Anda di halaman 1dari 17

IV.

PEMBAHASAN

4.1 Vacuum Distillation Unit

Vacuum Distillation Unit (VDU) adalah salah satu unit refinery yang ada

di kilang PT Tri Wahana Universal dimana terdapat 2 Train yang beroperasi

secara bersamaan. Akan tetapi, tahun 2017 ini kilang mengoperasikan Train I

dan Train II secara bergantian dikarenakan pasokan feed Intake yang tersedia

tidak memungkinkan untuk Train beroperasi secara bersamaan. Pergantian

operasi Train dilakukan setiap 29 hari sekali. Pada distilasi vakum, feed yang

dipakai berasal dari produk bawah distilasi atmosferis yang tidak dapat

dipisahkan dalam tekanan atmosferis sehingga diperlukan tekanan vakum agar

komponennya terpisah dengan menciptakan kevakuman pada kolom, Maka

titik didih komponen yang diproses dapat diturunkan sehingga terpisah dengan

sendirinya. Untuk membuat kevakuman diperlukan alat yang berupa Vacuum

pump atau Jet ejector.

Produk yang dihasilkan oleh kilang TWU sendiri terdiri dari Straight right

Gasoline, Light vacuum Gas Oil (LVGO), Heavy Vacuum Gas Oil (HVGO),

dan Vacuum Tower Bottom (VTB). Untuk gas sendiri akan di tampung

kedalam Accumulator untuk dipisahkan dengan fraksi ringan yang terikut, gas

yang terpisah dengan fraksi ringan akan dikeluarkan sesuai ambang batas yang

ditetapkan. LVGO akan diblending dengan Kerosin serta Diesel menghasilkan

HSD/Solar. HVGO akan dipasarkan disekitar wilayah kerja perusahaan untuk

dipakai sebagai bahan baku membatik. Untuk fraksi Vacuum tower bottom
akan dikembalikan ke sistem untuk di distilasi kembali serta dipakai sebagai

bahan bakar Heater/furnace.

VDU Train I memiliki peralatan yang mendukung dalam proses distilasi

vakum, diantaranya adalah kolom vakum, furnace, fin-fan, pompa vakum,

pompa, accumulator dan heat exchanger.

4.2 Diagram alir distilasi Vakum

Crude oil terlebih dahulu mengalami pemanasan awal di dalam Heat

Exchanger, kemudian dimasukan kedalam furnace H-100. Setelah pemanasan

di furnace akan memasuki kolom distilasi atmosferis, sehingga terjadi

pemisahan berdasarkan trayek didih. Produk Atmosferis Tower Bottom (ATB)

dialirkan menuju kolom vakum D-1000, terlebih dahulu dipanaskan kembali

kedalam furnace H-1000 pada suhu 529,5oF, sehingga komponennya akan

terpisah ketika memasuki kolom. Untuk produk atas akan didinginkan dengan

fin-fan EA-1100 lalu kondensat ditampung kedalam accumulator D-1100

untuk dipisahkan dengan fraksi ringan yang terikut. Sedangkan Off gas akan

dikeluarkan memakai pompa Vakum VP-1100 A/B. Untuk memastikan tidak

ada fraksi ringan yang terikut keluar maka didinginkan kembali memakai fin-

fan EA-1101 sehingga gas tadi akan berpisah dengan fraksi ringan yang terikut,

Pemisahan itu terjadi di accumulator D-1101. Fraksi ringan tadi akan dialirkan

menuju tangki penyimpanan LVGO. Untuk fraksi LVGO akan dialirkan

menuju tangkin penyimpanan T-06 memakai pompa P-1200 A/B, sebagian

produk dijadikan Hot refluks dan sebagian lagi dijadikan Cold refluks tetapi

harus didinginkan memakai fin-fan EA-1200, EA-1300, EA-1400. Setelah itu


di alirkan menuju inline pipe untuk diblending dan sisanya disimpan kedalam

tangki. Untuk fraksi HVGO akan diairkan menuju tangki T-08 memakai

pompa P-1300 A/B, sebagian produk dijadikan Hot refluks dan Cold refluks

harus diturunkan suhu produk memakai Heat Exchanger E-1300. Untuk fraksi

VTB akan dialirkan menuju tangki T-11 memakai pompa P-1400 A/B

kemudian melewati Heat Exchanger E-1400 dan E-601 untuk menurunkan

suhu produk. Perlu diketahui jenis Heat Exchanger yang dipakai berupa Shell

dan Tube. Pada bagian Tube diisi oleh Crude oil, Sedangkan untuk setiap

bagian shell diisi oleh produk seperti Heat Exchanger E-1200 diisi oleh fraksi

LVGO, Heat Exchanger E-1300 dan E-1400 diisi oleh fraksi HVGO dan VTB.

