang efektif serta dapat menjaga kesesuaian proses itu
sigma”. Ini berbeda dari penggunaan metode kaizen pada umumnya yang
pada aplikasi six sigma yang berfokus pada mengurangi cacat dalam setiap
proses kerja untuk membantu mengurangi biaya yang timbul serta menghemat
meningkatkan standar dari yang sudah ada. PDCA Meningkatkan standar yang
sudah ada menjadi lebih baik lagi dengan melakukan “improvement”. Namun
tujuan dari kedua metode tersebut sama yaitu fokus pada kepuasaan pelanggan,
12
sudah terbiasa menggunakannya. Selain itu juga metode DMAIC ini dianggap
PDCA.
13
Improvement yang dilakukan adalah dengan menambah “stopper” pada bagian
mesin Shaft Loader yang sering terjadinya trouble. Dalam pembuatan stopper
tidak membutuhkan waktu lama karena pembuatannya cukup mudah, dan hal
tersebut hanya bersifat modifikasi yang sudah ada. Hasil dari perbaikan tersebut
tidak ada lagi “sheet” yang tersangkut di mesin. Hasil timbang menjadi normal
dan sesuai dengan standar kualitas yang sudah ditetapkan. Dan juga mengurangi
potensi kecelakaan kerja karyawan dengan adanya trouble dari mesin akibat
biaya yang dapat dihemat oleh perusahaan dengan adanya perbaikan tersebuat
100.000.000 .
2.5.3. Simpulan
Perbaikan atau improvement yang dilakukan dari segi kualitas, tidak ada lagi
“sheet” yang tersangkut di mesin shaft loader sehingga proses mixing menjadi
normal. Hasil timbang untuk setiap sheet yang akan dibuat menjadi ban menjadi
normal dan sesuai dengan standar kualitas yang sudah ditetapkan. Perbaikan atau
menurunkan biaya Rp. 25.000.000. Dari segi efisiensi itu sendiri dengan adanya
14
menghilangkan loss time sehingga proses delivery menjadi tidak terlambat sehingga
15
DAFTAR PUSTAKA
of Manufacturing Engineers.
16