Anda di halaman 1dari 8

Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 4 (2) 2020

Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi)


journal homepage: http://journal.lembagakita.org/index.php/jtik

Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Proyek dengan


Menerapkan Perhitungan Deviasi
Muhammad Hendra Sunarya 1, Rusman Irwansyah 2, Muhammad Syahid Pebriadi *3
1,3 Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin
2 Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin

article info abstract

Article history: The process of monitoring and evaluating a project needs to be done to ensure the
Received 22 September 2020 project runs smoothly. The problems that arise at this stage are obstacles to knowing
Received in revised form the progress of the ongoing project. Some other obstacles are the potential for file loss,
7 October 2020
Accepted 9 October 2020
duplication of data, human errors, the need for fast processing, and the need for data
Available online October 2020 integrity of two systems. This study aims to develop a project monitoring and evaluation
information system applying deviation calculations. This calculation is carried out to see
DOI: the realization of the work of an ongoing project. The system design technique uses the
https://doi.org/10.35870/jti
k.v4i2.146 use case diagram method which describes the process of the system. The waterfall
method is used to develop a monitoring and evaluation information system for this
project. The research result is in the form of a project monitoring and evaluation
Keywords:
Monitoring, Evaluation, information system that can provide information about the work realization of an
Deviation Calculation, ongoing project.
Information System.
abstrak
Kata Kunci: Proses monitoring dan evaluasi suatu proyek perlu dilakukan untuk memastikan proyek
Monitoring, Evaluasi, berjalan dengan lancar. Masalah yang muncul dalam tahapan ini adanya kendala untuk
Perhitungan Deviasi, Sistem
Informasi.
mengetahui perkembangan dari proyek yang sedang berjalan. Beberapa kendala yang lain
yaitu adanya potensi kehilangan berkas, terduplikasinya data, human error, kebutuhan
terhadap proses yang cepat, dan kebutuhan integritas data dua sistem. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem informasi monitoring dan evaluasi
proyek menerapkan perhitungan deviasi. Perhitungan ini dilakukan untuk melihat
realisasi pekerjaan dari suatu proyek yang sedang berjalan. Teknik perancangan sistem
menggunakan metode use case diagram yang menggambarkan proses dari sistem.
Metode waterfall digunakan untuk mengembangkan sistem informasi monitoring dan
evaluasi proyek ini. Hasil penelitian berupa sebuah sistem informasi monitoring dan
evaluasi proyek yang dapat memberikan informasi mengenai realisasi pekerjaan dari
suatu proyek yang sedang berjalan.

*Corresponding author. Email: hendra@poliban.ac.id 3.


© E-ISSN: 2580-1643.
Copyright @ 2020. Published by Lembaga Informasi dan Riset (KITA INFO dan RISET), Lembaga KITA
(http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 4 (2) 2020 103

1. Latar Belakang Penelitian lainnya dilakukan oleh Andry, untuk


membantu permasalahan pelaporan perkembangan
Keberadaan Dinas Pekerjaan Umum Penataaan proyek furniture di perusahaan tersebut [6]. Saputro
Ruang (PUPR) sangat berperan penting dalam dkk dalam penelitiannya mengembangkan sistem
pelayanan publik. Dinas Pekerjaan Umum Penataaan informasi monitoring proyek untuk membantu
Ruang merupakan perangkat daerah perpanjangan Manajer dan Project Officer di perusahaan PT.
tangan dari pemerintah pusat yaitu Kementrian Wahana Reka Tekindo, Jakarta untuk mengelola
Pekerjaan Umum yang diberikan wewenang, tugas proyek-proyek yang dijalankan. Hasil penelitiannya
dan tanggung-jawab untuk melaksanakan otonomi berupa sebuah sistem informasi monitoring berbasis
daerah dan desentralisasi dalam bidang pekerjaan web yang menampilkan informasi perkembangan
umum. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai peran proyek dari mulai terkontrak hingga proyek selesai [7].
sangat penting sebagai instansi yang melaksanakan
dan mengawal pembangunan infrastruktur di daerah. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut, maka
Infrastruktur yang baik dan lengkap, akan dibuatlah sistem informasi monitoring dan evaluasi
memperlancar perekonomian di daerah, begitu juga proyek dengan menerapkan perhitungan deviasi
sebaliknya jeleknya infrastruktur akan menghambat sehingga mempermudah pemerintah untuk mengatur
perekonomian sehingga pembangunan didaerah dan mengawasi proyek serta kontraktor dalam
menjadi lambat. melaporkan progres pengerjaan proyek serta melihat
realisasi pengerjaan dari suatu proyek.
Monitoring dan evaluasi proyek dapat dijadikan
sebagai tahapan untuk menilai kelancaran suatu 2. Metode Penelitian
proyek. Proses ini dapat dilakukan melalui media
online yang bisa di akses kapan saja [1]. Penerapan Penelitian ini dilakukan untuk membuat sebuah
proses ini dalam bentuk suatu sistem juga pernah sistem informasi yang bertujuan untuk memudahkan
dilakukan di lingkungan Dinas Bina Marga dan evaluasi proyek di lingkungan Dinas PUPR
Pematusan [2]. Kabupaten Barito Kuala. Bahan penelitian ini diambil
dari data primer dan sekunder. Data primer
Penelitian lain oleh Aprisa dan Monalisa dilakukan merupakan data hasil wawancara kepada pihak Dinas
untuk memantau perkembangan proyek di bidang PUPR Kabupaten Barito Kuala untuk mengetahui
konstruksi. Permasalahan yang sering terjadi adalah sistem manual yang sedang berjalan. Data sekunder
tidak dapat diketahuinya kendala selama proses berupa data dari literatur, buku Pustaka dan jurnal
perkembangan proyek. Sehingga ada kemungkinan yang menjadi acuan dalam penelitian. Pengambilan
terjadi kesalahan proyek. Solusi yang diusulkan oleh data dilakukan secara observasi dan telaah dokumen
peneliti ini dengan mengembangkan sistem informasi SOP terkait sistem yang sedang berjalan.
monitoring dengan pendekatan metode OOAD
(Object Oriented Analysis Design) dan Tools UML (Unified Perancangan sistem menggunakan model
Modelling Languange). Penelitiannya berupa sistem pengembangan sistem SDLC (System Development Life
informasi monitoring perkembangan proyek berbasis Cycle) [8, 9]. Model SDLC yang akan digunakan adalah
web [3]. metode waterfall yang bersifat sistematis, berurutan
dalam membangun perangkat lunak dari penelitian ini.
Pentingnya sistem informasi monitoring ini juga
disebutkan dalam penelitian Suryadi. Penelitiannya
membantu permasalahan yang dialami Dinas
Pekerjaan Umum Tata Air Kota Administrasi Jakarta
Selatan [4]. Penelitian oleh Herliana dan Rasyid
dilakukan untuk mengatasi permasalahan proyek
pengembangan perangkat lunak yang tidak selesai
tepat waktu [5].

Gambar 1. Metode Pengembangan Sistem


104 Muhammad Hendra Sunarya, Rusman Irwansyah, Muhammad Syahid Pebriadi / JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan
Komunikasi) 4 (2) 2020, 102-109

Model pengembangan sistem dapat dilihat pada


Gambar 1 dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Analisa Kebutuhan
Tahap analisis merupakan tahap yang digunakan
untuk mengetahui keperluan pembangunan
sebuah sistem. Tahapan ini dilakukan analisis
data yang akan diambil untuk keperluan sistem.
Pada tahap ini dilakukan analisis dengan
mengumpulkan informasi terkait dengan
permasalahan dan analisa kebutuhan dalam
pengembangan sistem monitoring yang akan
Gambar 2. Alur Sistem Monitoring dan Evaluasi
dibangun pada PUPR Kabupaten Barito Kuala.
Pengumpulan data seperti data proyek yang
Alur sistem monitoring dan evaluasi yang diusulkan
sudah selesai dan sedang berjalan serta Penyedia
dapat dilihat pada gambar 2. Berdasarkan bagan alir
Jasa mana yang terlibat dalam proyek tersebut
diatas maka dijelaskan sebagai berikut:
pada Dinas PUPR Kabupaten Barito Kuala.
a. Admin Bidang
b. Desain Sistem
1) Menginput data proyek ke sistem, data proyek
Desain sistem terdiri dari perancangan basis data
yang di maksud adalah informasi umum dari
dan perancangan antar muka. Tahap ini juga
proyek tersebut, seperti nama proyek, tanggal
bertujuan untuk memberikan gambaran
mulai, tanggal selesai, nilai kontrak, dan lain-
mengenai alur kerja sistem. Perancangan basis
lain.
data nantinya akan dilakukan dengan konseptual,
2) Menginput data rencana monitoring dari
logika dan fisik. Perancangan antar muka
proyek tersebut, Contoh tanggal rencana,
dilakukan untuk merancang tampilan yang user
keterangan, target kemajuan.
friendly sedangkan untuk perancangan proses
3) Menghitung deviasi per proyek secara manual
nantinya menggunakan use case diagram [10, 11].
berdasarkan data rencana dan hasil
c. Implementasi Sistem
pengawasan yang di input oleh pengawas.
Implementasi sistem merupakan
4) Memberikan laporan deviasi ke kepala bidang
pengimplementasian dalam bentuk program
masing-masing
atau pengkodingan untuk membangun aplikasi
b. Pengawas
evaluasi proyek. Implementasi yang dilakukan
Menginput kemajuan progress fisik proyek,
yaitu dengan mengumpulkan data mengenai data
maksudnya adalah realiasi dari rencana
monitoring dan evaluasi proyek yang dilakukan
monitoring yang di input oleh admin bidang,
oleh Dinas PUPR Kabupaten Barito Kuala.
contohnya: tanggal realisasi, keterangan,
d. Pengujian Sistem
kemajuan realisasi.
Pengujian dilakukan untuk menghindari
c. Kepala Seksi
kesalahan dari sistem yang dibuat. Apabila
1) Menerima Detail Proyek berupa kemajuan
terjadi kesalahan, maka sistem akan diperbaiki
terakhir dari bidang masing masing.
kembali sampai hasil proses sesuai dengan apa
2) Menerima laporan deviasi dari admin bidang.
yang diharapkan. Aplikasi tersebut diuji dengan
3) Memeriksa laporan deviasi apakah sesuai,
metode black-box, yang menguji dari segi
jika tidak maka laporan dikembalikan dan
fungsional dari tiap komponen tampilan
akan di hitung ulang oleh admin bidang.
program yang memastikan keluaran yang
4) Memberikan laporan deviasi yang telah
dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Proses
sesuai ke kepala bidang.
pengujian dilakukan dengan memasukkan
monitoring dan evaluasi proyek yang terkait d. Kepala Bidang
1) Menerima laporan kemajuan terakhir dari
untuk membuktikan apakah program telah
bidang masing-masing.
sesuai dengan hasil yang diharapkan sehingga
2) Menerima laporan deviasi yang telah sesuai
program dapat dioperasikan oleh Dinas PUPR.
dari kepala seksi.
JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 4 (2) 2020 105

3) Memvalidasi laporan deviasi yang telah 3. Hasil dan Pembahasan


sesuai.
4) Memberikan laporan deviasi yang telah Sistem monitoring dan evaluasi proyek dilakukan
sesuai dan divalidasi ke kepala dinas. secara manual dengan mendatangi proyek yang
e. Kepala Dinas dikerjakan dan membuat laporan hasil pengawasan,
1) Menerima laporan kemajuan terakhir dari kemudian laporan tersebut dimasukkan ke dalam
bidang masing-masing. Microsoft Excel. Informasi yang digunakan dalam
2) Menerima laporan deviasi per proyek yang pembuatan aplikasi ini meliputi informasi data proyek
telah di validasi dari semua bidang. (nama proyel, kontraktor, lokasi proyek, nilai kontrak,
tanggal mulai dan tanggal selesai), Informasi rencana
Deviasi atau penyimpangan merupakan tingkah laku monitoring (tanggal monitoring, target kemajuan dan
yang menyimpang dari tendensi sentral atau ciri-ciri keterangan rencana monitoring), dan Informasi
karakteristik rata-rata dari rakyat realisasi (tanggal realisasi, kemajuan realisasi dan
kebanyakan/populasi. Definisi lain, deviasi adalah keterangan realisasi).
ukuran perbedaan antara nilai yang diamati dari satu
variabel dan beberapa nilai lainnya, seringkali rata- Selanjutnya, beberapa fungsi yang digunakan untuk
rata dari variabel itu. Angka deviasi membangun aplikasi meliputi fungsi perencanaan,
menginformasikan arti dari perbedaan itu (deviasi itu fungsi realisasi, fungsi monitoring dan fungsi evaluasi.
positif ketika nilai yang diamati melebihi nilai Fungsi perencanaan dibuat untuk membantu Dinas
referensi). Besarnya nilai menunjukkan ukuran PUPR dalam melakukan perencanaan khususnya
perbedaan. Di dalam sebuah proyek deviasi di bagi dalam penyimpanan data perencanaan seperti data
menjadi 2, yaitu; Ketika sebuah proyek dapat rencana monitoring proyek yang dikerjakan. Fungsi
diselesaikan lebih cepat dari pada tanggal yang di ini di gunakan oleh admin bidang dan form yang
rencanakan maka hal tersebut merupakan deviasi digunakan adalah Form Rencana Monitoring.
positif dan ketika suatu proyek tidak dapat
diselesaikan sesuai dengan tanggal yang direncanakan Fungsi realisasi dibuat untuk melakukan dokumentasi
atau terlambat dari tanggal yang telah direncanakan atau pelaporan realisasi dari yang sudah diatur di
maka hal tersebut merupakan deviasi negatif. dalam fungsi perencanaan dan setelah dilakukannya
monitoring. Fungsi ini digunakan oleh pengawas dan
Beberapa perhitungan yang digunakan untuk melihat form yang digunakan adalah Form Realisasi.
deviasi dari proyek yang berjalan dapat dilihat pada
rumus 1, 2, dan 3. Fungsi monitoring dibuat untuk mengontrol /
1) Progress Perhari memonitoring progress sebuah proyek. Fungsi ini
Progress Perhari =STKAR÷SHAR (1) digunakan oleh kepala seksi, kepala bidang yang
STKAR: Selisih Target Kemajuan Antar bersaangkutan dan kepala dinas. Fungsi ini dibuat
Rencana untuk mengetahui apakah semua yang di rencanakan
SHAR: Selisih Hari Antar Rencana itu sudah berhasil direalisasikan dan dapat melakukan
2) Progress Seharusnya evaluasi. Fungsi ini dgunakan oleh Kepala Bidang
Progress yang seharusnya terjadi sesuai dengan yang bersangkutan dan Kepala Dinas.
rencana yang sudah dibuat.
PS =KR+(BH ×PP) (2) Proses kontrol dan pengawasan melibatkan bagian
PS: Progress Seharusnya Admin Bidang dan Pengawas serta Kepala Bidang dan
KR: Kemajuan Rencana Kepala Dinas. Oleh karena itu, pada aplikasi ini dibuat
BH: Beda Hari (Antara Rencana Dan Realisasi) 2 jenis pengguna yaitu Level Admin dan Level
PP: Progress perhari Pimpinan. Level Admin meliputi bagian Admin
3) Deviasi bidang dan Pengawas sedangkan Level Pimpinan
Deviasi=KR-PS (3) meliputi Kepala Bidang dan Kepala Dinas. Daftar
KR: Kemajuan Realisasi level pengguna pada aplikasi ini diperlihatkan pada
PS: Progress Seharusnya Tabel 1.
106 Muhammad Hendra Sunarya, Rusman Irwansyah, Muhammad Syahid Pebriadi / JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan
Komunikasi) 4 (2) 2020, 102-109

Tabel 1. Daftar Level Pengguna proses pengambilan data dari basis data untuk melihat
Level Bagian yang Hak Akses detail atau rincian dari setiap proyek yang sedang
Terlibat berjalan. Melihat perkembangan proyek merupakan
Pimpin • Admin Bidang • Mengisi data proses untuk melihat sejauh mana pengerjaan proyek
an • Pengawas penyedia jasa sudah berlangsung.
• Mengisi rencana
proyek
Kemudian basis data yang dikembangkan untuk
• Mengisi data keperluan sistem informasi monitoring dapat dilihat
realisasi proyek
pada gambar 4.
Admin • Kepala Bidang • Melihat Detail
• Kepala Dinas Proyek
• Melihat
perkembangan
proyek

Gambar 3. Use Case Sistem Informasi Monitoring


dan Evaluasi
Diagram use case merupakan diagram yang digunakan
untuk menggambarkan proses dari suatu sistem.
Gambar 3 menunjukkan use case dari aplikasi yang Gambar 4. Desain Basis Data
dibangun. Definisi dari masing-masing Use Case:
Login merupakan proses untuk mengakses aplikasi
dengan memasukkan username dan password. Mengisi Gambar 5 merupakan tampilan menu utama pada
data penyedia jasa merupakan proses untuk aplikasi monitoring dan evaluasi proyek di Dinas
mengisikan data penyedia jasa yang terlibat dalam PUPR Kabupaten Barito Kuala. Gambar 6
setiap proyek. Mengisi rencana proyek merupakan merupakan tampilan form Tambah Monitoring yang
proses untuk mengisikan rencana proyek baru yang digunakan untuk menambah data proyek pada aplikasi
akan dilaksanakan. Mengisi data realisasi proyek monitoring dan evaluasi. Data yang diinputkan
merupakan proses terkait realisasi dari proyek yang melalui form ini adalah nama proyek, jenis proyek,
sedang berjalan. Melihat detail proyek merupakan kontraktor, bidang pelaksana, no kontrak, tanggal
JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 4 (2) 2020 107

kontrak, tanggal pelaksanaan, nilai kontrak, foto


kontrak, pengawas, pptk, panitia pjphp, pfho, dan
foto pra proyek.

Gambar 9. Tampilan Detail Data Monitoring

Gambar 5. Tampilan Menu Utama

Gambar 10. Tampilan List Rencana Monitoring

Gambar 6. Form Tambah Monitoring


Gambar 8 merupakan tampilan Daftar Monitoring
proyek. Informasi yang dapat dilihat berupa Nama
Proyek yang sedang berjalan, nama kontraktor yang
bertanggung jawab terhadap proyek, Bidang
Pelaksana proyek, Nomor kontrak, dan nilai kontrak.
Gambar 9 merupakan tampilan Detail Data
Monitoring. Gambar 10 merupakan tampilan Daftar
Rencana Monitoring.
Gambar 7. Form Rencana Monitoring Proyek

Gambar 10. Form Realisasi Monitoring


Gambar 8. Daftar Monitoring Proyek

Gambar 7 merupakan tampilan form Rencana


Monitoring Proyek digunakan untuk menambah data
rencana monitoring proyek. Data yang diinputkan
melalui form ini adalah tanggal rencana, kemajuan
rencana, dan keterangan rencana.
108 Muhammad Hendra Sunarya, Rusman Irwansyah, Muhammad Syahid Pebriadi / JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan
Komunikasi) 4 (2) 2020, 102-109

6. Daftar Pustaka

[1] Brianorman, Y. and Waspodo, W., Sistem


Informasi Monitoring dan Evaluasi dengan
Menggunakan Kurva S sebagai Indikator
Realisasi dan Kemajuan Pekerjaan. JEPIN (Jurnal
Edukasi dan Penelitian Informatika), 5(3),
pp.344-351.
Gambar 11. List Realisasi
[2] Mudjahidin, M. and Putra, N.D.P., 2012.
Gambar 11 merupakan tampilan form Realisasi yang Rancang bangun sistem informasi monitoring
digunakan untuk menambah data perkembangan proyek berbasis web. Jurnal
monitoring/progress kemajuan proyek. Data yang Teknik Industri, 11(1), pp.75-83.
diinputkan melalui form ini adalah tangga; realisasi,
kemajuan realisasi, keterangan, realisasi, upload foto [3] Aprisa, A. and Monalisa, S., 2015. Rancang
pengawasan, dan nilai-nilai pelaksanaan pekerjaan. bangun sistem informasi monitoring
Gambar 12 merupakan tampilan List Realisasi. perkembangan proyek berbasis web (studi kasus:
Pt. inti pratama semesta). Jurnal Ilmiah Rekayasa
4. Kesimpulan dan Manajemen Sistem Informasi, 1(1), pp.49-54.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Dinas [4] LSuryadi, L., 2017. Rancang Bangun Sistem
PUPR Kabupaten Barito Kuala, end user (Kepala Informasi Monitoring Pelaksanaan Pekerjaan
Dinas dan Kepala Bidang) kesulitan dalam Studi Kasus: Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata
melakukan kontrol dan pengawasan terhadap Air Kota Administrasi Jakarta Selatan Dengan
berjalannya sebuah proyek yang dikelola. Sistem yang Metodologi Berorintasi Obyek. SENTIA 2015,
telah dibangun dalam penelitian ini memfasilitasi 7(2).
proses pengawasan suatu proyek secara cepat dan
lengkap. Sebelumnya, proses pengawasan dilakukan [5] Herliana, A. and Rasyid, P.M., 2016. Sistem
dengan aktifitas yang tidak efisien dimana Informasi monitoring pengembangan software
pengumpulan data dilakukan selama berhari-hari pada tahap development berbasis web. Jurnal
untuk dibuat dalam format lapotan proyek. Hal ini Informatika, 3(1).
menyebabkan relevansi dan nilai informasi yang
diterima oleh pihak manajemen menjadi berkurang. [6] Andry, J.F., 2016. Sistem Informasi Monitoring
Selain itu, penerapan perhitungan deviasi membantu Proyek Furniture Di Pt. Xyz. STUDIA
pihak manajerial untuk mengetahui deviasi per INFORMATIKA: JURNAL SISTEM
proyek dan membantu dalam mengambil keputusan INFORMASI, 9(2).
dan menilai kinerja penyedia jasa
[7] Saputro, M.I., Sukendar, T. and Hidayat, A.S.,
5. Ucapan Terima Kasih 2018. Sistem Informasi Monitoring
Perkembangan Proyek Berbasis Web Pada Pt.
Penelitian dibiayai oleh Deputi Bidang Penguatan Wahana Reka Tekindo, Jakarta. Jurnal Teknologi
Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Informatika Dan Komputer, 4(1), pp.18-26.
Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional pada
Skim PDP (Penelitian Dosen Pemula) Tahun 2020 [8] Sarker, I.H., Faruque, F., Hossen, U. and
berdasarkan Surat Keputusan nomor Rahman, A., 2015. A survey of software
B/87/E3/RA.00/2020. development process models in software
engineering. International Journal of Software
Engineering and Its Applications, 9(11), pp.55-
70.
JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 4 (2) 2020 109

[9] M. Bulman., 2017. SDLC - Waterfall Model, [11] Petre, M., 2013, May. UML in practice. In 2013
Indep. 35th International Conference on Software
Engineering (ICSE) (pp. 722-731). IEEE.
[10] Dharwiyanti, S. and Wahono, R.S., 2003.
Pengantar Unified Modeling Language (UML).
Ilmu Komputer, pp.1-13.

Anda mungkin juga menyukai