Gamb

ar 4.2.1 Diagram alir Distilasi Vakum D-1000


4.3 Kolom Vakum D-1000 di Train 1

Kolom vakum D-1000 merupakan peralatan utama dalam refinery yang

berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses distilasi vakum dengan feed

yang berupa long residue. Kolom ini bertipe head melengkung dan skirt

support berfungsi untuk menyangga kolom agar dapat berdiri tegak sehingga

proses distilasi berjalan optimal. Kolom ini memiliki desain tekanan Top dan

Bottom kolom sebesar ± 14,3 torr dan ± 182,5 torr serta suhu Top dan Bottom

kolom yaitu 102,2 oF dan 529,5 0F.(Berdasarkan Pengamatan saat PKL)

Tabel 4.3 Spesifikasi Kolom Vakum D-1000

ITEM SATUAN KETERANGAN


Jenis Packing - Intalox Saddle
Struktur Packing - Random
Tipe Head - Melengkung
Tipe Shell - Vertikal Tower
Tipe Support - Skirt Support
Bahan - SA 51670
Temperature Operasi Top-Bottom o
F 102,2-529,5
Kolom
Tekanan Operasi Top-Bottom Kolom Torr 14,3-182,5
Top Produk - Off Gas,LVGO
Side Produk - HVGO
Bottom Produk - VTB
Produk campuran - HSD
Manhole Buah 4
Liquid Accumulator Buah 2
Tinggi Kolom Feet 35
Diameter Kolom Feet 8
Diameter Top Nozzle Inchi 12
Data diambil berdasarkan hasil pengamatan ketika PKL dengan instruksi oleh Process
engineering PT.Tri Wahana Universal Bojonegoro.

Kolom D-1000 memiliki peralatan internal untuk memastikan proses

distilasi berjalan lancar, peralatan itu berupa liquid distributor, bad limiter,

support packing, liquid accumulator, vortex breaker, dan demister.


4.4 Variabel Proses Kolom Vakum D-1000

Variabel proses pada distilasi vakum saling berhubungan, sehingga

perubahan pada salah satu variabel proses, akan mengakibatkan perubahan

pada variabel proses yang lain. Berikut adalah variabel proses pada distilasi

vakum :

1. Level

Level dapat mempengaruhi kondisi operasi distilasi vakum. Level bottom

kolom yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan tekanan kolom menjadi naik.

Meningkatnya tekanan kolom dapat berakibat pada berkurangnya kuantitas

produk atas, Sedangkan produk bawah banyak mengandung fraksi ringan.

Apabila level Bottom terlalu rendah, dapat mengakibatkan kavitasi pada

pompa.

2. Suhu

Suhu merupakan salah satu variabel penting dalam distilasi vakum. Suhu

outlet furnace H-1000 sekitar ± 6420F. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan

uap yang terbentuk semakin banyak, sehingga mengakibatkan naiknya tekanan

operasi kolom D-1000 yang berakibat pada kualitas maupun kuantitas produk.

Sedangkan, suhu outlet yang terlalu rendah menyebabkan uap yang terbentuk

sedikit, juga dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk. Perubahan

suhu dapat mengakibatkan kondisi operasi tekanan kolom D-1000 tidak stabil.

3. Tekanan
Tekanan kolom vakum sangat berperan penting, kondisi normal tekanan

Top kolom yaitu ±14,3 torr, sedangkan tekanan pada bottom kolom yaitu

±182,5 torr. Tekanan kolom yang terlalu besar mengakibatkan berkurangnya

fraksi ringan yang teruapkan, sehingga banyak produk bottom yang

terkontaminasi oleh fraksi ringan, Sedangkan tekanan vakum yang terlalu

besar, dapat mengakibatkan terlalu banyak fraksi yang menguap sehingga

produk atas dapat terkontaminasi oleh produk bawah yang teruapkan,

akibatnya kualitas produk atas berkurang.

4. Laju alir

Ketidakstabilan flowrate dapat mempengaruhi kondisi operasi kolom D-

1000. Flowrate feed yang menuju kolom harus datur sesuai dengan jumlah

intake feed yang masuk kedalam kolom distilasi vakum biasanya berkisar

antara 2250 bpd.

4.5 Peralatan Pengoperasian Kolom Vakum D-1000

4.5.1 Peralatan Penunjang Operasi Kolom D-1000

a) Packing

Kolom D-1000 memiliki peralatan kontak berupa packing tipe intalox

Saddle yang terbuat dari Ceramic. Penyusunan intalox saddle dilakukan secara

Random. Kolom D-1000 memiliki 3 packing bed dengan tipe packing dan

penyusunannya yang sama untuk masing-masing draw off produk, yaitu untuk

draw off LVGO, draw off HVGO, dan draw off VTB.

b) Liquid distributor
Liquid distributor berfungsi sebagai pendistribusi cairan yang berasal dari

LVGO, HVGO sehingga semua packing terbasahi oleh cairan dan proses

kontak uap dan cairan dapat berlangsung optimal serta mencegah terjadinya

chaneling vapor dan liquid.

c) Bed limiter

Bed limiter pada kolom distilasi vakum D-1000 berfungsi sebagai penahan

packing agar tidak terangkat ke atas akibat tekanan uap yang tinggi. Tekanan

tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada Bed limiter bila tidak diatur.

Biasanya dipasang pada dinding kolom D-1000 dengan cara dibaut.

d) Support packing

Support packing pada kolom vakum D-1000 memiliki tipe perforated

support plate, yang berfungsi sebagai penyangga agar packing tidak jatuh

kebawah.

e) Liquid accumulator

Liquid accumulator pada kolom D-1000 terdapat 2 buah, yaitu dibagian

bawah draw off LVGO dan draw off HVGO. Liquid accumulator berfungsi

sebagai pengumpul vapor yang terkondensasi atau liquid yang jatuh ke bawah

kemudian didistribusikan kembali ke bawahnya.

f) Vortex breaker

Vortex breaker pada kolom D-1000 terletak di bagian bottom kolom yang

berfungsi sebagai pemecah vortex, yang dapat mengakibatkan udara ikut

masuk ke dalam outlet nozzle bottom product sehingga dapat menyebabkan

kavitasi pada pompa.


g) Demister

Demister pada kolom distilasi vakum D-1000 terletak dibawah nozzle

overhead product, berfungsi sebagai penghalang cairan yang ikut naik ke atas.

4.5.2 Peralatan Pendukung Operasi Kolom D-1000

Kolom vakum D-1000 dilengkapi oleh beberapa alat untuk mencapai

kondisi operasi yang sesuai. Berikut adalah peralatan pendukung distilasi

vakum:

Peralatan pendukung utama kolom D-1000 adalah peralatan yang

mendukung tercapainya tekanan vakum pada kolom D-1000. Peralatan tersebut

adalah pompa vakum, fin-fan, Heat Exchanger dan accumulator.

a) Pompa Vakum

Pompa vakum adalah alat yang berfungsi untuk menciptakan kevakuman

pada kolom D-1000. Tekanan vakum diciptakan dengan menghisap overhead

product yang tidak terkondensasi oleh fin-fan EA-1100. Pompa vakum Train I

terdapat dua buah yaitu pompa vakum VP-1100 A dan VP-1100 B yang

tersusun secara paralel. Pompa vakum ini bertipe displacement screw. Pompa

ini memiliki kemampuan berputar sebesar 3000 rpm dan dirancang untuk

menghisap gas sehingga dapat menciptakan kevakuman. Sumber energi yang

digunakan pompa tersebut adalah PLN maupun dari generator set. Pompa

vakum yang digunakan sebanyak satu buah pada kondisi normal yaitu pompa

vakum VP-1100 B.

b) Accumulator
Accumulator adalah alat yang berfungsi untuk menampung kondensat

yang terbentuk dari pegembunan overhead product oleh fin-fan EA-1100 dan

EA-1101. Biasanya disusun secara seri, yaitu D-1100 kemudian D-1101.

