Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

SISTEM INFORMASI PERTANAHAN


ANALISIS KEBUTUHAN PENGGUNA
(APLIKASI JUAL-BELI TANAH PADA KANTOR KELURAHAN)

Disusun oleh:
1. ACHMAD SETIAWAN
2. AGUNG WIDIYANTO
3. AGUSTINUS NURJATI C

NIM. 13222712
NIM. 13222713
NIM. 13222714

PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL
YOGYAKARTA
2016
A. Latar Belakang
Era modern menuntut keterbukaan informasi. Informasi yang cepat dan
akurat dibutuhkan oleh banyak pihak, baik itu pengguna maupun
masyarakat sebagai subyek yang membutuhkan informasi. Informasi dapat
disebarluaskan dengan bantuan sebuah aplikasi yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna dengan topik aplikasi tertentu. Rancang bangun

aplikasi memerlukan tahapan analisa agar tujuan pembuatan aplikasi


tersebut bisa tercapai. Salah satu tahapan yang harus dilaksanakan adalah
analisa kebutuhan pengguna.
Analisis kebutuhan pengguna merupakan sebuah proses

untuk

mendapatkan informasi, model, dan spesifikasi tentang perangkat lunak


yang diinginkan klien/pengguna. Kedua belah pihak, baik klien dan
pembuat perangkat lunak harus terlibat aktif dalam tahap ini. Selanjutnya,
informasi yang diperoleh dari klien/pengguna inilah yang menjadi acuan
untuk melakukan desain perangkat lunak.
B. Landasan Teori
Menurut beberapa ahli pengertian mengenai analisis kebutuhan adalah
sebagai berikut :
1. Analisis kebutuhan merupakan satu diantara banyak aktivitas kritis
pada proses rekayasa kebutuhan perangkat lunak untuk memahami
ranah permasalahan dari sistem yang berjalan dan ranah solusi dari
sistem yang akan dibuat (Yen et.al., 1998).
2. Analisis kebutuhan merupakan bagian dari proses kebutuhan
perangkat lunak yang berperan menjembatani jurang yang sering
terjadi antara level rekayasa kebutuhan dan perancangan perangkat
lunak.(Pressman, 2008).
3. Analisis kebutuhan bertujuan menyempurnakan kebutuhan-kebutuhan
yang ada untuk memastikan pemangku kepentingan memahaminya
dan menemukan kesalahan-kesalahan, kalalaian, dan kekurangan
laiinya jika ada (Wiegers, 2003).
Komunikasi yang baik antara pengguna dan pembuat aplikasi akan
menghasilkan aplikasi yang sangat berguna bagi pengguna karena dalam
proses pembuatannya ada kerja sama yang baik.
Pekerjaan analisa kebutuhan pengguna yang baik dapat ditempuh
dengan lima langkah berurutan sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
2. Evaluasi dan Sintesis

3. Pemodelan
4. Spesifikasi
5. Review
C. PEMBAHASAN
Perancangan aplikasi jual beli tanah pada kantor kelurahan merupakan
jawaban atas permasalahan pertanahan yang sering muncul saat ini. Kantor
pertanahan bekerja sama dengan kantor kelurahan untuk membuat aplikasi
yang dapat memonitor peralihan hak atas tanah yang dilakukan di bawah
tangan. Pembuat aplikasi ini adalah pihak kantor pertanahan dengan
memperhatikan

kebutuhan

kantor

kelurahan

sebagai

pengguna.

Kesukseskan penerapan aplikasi ini juga tidak lepas dari peran serta
masyarakat sebagai sumber data.
Di bawah ini adalah tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisa
kebutuhan masyarakat terkait rancangan aplikasi yang akan dibuat.
1. Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi yaitu terkait ketersediaan data dan informasi
yang diterima oleh kantor kelurahan. Pada umumnya proses jual beli
tanah tidak melibatkan pihak kelurahan akan tetapi cukup melalui
PPAT sebagai pembuat akta jual beli. Dalam kondisi ini dituntut
keaktifan pemerintah kelurahan untuk dapat memperoleh data
transaksi dengan cara melakukan komunukasi kepada para PPAT serta
sosialisasi kepada masyarakatnya.
Selain itu masalah sumber daya manusia perlu menjadi perhatian dari
pihak pemerintah kelurahan. Sumberdaya manusia yang kurang
memadai akan menjadi suatu hambatan suksesnya penerapan aplikasi
ini.
2. Evaluasi
Kegiatan evaluasi akan dilakukan kepada pegawai kantor kelurahan
terhadap sistem yang di implementasikan, sehingga diketahui apakah
sistem tersebut berjalan sesuai dengan keinginan atau tidak. Pengujian
tersebut dimaksudkan agar kualitas dari sistem dapat terjamin
sebelum di implementasikan. Evaluasi dapat dilakukan dengan
mencoba aplikasi yang telah dibuat pada setiap fitur-fitur yang

disajikan. Apabila fitur tersebut berjalan sesuai dengan yang


diinginkan artinya fitur tersebut sudah siap digunakan. Sebaliknya
jika fitur tersebut tidak bisa berjalan (terjadi error) maka perlu
dirancang kembali dengan melakukan koreksi pada perintah-perintah
yang telah dibuat. Simulasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
kegunaan dan mendapatkan masukan sebagai bahan perbaikan
program aplikasi.
Apabila program aplikasi ini nantinya benar-benar diterapkan untuk
masyarakat luas, maka perlu dilakukan pengujian lebih lanjut melalui
uji pemakaian program aplikasi dengan pengujian tahap kedua dan
seterusnya untuk menilai kekurangan atau hambatan yang muncul
guna perbaikan lebih lanjut.

3. Pemodelan

Aplikasi Jual Beli Tanah Pada Kantor


Kelurahan

4. Spesifikasi
Spesifikasi peralatan yang dibutuhkan yaitu berupa perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware yang
dibutuhkan adalah perangkat komputer atau laptop. Sedangkan
software yang dibutuhkan erupa software pengolahan database baik
berbasis dekstop ataupun berbasis web. Untuk aplikasi berbasis
dekstop dapat menggunakan Microssoft Access Database sedangkan
apabila berbasis web dapat menggunakan PHP atau MySQL. Selain
itu dapat menggunakan software pendukung pengolahan data digital
seperti Autodeskmap ataupun ArcGIS.
5. Review
Perbaikan program aplikasi dapat berupa dampak apakah program
mencapai tujuan awal, proses bagaimana program dilaksanakan dan
apa saja manfaat yang diterima oleh pengguna dengan adanya sistem
informasi pertanahan desa. Tahapan perbaikan setelah dilakukan
pengujian aplikasi kepada responden secara menyeluruh tentang
aplikasi yang dibangun, apabila hasil pengujian mendapatkan
saran/masukan, maka bisa diperbaiki ke tahapan pembuatan aplikasi.

Anda mungkin juga menyukai