Artikel Ilmiah
Peneliti:
Yudi Kurniawan (672015727)
M.A. Ineke Pakereng, M.Kom.
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Yudi Kurniawan (672015727)
M.A. Ineke Pakereng, M.Kom.
Abstract
Abstrak
PDAM Kota salatiga adalah perusahaan daerah air minum yang bekerja
untuk menyediakan air bersih di kota Salatiga. Proses pencatatan meter di PDAM
Kota Salatiga masih dilakukan secara manual, sehingga sering terjadi kesalahan
dan data yang dihasilkan menjadi tidak akurat. Untuk itu dibutuhkan sebuah
sistem informasi yang dapat membantu dalam proses pencatatan meter sehingga
data yang dihasilkan minim kesalahan. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah
sistem informasi catat meter yang berbasis android. Penelitian yang dihasilkan
menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan dapat membantu dalam proses
catat meter sehingga data dari proses catat meter menjadi lebih valid dan akurat.
2. Tinjauan Pustaka
1
Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan
merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi.
Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada
penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga
untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung
proses bisnis[4].
Android adalah sistem operasi mobile (OS) yang saat ini dikembangkan
oleh Google, berdasarkan kernel Linux dan dirancang untuk perangkat mobile
touchscreen seperti smartphone dan tablet. User interface Android umumnya
berupa manipulasi langsung, menggunakan gerakan sentuh yang serupa dengan
tindakan nyata, misalnya menggeser, mengetuk, serta mencubit untuk melakukan
manipulasi terhadap objek di layar, serta keyboard virtual untuk menulis teks.
Selain perangkat layar sentuh, Google juga telah mengembangkan Android TV
untuk televisi, Android Auto untuk mobil, dan Android Wear untuk jam tangan,
masing-masingnya memiliki antar muka yang berbeda. Varian Android juga
digunakan pada notebook, konsol, kamera digital, dan peralatan elektronik
lainnya[5].
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web
yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft
Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk
melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani
fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih
seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan
lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis
grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache
merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas
terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache
Software Foundation[6].
PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara
bebas menurut perjanjian lisensi BSD. Piranti lunak ini merupakan salah satu basis
data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle.
PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data. Fitur-fitur
yang disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster,
dan lain-lain[7].
SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basis data relasional yang
bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil,
ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain
yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp. Tidak seperti pada paradigma client-server
umumnya, Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi
dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program
secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah
melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman.
Mekanisme seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi
overhead, latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen
basisdata (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai sebuah file.
2
Kesederhanaan dari sisi disain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci
keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai[8].
3
Setelah kebutuhan input output sistem telah lengkap, dan pengguna
menerima prototipe akhir. Sistem akhir dibuat dan dievaluasi secara menyeluruh
diikuti oleh pemeliharaan rutin secara berkala untuk mencegah kegagalan sistem.
Aplikasi catat meter ini terdiri dari tiga aplikasi utama, yaitu aplikasi catat
meter berbasis android, aplikasi administrator catat meter berbasis web, dan
aplikasi sinkronisasi catat meter berupa aplikasi desktop.
Aplikasi ini menggunakan web server apache sebagai web server.
Sedangkan untuk keperluan penyimpanan data di server menggunakan database
postgreSQL. Untuk keperluan penyimpanan data di aplikasi android, sistem ini
menggunakan database SQLite.
Arsitektur aplikasi catat meter ini dapat dilihat pada gambar 2. Server catat
meter dan server PDAM rekening online terhubung dalam satu jaringan melalui
kabel jaringan. Untuk mengakses web administrator pada server catat meter dapat
melalui wifi dan kabel jaringan. Sedangkan untuk aplikasi android dalam
mengakses server catat meter dapat menggunakan wifi yang tersedia.
Aplikasi catat meter ini dirancang dengan menggunakan UML (Unified
Modelling Language). Diagram yang dibuat antara lain use case diagram, activity
diagram, sequence diagram dan class diagram.
4
Gambar 3 Use Case Diagram Aplikasi Catat Meter Android
5
Gambar 4 Use Case Diagram web administrator
6
Gambar 5 Activity Diagram Proses Catat Meter
7
Gambar 6 menunjukkan sequence diagram dari aplikasi catat meter
android. Dari diagram tersebut dapat dilihat interaksi antar objek yang terlibat
dalam aplikasi catat meter dan apa saja tugas atau aksi dari masing-masing objek.
8
Gambar 8 menunjukkan relasi antar tabel dari aplikasi catat meter android.
Database yang digunakan dalam aplikasi ini adalah database SQLite. Terdapat
enam tabel dalam aplikasi ini, yaitu table kondisi yang digunakan untuk
menyimpan data kondisi meter, tabel hasil catat meter digunakan untuk
menyimpan data hasil catat meter, tabel pelanggan digunakan untuk menyimpan
data pelanggan, tabel foto rumah digunakan untuk menyimpan data foto rumah,
tabel info digunakan untuk menyimpan data info, dan tabel petugas digunakan
untuk menyimpan data petugas.
Hasil dari aplikasi catat meter ini berupa 3 aplikasi, yaitu aplikasi catat
meter berbasis android, aplikasi administrator berbasis web, dan berupa aplikasi
untuk sinkronisasi dengan aplikasi rekening online.
Aplikasi catat meter berbasis android digunakan oleh petugas catat meter
untuk melakukan proses pencatatan meter. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur
antara lain fitur history hasil catat meter, lock GPS untuk mengambil data lokasi
pelanggan, mengambil foto meter untuk validasi hasil catat meter, mengambil foto
rumah sebagai alat bantu untuk identifikasi pelanggan. Sedangkan menu yang ada
antara lain, menu catat meter berdasarkan track dan berdasarkan wilayah, history
hasil catat meter, upload dan download data pelanggan, upload dan download foto
rumah pelanggan, upload dan download data hasil catat meter.
9
Gambar 10 Menu Utama Aplikasi Catat Meter Android
10
Gambar 11 adalah gambar dari tampilan menu proses catat meter
berdasarkan urutan proses catat meter bulan sebelumnya. Petugas tinggal memilih
pelanggan yang akan dilakukan proses catat meter. Pelanggan yang sudah dan
yang belum dilakukan proses catat meter dapat dibedakan berdasarkan warna
tulisan data pelanggan. Apabila warna kuning berarti data pelanggan belum
dilakukan proses catat meter. Sedangkan yang berwarna putih berarti proses catat
meter bulan ini telah dilakukan. Petugas dapat menggunakan foto rumah untuk
mengidentifikasi lokasi pelanggan.
11
Gambar 13 Halaman Dashboard Web Administrator
12
Gambar 15 Halaman Peta Persebaran Pelanggan
13
rekening online yaitu di dalam tabel tmitra kemudian disinkronkan dengan data
yang ada di database server catat meter yaitu di dalam tabel pelanggan.
14
fungsi-fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil pengujian dengan
hasil yang diharapkan. Hasil dari blackbox testing ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Blackbox Testing Aplikasi Android
Test Deskripsi Hasil yang Diharapkan Hasil yang Diberikan
ID Sistem
1. Petugas Setting petugas tersimpan Sesuai yang diharapkan.
melakukan setting di database SQLite
petugas
2. Petugas Data pelanggan dapat Sesuai yang diharapkan.
mengunduh data tersimpan di database
pelanggan SQLite dan dapat
ditampilkan oleh aplikasi
3. Petugas Data hasil catat meter 3 Sesuai yang diharapkan.
mengunduh data bulan sebelumnya dapat
hasil catat meter tersimpan di database
SQLite dan dapat
ditampilkan oleh aplikasi
4. Petugas Data foto rumah pelanggan Sesuai yang diharapkan.
mengunduh foto dapat tersimpan di
rumah database SQLite dan dapat
ditampilkan oleh aplikasi
5. Petugas Data foto rumah pelanggan Sesuai yang diharapkan.
mengunggah foto dapat tersimpan di
rumah database PostgreSQL dan
dapat ditampilkan oleh
aplikasi web
6. Petugas Data hasil catat meter Sesuai yang diharapkan.
melakukan proses tersimpan di database
catat meter SQLite
7. Petugas Data hasil catat meter dapat Sesuai yang diharapkan.
mengunggah data tersimpan di database
hasil catat meter PostgreSQL dan dapat
ditampilkan oleh aplikasi
web
15
3. Administrator Data petugas di database Sesuai yang diharapkan.
menghapus data PostgreSQL terhapus, dan
petugas tampilan di halaman data
petugas juga tidak ada
16
Tabel 4 Hasil Compatibility Testing Aplikasi Android
No Versi Android Hasil Keterangan
1. 2.3 (Gingerbread) X File API tidak didukung
4. 5.0 (Lollipop) V
17
Kualitas Informasi/Information Quality (INFOQUAL)
6 Sistem ini memberikan pesan kesalahan yang dengan jelas memberitahu
saya bagaimana untuk memperbaiki masalah
(The system gives error messages that clearly tell me how to fix problems)
6.67% 13.33%
20.00% 5 5
6 20.00% 6
7 66.67% 7
73.33%
18
14.29%
5
6
28.57% 57.14% 7
5. Simpulan
6. Daftar Pustaka
19
[3]. James A. O’Brien, 2007:45, Management Information Systems - 10th
edition. Palgrave, Basingstoke
[4] Kroenke, D M., 2008. Experiencing MIS. Prentice-Hall, Upper Saddle
River, NJ
[5]. Anonymous, Android (operating system), https://en.wikipedia.org/wiki/
Android_(operating_system). Diakses tanggal 4 Maret 2016.
[6]. Anonymous, Apache HTTP Server, https://id.wikipedia.org/ wiki/Apache_
HTTP_Server. Diakses tanggal 4 Maret 2016.
[7]. Anonymous, PostgreSQL, https://id.wikipedia.org/wiki/PostgreSQL.
Diakses tanggal 4 Maret 2016.
[8]. Anonymous, SQLite, https://id.wikipedia.org/wiki/SQLite. Diakses tanggal
4 Maret 2016.
[9]. Thakur, Dinesh, Prototiping Model in Sofware Engineering, http://
ecomputernotes.com/software-engineering/explain-prototyping-model.
Diakses tanggal 4 Maret 2016.
[10]. Beizer, B., 1995, Black-box testing: Techniques for Functional Testing of
Software and Systems. John Wiley & Sons, Inc.
[11] Dumas, J. S., 1999. A Practical Guide to Usability Testing. Intellect
Books.
[12] Lewis, J. R., 1995. IBM Computer Usability Satisfaction Questionnaires:
Psychometric Evaluation and Instructions for Use. International Journal
of Human ‐ Computer Interaction, 7(1), 57-78.
20