Artikel Ilmiah
Peneliti :
Salatiga
November 2016
2
3
4
5
6
1. Pendahuluan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Salatiga (Disdukcapil) yang
merupakan instansi pemerintah dalam hal kependudukan juga melakukan
pengembangan dalam hal teknologi dan informasinya. Disdukcapil tidak hanya
menangani masalah mengenai kependudukan saja melainkan juga masalah
pelaporan kerusakan prasarana dari 26 kantor Kecamatan dan Kelurahan di
seluruh Salatiga. Pelaporan prasarana yang berlaku saat ini menggunakan surat
dinas dari kepala Kelurahan maupun Kecamatan setempat. Pelaporan dilakukan
setelah surat disetujui dan ditandatangani, setelah itu pelapor harus datang ke
Disdukcapil untuk melakukan pelaporan secara langsung. Berdasarkan wawancara
yang telah dilakukan, proses pelaporan memakan waktu satu hari. Pelapor harus
menunggu proses persiapan perbaikan hingga perbaikan dilakukan yang memakan
waktu lebih dari tiga hari.
Lamanya proses pelaporan hingga proses perbaikan membuat kinerja di
Kecamatan atau Kelurahan terhambat. Terhambatnya kinerja di Kelurahan
maupun Kecamatan membuat proses pelayanan terhadap masyarakat menjadi
terlambat. Akibat keterlambatan tersebut banyak keluhan masyarakat karena
keperluannya untuk masalah kependudukan maupun masalah lain menjadi lebih
lama dan terhambat. Keterlambatan pelayanan dapat diminimalisir menggunakan
sistem pelaporan yang lebih sederhana dan sistem yang dapat mempercepat
pelayanannya. Berdasarkan observasi yang di lakukan, didapat data bahwa
banyaknya karyawan yang menjadi pengguna smartphone Android di kantor
Kelurahan dan Kecamatan serta di Disdukcapil sebanyak 68,3% dari total
keseluruhan karyawan.
Atas dasar fakta di lapangan, masalah yang ada yaitu bagaimana merancang
aplikasi pelaporan kerusakan prasarana (Report Complaint) pada Android
platform menggunakan GCM (Google Cloud Messaging) untuk memudahkan
pelaporan kerusakan prasarana pada Disdukcapil Salatiga.
Setelah dirumuskan masalah yang ada, dibuatlah batasan-batasan masalah
seperti: aplikasi mobile berbasis Android dibangun menggunakan Android Studio.
Aplikasi yang dibangun akan diterapkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil kota Salatiga. Aplikasi menggunakan teknologi GCM (Google Cloud
Messagging) yang berguna sebagai sarana untuk memberikan notifikasi kepada
administrator maupun pengguna, sehingga pengguna dapat mengetahui progress
dari pelaksanaan perbaikan prasarana yang telah dilaporkan.
2. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang dilakukan oleh Fariani Dewi Yulianti pada tahun 2013
dibangun aplikasi e-Learning Jurusan Teknik Informatika ITS Berbasis Android
pada Perangkat Komunikasi Bergerak. Pengguna dari e-learning adalah dosen dan
7
mahasiswa. E-learning dibangun menggunakan web service dan layanan GCM
(Google Cloud Messaging). Menggunakan GCM Dosen dan Mahasiswa
mendapatkan informasi E-learning lebih cepat[1].
Pada penelitian yang dilakukan oleh Fiorenta Wulandari pada tahun 2015,
dibangun aplikasi Informasi Lokasi Jalan Rusak Berbasis Web dan Android.
Aplikasi yang dibangun adalah media pengaduan dan media informasi. Media
pengaduan terletak di aplikasi Android. Pada aplikasi berbasis Android user juga
dapat melakukan pelaporan jalan rusak. Sedangkan aplikasi web berperan sebagai
media informasi dan pengelolaan data untuk administrator. Aplikasi Android ini
dapat membantu user melaporkan kerusakan jalan di kawasan Kota Bandung[2].
Pada penelitian yang dilakukan oleh Fahri Febriyanto Utomo pada tahun 2015
dibangun Aplikasi Manajemen Penanganan Kerusakan Sarana Dan Prasarana
Berbasis Web di PT Phapros Tbk. Aplikasi ini dibuat untuk mengatasi pelaporan
kerusakan prasarana yang masih dilakukan secara manual dan dapat membantu
user menyelesaikan laporan kerusakan dan memudahkan kepala teknisi dalam
merekap data kerusakan dari berbagai devisi[3].
Berdasarkan referensi penelitian terdahulu maka akan dilakukan perancangan
sistem pelayanan pelaporan kerusakan prasarana (report complaint) menggunakan
teknologi GCM. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan Kecamatan dan
Kelurahan di Salatiga melakukan pelaporan kerusakan prasarana.
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux
yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android adalah sistem
operasi yang dirancang untuk sistem telepon pintar yang menggunakan layar
sentuh. Android pada awalnya dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang
dibiayai oleh Google inc. dan saat ini telah dibeli oleh Google[4].
GCM (Google Cloud Messagging) adalah sebuah layanan pada Android yang
berfungsi untuk menjalankan sebuah push notification. Layanan GCM dijalankan
oleh sebuah aplikasi yang berjalan di latar belakang dan bernama layanan Google
Play[5]. Layanan ini akan membangunkan aplikasi yang bersangkutan saat
menerima notifikasi baru dan akan menampilkan notifikasi tersebut pada panel
notifikasi Android.
Aplikasi Android yang menggunakan GCM tidak perlu berjalan di belakang
layar untuk menerima sebuah notifikasi. GCM akan mengirimkan pesan ke
aplikasi dengan mekanisme broadcoast intent (event yang terjadi saat ada
notifikasi baru) ketika ada pesan tiba selama aplikasi tersebut diatur untuk
diizinkan menerima pesan siaran. Namun, tidak sedikit pula aplikasi berjalan di
latar belakang yang menggunakan GCM Service.
Pada Gambar 1 terlihat bahwa pada tahap 1 yaitu analisis kebutuhan dan
pengumpulan data, digunakan metode wawancara dan observasi untuk
mengetahui pendapat dan tanggapan dari karyawan Disdukcapil Salatiga
mengenai sistem yang telah berjalan.
Pada tahap 2, 3, dan 4 dilakukan perancangan sistem yang menggunakan
metode model Prototype. Model Prototype adalah salah satu metode dalam
membangun sebuah perangkat lunak. Metode ini terdiri dari Requirement, Design
dan Evaluasi Prototype.
9
Gambar 2 Proses Metode Prototype [6]
10
Gambar 3 Proses Bisnis Pelaporan Kerusakan Prasarana (Lama)
11
kerusakan dan diserahkan kepada kepala Disdukcapil untuk ditindaklanjuti.
Kelima, setelah administrator menerima persetujuan dari kepala Disdukcapil
untuk melakukan perbaikan, maka administrator akan mengirimkan pesan
pemberitahuan kepada user dan kepala daerah setempat bahwa perbaikan sedang
diproses. Pada proses keenam dan ketujuh pesan akan dikirimkan kepada kepala
daerah setempat dan kepada user melalui GCM (Google Cloud Messanging)
sehingga user dan kepala daerah setempat dapat mengetahui proses pelaporan
kerusakan prasarana. Perancangan yang dilakukan selanjutnya adalah
perancangan arsitektur aplikasi. Pada Gambar 5 dijelaskan desain arsitektur dari
program yang akan dijalankan.
Pada Gambar 5 terdapat dua aplikasi yaitu aplikasi mobile dan aplikasi
desktop. Aplikasi mobile diimplementasikan ke perangkat mobile dengan tujuan
untuk digunakan oleh administrator dari Kelurahan dan Kecamatan sebagai user.
Aplikasi desktop diimplementasikan pada komputer yang ditujukan kepada
administrator di Disdukcapil untuk mengelola data pelaporan kerusakan prasarana
serta mengirim notifikasi kemajuan progres kepada user. Agar dapat menjalankan
kedua aplikasi, semua perangkat harus terhubung dengan koneksi internet.
Adanya internet, aplikasi mobile dapat mengirimkan data ke database server
melalui web service JSON. Setelah aplikasi mobile memasukkan data kerusakan
prasarana masuk ke database server, kemudian administrator mengirim kemajuan
perbaikan prasarana melalui service.
12
Setelah dilakukan perancangan arsitektur sistem, dilakukan pembuatan dan
perancangan UML yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram, sequence
diagram, dan class diagram. Usecase diagram digambarkan pada Gambar 6.
13
Gambar 7 Activity Diagram Pelaporan Kerusakan Prasarana User
14
Gambar 8 Class Diagram Aplikasi Pelaporan Kerusakan Prasarana
Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek. Baik forwarding
engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Forward
engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan
reverse engineering sebaliknya, mengubah kode program menjadi model.
Diagram kelas merupakan kumpulan kelas-kelas objek. Oleh karena itu pengertian
kelas sangat penting sebelum merancang diagram kelas. Kelas sebagai suatu set
objek yang memiliki atribut dan perilaku yang sama [7]. Secara teknis sebuah
kelas diartikan sebagai suatu definisi sumber daya yang termasuk didalamnya
informasi-informasi yang menggambarkan fitur suatu entitas dan bagaimana
penggunaannya. Gambar 8 adalah class diagram dari perancangan aplikasi
pelayanan pelaporan perbaikan. Gambar 8 menjelaskan tentang class diagram
pada aplikasi yang akan dibangun. Class diagram tersebut terdiri atas entity data
user, entity data lurah, entity data pelaporan, entity login user, dan entity login
lurah. Ada beberapa controller yaitu data user, insert, update, delete data user,
15
mengelola data pelaporan, insert, update, delete pelaporan, data lurah, inset,
update, delete data lurah, data login lurah, insert, update, delete data login lurah,
dan data login user, insert, update, delete data login user.
4. Pembahasan
Pada penelitian ini aplikasi pelaporan kerusakan dibangun dalam 2 modul
yaitu aplikasi berbasis web dan aplikasi berbasis Android. Pembahasan akan
ditekankan pada aplikasi berbasis Android. Modul aplikasi berbasis web
digunakan untuk administrator yang adalah pegawai dari Disdukcapil yang
bertugas untuk menerima pelaporan, mengirim status pelaporan dan
memberitahukan pelaporan kepada kepala Disdukcapil. Aplikasi Android
digunakan oleh kepala daerah yang berupa Camat ataupun Lurah, serta user atau
pelapor yang adalah petugas Kecamatan atau Kelurahan setempat. Pelapor
memberikan laporan mengenai kerusakan sarana prasarana yang nantinya akan
dilakukan persetujuan atau approval pada laporan tersebut.
16
Kode Program 1 Perintah Untuk Melakukan Pelaporan Kerusakan Prasarana
1 @$nama_user = $_GET['nama_user'];
2 @$subject_pelaporan = $_GET['subject_pelaporan'];
3 @$rincian_pelaporan = $_GET['rincian_pelaporan'];
4 @$tanggal_pelaporan = date('D M Y',time());
5 @$aprove_laporan = $_GET['aprove_laporan'];
6 @$token_id = $_GET['token_id'];
Kode Program 1 berfungsi untuk insert data pelaporan pada server. Kode
Program 1 dimulai dengan menyiapkan variabel penyimpanan data yang isinya
diambil dari data yang dimasukkan oleh user. Kemudian data dimasukkan ke
dalam database dengan menggunakan query insert dari MYSQL. Setelah data
berhasil disimpan, maka akan muncul pemberitahuan bahwa data berhasil
disimpan ke database, jika tidak berhasil disimpan, maka akan muncul error
dalam melakukan insert.
Menu untuk hak akses kepala daerah yang telah melakukan login,
ditunjukkan pada Gambar 10 dan 11. Pada Gambar 10 dan 11, kepala daerah
setempat disajikan data pelaporan yang telah dilakukan oleh pegawainya. Kepala
daerah dapat melakukan approval atau persetujuan terhadap laporan tersebut.
17
Pada Gambar 10 menunjukkan semua laporan yang telah dilakukan oleh
pegawai Kecamatan atau Kelurahan baik yang telah disetujui maupun belum
disetujui. Gambar 11 menunjukkan menu approve yang digunakan oleh camat
atau lurah setempat untuk melakukan persetujuan terhadap laporan yang telah
dilakukan. Setelah persetujuan pelaporan dilakukan, maka status pelaporan akan
berubah telah disetujui.
Pada menu persetujuan diberikan pilihan unutk menyetujui atau tidak. Jika
kepala daerah ingin menyetujui maka memilih tombol update. Jika tidak maka
memilih cancel, seperti yang terlihat pada Gambar 12.
18
Pada Kode Program 2 baris 12 sampai 18 sistem akan mengambil data
Pelaporan Kerusakan Prasarana. Setelah data disimpan maka disiapkan variabel
untuk menampung data-data tersebut dalam bentuk string. Pada baris 19 adalah
fungsi untuk menyetujui laporan kerusakan dari user.
Gambar 13 Notifikasi Persetujuan Untuk Kepala Daerah Gambar 14 Notifikasi Untuk User
NotificationManager notificationManager =
(NotificationManager)getSistemService(Context.NOTIFICATION_SERVICE);
notificationManager.notify(0, noBuilder.build()); //0 = ID
of notification
19
Kode Program 3 merupakan perintah untuk menampilkan notifikasi yang
dikirim dari user ke kepala daerah pada saat melakukan pelaporan kerusakan, dan
notifikasi dari kepala daerah ke user pada saat menyetujui pelaporan kerusakan.
Notifikasi tersebut akan ditampilkan dalam push notification. Jika push
notification ditekan, akan masuk ke activity yang menampilkan notifikasi.
Pada kode program 4 merupakan perintah pada sisi kepala daerah untuk
mengirim notifikasi kepada pelapor. Setelah kepala daerah menekan tombol
approve pada laporan kerusakan, maka akan otomatis mengirimkan notifikasi
GCM kepada user yang berisi ”Laporan telah di setujui”.
Kode Program 5 Perintah Mengirim Notifikasi Pada Kepala Daerah
41 $pushMessage = "Ada Laporan masuk";
if(isset($gcmRegIds) && isset($pushMessage)) {
42 $message = array('message' => $pushMessage);
43 $pushStatus = sendPushNotification($gcmRegIds, $message);
Pada Gambar 16 adalah menu lihat laporan pada sisi administrator. Pada
menu ini, administrator dapat melihat laporan kerusakan prasarana, menghapus
20
laporan yang sudah dilakukan tindakan dan administrator juga bertugas untuk
mencetak surat pelaporan.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.
Pengujian yang dilakukan terdiri dari pengujian beta. Pengujian beta adalah
pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi.
Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan dan wawancara,
yaitu dengan membagikan daftar pertanyaan kepada sample pengguna [8].
Tabel 1 Pengujian Aplikasi Mobile
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang Output yang Status
diharapkan dihasilkan sistem Pengujian
Masuk ke aplikasi username dan Password Sukses masuk Sukses masuk Valid
benar aplikasi aplikasi
username dan Password Gagal masuk Gagal masuk
salah aplikasi aplikasi
Melakukan insert Sukses insert data Sukses insert data Valid
pelaporan pelaporan pelaporan
Lihat data pelaporan Sukses tampilkan Sukses tampilkan Valid
pelaporan pelaporan
Melakukan Persetujuan Sukses melakukan Sukses melakukan Valid
pelaporan persetujuan persetujuan
pelaporan pelaporan
Mendapatkan Sudah melakukan Sukses mendapat Sukses mendapat Valid
Pemberitahuan persetujuan pelaporan pesan pesan
laporan
Sudah melakukan Sukses mendapat Sukses mendapat Valid
Pemberitahuan laporan persetujuan pesan pesan
disetujui
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
aplikasi pelaporan kerusakan prasarana dibangun menggunakan teknologi mobile
dan web. Aplikasi berbasis web dioperasikan oleh administrator dari Disdukcapil
untuk memonitor proses pelaporan prasarana dan menghapus data pelaporan yang
sudah ditindaklanjuti. Aplikasi mobile dibangun berbasis Android dengan
memanfaatkan teknologi GCM (Google Cloud Messaging). User akan
mendapatkan notifikasi menggunakan teknologi GCM (Google Cloud Messaging)
setelah permintaan perbaikan disetujui oleh kepala daerah melalui perangkat
mobile. Begitu pula pada menu melihat data pelaporan, user dapat melihat data
kemajuan perbaikan pelaporan yang telah dilakukan. Pada sisi kepala daerah,
kepala daerah mendapatkan notifikasi menggunakan teknologi GCM (Google
Cloud Messaging) jika permintaan perbaikan prasarana dari user untuk disetujui
melalui aplikasi smartphone kepala daerah.
22
kedepan aplikasi pelaporan kerusakan prasarana dapat dibangun untuk berjalan di
multi platform serta dapat terintegrasi dengan layanan-layanan lainnya yang
mendukung kinerja pelayanan pemerintahan.
6. Daftar Pustaka
[1] Yulianti, Fariani Dewi, dkk. “Pengembangan Aplikasi e-Learning Jurusan
Teknik Informatika ITS Berbasis Android pada Perangkat Komunikasi
Bergerak”. Surabaya: ITS
[2] Wulandari Fiorenta, dkk. 2015. “Aplikasi Informasi Lokasi Jalan Rusak
Berbasis Web Dan Android”. Bandung: Universitas Telkom
[3] Febriyanto Utomo, Fahri. 2015. “Aplikasi Manajemen Penanganan
Kerusakan Sarana Dan Prasarana Berbasis Web di PT Phapros Tbk”.
Semarang: UnisBank
[4] Aigindra. 2012. Pengertian Android Mobile.
http://www.aingindra.com/2012/06/Android.html, diakses tanggal 8 Juni
2016.
[5] Android Developers. 2012. Google Cloud Messaging for Android.
http://developer.android.com/google/gcm/index.html, diakses tanggal 10
Juni 2016.
[6] Pressman, Roger. 2001. Software Engineering a practitioner Approach.
NewYork: McGraw-Hill Higher Education.
[7] Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
(Buku Satu). Andi: Yogyakarta
[8] Movies, Andris. 2011. Skala Likert.
https://www.academia.edu/7233329/Skala_Likert, diakses pada 17 Januari
2017.
23