Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ganang Reggy Mahardika

NIM : 22221228
Mata Kuliah : Manajemen Kinerja Oprasi
Dosen Pengampu : Dr. MAHFUDZ, SE, MT

1. a. Jelaskan perbedaan antara proyek dengan proses operasi kontinyu. Agar lebih
jelas berikan contoh riilnya.

Jawaban:

Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersidat sementara yang telah di tetapkan awal
pekerjaanya dan waktu selesainya. Dani biasanya di batasi selalu di batasi oleh waktu. Dan
seringkali di batasi oleh sumber pendanaan, dan proyek selalu bersifat sementara atau
temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umimnya.

Proses oprasi kontiyu yaitu proses oprasi yang mempunyai sifat perulangan dan
aktifitasnya bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk
atau layanan .

Cotohnya yaitu proyek kontruksi jalan raya, di mana proyek ini bersifat sementara dan
harus menyelesaikan dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan kesapakatan awal.
Sehingga apabila poyek tersebut sudah selesai pengerjaanya maka sudah selesai pula
untuk pekerjaanya.

b. Jelaskan kendala-kendala dalam manajemen proyek serta upaya untuk


mengatasinya
Jawab :
1) Kendala manajemen proyek yaitu
 Sumber daya yang terbatas
 Laporan dengan realisasi yang tidak akurat
 Laporan yang komplek
 System yang belum terintegrasi
 Menghabiskan banyak waktu dan mahal
 Pengambilan keputusan yang lama
2) Cara mengatasi manajemen proyek yaitu :
Memastikan pelaksanaan manajemen proyek yang tepat dan sesuai memang
terbukti sangat dibutuhkan, sepeerti meastikan jumlah anggota proyek yang
memadai dan sesuai dengan keahlian dan kemampuan sesuai dengan beban
proyek sehingga proyek bisa di kerjakan secara maksimal dan serta dapat
terselesaikan sesuai waktu yang di tetapkan

c. Jelaskan area pengetahuan manajemen proyek (PMBOK) beserta


keterkaitannya satu sama lain.
Jawab :
Project Management Body of Knowledge Guide atau PMBOK Guide adalah
dokumen yang berisi kumpulan proses, praktik, terminologi, dan pedoman yang
dijadikan sebagai standar dalam industri manajemen proyek. PMBOK dapat
diartikan sebagai landasan di mana perusahaan dapat membangun kebijakan,
prosedur, aturan, teknik, ataupun siklus yang diperlukan untuk mempraktikan
manajemen proyek.
Dan berkaitan dengan Project quality management
Project quality management ini dilakukan untuk mengukur kualitas dari semua
kegiatan yang berjalan. Untuk mengontrol kualitas proyek, maka selama proses
manajemen kualitas ini, Anda dapat mengambil tindakan korektif jika terdapat hal-
hal yang tidak sesuai dengan plan.

2. a. Jelaskan dan sertakan contohnya perbedaan antara konsep Total Productive


Maintenance (TPM) dengan Breakdown Maintenance dan Preventive Maintenance.
Jawab:
 Total Productive Maintenance: Maintenance yang dilakukan secara total. Dengan
pembeda utamanya adalah: Productive Maintenance + Autonomous Maintenance.
Sasaran: Untuk mengembangkan hubungan Manusia-Mesin dan tempat kerja yang
bermutu.
 Breakdown Maintenance: Perawatan yang dilakukan setelah mesin mengalami
kerusakan. Rusak dulu, kemudian dilakukan repair.
 Preventive Maintenance: Perawatan yang dilakukan dengan menentukan schedule
perawatan atau penggantian terhadap part (rusak atau tidak part tersebut, akan tetap
dilakukan penggantian)
b. Dalam konsep TPM terdapat delapan pilar TPM, jelaskan dan berikan
contohnya!
Jawab :
 Continuous/Focused Improvement Perbaikan berkelanjutan merupakan salah satu
pilar TPM
 Autonomous MaintenanceDisebut juga pemeliharaan otonom menempatkan
tanggung jawab kegiatan pemeliharaan dasar di tangan operator
 Planned MaintenancePemeliharaan terencana, baik itu pemeliharaan reaktif atau
pemeliharaan preventif, adalah cara terbaik untuk menghindari downtime dan
kerusakan.
 Training and EducationPilar pelatihan dan edukasi berkaitan dengan mengisi skill
gap yang ada dalam sebuah perusahaan dalam hal TPM

 Early Equipment MaintenancePemeliharaan peralatan dini adalah salah satu dari


8 pilar yang mendorong keberhasilanTPM.

 Quality ManagementSalah satu tujuan terbesar TPM adalah memproduksi produk


tanpa cacat, yang, tidak diragukan lagi, juga berperan dalam kepuasan pelanggan

 In-Office TPMMembawa TPM ke fungsi administratif adalah langkah logis


berikutnya dalam menjalankan program TPM sehingga seluruh perusahaan
memahami hal yang sama

 Safety and Health at Work, Environment ProtectionPilar K3 di TPM memastikan


bahwa semua pekerja diberikan lingkungan yang aman dan semua kondisi yang
berbahaya bagi kesejahteraan mereka dihilangkan.
c. Jelaskan permasalahan mengenai manajemen pemeliharaan pada Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia pada saat ini dan bagaimana
menurut Saudara solusinya?
Jawab :
 Minimnya modal usaha, Modal merupakan salah satu permasalahan utama
yang sering dialami UMKM. Minimnya modal yang dimiliki para pelaku
usaha mengakibatkan kegiatan produksi menjadi terhambat sehingga
keuntungan yang diperoleh pun tidak optimal.
Solusinya : para pelaku UMKM kini bisa mendapat modal tambahan melalui
sistem penggalangan dana yang dihadirkan oleh teknologi finansial
 Kesulitan dalam hal perizinanPerizinan juga menjadi salah satu masalah
UMKM yang sering dialami di Indonesia. Padahal, izin usaha resmi
merupakan hal penting dalam sebuah usaha, terutama jika berkaitan dengan
pengembangan bisnis dan akses pembiayaan.
Solusinya : oleh karena itu, setiap UMKM sebaiknya memiliki Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan berdasarkan domisili usaha.

3. a. Jelaskan perbedaan antara Business Process Reengineering (BPR) dengan


Continous Improvement Process (CIP) dan berikan contohnya.
Jawab :
 Business Process Reengineering (BPR) adalah analisa dan desain ulang alur kerja
(proses bisnis) baik itu di dalam atau antara perusahaan untuk mengoptimalkan proses
end-to-enddan mengotomatisasi tugas-tugas yang tidak memiliki nilai tambah (non
value added tasks).
 Continuous improvement adalah usaha-usaha berkelanjutan yang dilakukan untuk
mengembangkan dan memperbaiki produk, pelayanan, ataupun proses. Usaha-usaha
tersebut bertujuan untuk mencari dan mendapatkan “bentuk terbaik” dari
improvement yang dihasilkan, yang memberikan solusi terbaik bagi masalah yang
ada, yang hasilnya akan terus bertahan dan bahkan berkembang menjadi lebih baik
lagi.
Contohnya yaitu Samsung selalu mengambangkan perangkatnya di mana perusahaan
Samsung selalu berinovasi dengan produk dan teknologi yang mereka miliki dan
belajar dari permasalahan-permasalahan pada kekurangan ata permasalahn di produk
yang lama untuk di upadate.

b. Bagaimana perbedaan antara implementasi BPR pada sektor jasa dengan pada
sektor manufaktur?
Jawab :
a) Implementasi BPR pada sector jasa :
 Membuat lebih mudah dan menyenangkan bagi pelanggan untuk melakukan
bisnis dengan perusahaan
 Mempercepat waktu respon kepada pelanggan, mengeleminasi kesalahan dan
ketidakpuasan, serta mengurangi pengembangan barang atau jasa dalam waktu
siklus pabrik.
 Memperbaiki kualitas kerja dan kemampuan individu dalam memberikan
kontribusi pada perusahaan.

b) Implementasi BPR Pada sector manufaktur :


 Meningkatkan kepuasan atas barang atau jasa sehingga pelanggan akan memilih
barang atau jasa perusahaan daripada perusahaan pesaing
 Memproses permintaan pelanggan yang lebih dan peningkatan volume dari
setiap pelanggan serta menetapkan harga “value–driven” untuk pelanggan tanpa
mengurangi profitabilitas.
 Meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan barang atau jasa
yang khusus serta mempertahankan produksi massal.

c. Apabila Saudara diminta melakukan penelitian mengenai BPR dalam konteks


manajemen operasi pada sektor jasa di Indonesia bertitik tolak dari hasil penelitian
Hashem (20129) tersebut, jelaskan hal-hal apakah yang menjadi prioritas untuk
Saudara teliti.

Jawab:

Manjemen oprasional pada bisnis Hal yang harus diperhatikan dalam manajemen
operasional adalah proses pencatatan keuangan yang transparan dan efisien. Pencatatan
keuangan yang baik membuat semua rencana bisnis berjalan maksimal. Laporan keuangan
akan berlangsung maksimal karena seluruh laporan disajikan sesuai kenyataan yang ada.
Pengelolaan operasional dibutuhkan agar perusahaan dapat berkembang dengan optimal.
Pengayaan sistem pengawasan terhadap berbagai departemen yang ada dalam bisnis wajib
dilakukan oleh sistem pengelolaan ini. Manajemen operasional merupakan aplikasi dari
ilmu manajemen yang bertujuan mengatur seluruh aktivitas perusahaan agar berjalan
efektif. Manajemen ini harus mengandung sistem kepengurusan dan harus dilaksanakan
berdasar fungsinya. Tanpa pengelolaan operasional, dikhawatirkan seluruh unsur
pendukung aktivitas perusahaan tidak dapat berjalan semestinya

Anda mungkin juga menyukai