Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama : Bambang Hermawan


NIM : 043146839
Nama Mata Kuliah : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Soal

1. Dalam siklus hidup pengembangan system terbagi menjadi beberapa proses. Bolehkah
apabila dalam proses tersebut ada yang dilewatkan? Jelaskan menurut pendapat
saudara!
2. Instansi Abadi Merdeka merupakan suatu layanan yang bergerak dalam pelayanan
pengaduan Konsumen. Akhir akhir ini mulai semakin banyak keluhan yang tidak dapat
tertangani dengan baik karena terlewat atau tertumpuk karena terlalu banyaknya
pengaduan akibatnya pengaduan tidak dapat diproses dan diselesaikan. Aplikasi yanga
da sebelumnya masih semi manual. Karena kondisi ini maka kemudian Instansi Abadi
Merdeka membuat suatu system baru untuk layanan pengaduan supaya semua
pengaduan dapat terdata dengan baik oleh aplikasi sehingga harapannya bisa
meningkatkan layanan konsumennya. Namun, mengingat pengaduan yang menumpuk
maka unit system informasi membuat system aplikasi. Unit system informasi melakukan
analisis kebutuhan kemudian merancang system aplikasinya kemudian mengoperasikan
system tersebut. Pada proses implementasi dan operasi dilaksanakan secara
bersamaan harapannya supaya bisa lebih cepat melayani konsumen. Bagaimana
pendapat anda mengenai kasus ini, berikan tanggapan saudara!
3. Cermatilah kasus dibawah ini dan kemukakan pendapat saudara kaitkan dengan mata
kuliah sistem informasi manajemen!

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan analisis
data dan visualisasi keanekaragaman hayati seiring dengan banyak organisme,
tumbuhan, hewan, dan zat organik lainnya dapat ditemukan di daratan dan perairan
Indonesia.

Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) BRIN Esa Prakasa, mengatakan
pihaknya telah menggunakan produk NVIDIA untuk menganalisis data keanekaragaman
hayati Indonesia.

"Perangkat Graphics Processing Unit (GPU) digunakan untuk membuat model klasifikasi
berbasis deep learning untuk menganalisis citra dan kayu, plankton, teh, serta video
profil jalan raya, video aktivitas pergerakan tangan, dan data-data lainnya," ujarnya
dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.

GPU merupakan perangkat prosesor khusus yang didesain untuk memproses data
grafika. GPU memiliki kecepatan pemrosesan data yang jauh lebih cepat dibandingkan
dengan Central Processing Unit (CPU) biasa.

Hal ini karena GPU mempunyai arsitektur yang dirancang khusus untuk pemrosesan
data-data secara paralel.
Awal mula GPU dikembangkan adalah untuk meningkatkan performa pemrosesan
grafika, sehingga tampilan objek lebih bagus dan realistis.

"Namun, saat ini pemanfaatan GPU telah meluas ke berbagai bidang pemrosesan data
lain, seperti algoritma data science, machine learning, komputasi ilmiah, rendering, dan
lain-lain," jelas Esa.

"Selain melakukan pengembangan sistem klasifikasi berbagai objek keanekaragaman


hayati, kami juga membutuhkan sistem yang bisa memberikan pengalaman yang unik
kepada pengguna," imbuhnya.

Lebih lanjut Esa menyampaikan bahwa BRIN akan mengembangkan sistem virtual yang
memberikan pengalaman kepada pengguna agar bisa berinteraksi dengan objek
keanekaragaman hayati.

"Kami memiliki pengalaman merancang dan mengembangkan visualisasi jalur otonom,


simulasi banjir dan tsunami 3D, merekonstruksi profil 3D permukaan bumi, dan
membuat aplikasi web untuk tur virtual menggunakan gambar 360. Pengalaman ini
dapat membantu membangun sistem virtual yang bisa menyajikan keanekaragaman
hayati Indonesia," jelas Esa.

Pengembangan sistem tersebut didukung oleh sumber daya manusia periset PRSDI
dan ketersediaan peralatan riset yang ada di BRIN.

Pada 23 sampai 24 Februari 2023 lalu, Esa punya kesempatan menghadiri International
NVAITC Symposium yang diselenggarakan di Politeknik Republik, Singapura.

Pertemuan itu merupakan wadah pertemuan antara periset dan praktisi teknologi, yang
membahas implementasi teknologi NVIDIA pada kecerdasan buatan, big data, dan
machine learning.

"Melalui pertemuan itu ada beberapa potensi kerja sama yang dapat dijalin, berdasarkan
kekayaan alam biodiversitas Indonesia yang luar biasa," pungkas Esa.

Sumber :
https://megapolitan.antaranews.com/berita/233445/brin-kembangkan-analisis-data-dan-
visualisasi-keanekaragaman-hayati

JAWABAN:

1. Dalam proses pengembangan sistem, siklus hidup sistem terbagi menjadi beberapa tahapan
yang dirancang untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas pengembangan sistem.
Beberapa tahapan umum dalam siklus hidup pengembangan sistem meliputi: analisis
kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, pengujian, dan perawatan sistem. Meskipun
setiap tahapan ini memiliki peran penting dalam pengembangan sistem yang sukses,
pertanyaannya adalah apakah ada tahapan yang dapat dilewatkan dalam proses ini.

Menurut pendapat saya, setiap tahapan dalam siklus hidup pengembangan sistem memiliki
peran dan fungsi yang penting, dan tidak disarankan untuk melewatkannya. Berikut adalah
alasan mengapa setiap tahapan memainkan peranan penting dalam siklus hidup
pengembangan sistem:

1. Analisis Kebutuhan: Tahapan ini sangat penting untuk memahami kebutuhan dan
spesifikasi sistem yang akan dikembangkan. Dengan mengidentifikasi kebutuhan
sistem, kita dapat merencanakan solusi yang optimal dan sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Melewati tahap ini akan menyebabkan kegagalan dalam memahami apa
yang harus dihasilkan oleh sistem, dan berpotensi menyebabkan kesalahan-kesalahan
yang signifikan dalam pengembangan selanjutnya.
2. Perancangan Sistem: Setelah kebutuhan dan spesifikasi sistem telah diidentifikasi,
perancangan sistem akan membantu dalam merancang struktur, komponen, dan
arsitektur sistem yang akan memudahkan implementasi dan perawatan sistem. Tahapan
ini adalah fondasi dari sistem yang akan dikembangkan. Melewati tahap ini dapat
menyebabkan sistem yang tidak terstruktur dan sulit untuk dikembangkan serta
dipelihara.
3. Implementasi: Tahapan ini melibatkan pembuatan kode dan pengaturan sistem yang
sebenarnya. Melewati tahap ini berarti sistem tidak akan pernah diselesaikan dan tidak
ada hasil yang bisa diberikan kepada pengguna.
4. Pengujian: Pengujian sistem adalah tahapan yang sangat penting untuk memastikan
bahwa sistem bekerja sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang telah ditentukan
sebelumnya. Melewati tahap ini akan berpotensi menyebabkan sistem yang tidak
berfungsi dengan baik atau menghasilkan masalah dalam jangka panjang.
5. Perawatan Sistem: Tahapan ini melibatkan pemeliharaan sistem yang telah
dikembangkan, memastikan sistem terus berfungsi dengan baik, dan mengatasi
masalah yang mungkin muncul seiring waktu. Melewati tahap ini dapat menyebabkan
sistem yang kedaluwarsa atau tidak diurus dengan baik, berpotensi mengakibatkan
masalah bagi pengguna.

Dalam kesimpulan, setiap tahapan dalam siklus hidup pengembangan sistem memiliki peran
yang penting dan saling terkait. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk melewati salah satu
tahapan ini, karena mungkin akan berdampak negatif pada kualitas dan keberhasilan sistem
yang dikembangkan.

Dalam situasi apapun, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan untuk
melewati atau menggabungkan proses. Jika memungkinkan, sebaiknya lakukan proses yang
diperlukan untuk memastikan kualitas dan keberhasilan sistem yang dikembangkan. Jika ada
keterbatasan waktu atau anggaran, pertimbangkan untuk mengurangi cakupan atau
memprioritaskan proses yang paling penting untuk mencapai tujuan pengembangan yang
paling kritis.

2. Pendekatan yang diambil oleh unit sistem informasi untuk mengatasi masalah ini adalah
dengan melakukan analisis kebutuhan dan merancang sistem aplikasi yang sesuai.

Selain itu, implementasi dan operasi sistem dilakukan secara bersamaan untuk mempercepat
pelayanan kepada konsumen. Pendekatan ini merupakan langkah yang tepat untuk
meningkatkan layanan konsumen. Dengan adanya sistem aplikasi yang baru, pengaduan
konsumen dapat terdata dengan baik dan diproses secara efisien. Hal ini akan membantu
Instansi Abadi Merdeka dalam menangani pengaduan dengan lebih baik dan meningkatkan
kepuasan konsumen.

Instansi Abadi Merdeka perlu mengembangkan sistem baru untuk mengelola pengaduan
konsumen dengan lebih efisien. Dengan adanya peningkatan jumlah pengaduan yang tidak
dapat tertangani dengan baik, penting bagi instansi tersebut untuk memiliki sistem yang dapat
mengelola dan melacak pengaduan dengan baik.

Dalam mengembangkan sistem aplikasi baru, langkah-langkah yang diambil oleh unit sistem
informasi, yaitu melakukan analisis kebutuhan, merancang sistem aplikasi, dan
mengoperasikan sistem tersebut, merupakan pendekatan yang tepat. Dengan melakukan
analisis kebutuhan terlebih dahulu, instansi dapat memahami kebutuhan pengguna dan
merancang sistem yang sesuai. Selanjutnya, mengoperasikan sistem secara bersamaan
dengan proses implementasi akan memungkinkan instansi untuk segera memulai melayani
konsumen dengan lebih cepat.

Namun, penting juga untuk memastikan bahwa sistem aplikasi yang dikembangkan dapat
mengatasi masalah yang ada. Sistem tersebut harus mampu mengelola pengaduan dengan
efisien, melacak status pengaduan, dan memberikan notifikasi kepada pihak yang terkait.
Selain itu, sistem juga harus mudah digunakan oleh pengguna dan memiliki fitur yang
memudahkan pengaduan dan pemantauan.

Dalam implementasi dan operasi sistem, penting untuk melibatkan semua pihak terkait,
termasuk tim pengembang sistem, petugas pengaduan, dan manajemen. Komunikasi yang baik
antara semua pihak akan membantu memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik dan
pengaduan dapat ditangani dengan efektif.

Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil oleh Instansi Abadi Merdeka untuk
mengembangkan sistem aplikasi baru adalah langkah yang tepat dalam meningkatkan layanan
konsumen. Dengan sistem yang lebih efisien, diharapkan pengaduan dapat diproses dan
diselesaikan dengan lebih baik, meningkatkan kepuasan konsumen.

3. Sistem Informasi Manajemen dan Analisis Data Keanekaragaman Hayati

Kasus yang disampaikan mengenai pengembangan analisis data dan visualisasi


keanekaragaman hayati oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat dikaitkan dengan
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bidang studi yang berkaitan dengan penggunaan
teknologi informasi untuk mengelola informasi dalam suatu organisasi. Dalam konteks kasus ini,
pengembangan analisis data dan visualisasi keanekaragaman hayati melibatkan pengumpulan,
pengolahan, dan presentasi informasi mengenai organisme, tumbuhan, hewan, dan zat organik
di Indonesia.
Berikut adalah beberapa kaitan antara kasus ini dengan mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen:

1. Pengumpulan Data: Dalam SIM, penting untuk memiliki sistem yang efektif untuk
mengumpulkan data. Dalam kasus ini, BRIN mengumpulkan data mengenai
keanekaragaman hayati di Indonesia. SIM dapat membantu dalam merancang dan
mengimplementasikan sistem pengumpulan data yang efisien dan akurat.
2. Pengolahan Data: Setelah data dikumpulkan, SIM membantu dalam mengolah data
tersebut menjadi informasi yang berguna. Dalam kasus ini, BRIN menggunakan analisis
data untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam keanekaragaman hayati. SIM dapat
memberikan alat dan teknik untuk mengolah data secara efektif dan menghasilkan
informasi yang relevan.
3. Visualisasi Data: SIM juga melibatkan presentasi informasi yang mudah dipahami.
Dalam kasus ini, BRIN menggunakan visualisasi untuk memperlihatkan
keanekaragaman hayati di Indonesia. SIM dapat memberikan metode dan teknik untuk
menghasilkan visualisasi data yang menarik dan informatif.
4. Pengambilan Keputusan: SIM juga berperan dalam pengambilan keputusan
berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam kasus ini, BRIN menggunakan analisis data
dan visualisasi untuk mendukung pengambilan keputusan terkait keanekaragaman
hayati di Indonesia. SIM dapat membantu dalam menyediakan informasi yang relevan
dan akurat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Dengan demikian, kasus ini menunjukkan bagaimana pengembangan analisis data dan
visualisasi keanekaragaman hayati oleh BRIN dapat dikaitkan dengan mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.

TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai