Anda di halaman 1dari 20

Aplikasi Sistem Nomor Antrian Nasabah Bank Untuk

Layanan Customer Service Berbasis Android


(Studi Kasus: PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku)

Artikel Ilmiah

Peneliti:
Margi Parera(672015704)
Radius Tanone, S.Kom, M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016
Aplikasi Sistem Nomor Antrian Nasabah Bank Untuk
Layanan Customer Service Berbasis Android
(Studi Kasus: PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti:
Margi Parera (672015704)
Radius Tanone, S.Kom, M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016
Pernyataan

Artikel ilmiah berikut ini :

Judul : Aplikasi Sistem Nomor Antrian Nasabah Bank Untuk


Layanan Customer Service Berbasis Android (Studi
Kasus: PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku)
Pembimbing : Radius Tanone, S.Kom, M.Cs.

Adalah benar hasil karya saya :

Nama : Margi Parera


NIM : 672015704

Saya menyatakan tidak mengambil sebagian atau seluruhnya dari hasil karya
orang lain kecuali sebagaimana yang tertulis pada daftar pustaka.

Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya sesuai dengan ketentuan yang


berlaku dalam penulisan artikel ilmiah.

Salatiga, 27 Juli 2016

Margi Parera
1. Pendahuluan

Antrian merupakan suatu kejadian yang sering terjadi dalam kehidupan


sehari-hari. Antrian adalah keadaan menunggu dalam suatu pelayanan bagi
perusahan besar seperti bank yang memiliki pelayanan masyarakat, pelanggan
atau nasabah merupakan investasi yang sangat besar[1].
Umumnya antrian disebabkan oleh keperluan layanan yang melebihi
kemampuan (kapasitas), sehingga menyebabkan para nasabah yang datang tidak
bisa langsung untuk dilayani dan harus menunggu dalam beberapa jam. Hal ini
juga terjadi pada PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku. Bank Maluku adalah
bank daerah yang didirikan pertama kali pada tanggal 25 oktober 1961 yang
berkedudukan di Kota Ambon. Fungsi dan tujuan yang dilakukan oleh Bank
Maluku ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dalam memberikan layanan
serta kemudahan kepada nasabah Bank Maluku dalam proses antrian layanan
customer service. Layanan customer service bank merupakan suatu bagian dari
unit organisasi yang berada di front office yang berfungsi sebagai sumber
informasi dan perantara bagi bank dan nasabah yang ingin mendapatkan jasa-jasa
pelayanan maupun produk-produk bank[2].
Adapun dengan banyaknya jumlah pengantri pada layanan customer
service, maka secara tidak langsung harus bertambah banyak pula tuntutan
kualitas pelayanan terhadap nasabah. Maka dengan demikian, berdasarkan fakta
tersebut rumusan masalah yang dapat diambil yakni bagaimana cara untuk
mengurangi jumlah antrian nasabah pada layanan customer service.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari pembuatan
aplikasi ini ialah untuk mengetahui cara mengurangi jumlah antrian nasabah pada
layanan customer service. Dengan demikian, permasalahan pada nomor antrian
layanan customer service dapat diatasi. Adapun pada penelitian ini dirancang
sebuah aplikasi nomor antrian nasabah Bank Pembangunan Daerah Maluku dan
beberapa kantor cabang yang berbasis android. Maka manfaat dari adanya
pembuatan aplikasi antrian ini nasabah tidak merasa jenuh dan tidak perlu lagi
berdiri berjajar menunggu giliran pelayanan. Aplikasi ini digunakan agar nasabah
tidak perlu datang dan antri pada layanan customer service, karena sistem
pengambilan nomor antrian layanan customer service telah tersedia pada aplikasi
yang telah dibuat. Aplikasi antrian yang dibuat ini menggunakan smartphone
android yang dapat menampilkan nomor antrian nasabah pada kantor pusat Bank
Pembangunan Daerah Maluku dan beberapa kantor cabang, sehingga nasabah
dapat melihat sudah sejauh mana dan sampai dimana nomor antrian mereka.
Batasan-batasan masalah dalam aplikasi nomor antrian nasabah digunakan
sebagai sarana perantara bagi Bank dan nasabah yang ingin mendapatkan
informasi nomor antrian layanan customer service. Aplikasi ini hanya
diperuntukan khusus bagi nasabah Bank Pembangunan Daerah Maluku.
Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan sistem operasi android yang
multitasking dan mampu memberikan banyak fasilitas yang membuat masyarakat
lebih memilih menggunakan smartphone yang berbasiskan android, yang
menjadikan android sebagai salah satu operating system yang menjadi transetter
di teknologi komputer khususya mobile computing[3].
1
2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang membahas mengenai Perancangan Aplikasi Pemanggilan


Nomor Antrian Nasabah Berbasis Sistem Komputer Junjungan F. Sitanggang
Medan, Agustus 2014. Latar belakang penelitian dilakukan disebabkan oleh tidak
adanya efisiensi dan kinerja yang berjalan lancar dalam mengurangi permasalahan
antrian, sehingga terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan antara pihak nasbah
dan pihak bank. Tujuan penelitian ini ialah membuat aplikasi pemanggilan nomor
antrian nasbah yang berbasis sistem komputer. Aplikasi ini diharapkan dapat
mengurangi antrian yang panjang menuju teller/customer service dan juga proses
kerja pelayanan yang lebih baik dan efisien. Laporan yang dihasilkan pun hanya
membahas dua teller dan dua customer service dengan menggunakan metode
FIFO yang output aplikasi antrian ini berupa teks dan suara[1].
Penelitian berikutnya yang membahas mengenai pembuatan sistem antrian
menggunakan visual basic 6.0 berbasis sensor infra merah Indrianto. Metode
pengembangan sistem yang akan digunakan adalah bahasa pemograman assembly
dengan menggunakan software Pinnacle 52, dan bahasa pemongraman visual
basic 6.0 Pinaccle 52 merupakan software compiler dengan menggunakan bahasa
assembly yang dibuat untuk melakukan pemrograman chip-chip mikrokontroller
tertentu, salah satunya AT89S52, sedangkan visual basic 6.0 Bahasa
pemrograman Visual Basic merupakan salah satu pemrograman tingkat tinggi.
Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang
digunakan untuk membuat aplikasi windows yang berbasis grafis (GUI –
Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pemakai komputer
berkomunikasi dengan komputer tersebut dengan modus grafik atau gambar. Hasil
penelitian tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi oleh locket/teller[4].
Penelitian yang membahas mengenai Aplikasi Pengaturan Antrian
Customer Service Plasa Telkom Makassar Teddy Marcus Zakaria, Gini
Windiasari. Latar belakang penelitian dilakukan karena PT. Telkom berusaha
untuk terus memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggannya dan
menjaga hubungannya dengan para pelanggannya dan para calon pelanggannya.
Implementasi aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, database
MySQL, dan webserver Apache. Komputer client mengakses aplikasi dari
komputer server menggunakan browser internet seperti Internet Explorer.
Implementasi aplikasi ini juga menggunakan file .wma untuk file suara yang
digunakan pada display, dan file gambar .gif serta .jpeg untuk gambar background
aplikasi. Tujuan pembuatan aplikasi ini adalah untuk mengatur antrian yang
terjadi di Plasa Telkom Makassar agar dilakukan secara berurutan dan untuk
membantu supervisor Plasa Telkom agar dapat mengetahui kegiatan pelayanan
Customer Service di Plasa Telkom Makassar. Aplikasi ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk proses antrian pada PT. Telkom Makassar pada layanan
customer service[5].
Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan tentang antrian
layanan bank, nomor antrian berbasis android, maka dengan penelitian ini peneliti
membahas tentang aplikasi nomor antrian yang memiliki fokus utama pada

2
layanan customer service. Aplikasi nomor antrian yang digunakan berbasis
android, sehingga mudah diakses dan digunakan oleh nasabah yang memakai
smartphone android. Penelitian ini diimplementasikan pada PT. Bank
Pembangunan Daerah Maluku.
Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile seperti smartphone
atau tablet PC. Android dikembangkan oleh google dengan platform dasar kernel
linuxdan software GNU/Linux. Kode program sistem operasi android
menggunakan bahasa java yang berorientasi pada objek (Object Oriendted
Programming - OOP) berdasarkan Java Core Libraries, serta kode program
lainnya dalam bahasa XML. Aplikasi web yang paling dasar ditulis
menggunakan HTML. Sebagaimana diketahui, HTML (hypertext markup
language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web, sebagai
contoh, berikut adalah kode HTML (disimpan dengan ekstensi. Htm atau. html).
PHP merupakan bahasa pemrograman yang paling populer dan banyak digunakan
untuk pemrograman web, PHP disebut juga pemrograman server side, artinya
program dijalankan pada server. Skema yang memungkinkan suatu aplikasi
berinteraksi dengan database menggunakan PHP. MySQL merupakan
databasemultiuser yang menggunakan bahasa Structure Query Language (SQL).
MySQL dalam operasi client-server, melibatkan server-daemon MySQL di sisi
server dan berbagai macam program, serta library yang berjalan disisi client
MySQL mampu menangani data yang cukup besar[6].
Bentuk umum dari alur sistem terdiri dari Mobile, Web Service, Database
Service. Sistem ini pada umumnya melakukan satu atau lebih masukkan yang
akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya. Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut
ini[7].

Gambar 1. Bentuk Alur Data Sistem [7]

Bank Maluku didirikan pertama kali pada tanggal 25 Oktober 1961 dengan
nama Bank Pembangunan Daerah Maluku, berdasarkan Akte Notaris Mr. Chr.
Soplanit No. 01. Berdasarkan undang-undang Nomor 13 tahun 1962 tentang
ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk usaha Bank Pembangunan
Daerah Maluku diubah menjadi Badan Usaha milik Daerah (BUMD) sesuai
dengan Peraturan Daerah Tingkat I Propinsi Maluku Nomor 1/DPRD-
GR/1966[2].
REST (Representational State Transfer) Web Service adalah suatu gaya
arsitektur perangkat lunak untuk pendistribusian sistem hipermedia seperti
WWW. Secara spesifik, REST merujuk pada suatu prinsip-prinsip arsitektur
jaringan yang menggariskan pendefinisian dan pengalamatan sumber daya. Istilah
ini sering digunakan untuk mendeskripsikan semua interface sederhana yang
mengirimkan data melalui HTTP tanpa ada tambahan lapisan pesan seperti SOAP.

3
Keuntungan lain dari antarmuka REST adalah request dan respon dapat
dipendekkan. Prinsip dasar desain REST adalah membuat pemetaan one-to-one
antara operasi create, read, update, dan delete yang menggunakan method sebagai
POST untuk membuat sebuah resource pada server.GET untuk menerima sebuah
resource.PU Tuntuk prosesupdate state dari resource.DELETE untuk menghapus
resource. Dalam konsep arsitektur REST web service, membuat panggilan ke
suatu HTTP API secara signifikan lebih mudah daripada ke SOAP API, karena
membutuhkan library client, membutuhkan pengenalan, dan kebiasaan.
Sedangkan HTTP API adalah asli dari semua bahasa pemrograman dan hanya
melibatkan HTTP request dengan parameter sesuai yang ditambahkan, sehingga
lebih memudahkan dalam melakukan proses pemanggilan. HTTP API mudah
untuk testing dan troubleshoot, karena dapat membangun panggilan dengan tidak
lebih dari sekedar browsing dan memeriksa respon dalam jendela browser itu
sendiri. Karena berbasis HTTP/RESTful, API dapat dikonsumsi menggunakan
request GET sederhana, dan server proxy/reverse-proxy dapat melakukan cache
atas respon tersebut dengan mudah.Untuk mengakses RESTful web service
digunakan sebuah URI (Uniform Resource Identifiers) yang merupakan nama dan
alamat dari sebuah resource. RESTful web service tidak menggunakan WSDL.
Pesan yang dikirim, dikemas dalam format XML dan JSON. Berbeda dengan
SOAP web service yang menggunakan protokol khusus untuk pengiriman
pesan[8].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. penelitian yang


dilakukan ini menyangkut studi kasus yang berarti melakukan penelitian secara
langsung pada obyek penelitian dengan cara mengumpulkan data, melakukan
pengolahan data dan menganalisis data serta menyimpulkan sehingga memperoleh
hasil berdasarkan penerapan teknologi informasi dari obyek yang diteliti. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan penelitian yang
diperoleh langsung dari hasil wawancara, sedangkan data sekunder ialah berupa
arsip (pencatatan data nasabah pada bank) atau laporan yang diperoleh dari tempat
penelitian PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku.
Pengumpulan Data dan Analisis Kebutuhan

Perancangan Sistem Menggunakan Prototype


Tools: Unified Modelling Language (UML)

Pengkodean Aplikasi

Pengujian Sistem (Blackbox)

Implementasi Sistem

Gambar 2. Tahapan Penelitian

4
Tahapan Penelitian pada gambar 2, dijelaskan sebagai berikut: Tahap
pertama
a) Pengumpulan data dan analisis kebutuhan sistem. Pada tahap ini dilakukan
analisis mengenai masalah yang terjadi pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Maluku yaitu permasalahan pada proses antrian layanan customer
service yang masih manual. Kemudian dilakukan pengumpulan data
sebagai kebutuhan sistem berupa data dan dokumen apa saja yang akan
dibutuhkan, seperti pencatatan data nasabah serta spesifikasi sistem
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sistem.
b) Perancangan system dengan menggunakan tools Unified Modelling
Language (UML). Tahap perancangan sistemdilakukan perancangan
aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisa kebutuhan sistem.
Adapun perancangan sistem ini menggunakan alat bantu Unified
Modelling Language (UML) yang meliputi use case diagram, activity
diagram, sequence diagram, class diagram. Tujuannya ialah untuk
kebutuhan pemodelan visual yang menspesifikasikan, menggambarkan,
membangun, dan sebagai dokumentasi dari sistem perangkat lunak serta
untuk permodelan pada saat pengembangan sistem mulai dari tahap
analisis sampai implementasi.
c) Pengkodean aplikasi. Dilakukannya pengkodean aplikasi dengan
menggunakan bahasa pemrograman berbasis android dengan dukungan
aplikasi database yang terintegrasi. Pengkodean data dalam bentuk JSON
(Java Script Object Notation) yang dibuat untuk menampilkan jenis
layanan.
d) Pengujian sistem dengan metode Alpha dan Beta. Tujuan Tahap
selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap sistem informasi yang
telah dibangun. Pengujian aplikasi dilakukan terhadap fungsi-fungsi yang
terdapat di dalam aplikasi dengan menggunakan metode pengujian alpha
yang berfungsi untuk mengetahui apakah sistem sudah menyimpan,
mengolah dan menampilkan data yang benar. Pengujian beta berfungsi
untuk mengetahui apakah sistem dapat diterima oleh pengguna. Setelah
aplikasi lolos uji, maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan
implementasi sistem pada handphone/smartphone nasabah PT. Bank
Pembangunan Daerah Maluku.
e) Implementasi sistem. mengimplementasikan hasil perancangan sistem,
membangun sistem berdasarkan proses yang telah didefinisikan pada tahap
perancangan, yaitu membangun aplikasi/program sesuai dalam bentuk
aplikasi yang berbasis android.

