Anda di halaman 1dari 21

PROJECT UAS REKAYASA PERANGKAT LUNAK

PERANCANGAN APLIKASI TANDA TERIMA SERVICE


DI SOLOPRINTER

Disusun oleh :

Awzin Muhammad Iqbal 140103010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
DUTA BANGSA SURAKARTA
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam sebuah bisnis, tidak hanya tentang perdagangan jual beli, juga bisa
lewat jasa perbaikan, pada era modern ini, jasa perbaikan semaki meningkat
dan sudah banyak perusahaan berbisnis melalui jasa.
Pada masa kini kebutuhan tentang teknologi juga meningkat, banyak
sekali produk-produk baru yang tercipta, tetapi tidak sedikit juga produk-
produk tersebut berharga sangat mahal, untuk itu, pada jasa perbaikan sangat
dibutuhkan oleh beberapa konsumen, karena dapat menghemat biaya tanpa
harus membeli produk baru yang rusak
Dan dengan adanya sistem yang akan mempermudah transaksi tanda
terima jasa nanti, diharapkan konsumen dan teknisi bisa memperlancar,
mempermudah dan tidak aka nada kekeliruan produk mana yang akan di
perbaiki oleh teknisi, dan jika ada pergantian part maka teknisi akan mudah
konfirmasi kepada konsumen
Soloprinter adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang service dan
penjualan printer, dalam beberapa kasus pernah terjadi kesalahan, konsumen
memasukan printer yang akan di service, tetapi tidak memberikan tanda
terima, dalam hal ini banyak kesalahan, diantaranya, printer bisa saja terjadi
kekeliruan konsumen A dengan konsumen B, dan kesalahan yang lain adalah,
jika ada pergantian part, maka teknisi tidak tahu kemana harung konfirmasi
Dari uraian tersebut diatas, maka dibuatlah sebuah aplikasi tanda terima
service dimana akan sangat membantu teknisi dan juga konsumen, konsumen
juga bisa menghubungi kondisi terbaru produk yang konsumen servicekan,
dan konsumen juga bisa bertanya berapakah biaya yang dihabiskan untuk
memperbaiki printer yang rusak
1.2 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam project uas ini tidak terlalu meluas, maka
penulis membuat beberapa perbatasan masalah, adapun batasan masalah
yang dikemukakan, adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dan pembahasan hanya difokuskan pada perancangan
aplikasi tanda terima service di Soloprinter
2. Transaksi tanda terima dilakukan oleh konsumen dan teknisi dengan
memasukan data-data yang valid
3. Metode pengumpulan data berdasarkan kumpulan data konsumen dan
teknisi
4. Metode pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan, teknik
observasi dan wawancara
5. Metode perancangan aplikasi menggunakan teknik waterfall dengan
tahapan sistem, desain sistem, dan ujicoba sistem aplikasi
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode
lapangan, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, menyajikan serta
mangenalisi data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas
objek yang diteliti dan diinterprestasikan kemudian menyimpulkannya untuk
mendukung metode diatas, digunakan teknis sebagai berikut :
1. Teknik Kepustakaan
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data, bahan-bahan tertulis
dengan cara mempelajari serta membaca buku-buku, dan media lain
yang berhubungan dengan pembahasan masalah yang akan diuraikan
dalam laporan ini.
2. Teknik Lapangan atau Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung lokasi
penelitian untuk mempelajari objek yang dipilih dan untuk
mendapatkan data-data yang akan digunakan untuk pembangunan
aplikasi tersebut.
3. Wawancara
Mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada
responden. Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari
setiap survey, tanpa wawancara peneliti akan kehilangan informasi
yang hanya dapat diperoleh dengan cara langsung kepada responden.
(Masri S dan Sofian Effendi, 1995 : 192). Contoh wawancara yang
telah dilakukan :
Penulis : “Apakah menurut anda, jika ada aplikasi yang membuat
tanda terima service bisa membantu anda dalam
perkerjaan?”
Teknisi : “Menurut saya akan sangat membantu, karena pernah ada
beberapa kasus, saat konsumen memasukan printer yang
ingin di perbaiki, dan konsumen ingin meninggalkan dan di
ambil besuk, kami hanya menerima printernya tanpa
member tanda terima bukti service, dengan adanya aplikasi
yang membuat aplikasi tanda terima, tentu akan
mempermudah kami, dan kami juga bisa membuat laporan
servicenya tiap bulan juga”
Penulis : “Menurut anda, bagaimakah seharusnya aplikasi ini akan
difungsikan, dan apa saja fitur yang diinginkan untuk
membantu anda mempermudah pekerjaan anda?”
Teknisi : “Saya inginnya aplikasinya berisi data kami para teknisi,
dan kalau bisa membuat aplikasinya data-data konsumen
dimasukan database, selain mempermudah rekap tiap bulan,
juga akan sangat membantu sekali jika sewaktu-waktu
konsumen tersebut ingin memperbaiki printernya lagi, jadi
jika kita ingin menuliskan, maka data konsumen tersebut
sudah ada dan tinggal memasukan kelengkapan dan yang
lainnya”

2.2 Metode Pengembangan Sistem


Tahap metode pengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall,
metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem yang dilakukan secara
berurutan atau seca linear, dengan tahapan-tahapan:
Pressman (2010)
1. Analisis Sistem
Tahapan untuk menganalisis sistem. Pengumpulan data dalam tahap
ini bisa dilakukan dengan sebuah penelitian atau studi literature. Tahapan
analilis dalam penulisan project uas ini meliputi analisis kebutuhan sistem
(kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras, dan kebutuhan
operasional)
2. Desain Sistem/Desain Aplikasi
Memahami rancangan aplikasi sesuai data yang ada dan
mengimplementasikan model yang diinginkan oleh pengguna. Pemodelan
sistem ini berupa Flowchart, Data Flow Diagram, guna mempermudah
dalam proses-proses selanjutnya.
3. Pengujian
Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan
semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk
menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan
memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis Sistem


Proses perancangan suatu sistem informasi atau aplikasi selalu
dimulai dengan proses menganalisa sistem yang telah ada, dengan
adanya proses ini diharapkan dapat di tentukan seberapa jauh sistem
ini dapat mencapai sasarannya

1. Analisis Sistem Yang Berjalan


Proses tanda terima service hingga saat ini masih kurang efektif,
seperti berikut, konsumen yang ingin memperbaiki printer datang ke
toko, kemudian teknisi itu mengambil printer yang ingin diperbaiki
oleh konsumen, tanpa memberikan tanda terima, konsumen pergi dan
menunggu hingga printer yang diperbaiki selesai, teknisi memperbaiki
printer tersebut, karena tidak ada tanda terima teknisi merasa bingung
jika ada pergantian part, teknisi tidak tahu harus menghubungi
bagaimana, pada hal ini, saat konsumen datang lagi ke toko, barulah
teknisi menyampaikan segala hal kerusakaannya dan mengkonfirmasi
pergantian partnya, misalkan konsumen mengganti, teknisi
memperbaikinya, jika printer sudah di perbaiki, kasir membuat nota
biaya perbaikan dan memberikannya ke konsumen tersebut.
Konsumen Teknisi Kasir

Mulai

Memasukan Printer yang


Printer yang
akan Diperbaiki
akan diperbaiki

Pengecekan Printer yang


akan Diperbaiki

Printer sudah
diperbaiki

Nota Biaya Membuat Nota Biaya


Service Service

Nota Biaya
Printer sudah
Service
diperbaiki

Membayar biaya
perbaikan
Uang Biaya
Service

Akhir

Berikut ini adalah Flowchart prosedur penerimaan Printer di Solo Printer :


2. Sistem Yang Diusulkan
Pada sistem yang baru ini, dibuat sesederhana dan se efisien
mungkin untuk membantu mempermudah pekerjaan teknisi dan
kasir
a. Konsumen memasukan printer yang akan diperbaiki
b. Teknisi menerima Printer dari konsumen
c. Teknisi masuk ke sistem aplikasinya, mendata konsumen dan
mendata jenis printernya
d. Konsumen mendapatkan surat tanda terima dari teknisi
e. Teknisi mengecek printer dan memperbaikinya
f. Jika ada pergantian part, teknisi menghubungi konsumen
tersebut sesuai dengan data yang ada di sistem
g. Jika printer yang sudah selesai diperbaiki jadi, maka teknisi
memberi kabar kepada konsumen untuk mengambil printer
yang sudah jadi tersebut
h. Konsumen mengambil printer yang sudah jadi
i. Kasir membuat nota pembayaran kepada konsumen
j. Konsumen membayar dan mendapatkan nota pembayaran
k. Kasir mendapatkan uang dan nota pembayaran buat arsip
laporan bulanan
Berikut ini adalah Flowchart prosedur baru Penerimaan Printer di Solo Printer :

Konsumen Teknisi Sistem

Mulai Menampilkan Sistem


Aplikasi Tanda Terima

Memasukan Printer yang


Printer yang
akan Diperbaiki
akan diperbaiki
Input Data Valid
Konsumen

Membuka Sistem aplikasi


Tanda Terima

Proses Cetak Tanda


Terima
Surat Tanda
Terima

Pengecekan Printer yang


akan Diperbaiki Surat Tanda
Terima

Printer sudah
diperbaiki

Menampilkan Data
Mencari Data Konsumen
Konsumen

Mengkonfirmasi Pengambilan
Printer ke Konsumen

Akhir
Berikut ini adalah Flowchart Pengambilan Printer di Solo Printer :

Konsumen Kasir Sistem

Mulai Menampilkan Sistem


Aplikasi Tanda Terima

Memberikan Surat Tanda


Surat Tanda
Terima Service
Terima
Input Data Konsumen

Membuka Sistem aplikasi


Tanda Terima
Menampilkan Konsumen
dan Biaya Perbaikan

Nota Membuat Nota Biaya


Pembayaran Perbaikan Sesuai Data
Perbaikan Sistem

Nota Pembayaran
Membayar Biaya Perbaikan
Perbaikan
Sesuai Harga yang dinota

Uang
Uang
Pembayaran
Pembayaran
Perbaikan
Perbaikan

Akhir
3. Analisis Kelemahan Sistem

Analisis PIECES Sistem Lama Sistem Baru

Performance (Kinerja) Konsumen datang, tanpa Teknisi mendata dengan valid


pendataan valid untuk data konsumen yang akan
konformasi memperbaiki printernya dan
memasukannya kedalam
database sistem
Information (Informasi) Teknisi tidak mendata Sistem bisa mendata setiap
konsumen, sehingga dalam konsumen yang ingin
konfirmasi pergantian part memperbaiki printernya
teknisi tidak tahu kemana dengan data valid, sehingga
harus mengkonfirmasinya teknisi tidak usah bingung jika
ingin mengkonfirmasi pada
konsumen
Efficiency (Efisiensi) Karena konsumen tidak Konsumen mendapat
mendapatkan konfirmasi, konfirmasi dari toko dengan
konsumen harus bolak-balik data valid yang dimasukan
ke toko untuk menanyakan kesistem, sehingga konsumen
kondisi printer, sama halnya juga bisa segera member kabar
dengan teknisinya, printer kepada teknisi untuk segera
yang akan di service lama diproses
mendapatkan konfirmasi,
sehingga membuat pekerjaan
semakin menumpuk
Control (Kendali) Karena masih bersifat manual, Dengan adanya sistem ini,
jadi tidak ada pengendalian, pengendalian bisa dilakukan,
hal ini bisa membuat seperti pendataan valid, jadi
pekerjaan terbengkalai teknisi tidak akan bingung jika
ada sesuatu hal yang tidak
diinginkan
Economy (Ekonomi) Karena konfirmasi ke Dengan adanya sistem
konsumen tidak pasti, akan tersebut, maka, teknisi bisa
berdampak membuang waktu cepat mengambil keputusan,
yang banyak, hal itu membuat karena dengan data dari
pekerjaan terbengkalai sistem, teknisi bisa langsung
mengkormasi kerusakaan dan
biaya perbaikan, dengan hal
ini teknisi bisa lebih cepat
memperbaiki printer lainnya
Service (Pelayanan) Pelayanan bisa dikatakan tidak Pada sistem baru, data
memuaskan, karena saat konsumen sudah terdaftar
konsumen datang, kondisi pada sistem, jadi, misalkan
belum pasti apakah masih teknisi ingin member kabar,
perbaikan atau sudah selesai teknisi langsung bisa
mengkonfirmasi, dan
konsumen tidak harus
menunggu kepastian

3.2 Perancangan Sistem


1. Perancangan Proses
a. Diagram Konteks Aplikasi Sistem Tanda Terima Solo Printer

Data Konsumen
Konsumen Kasir
Data Printer
Data Tanda Terima Service Data Kasir
Nota Pembayaran

Nota Pembayaran Sistem Tanda


Tanda Terima Service Terima
Data Printer Service
Solo Printer Data Biaya Service
Data Tanda Terima Service

Data Konsumen
Data Printer

Data Teknisi
Data Printer Service
Data Biaya Service
Data Tanda Terima Service
Teknisi
b. Bagan berjenjang pada aplikasi tanda terima Solo Printer

Sistem Tanda
Terima Service

1 2 3

Master Transaksi Tanda Transaksi


Terima Pembayaran

1.1 1.2 1.3 1.4

Mengolah Mengolah Mengolah Mengolah


Master Master Printer Master Teknisi Master Kasir
Konsumen

2.1

Mengolah Data
Tanda Terima
3.1 3.2 3.3

Mengolah Mengolah Mengolah Nota


Pengembalian Biaya Perbaikan Pembayaran
Tanda Terima
DFD Level 1 Sistem Pengolahan File Master

1.1

Konsumen Data Konsumen Mengolah D1 Konsumen


Master
Merekam Data Konsumen
Konsumen

Data Printer

D1 Printer

1.2 Merekam Data Printer


Mengolah
Master Printer D2 Printer Service
Data Printer Service Merekam Data Printer Service

1.3
Teknisi
Mengolah D2 Teknisi
Data Teknisi Master Teknisi Merekam Data Teknisi

1.4
Merekam Data Kasir
Kasir D3 Kasir
Mengolah
Data Kasir Master Kasir
DFD Level 1 Proses Transaksi Tanda Terima

Data Konsumen
D1 Konsumen
Data Printer
D1 Printer
Data Teknisi
D2 Teknisi

2.1

Mengolah Data D4 Tanda Terima Konsumen


Tanda Terima
Data Tanda Terima
DFD Level 1 Proses Transaksi Pembayaran

Data Tanda Terima Service


D4 Tanda Terima Konsumen

3.1

Mengolah Data Tanda Terima Service


Pengembalian
Tanda Terima

Teknisi Data Biaya Service

Data Biaya Service


Kasir

Data Pinter Service


D2 Printer Service

3.2

Mengolah
Biaya Perbaikan
Data Pinter Service

Konsumen

3.3
Data Nota Pembayaran
Mengolah Nota
Pembayaran Data Nota Pembayaran
3.3 Cara Pengujian
ISO 9216
Merupakan standart internasional yang digunakan untuk
mengevaluasi kualitas sebuah produk perangkat lunak. Model
kualitas ini memiliki enam karakteristik utama yaitu functionality,
reliability, usability, efficiency, maintainability, dan portability

a. Functionality
Dilakukan dengan pengujian validasi terhadap lima belas
spesifikasi kebutuhan fungsional menghasilkan seluruh fungsi
valid sehingga dapat sehingga dapat dihitung dengan
persamaan 1

0
X=1 = 1-0 = 1
15

Berdasarkan hasil pengujian functionalit, didapatkan


tingkat functionality sebesar 1, dan untuk dapat memenuhi
standart functionality diperlukan tingkat yang mendekati atau
bernilai 1, sehingga dari hasil pengujian maka sistem telah
memenuhi standart functionality.

b. Reliability
Hasil pengujian reliability yang dilakukan dengan tool
WAPT menghasilkan seluruh kasus uji berhasil.

Kriteria Berhasil Gagal Total


Sessions 300 0 300
Pages 8700 0 8700
Hits 8700 0 8700
Hasil diatas dapat dihitung dengan

300
Sessions: X = x 100% = 100%
300
8700
Pages: X = x 100% = 100%
8700
8700
Hits: X = x 100% = 100%
8700

Berdasarkan hasil pengujian reliability didapatkan nilai


Sessions, Pages, Hits sebesar 100%, dan untuk memenuhi
standart reliability minimal 95%, dengan kata lain sudah
memenuhi standart reliability.

c. Usability
Hasil pengujian usability yang dilakukan dengan
penyebaran kuesioner SUS

Responden Skor Ganjil Skor Genap Skor Akhir


Responden 1 11 14 67
Responden 2 14 11 76
Responden 3 12 13 65
Responden 4 13 12 78
Responden 5 10 15 72
Rata-rata Skor Akhir 71.6

Berdasarkan hasil pengujian, rata-rata 71.6, sehingga jika


hasil tersebut dimasukan kedalam interval nilai 1-100 skala
likert maka sistem masuk kedalam kategori baik. Dan untuk
dapat memenuhi standart usability diperlukan nilai lebih dari
60. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa sistem telah
memenuhi karakteristik usability.

d. Efficiency
Hasil pengujian efficiency yang dilakukan dengan tool
WAPT

Kelas/Method Hasil(Detik)
Authentikasi/index 0.81
Authentikasi/login 0.82
Authentikasi/logout 0.76
KelolaKonsumen/index 0.78
kelolaKonsumen/tambahkonsumen 0.67
kelolaKonsumen/mengubahkonsumen 0.77
kelolaKonsumen/menghapus pengguna 0.66
Kelolatandaterima/index 0.56
Kelolatandaterima/membuattandaterima 0.99
Kelolatandaterima/mengedittandaterima 0.98
Rata-rata seluruh URL (Detik) 0.78

Berdasarkan hasil uji diatas, didapatkan rata-rata 0.78


detik, sehingga jika hasil tersebut dibandingkan dengan
standart Jacob Nelson, maka dapat dikatakan pengguna
merasakan adanya jeda namun ia masih focus didalam sistem.
Dan untuk memenuhi standart efficiency, dibutuhkan nilai
kurang dari 5 detik. Maka itu dapat dikatakan sistem telah
memenuhi standart efficiency.

e. Maintainability
Hasil maintainability yang dilakukan dengan tool Source
Code SearchEngine dan pengujian dengan Basis Path

Nama Kelas HV LOC V(g)


Autentikasi 235,657 12 1,2
Printer 456,786 54 2,3
Tanda Terima 122,465 67 1,6
Detail Tanda Terima 237,987 87 1,9
Detail Pembayaran 675,354 45 4,3
Nota Pembayaran 656,325 34 4,7
Rata-rata 397,429 49,83 2.6
Hasil seluruh rata-rata dapat dimasukan ke persamaan
untuk pencarian nilai MI (Maintenance Index)

MI = 171-5,2 x ln (397,429) – 0,23 x aveV(2,6) – 16,2 x


ln(49,83) = 67,62

Berdasarkan hasil pengujian maintainability didapatkan


nilai MI sebesar 67,62, sehingga masuk kedalam kategori
medium MI dengan sifat moderate maintainable. Dan untuk
dapat memenuhi standart dibutuhkan nilai MI diatas 6. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa sistem telah memenuhi
karakteristik maintainability

f. Portability
Pengujian portability dilakukan pada seluruh halaman
sistem. Hasil pengujian dengan tool BrowseEmAll

URL Status
http://localhost/dbtandaterima Valid
http://localhost/dbtandaterima/kelolatandaterima Valid
http://localhost/dbtandaterima/tambahtandaterima Valid
http://localhost/dbtandaterima/edittandaterima Valid
http://localhost/dbtandaterima/kelolakonsumen Valid
http://localhost/dbtandaterima/tambahkonsumen Valid
http://localhost/dbtandaterima/editkonsumen Valid
Sistem tidak memiliki error dan warning pada web
browser dan mobile browser, dan untuk memenuhi standart
portability, diperlukan sistem yang tidak memiliki error dan
warning jika di coba dengan web browser maupun mobile
browser. Sehingga dari hasil pengujian tersebut maka sistem
telah memenuhi standart portability
DAFTAR PUSTAKA

Trisiva, Diknur. 2015. Laporan Kerja Praktik, Perancangan Sistem Penjualan


Online Berbasis Web di Solo Printer. Surakarta:Laporan Kerja Praktik

Tribowo, Anhar. https://www.researchgate.net/publication/284186894, Diakses


tanggal 29 Maret 2016

Cisena. http://cisenaextreme99.blogspot.co.id/2013/06/metode-waterfall-menurut-
pressman.html, Diakses tanggal 26 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai