Anda di halaman 1dari 9

Bab 5 Kaizen

Page 1
Perbaikan Terus Menerus
Kaizen
Pendahuluan
Dalam Bahasa Jepang, kaizen berarti perbaikan yang berkesinambungan (continuous
improvement). Istilah itu mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang, baik manajer dan karyawan,
dan melibatkan biaya dalam jumlah tidak seberapa.
Kaizen ( 改善 ) terdiri dari dua kanji yakni
改 (kai) artinya 改める perubahan
善 (zen) artinya 良 い (yoi) kebaikan.

Dalam bahasa china disebut gaishan ( 改善 ), gai ( 改 ) artinya perubahan atau tindakan perbaikan shan ( 善 ) artinya baik
atau keuntungan.
Konsep kaizen cara berpikirnya berorientasi pada proses, sedangkan cara berpikir negara-negara Barat lebih cenderung
tentang pembaharuan yang berorientasi pada hasil (Imai, 2005).

2
1. Pendahuluan
Kaizen digambarkan dalam bentuk payung, total pemeliharaan yang produktif, six
sigma, otomatisasi, just-in-time, sistem saran dan peningkatan produktivitas, dll. (Imai, 1986) seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.

3
Ada sepuluh aturan dasar untuk berlatih kaizen di gemba:
1. Discard conventional, tetapkan ide tentang produksi.
2. Pikirkan bagaimana melakukannya, bukan mengapa tidak bisa dilakukan
3. Jangan membuat alasan. Mulailah dengan mempertanyakan praktik saat ini.
4. Jangan mencari kesempurnaan. Lakukan segera, bahkan jika hanya 50 persen dari target.
5. Memperbaiki kesalahan sekaligus.
6. Jangan menghabiskan uang untuk kaizen.
7. Kebijaksanaan dikeluarkan saat dihadapkan dengan kesulitan.
8. Tanyakan lima kali "mengapa" dan cari akar permasalahan.
9. Carilah kebijaksanaan dari sepuluh orang dari pada satu pengetahuan.
10.Gagasan Kaizen tidak terbatas.
2.1. Tujuan Kaizen
Tujuan umum dari Kaizen adalah:
• Mendorong improvement/inovasi yang diperlukan dalam mendukung pencapaian
sasaran perusahaan
• Mendorong peningkatan kualitas, baik kualitas personal maupun kualitas hasil kerja
• Menjadi tempat mengembangkan dan menggali potensi diri
• Membangun budaya kerja yang peka terhadap masalah dan potensi masalah di lingkungan
kerjanya

4
3.1. Maintenance - Kaizen - Innovation
Dalam konteks kaizen, manajemen
memiliki dua fungsi utama:
pemeliharaan dan perbaikan
sebagaimana ditunjukan pada
gambar di samping ini

Penjabaran dari perbedaan antara


kaizen dan inovasi dilihat dari
karakteristiknya, sebagaimana
tercantum pada tabel di bawah ini.

5
4.1 Konsep “Muda”
Kaizen mengalihkan perhatian pengurangan “muda”, dalam bahasa Inggris: waste.
Dalam Bahasa Indonesia: pemborosan,
Ada tujuh macam muda:
1.Kelebihan produksi.
2.Waktu tunggu di mesin
3.Pengangkutan unit
4. Pemborosan dalam pemrosesan.
5. Menyimpan inventaris €
6. Pemborosan dalam gerakan.
7. Cacat

6
4.2 Konsep 3 Gen (Genba, Genchi Genbutsu, Genjitsu)
Prinsip 3 Gen:
a. Genba (Pergi ke Lokasi/Lapangan)
Mengharuskan setiap karyawan baik itu Staff maupun Manajemen untuk pergi ke tempat/lokasi dimana suatu
permasalahan terjadi agar dapat memastikan sendiri dan mengetahui lebih jelas mengenai permasalahan tsb.
 
b. Genchi Genbutsu (Melihat secara langsung Benda/Barang/Masalahnya) Mengharuskan setiap individu untuk
melihat suatu kejadian atau melihat benda dengan (mata-kepala) sendiri atau sentuh dg tangannya sendiri.
c. Genjitsu (Ketahui Faktanya
Kenyataan yang harus dirasakan, seperti gejala2 (symptom) permasalahan dan pengaruhnya terhadap
proses produksi maupun proses kerja dalam suatu industry.
4.3 Konsep 3M (Muda, Mura, Muri)
Konsep 3M ini dibentuk untuk mengurangi banyaknya proses kerja, meningkatkan mutu, mempersingkat waktu
dan mencapai efisiensi.
Berikut detail penjelasan dari 3M:
a. Muda ( 無駄 ) diartikan sebagai pengurangan pemborosan atau kesia-siaan.
b. Mura ( 村 )diartikan sebagai pengurangan perbedaan
c. Muri ( 無理 ) diartikan sebagai pengurangan ketegangan.

7
4.4. Konsep PDCA / SDCA
Dalam kaizen dikenal dua macam siklus yaitu
• siklus Plan-Do-Check-Action (PDCA)
• siklus Standardize-Do-Check-Action (SDCA).
Kedua siklus ini merupakan sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari pelaksanaan kaizen, guna
mewujudkan kebijakan memelihara dan memperbaiki atau meningkatkan standar
Pada awalnya, setiap proses
kerja baru belum cukup stabil.
Sebelum kita mengerjakan
siklus PDCA berikutnya, proses
tersebut harus distabilkan
melalui siklus SDCA
(standardize-do-check-act)
sebagaimana gambar berikut

8
9

Anda mungkin juga menyukai