Kondensat dari D-1100 dan D-1101 yang merupakan fraksi LVGO dialirkan

menuju ke inline pipe untuk diblending bersama Diesel dan Kerosin serta

dialirkan ke tangki penyimpanan LVGO. Untuk gas akan dikeluarkan dengan

ambang batas yang ditetapkan.

c) Heat Exchanger

Heat exchanger adalah alat yang berfungsi sebagai penukar panas antara

dua fluida yang memiliki temperatur berbeda. Heat exchanger berfungsi untuk

mendinginkan side product distilasi vakum berupa LVGO, HVGO, dan VTB.

sebelum dijadikan refluks. Selain itu, juga berfungsi sebagai pemanasan awal

untuk crude oil sebelum masuk furnace H-100 di ADU. Heat exchanger yang

digunakan bertipe shell and tube.

d) Fin-fan

Fin-fan adalah alat yang berfungsi untuk mengembunkan sebagian dari

overhead product kolom D-1000. Fin-fan tersebut memiliki tipe forced draft

dengan sumber energi berupa listrik. Penggunaan performa fin-fan bergantung

pada kondisi operasi ataupun cuaca sekitar. Fin-fan untuk sistem kevakuman

VDU Train I berjumlah satu buah fin-fan EA-1101.

Produk yang keluar dari kolom yaitu berupa LVGO yang didinginkan

dengan fin-fan dan HVGO tidak mengalami pendinginan, langsung dialirkan

menuju ke tangki produk. Sedangkan, produk LVGO dan HVGO sebagian


dijadikan cold refluks dan hot refluks dan sisa produk LVGO dipakai untuk

bahan blending yang menghasilkan produk HSD/Solar.

e) Furnace

Furnace H-1000 berfungsi untuk memanaskan long residue hingga

mencapai suhu ± 531 0F. Furnace tersebut memiliki tipe bentuk box dengan

tipe burner horizontal. Bahan bakar yang digunakan berupa fuel oil yang

berasal dari SRG dan Vacuum Tower Bottom dan fuel gas yang berasal dari off

gas dari VDU dan ADU. Penyalaan awal furnace H-1000 menggunakan gas.

Udara disuplai dengan metode forced draft blower yang tersedia.

f) Pompa

Pompa berfungsi untuk mengalirkan side product dan bottom product

secara kontinu. Selain untuk mengalirkan produk, pompa juga berfungsi untuk

menjaga level di tiap – tiap draw off agar proses distilasi kolom D-1000 stabil.

Pompa menggunakan sumber energi listrik yang berasal dari PLN dan

generator set.

4.6 Kondisi Operasi Kolom D-1000

Berikut kondisi operasi kolom vakum D-1000 dan analisa hasil uji

laboratorium produk yang dihasilkan seperti LVGO, HVGO, VTB dan HSD.

Pengambilan data dilakukan saat Praktik kerja lapangan pada tanggal 9-13

Maret 2017 pada Pukul 08:00-10:00 WIB. Pemilihan waktu pengambilan data

dilakukan karena kilang berkerja optimal menghasilkan produk.

Tabel 4.6 Kondisi Operasi Kolom D-1000 selama 5 hari Pengamatan


Pengamatan pada Tanggal
9 10 11 12 13
No ITEM Satuan
Maret Maret Maret Maret Maret
2017 2017 2017 2017 2017
1 Feed Intake BPD 4320 4643 4647 4647 4554
Outlet H-
2 o
F 642 638 647 644 636
1000
Temperature
3 Bottom o
F 528 530 532 532 524
Kolom
Temperature
4 o
F 102,2 108 105,4 109,5 101
Top Kolom
Pressure
5 Torr 15,0 14,0 13,5 13,8 14,3
Top Kolom
Pressure
6 Bottom Torr 180 178,5 182,5 183,8 181,5
Kolom
Cold Refluk
7 BPD 2073 2015 2087 2057 2004
LVGO
Hot Refluk
8 BPD 52 55 45 52 53
LVGO
Cold Refluk
9 BPD 0 0 48 0 0
HVGO
Hot Refluk
10 BPD 378 380 388 385 380
HVGO
11 VTB BPD 1200 1258 1230 1229 1244

4.7 Analisa Laboratorium Produk Distilasi Vakum

1. Analisa Laboratorium Produk LVGO

Dari pengamatan ketika PKL pengambilan Sampel dilakukan untuk

mengetahui kualitas produk LVGO agar sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan. Berikut ini hasil analisa produk LVGO yang sudah dilakukan uji

laboratorium pada Pukul 13:00 WIB di Tangki T-06.