Dalam tahapan pengumpulan informasi, didapatkan proses bisnis seperti


pada gambar 3. Pada gamabar 3 dijelaskan bahwa proses bisnis untuk
pengambilan nomor antrian yang telah terdaftar atau yang akan mendaftar sebagai
nasabah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku. Nasabah tersebut datang
dan melakukan antrian pada tempat duduk yang telah disediakan di depan

5
customer service, setelah itu nasabah tersebut menunggu antrian giliran untuk
dipanggil dan menuju pada pelaksana customer service.

Nasabah Customer Service/Teller

Nasabah datang dan


melakukan antrian

Menunggu giliran antrian

Datang ke loket layanan Melayani nasabah

Gambar 3. Proses Bisnis Nomor Antrian Manual (Lama)


Keberadaan sistem aplikasi nomor antrian tersebut diharapkan
memberikan kemudahan dan efisiensi dalam melakukan pelayanan. Perbedaan
antara sistem lama dan sistem baru dapat ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perbedaan Sistem Lama dan Sistem Baru


No Perbedaan Sistem Lama Sistem Baru
1 Mengambil nomor antrian Diambil oleh nasabah pada Via Mobile.
oleh nasabah mesin antrian.
2 Menunggu giliran antrian Nasabah menunggu giliran. Via Mobile.

Dalam jalannya sebuah aplikasi diperlukan sebuah desain arsitektur dari


aplikasi yang akan dijalankan. Pada gambar 4 dijelaskan desain arsitektur dari
program yang akan dijalankan.

Registrasi

Login Simpan data nasabah Customer


Service Bank
Maluku

Web Service

Database bank

Gambar 4. Arsitektur sistem nomor antrian


Dalam arsitektur sistem yang ditunjukkan oleh Gambar 4, dijelaskan
Nasabah melakukan registrasi awal di Bank Maluku untuk dapat mengakses
aplikasi nomor antrian. Kemudian, data dari nasabah akan diakses oleh pegawai

6
customer service dalam webservice yang nantinya digunakan untuk mendapatkan
data dari database. Selanjutnya, data tersebut akan digunakan oleh nasabah untuk
melihat nomor antrian dengan bantuan webservice.

Info antrian

extends

extends
Ambil Nomor Antrian
extends
Nasabah Menu Utama
reset no antrian Petugas CS

include Batal Nomor Antrian Admin

Notifikasi Antrian

Gambar 5. Use Case Diagram Sistem Antrian Nasabah

Diagram use case terdapat tiga aktor yaitu Nasabah Admin dan Petugas
customer service. Terdapat juga 6 use case, use case pertama nasabah masuk pada
tampilan menu antrian. Use case kedua nasabah dapat melihat info antrian. Pada
use case ketiga nasabah dapat mengambil no antrian. Kemudian pada use case
keempat nasabah dapat membatalkan nomor antrian, use case kelima nasabah
dapat melihat notifikasi antrian dan use case keenam Petugas customer service
dapat mereset nomor antrian.

Gambar 6. Class Diagram Sistem Antrian Nasabah.

7
Pada class diagram merupakan gambaran struktur data yang menjadi dasar
dari sistem antrian nasabah layanan customer service. Terdapat lima class yaitu
info antrian, ambil no antrian, batal no antrian, notifikasi antrian. Class info
antrian mewakili struktur data info antrian. Class ambil no antrian mewakili
nomor antrian nasabah. Class batal nomor antrian mewakili nomor antrian
nasabah. Class notifikasi antrian mewakili pemberitahuan antrian nasabah.
Nasabah Sistem

Menu
Start Antrian

Memilih Menu yang


ada di Menu antrian

Notifikasi Batal Nomor Ambil Nomor Info Antrian


Antrian Antrian Antrian

End Proses Data


Antrian

Gambar 7. Activity Diagram Sistem Antrian Nasabah

Activity diagram pada gambar 7, menjelaskan alur kerja nasabah dan


sistem. Dimana nasabah memulai dengan membuka tampilan menu utama antrian,
setelah itu nasabah memilih menu yang ada pada menu antrian. Jika nasabah telah
memilih menu antrian maka nasabah dapat melihat info antrian. Setelah nasabah
melihat info antrian nasabah dapat mengambil nomor antrian, dan jika nasabah
akan membatalkan nomor antrian maka nasabah dapat memilih menu batal nomor
antrian. Kemudian akan ada pemberitahuan atau notifikasi antrian. Setelah selesai
melakukan tiga fungsi ini maka sistem akan memproses dan kemudian selesai.
Perancangan selanjutnya adalah melakukan perancangan arsitektur sistem
dengan memetakan kebutuhan arsitektur software dan hardware ke dalam
diagram deployment. Gambar 8 menggambarkan deployment diagram sistem.

APP.Antrian Database Server

Nasabah Petugas CS

Gambar 8. Deployment Diagram

8
Deployment diagram pada Gambar 8, menggambarkan arsitektur
hardware dan software sistem antrian customer service PT. Bank Pembangunan
Daerah Maluku yang terdiri dari nasabah dan petugas customer cervice yang di
dalamnya terdapat Application Server sebagai aplikasi sistem antrian customer
service. Sementara itu di dalam Application Server terdapat Database Server yaitu
lokasi penyimpanan data nasabah dalam sistem ini.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian ini berupa Android application. Android adalah sistem


operasi untuk perangkat mobile seperti smartphone atau tablet PC. Android
application, ditujukan kepada nasabah yang telah terdaftar sebagai anggota di PT.
Bank Pembangunan Daerah Maluku, dan telah melakukan registrasi lebih awal
untuk mendapatkan username dan password yang digunakan untuk melakukan
login saat nasabah akan masuk ke dalam aplikasi. Tampilan username dan
password dapat dilihat sperti pada Gambar 9.

Gambar 9.Tampilan Login Nasabah Gambar 10. Tampilan Pilihan Layanan

Pada gambar 9, merupakan menu tampilan login. Dimana nasabah akan


disediakan userid dan password ketika mendaftar sebagai nasabah di Bank
Maluku. Hal ini dimaksudkan agar tidak sembarang orang (non-nasabah) dapat
melakukan registrasi dan login ke dalam sistem. Sehingga sistem nomor antrian
ini merupakan fasilitas yang dapat dinikmati oleh nasabah saja. Setelah berhasil
melakukan login (Gambar 9), maka akan ditampilkan menu pilihan layanan
(Gambar 10). Nasabah akan memilih salah satu layanan saja dan hanya boleh
mengambil satu nomor antrian saja.

9
Gambar 11. Tampilan Navigasi Program Gambar 12. Tampilan Nomor Antrian

Pada gambar 11, merupakan tampilan navigasi program. Jika nasabah


telah memilih layanan customer service maka akan muncul tampilan nomor
antrian, dimana nasabah dapat memilih nomor antrian ataupun nasabah dapat
membatalkan nomor antrian yang ingin diambil.
Skema database hasil pengkodean terdiri dari 3 tabel yang digunakan pada
sistem antrian ini. Tabel nasabah menyimpan informasi tentang nasabah Bank
Maluku. Pada tabel ini terdapat kolom nasabah_id yang berfungsi untuk
menyimpan id unik dari tiap nasabah. Kolom password menyimpan password
untuk login pada sistem antrian. Kolom nama dan rekening menyimpan informasi
tambahan yaitu nama nasabah dan nomor rekening. Tabel layanan menyimpan
informasi tentang layanan yang didaftarkan pada sistem antrian ini. Tabel antrian
menyimpan informasi tentang urutan antrian. Terdapat kolom kode, yang
digunakan sebagai primary key pada tabel ini. Kode berisi angka yang bersifat
auto increment. Kolom jenis layanan menyimpan kode layanan yang dipilih oleh
nasabah. Kolom tanggal mencatat tanggal hari antrian. Kolom nomor antri
menyimpan nomor urut antrian nasabah, dan yang terakhir adalah id dari nasabah
tersebut, tersimpan di kolom nasabah_id.

Kode Program 1 Perintah untuk menampilkan data layanan


1 {
2 "layanan":
3 [
4 {"id":"cs", "title":"Customer Service", "icon": "icon_cs.png"},
5 {"id":"tl", "title":"Teller", "icon":"icon_teller.png"},
6 ]
7 }

Kode Program 1 merupakan contoh format data yang dikirimkan dari


server database ke aplikasi antrian. Data tersebut berada dalam bentuk JSON

10
(Java Script Object Notation). Pada Kode Program 1, data tersebut digunakan
untuk menampilkan jenis layanan yang tersedia. Data ini digunakan oleh aplikasi
yang ditunjukkan pada Gambar 11.

Kode Program 2 Perintah untuk menampilkan informasi antrian


1 {
2 "nasabah_id":"steven0904",
3 "nomor_antri":"12",
4 "nomor_selanjutnya": "4",
5 "tanggal":"2016-08-12"
6 }

Kode Program 2 merupakan format data yang dikirimkan oleh server,


yang berisi informasi antrian saat ini. Informasi ini terbagi menjadi nomor antrian
nasabah, dan nomor antrian berikutnya. Kode Program 2 digunakan oleh aplikasi
pada tampilan Gambar 12.
Pada sistem yang dikembangkan, dilakukan dua jenis pengujian. Pengujian
alpha, dan pengujian beta. Pengujian alpha berfungsi untuk mengetahui apakah
sistem sudah menyimpan, mengolah, dan menampilkan data dengan benar.
Pengujian alpha dilakukan oleh pengembang sistem, untuk memastikan bahwa
sistem bekerja semestinya. Jika lolos maka dapat diujikan kepada calon pengguna.
Tabel 2. Hasil Pengujian Alpha bagian Nasabah

Modul Pengujian Ekspektasi Hasil Sistem Kesimpulan


Login dengan
username dan Muncul tampilan Muncul tampilan
Valid
password yang pilihan layanan pilihan layanan
TEPAT
Login
Login dengan
username atau Muncul pesan Muncul pesan
Valid
password yang kesalahan login. kesalahan login.
SALAH
Sebelumnya Nomor antrian Nomor antrian
BELUM muncul seusai muncul seusai
Valid
mengambil layanan yang layanan yang
nomor antrian dipilih dipilih
Memilih Muncul pesan
Muncul pesan
Antrian peringatan
Sebelumnya peringatan bahwa
Layanan bahwa tidak
SUDAH tidak dapat
dapat mengantri Valid
mengambil mengantri lebih
lebih dari satu
nomor antrian dari satu secara
secara
bersamaan
bersamaan
Membatalkan Menekan tombol Antrian
Antrian dibatalkan Valid
Antrian batal antrian dibatalkan

Tabel 3. Hasil Pengujian Alpha bagian Customer Service

Modul Pengujian Ekspektasi Hasil Sistem Kesimpulan


Mengatur Menekan tombol Muncul nomor Muncul nomor
nomor antrian “nomor antrian antrian Valid
selanjutnya selanjutnya” selanjutnya. selanjutnya.

11
Nomor yang telah Nomor yang
batal, dilewati. telah batal,
dilewati.

Berdasarkan hasil pengujian alpha, disimpulkan bahwa sistem dapat


menyimpan dan mengolah data dengan baik. Jika terdapat kekurangan input maka
sistem dapat memberikan peringatan, sehingga dapat mengurangi salah ketik.
Pengujian beta berfungsi untuk mengetahui apakah sistem dapat diterima
oleh pengguna.Pengujian Beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif
dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu yang bersangkutan dengan membuat
kuesioner mengenai kepuasan user, untuk selanjutnya dibagikan kepada sebagian
user dengan mengambil sampel sebanyak 15 orang. Responden terdiri dari 10
nasabah, dan 5 petugas customer service. Jawaban dikelompokkan pada 5 tingkatan,
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup (C), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
Setuju (STS).

Tabel 4. Hasil Pengujian Beta untuk Nasabah

Jawaban Total
No Pertanyaan
SS S C TS STS
Sistem mudah 10 10 (100%)
1
digunakan (100%)
Sistem 10 (100%)
memberikan 8 1 1
2
kenyamanan (80%) (10%) (10%)
dalam mengantri
Sistem 10 (100%)
memberikan 10
3
informasi yang (100%)
mudah dipahami

Tabel 5. Hasil Pengujian Beta untuk Petugas Customer Service

Jawaban Total
No Pertanyaan
SS S C TS STS
Sistem memudahkan
5
1 dalam melayani 5 (100%)
(100%)
nasabah
Sistem membantu
memberikan 5
2 5 (100%)
keteraturan dalam (100%)
antrian nasabah
Sistem membantu
mempercepat 4 1
3 5 (100%)
layanan kepada (80%) (20%)
nasabah

Berdasarkan hasil pengujian beta, disimpulkan bahwa sistem dapat


membantu pengguna sistem dalam mengatur antrian nasabah pada Bank Maluku.
Nasabah juga merasa diuntungkan dengan adanya sistem.

12
5. Simpulan

Setelah melakukan tahapan analisa kebutuhan, perancangan, pengujian dan


implementasi sistem nomor antrian nasabah bank pada PT. Bank Pembangunan
Daerah Maluku, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berdasarkan hasil
penelitian ini antara lain: Sebuah sistem nomor antrian nasabah bank layanan
customer service dapat dirancang dalam berbasis Android. Sistem nomor antrian
nasabah bank layanan customer service yang telah dirancang dapat dimanfaatkan
untuk membantu proses pengambilan nomor antrian nasabah. Sistem yang telah
dirancang dalam berbasis Android ini dapat menjadi media atau sarana
penyampaian informasi kepada nasabah. Saran untuk pengembangan selanjutnya
adalah: Pengembangan sistem dapat diperluas ke platform mobile yang lain,
seperti contohnya iOS, karena belum tentu semua nasabah menggunakan
smartphone Android. Selain itu saran ke depan, diharapkan ada pengamanan data
nomor antrian yang berjalan pada sistem ini.

6. Daftar Pustaka

[1] Junjungan F Sitanggang, 2014. Perancangan dan Pembuatan


Aplikasi Pemanggilan
nomor Antrian Nasabah Bank Berbasis Sistem Komputer, jurnal,
Universitas Politeknik Negeri Medan.
[2] http://www.bankmaluku.co.id/page/view/13, 2016. dikunjungi
pada tanggal 01 Maret.
[3] Andris Sahata, 2014. Penerapan Teknologi Smartphone
Menggunakan Android yang Berbasiskan Mobile Computing,
jurnal, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
[4] Indrianto, 2015. Pembuatan Sistem Antrian Menggunakan Visual
Basic 6.0 Berbasis Sensor Infra Merah, jurnal, Sekolah Tinggi
Teknik PLN.
[5] Teddy Marcus Zakaria, 2011. Gini Windiasari, Aplikasi
Pengaturan Antrian (Studi Kasus: Customer Service Plasa Telkom
Makassar). Jurnal, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas
Kristen Maranatha, Bandung.
[6] Sukma Bahrul Aziz, 2015. Perancangan dan Implementasi Aplikasi
Sistem Antrian untuk Pasien pada Dokter Umur Berbasis Android
dan SMS Gateway, jurnal, Universitas Telkom.
[7] Mardhani Ramadhana, 2013. Penerapan Teknologi Android Untuk
Menunjang Sistem Informasi Repository Di Badan Geologi
Bandung.
[8] Hamad, H., Saad, M. & Abed, R. 2010. Performance Evaluation of
RESTful Web Services for Mobile Devices. Int. Arab J. e-Technol.
1, 72–78.

13

Anda mungkin juga menyukai