Anda di halaman 1dari 5

Soal Tugas 2 SIM

1. Dalam siklus hidup pengembangan system terbagi menjadi beberapa proses. Bolehkah
apabila dalam proses tersebut ada yang dilewatkan? Jelaskan menurut pendapat
saudara!
2. Instansi Abadi Merdeka merupakan suatu layanan yang bergerak dalam pelayanan
pengaduan Konsumen. Akhir akhir ini mulai semakin banyak keluhan yang tidak
dapat tertangani dengan baik karena terlewat atau tertumpuk karena terlalu banyaknya
pengaduan akibatnya pengaduan tidak dapat diproses dan diselesaikan. Aplikasi yanga
da sebelumnya masih semi manual. Karena kondisi ini maka kemudian Instansi Abadi
Merdeka membuat suatu system baru untuk layanan pengaduan supaya semua
pengaduan dapat terdata dengan baik oleh aplikasi sehingga harapannya bisa
meningkatkan layanan konsumennya. Namun, mengingat pengaduan yang menumpuk
maka unit system informasi membuat system aplikasi. Unit system informasi
melakukan analisis kebutuhan kemudian merancang system aplikasinya kemudian
mengoperasikan system tersebut. Pada proses implementasi dan operasi dilaksanakan
secara bersamaan harapannya supaya bisa lebih cepat melayani konsumen.
Bagaimana pendapat anda mengenai kasus ini, berikan tanggapan saudara!
3. Cermatilah kasus dibawah ini dan kemukakan pendapat saudara kaitkan dengan mata
kuliah sistem informasi manajemen!

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan


analisis data dan visualisasi keanekaragaman hayati seiring dengan banyak organisme,
tumbuhan, hewan, dan zat organik lainnya dapat ditemukan di daratan dan perairan
Indonesia.

Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) BRIN Esa Prakasa,
mengatakan pihaknya telah menggunakan produk NVIDIA untuk menganalisis data
keanekaragaman hayati Indonesia.

"Perangkat Graphics Processing Unit (GPU) digunakan untuk membuat model


klasifikasi berbasis deep learning untuk menganalisis citra dan kayu, plankton, teh,
serta video profil jalan raya, video aktivitas pergerakan tangan, dan data-data
lainnya," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.
GPU merupakan perangkat prosesor khusus yang didesain untuk memproses data
grafika. GPU memiliki kecepatan pemrosesan data yang jauh lebih cepat
dibandingkan dengan Central Processing Unit (CPU) biasa.

Hal ini karena GPU mempunyai arsitektur yang dirancang khusus untuk pemrosesan
data-data secara paralel.

Awal mula GPU dikembangkan adalah untuk meningkatkan performa pemrosesan


grafika, sehingga tampilan objek lebih bagus dan realistis.

"Namun, saat ini pemanfaatan GPU telah meluas ke berbagai bidang pemrosesan data
lain, seperti algoritma data science, machine learning, komputasi ilmiah, rendering,
dan lain-lain," jelas Esa.

"Selain melakukan pengembangan sistem klasifikasi berbagai objek keanekaragaman


hayati, kami juga membutuhkan sistem yang bisa memberikan pengalaman yang unik
kepada pengguna," imbuhnya.

Lebih lanjut Esa menyampaikan bahwa BRIN akan mengembangkan sistem virtual
yang memberikan pengalaman kepada pengguna agar bisa berinteraksi dengan objek
keanekaragaman hayati.

"Kami memiliki pengalaman merancang dan mengembangkan visualisasi jalur


otonom, simulasi banjir dan tsunami 3D, merekonstruksi profil 3D permukaan bumi,
dan membuat aplikasi web untuk tur virtual menggunakan gambar 360. Pengalaman
ini dapat membantu membangun sistem virtual yang bisa menyajikan
keanekaragaman hayati Indonesia," jelas Esa.

Pengembangan sistem tersebut didukung oleh sumber daya manusia periset PRSDI
dan ketersediaan peralatan riset yang ada di BRIN.

Pada 23 sampai 24 Februari 2023 lalu, Esa punya kesempatan menghadiri


International NVAITC Symposium yang diselenggarakan di Politeknik Republik,
Singapura.

Pertemuan itu merupakan wadah pertemuan antara periset dan praktisi teknologi,
yang membahas implementasi teknologi NVIDIA pada kecerdasan buatan, big data,
dan machine learning.
"Melalui pertemuan itu ada beberapa potensi kerja sama yang dapat dijalin,
berdasarkan kekayaan alam biodiversitas Indonesia yang luar biasa," pungkas Esa.

Sumber :
https://megapolitan.antaranews.com/berita/233445/brin-kembangkan-analisis-data-
dan-visualisasi-keanekaragaman-hayati

Jawaban :

1. Selama siklus hidup suatu sistem pengembangan, beberapa proses perlu diikuti agar
berhasil mencapai tujuan pembangunan. Setiap proses mempunyai peran dan tanggung
jawab tersendiri untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan memenuhi
kebutuhan dan standar yang ditentukan. Namun, dalam beberapa kasus dimungkinkan
untuk menghilangkan atau menggabungkan beberapa proses.
Akan tetapi, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan ini. Ada
sejumlah alasan mengapa seseorang mungkin ingin menghilangkan atau menggabungkan
proses dalam siklus hidup pengembangan sistem. Beberapa alasan umum antara lain
keterbatasan waktu, keterbatasan anggaran, atau kebutuhan mendesak untuk membuat
sistem kerja dalam waktu singkat. Namun, penting untuk diingat bahwa mengabaikan
atau menggabungkan proses dapat berdampak negatif terhadap kualitas dan keberhasilan
proses pengembangan sistem. Misalnya, melewatkan proses analisis persyaratan dapat
menyebabkan ketidaksesuaian antara sistem yang dikembangkan dan kebutuhan
pengguna.
Demikian pula, melewatkan proses pengujian dapat meningkatkan risiko kesalahan dan
kegagalan sistem. Dalam semua situasi, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi
dari keputusan untuk menghilangkan atau menggabungkan proses. Jika memungkinkan,
yang terbaik adalah menerapkan proses yang diperlukan untuk menjamin kualitas dan
keberhasilan sistem yang sedang dikembangkan. Jika ada kendala waktu atau anggaran,
pertimbangkan untuk mengurangi cakupan atau memprioritaskan proses yang paling
penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang paling penting.

2. Pada kasus ini, Instansi Abadi Merdeka menangani masalah pengaduan konsumen yang
tidak dapat tertangani dengan baik karena terlalu banyaknya pengaduan yang
masuk. Untuk mengatasi masalah ini, mereka memutuskan untuk membuat sistem
aplikasi baru yang dapat membantu dalam mengelola dan memproses pengaduan
konsumen dengan lebih efisien.
Langkah yang diambil oleh Instansi Abadi Merdeka untuk menganalisis kebutuhan,
merancang, dan mengoperasikan sistem aplikasi adalah langkah yang tepat. Dengan
melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu, mereka dapat memastikan bahwa sistem
aplikasi yang dibangun akan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selanjutnya, merancang
sistem aplikasi dengan baik akan memastikan bahwa semua pengaduan dapat terdata
dengan baik dan diproses dengan efisien. Terakhir, mengoperasikan sistem aplikasi secara
bersamaan dengan proses implementasi akan memungkinkan Instansi Abadi Merdeka
untuk segera meningkatkan layanan kepada konsumen.
Pendekatan yang dilakukan Instansi Abadi Merdeka dalam mengatasi masalah ini adalah
langkah yang tepat. Dengan menggunakan sistem aplikasi baru, mereka dapat
meningkatkan efisiensi dalam mengelola pengaduan konsumen dan memastikan bahwa
setiap pengaduan dapat diselesaikan dan diselesaikan dengan baik. Hal ini akan
membantu meningkatkan kepuasan konsumen dan meningkatkan kualitas layanan yang
diberikan oleh Instansi Abadi Merdeka.

3. Pada kasus di atas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggunakan analisis data
dan visualisasi keanekaragaman hayati dengan menggunakan produk NVIDIA. Mereka
menggunakan perangkat Graphics Processing Unit (GPU) untuk membuat model
klasifikasi berbasis deep learning dalam menganalisis citra dan data lainnya seperti kayu,
plankton, teh, video profil jalan raya, dan video aktivitas pergerakan tangan. Kaitannya
dengan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut:

 Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah penggunaan teknologi informasi untuk


mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data yang relevan dalam konteks
pengambilan keputusan bisnis.

 Dalam kasus ini, BRIN menggunakan teknologi GPU untuk menganalisis data
keanekaragaman hayati. Penggunaan teknologi ini membantu mereka dalam
mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data dengan lebih efisien dan
akurat.
 SIM juga melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk memperoleh
wawasan bisnis yang lebih baik. Dalam kasus ini, analisis data dan visualisasi
keanekaragaman hayati memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang
organisme, tumbuhan, hewan, dan zat organik di Indonesia.

 Selain itu, SIM juga mencakup penggunaan teknologi informasi untuk


meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional. Penggunaan GPU yang memiliki
kecepatan pemrosesan data yang lebih cepat dapat membantu BRIN dalam
melakukan analisis data dengan lebih efisien.

Dengan demikian, kasus ini menggambarkan penerapan teknologi informasi dalam analisis
data keanekaragaman hayati dan memiliki kaitan dengan mata kuliah Siste

Anda mungkin juga menyukai