Tabel 4.7.1 Hasil Uji laboratorium produk LVGO

Jenis Batasan
NO Satuan Hasil Metode
Pengujian Min Max
1 Flash Point o
C 80 80 ~ ASTM D-93
2 Pour Point o
C 9 ~ 30 ASTM D-97
3 Colour -
0,5 ~ 3.0 ASTM D-1500

2. Analisa Laboratorium Produk HVGO

Dari pengamatan saat PKL pengambilan Sampel dilakukan untuk

mengetahui kualitas produk HVGO agar sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan. Berikut ini hasil analisa produk HVGO yang sudah dilakukan uji

laboratorium Pukul 09:30 WIB. Data yang diambil berdasarkan rata-rata

pengambilan selama 5 hari di Tangki T-08 B.

Jenis Batasan
No Satuan Hasil Metode
Pengujian Min Max
Density at
1 kg/m3 868,9 860 880 ASTM D-1298
15oF
2 SG 60/60 ~ 0.870 0,8555 0,8995 ASTM D-1298
Visc.
3 Kinematic at mm2/s 14,38 9 18 ASTM D-445
50 C
4 Pour Point o
C 48 39 51 ASTM-97
5 Flash Point o
C 168 60 190 ASTM D-93
Water
6 % v/v 0 0 0,5 ASTM D-95
content
7 Colour ~ 8.0 4,5 8 ASTM D-1500
Sulphur
8 % m/m 0.33 0,32 0,35 ASTM D-4294
Content
Tabel 4.7.2 Hasil Uji laboratorium produk HVGO
3. Analisa Laboratorium Produk VTB

Dari pengamatan saat PKL pengambilan Sampel dilakukan untuk

mengetahui kualitas produk VTB agar sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan. Berikut ini hasil analisa produk VTB yang sudah dilakukan uji

Laboratorium Pukul 11:00 WIB. Data yang diambil berdasarkan rata-rata

pengambilan VTB selama 5 hari di tangki T-11A.

Tabel 4.7.3 Hasil Uji laboratorium produk VTB

Jenis Batasan
4. No Satuan Hasil Metode
Pengujian Min Max
1 Density at 15oF kg/m3 921.0 900 951 ASTM D-1298
2 SG 60/60 ~ 0.921 0,900 0,951 ASTM D-1298
Visc.Kinematic
3 mm2/s 66,75 ~ 180 ASTM D-445
at 60 oC
4 Pour Point o
C 54 ~ 54 ASTM-97
5 Flash Point o
C 195 60 ~ ASTM D-93
6 Water content %v/v 0 ~ 1 ASTM D-95
Sulphur
8 %m/m 0.51 ~ 0,6 ASTM D-4294
Content
Analisa Laboratorium Produk HSD

Dari pengamatan saat PKL pengambilan Sampel dilakukan untuk

mengetahui kualitas produk HSD agar sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan. Berikut ini hasil analisa produk HSD yang sudah dilakukan uji

Laboratorium Pukul 11:00 WIB. Data yang diambil berdasarkan rata-rata

pengambilan HSD selama 5 hari di tangki T-04 C.

Tabel 4.7.4 Hasil Uji laboratorium produk HSD


N Jenis Batasan
Satuan Hasil Metode
o Pengujian Min Max
Density at 15
1 kg/m3 847.8 815 870 ASTM D-1298
o
F
0,87
2 SG 60/60 ~ 0.847 0,815 ASTM D-1298
0
Visc.Kinemati
3 mm2/s 3.23 2.0 4.5 ASTM D-445
c at 40 oC
4 Pour Point o
C 3 ~ 18 ASTM-97
5 Flash Point o
C 59 52 ~ ASTM D-93
6 Water content %v/v 247 ~ 500 ASTM D-95
Sulphur
8 %m/m 0.24 ~ 0,25 ASTM D-4294
Content
9 Colour Content - 1.0 ~ 3.0 ASTM D-1500
10 Ash Content %m/m 0,003 ~ 0,01 ASTM D-482
11 Distilasi ASTM D-86
IBP o
C 169
10% vol.rec.at o
C 220
50% vol.rec.at o
C 294
90% vol.rec.at o
C 364 370
FBP o
C 395

a. Permasalahan Pengoperasian Kolom dan Cara Mengatasinya

Didalam Pengoperasian Kolom Vakum D-1000 seringkali terjadi

hambatan dan kendala terutama pada kolom sendiri, berikut kendala operasi

dan cara mengatasinya :

Tabel 4.8.1 Permasalahan Pengoperasian Kolom dan Cara Mengatasinya

No Permasalahan Gejala Cara Mengatasi


1 Kebocoran Crude oil  Usahakan ketika akan
pada bagian menetes keluar mengoperasikan peralatan
tube pipa. dan perlu dilakukan pengecekan
menimbulkan terlebih dahulu. Hal itu
pemanasan bertujuan untuk
sebagian. menghindari kecelakaan
dalam berkerja.
 Mengurangi level kondensat
Jumlah produk dengan membuka valve
Kelebihan
atas terlampau kondensat D-1100.
Tekanan Pada
2 besar dan level  Meningkatkan performa fin-
accumulator D-
melebihi fan dan Mensetting
1100.
kapasitas. Pressure safety valve di Top
kolom.
 Berkurangnya
kuantitas
 Menaikkan performa
produk atas dan
pompa, dan juga menaikkan
Suhu bottom fraksi ringan
performa pompa vakum.
kolom.
3 Furnace H-  Menambah bukaan Valve
 Meningkatnya
1000 turun. bahan bakar dan burner.
level bottom
 Mengurangi flowrate feed
dan tekanan
yang masuk kedalam kolom.
pada kolom D-
1000.
 Jika pompa vakum tidak
bisa dijalankan lagi,
Kolom Gunakan pompa vakum
Pompa vakum
4 kehilangan Cadangan.
mengalami trip.
kevakuman.  Melakukan pemeriksaan
terhadap pompa yang mati
tersebut.

 Menambah bukaan valve


 Flooding dan
furnace bahan fuel furnace
Meningkatnya
sehingga suhu outlet
tekanan di
furnace meningkat.
5 Flooding. kolom D-1000
 Mengurangi flowrate feed
 IBP Produk
sehingga beban dan suhu
naik dan FBP
outlet furnace menjadi
Produk Turun
stabil.

b. Keselamatan Kerja dan Kesehatan PT Tri Wahana Universal

1. Keselamatan Kerja

Untuk semua unit operasi, aspek keselamatan kerja merupakan hal

terpenting yang harus diperhatikan. Keselamatan kerja merupakan usaha-


usaha yang dilakukan di lingkungan kerja untuk mencegah kecelakaan yang

berkaitan dengan pekerjaan yang melibatkan pekerja, peralatan kerja, proses

kerja, bahan-bahan produksi, limbah produksi dan lingkungan kerja. Oleh

karena itu, semua unit operasi memberlakukan aspek keselamatan kerja yang

bersifat umum seperti :

1. Mengikuti prosedur operasi yang standar.

2. Memakai alat-alat keselamatan kerja.

3. Penyediaan fasilitas P3K.

4. Penyediaan sarana pemadam kebakaran.

2. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat dari kecelakaan kerja,

maka suatu perusahaan perlu mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Pencegahan terjadinya kecelakaan merupakan tugas dan tanggung jawab dari

perusahaan dan semua pekerja yang ada di dalamnya. Untuk menghindari

terjadinya kecelakaan kerja para pekerja di harapkan untuk :

1. Memiliki pengetahuan tentang arti keselamatan kerja.

2. Mematuhi rambu-rambu keselamatan yang berada di dalam kilang.

3. Memakai alat keselamatan kerja seperti: Helm, ear plug, kaca mata,

sarung tangan, sepatu pengaman, dan masker.

Setiap pekerja diharapkan dapat melaksanakan semua aspek keselamatan

kerja sehingga proses operasi kilang yang sedang berlangsung dapat berjalan

lancar tanpa ada kecelakaan. Sebab, setiap kecelakaan dan kegagalan proses

operasi akan menyebabkan kerugian yang besar bagi suatu perusahaan.


Apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, PT. Tri Wahana Universal

mempunyai beberapa peralatan safety, diantaranya :

1. Hydrant,

2. APAR,

3. Water Sprayer,

4. Coverall,

5. Ear plug,

6. Kacamata safety,

3. Perlindungan Lingkungan

Limbah yang dihasilkan oleh VDU kebanyakan berupa air dari kondensat

pada vessel D-1100. Air tersebut kemudian dialirkan menuju oil catcher untuk

dipisahkan lagi dengan minyak yang masih terkandung.

Air hasil pemisahan yang telah mencapai kadar toleransi tidak dibuang

keluar dari kilang PT. Tri Wahana Universal, namun air tersebut digunakan

untuk kebutuhan fire water dan air untuk siraman tanaman di kilang PT. Tri

Wahana Universal. Jadi, air dari water pond tidak di buang keluar namun

digunakan untuk kebutuhan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai